BAB II AJARAN ALKITAB TENTANG KRISTOLOGI
2.1. Pendahuluan
Pertanyaan mengenai ‟Siapakah Yesus Kristusρ‟ adalah pertanyaan yang penting sekali untuk dijawab oleh setiap orang. Pembahasan di dalam bab ini
bertujuan untuk menjawabnya dengan meneliti ajaran-ajaran yang terdapat di Alkitab khususnya di dalam PB. Sejak abad ke-18, di bawah pengaruh
rasionalisme, para pengarang teologi telah bertanya-tanya, apakah kepercayaan para penulis Perjanjian Baru itu benar? Atau, apakah sebetulnya Yesus dalam
kenyataan sangat berbeda dibandingkan dengan gambaran yang mereka berikan? Pandangan tradisional yaitu pandangan orang-orang Kristen yang percaya,
menyebutkan bahwa penulis kitab-kitab Injil mencatat apa yang mereka alami secara tepat, dan dengan demikian kepercayaan mereka mengenai siapa Yesus itu
betul-betul tepat dan sesuai dengan apa yang Yesus sendiri inginkan agar mereka percaya mengenai diri-Nya.
13
Sehubungan dengan pertanyaan di atas tersebut, maka salah satu pokok pembahasan mengenai Siapakah Yesus Kristus kristologi yang paling
kontroversial ialah pokok tentang ke-Tuhanan Kristus. Pokok pembahasan ini merupakan salah satu pokok yang paling penting dalam kekristenan. Pokok ini
merupakan inti iman Kristen. Hal ini didasarkan karena iman Kristen dilandaskan pada kenyataan bahwa Yesus benar-benar Allah yang menjelma menjadi manusia.
13
Donald Guthrie,
Teologi Perjanjian Baru 1: Allah, Manusia, Kristus
terjemahan, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2003 hlm, 243
Pengajaran ini sangat penting. Jika pengajaran ini benar maka kekristenan unik dan otoritatif, jika tidak maka kekristenan tidak berbeda dengan agama-agama
yang lain. Prinsip dasar apologetika kekristenan mengenai ke-ilahian Yesus Kristus adalah Perjanjian Baru yang mencatat kehidupan, pengajaran, kematian
dan kebangkitan Yesus Kristus adalah dokumen yang dapat diandalkan. Yesus menyatakan bahwa Dia adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Yesus
membuktikan bahwa Dia adalah Tuhan dengan menggenapi nubuat ramalan Perjanjian Lama, dengan hidup tanpa dosa, dengan mujizat-mujizat yang Dia
lakukan, dan dengan kebangkitan-Nya dari kematian. Dengan demikian Yesus Kristus adalah Tuhan.
Berkaitan dengan penjelasan ini, maka dalam bab ini penulis membatasi penelitian ini khususnya yang berkaitan dengan doktrin pluralisme dalam
Kristologi. Oleh karena itu, dalam pembahasan ini penulis hanya membahas tentang metodologi Kristologi, dan doktrin tentang ke-Tuhanan Yesus. Hal ini
disebabkan topik-topik inilah yang sangat ditekankan oleh kaum pluralis. Dengan demikian, pembahasan dalam bagian ini tidak meluas.
2.2. Definisi Kristologi