Deskripsi Tahap Studi Awal

48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 01 Karang Talun Kidul, Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus untuk menentukan bagaimana cara meningkatkan Keaktifan melalui Pendekatan Keterampilan Proses dalam pembelajaran IPA bagi siswa kelas V SD Negeri 01 Karang Talun Kidul. Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan, mulai dari pemeriksaan tahap studi awal sampai pada siklus kedua diperoleh data sebagai berikut:

1. Deskripsi Tahap Studi Awal

Data yang diperoleh dari observasi dengan guru kelas diperoleh penjelasan bahwa masih ada beberapa siswa yang mendapatkan nilai IPA yang belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal KKM IPA yang ditetapkan di SD Negeri 01 Karang Talun Kidul yaitu 6,3. Selain itu siswa juga memiliki keaktifan yang rendah dalam mengikuti pembelajaran IPA. Untuk menentukan seberapa rendah Keaktifan siswa tersebut, peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Karang Talun Kidul 01 yang menjadi obyek penelitian. Peneliti menggunakan lembar observasi dengan jumlah item 15,Observasi dilakukan pada hari Sabtu, 15 September 2010 pada jam ke-1 dan 2 yaitu 07.00-08.10 WIB dengan pokok bahasan memahami alat pernafasan pada hewan. Adapun kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut : a. Kegiatan awal 49 Kegiatan awal dimulai dengan berdoa bersama, apersepsi guru memberikan pertayaan tentang materi, sebelumnya guru menjelasakn kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. b. Kegiatan inti 1 Guru menyuruh membuka buku paket IPA, buku paket yang digunakan saat itu adalah buku BSE Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas V kemudian siswa mendengarkan penjelasan dari guru. 2 Guru mencatatkan rangkuman dari apa yang dijelaskan di papan tulis, kemudian siswa mencatatnya di buku tulis. c. Kegiatan akhir 1 Pada akhir pembelajaran siswa diberi tugas mengerjakan LKS Fokus IPA kumpulan buku latihan siswa. 2 Guru membahas tugas yang dikerjakan siswa. 3 Guru menutup pelajaran dengan memberikan pekerjaan rumah PR Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dengan menggunakan lembar observasi keaktifan dapat diperoleh data tertinggi adalah 15 dan skor terendah 0. Pengkategoriannya terdapat pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Pengkategorian Tingkat Keaktifan Siswa Pengkategorian Skor Keaktivan Siswa Kategori 10,1 – 15 Tinggi 5,1 – 10 Sedang 0 - 5 Rendah Dari hasil observasi tahap awal yang dilakukan pada tanggal 15 september 2010 diperoleh gambaran keaktifan siswa sebagai berikut : a. Pembelajaran masih berpusat pada guru. Guru kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran. b. Pendekatan dalam pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang variatif. Pendekatan yang digunakan lebih kepada pemberian informasi atau metode ceramah. c. Siswa masih sering berbicara sendiri saat guru sedang menerangkan maupun saat pelajaran berlangsung. 50 d. Siswa masih tampak malu-malu dan takut untuk menyampaikan pendapat atau bertanya kepada guru jika belum memahami materi. e. Saat mengerjakan tugas individu, siswa masih tampak kurang bersungguh-sungguh dan seringkali menanyakan jawaban kepada siswa lain. Skor keaktifan yang diperoleh dari observasi tahap awalterdapat pada tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Pra Siklus No Nama Hasil Observasi Pra Siklus Kriteria Keaktifan 1 TES 6,0 Sedang 2 ACY 2,0 Rendah 3 AEMB 4,0 Rendah 4 AN 6,0 Sedang 5 AUK 2,0 Rendah 6 AIK 7,0 Sedang 7 AI 8,0 Sedang 8 ADP 11,0 Tinggi 9 CETB 6,0 Sedang 10 DY 6,0 Sedang 11 DYA 6,0 Sedang 12 GA 3,0 Rendah 13 HAM 12,0 Tinggi 51 14 IF 4,0 Rendah 15 IP 7,0 Sedang 16 KDO 3,0 Rendah 17 LAS 3,0 Rendah 18 LOS 6,0 Sedang 19 HHA 2,0 Rendah 20 PS 6,0 Sedang 21 RSZ 7,0 Sedang 22 RHH 4,0 Rendah 23 SAS 6,0 Sedang 24 SWR 3,0 Rendah 25 TADK 2,0 Rendah 26 VAY 2,0 Rendah 27 YA 6,0 Sedang 28 FHN 3,0 Rendah 29 KR 1,0 Rendah 30 SA 7,0 Sedang Jumlah Skor 151 Rata-rata Skor 5,0 Rendah Dari data tersebut, dapat diperoleh bahwa skor rata-rata keaktifan siswa adalah 5,0 Rendah . Ada 14 siswa yang termasuk dalam kategori rendah, 14 siswa kategori sedang, dan 2 siswa yang berkategori tinggi. 52 Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa rata-rata keaktifan siswa kelas V SD Negeri 01 Karang Talun Kidul termasuk ke dalam kategori “Rendah”. Hal ini disebabkan olehpendekatan pembelajaran yang monoton dan membosankan. Dari kriteria keaktifan siswa pada kategori “tinggi”, “sedang”, dan “rendah” pada pra siklus dapat dilihat melalui tabel rekapitulasi keaktifan belajar di bawa ini: Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Keaktifan Siswa Pra Siklus No Data Keaktifan Pra Siklus Persentase Pra Siklus 1 Tinggi 2 6 2 Sedang 14 47 3 Rendah 14 47 Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam pembelajaran IPA adalah kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran karena penggunaan pendekatan pembelajaran yang kurang variatifsehingga berdampak pada rendahnya kemampuan siswa dalam memahami materi yang disampaikan guru. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti berusaha memecahkannya dengan mencoba menerapkan pendekatan pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, yaitu dengan menerapkan pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan 53 keterampilan proses. Pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses ini dipilih karena guru dapat melihat secara langsung keaktifan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sehingga akan meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

2. Deskripsi Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE TEAM QUIZ Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Metode Team Quiz Pada Siswa Kelas V SDN 01 Sambirejo Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE TEAM QUIZ Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran IPS Melalui Metode Team Quiz Pada Siswa Kelas V SDN 01 Sambirejo Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar

0 1 11

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Pembelajaran Ipa Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Pada Siswa Kelas IV SD N

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Pada Pembelajaran Ipa Melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Pada Siswa Kelas IV SD N

0 0 13

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENCE UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SCIENCE ENVERIONMENT TECNOLOGY AND SOCIENTY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV MATERI SUMBER DAYA

0 0 17

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA LISAN MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK PADA SISWA KELAS V Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara Lisan Melalui Pendekatan Pragmatik Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Trosemi Gatak Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES.

0 0 45

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Inquiry Pada Siswa Kelas V SD Kalibanteng Kidul 01 Semarang.

0 0 1

Meningkatkan Kemampuan Menghitung Keliling Bangun Datar Melalui Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Purwojati, Kecamatan Purwojati Kabupaten Banyumas.Penelitian Tindakan Kelas.

0 0 1

UPAYA MenInGkATkAn PROSeS PeMBelAJARAn dAn HASIl BelAJAR IPA MelAlUI PendekATAn keTeRAMPIlAn PROSeS

0 0 5