BAB  I PENDAHULUAN
1.1      Latar  Belakang  Penelitian
Pertumbuhan  ekonomi  Indonesia  sampai  saat  ini  nampaknya  masih terperangkap  pada  tingkat  yang  rendah  karena  instrumen  kebijakan
pemerintah  dan  Bank  Indonesia  belum  berhasil  mengelola  kondisi  makro ekonomi.  Selain  itu,  mengingat  prospek  investasi  dan  pertumbuhan  kredit
perbankan  tahun  lalu  mengalami  kemacetan  maka  konsumsi  masih  tetap sebagai  tulang  punggung  pertumbuhan  ekonomi  Indonesia.
Terjadinya  kenaikan  harga  BBM,  yang  disebabkan  oleh  peningkatan harga  minyak  mentah  dunia,  membuat  tingkat  inflasi  di  Indonesia
meningkat  sehingga  tingkat  konsumsi  masyarakat  mengalami  penurunan atau  maksimal  mengalami  stagnasi.  Untuk  mengatasi  hal  tersebut,
pemerintah  diharapkan  dapat  memperbaiki  iklim  investasi  di  Indonesia  dan mampu  menarik  perhatian  para  pemilik  modal  domestik  dan  asing  sehingga
sektor  investasi  dapat  memberikan  kontribusi  yang  lebih  besar  terhadap pendapatan  nasional.
Satu  hal  yang  menjadi  sorotan  penting  adalah  tekad  pemerintah  untuk membangun  sektor  infrastruktur,  seperti  bandara,  pelabuhan,  jalan  tol,
telekomunikasi,  sarana  air  bersih,  sanitasi,  dan  lain-lain,  yang  diyakini dapat  memperbesar  tingkat  pertumbuhan  ekonomi.  Pembenahan
infrastruktur  diperkirakan  akan  meningkatkan  investasi  di  Indonesia  sebab selama  ini  investasi  terhambat  salah  satunya  adalah  oleh  minimnya
1
infrastruktur  yang  menyebabkan  investor  mengurungkan  niatnya  untuk berinvestasi.
PT.  INTI  yang  telah  bergerak  di  bidang  telekomunikasi  selama beberapa  dekade  sebagai  pemasok  utama  pembangunan  jaringan  telepon
nasional  merupakan  pendukung  utama  penyediaan  infrastruktur telekomunikasi  nasional.  PT.  INTI  sebagai  salah  satu  Badan  Usaha  Milik
Negara  mengemban  misi  menjadi  basis  pembangunan  Sistem Telekomunikasi  Nasional  SISTELNAS  yang  mampu  mendorong
peningkatan  investasi  di  Indonesia  sehingga  berdampak  pada  kenaikan pendapatan  nasional.
Situasi  pasar  yang  berubah,  kompetisi  yang  makin  ketat,  dan  regulasi telekomunikasi  yang  makin  terbuka  menjadikan  posisi  PT.  INTI  di  pasar
bergeser  sehingga  tidak  lagi  sebagai  market  leader.  Hal  ini  dapat mengakibatkan  penurunan  pendapatan  apabila  tidak  diatasi  dengan  baik.
Meskipun  pendapatan  terbentuk  melalui  informasi-informasi  yang terkumpul  dari  siklus  produksi,  dan  siklus  pengeluaran,  tetapi  pendapatan
baru  terealisasi  setelah  adanya  aktivitas  penjualan.  Pendapatan  yang diperoleh  PT.  INTI  tidak  hanya  berasal  dari  penjualan  produk-produk
manufaktur  tetapi  juga  penyediaan  jasa  engineering  solution.  Kondisi seperti  ini  mengharuskan  PT.  INTI  memiliki  kemampuan  sales  force  dan
networking  yang  lebih  baik.  Untuk  meningkatkan  kemampuan  tersebut, aktivitas  penjualan  harus  dikelola  dengan  baik.  Kegagalan  dalam
mengelola  aktivitas  penjualan,  khususnya  penjualan  kredit,  akan mempengaruhi  pendapatan  dan  juga  kelangsungan  hidup  perusahaan.
Universitas  Kristen  Maranatha
2 Bab  I    Pendahuluan
Volume  transaksi  usaha  PT.  INTI  yang  besar  mengakibatkan diperlukannya  penerapan  suatu  sistem  pengolahan  data  yang  dapat
mendukung  diperolehnya  informasi  akuntansi  yang  handal  dalam  rangka menghasilkan  laporan  keuangan  sebagai  pertanggungjawaban  manajer
dalam  mengelola  perusahaan.  Perkembangan  teknologi  informasi  sekarang ini  telah  memungkinkan  PT.  INTI  untuk  menggunakan  komputer  sebagai
alat  bantu  pengolahan  data.  Sejak  awal  penggunaannya  hingga  saat  ini, kebutuhan  akan  komputer  semakin  terasa  diperlukan  sehingga  sekarang
seluruh  unit  di  PT.  INTI  telah  menggunakan  komputer  dalam  mengolah  data transaksinya.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  PT.  INTI  telah
mengimplementasikan  suatu  sistem  pengolahan  data  yang  terkomputerisasi yang  dikenal  dengan  istilah  Electronic  Data  Processing  EDP.
Agar  kegiatan  operasional  perusahaan  berjalan  dengan  baik,  perusahaan membutuhkan  suatu  pengendalian  internal  yang  memadai  untuk  menjamin
tercapainya  tujuan  perusahaan  yang  telah  ditetapkan.  Dengan digunakannya  komputer  dalam  mengolah  data  maka  perusahaan
membutuhkan  adanya  suatu  struktur  pengendalian  internal  yang  lebih berkualitas.  Hal  ini  disebabkan  karena  penggunaan  komputer  itu  sendiri
telah  meningkatkan  resiko-resiko  terjadinya  kerugian  bagi  perusahaan. Dengan  demikian,  perusahaan  harus  memiliki  struktur  pengendalian
internal  atas  penjualan  yang  memadai  untuk  memantau  kesalahan- kesalahan  yang  mungkin  terjadi  yang  dapat  mempengaruhi  perolehan
pendapatan  perusahaan.  Atas  dasar  pertimbangan  tersebut,  penulis menentukan  judul  “PERANAN  STRUKTUR  PENGENDALIAN
Universitas  Kristen  Maranatha
3 Bab  I    Pendahuluan
INTERNAL  TERHADAP  PEROLEHAN  PENDAPATAN”  untuk  dibahas dalam  suatu  penelitian  yang  komprehensif  dan  terstruktur.
1.2      Identifikasi  Masalah