Batasan Masalah Sistematika Penulisan Mikrokontroller

2

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk : 1.Merancang suatu alat pengukuran suhu ruangan yang di tampilkan pada seven segment yang berbasis mikrokontroller ATMEGA 8535. 2.Mengetahui cara kerja sensor suhu LM 35 pada Mikrokontroller ATMEGA 8535. 3.Memberikan penjelasan tentang penggunaan dan cara kerja LM 35 sebagai sensor suhu pada suatu ruangan berbasis ATMEGA 8535.

1.4 Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam perancangan ini adalah : 1.Pembahasan mikrokontroller ATMEGA 8535 2.Pembahasan kehandalan LM 35 sebagai sensor temperatur. 3.Pembahasan hanya meliputi rangkaian Mikrokontroller ATMEGA 8535, LM 35, Seven segment beserta programnya.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat sistematika pembahasan bagaimana sebenarnya prinsip kerja dari sebuah alat pengukuran suhu ruangan tampilan seven segment berbasis mikrokontroller ATMEGA 8535. BAB I. PENDAHULUAN Dalam bab ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, serta sistematika penulisan. Universitas Sumatera Utara 3 BAB II. LANDASAN TEORI Dalam bab ini dijelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian teori pendukung itu antara lain tentang mikrokontroller ATMEGA 8535, LM 35, bahasa program yang digunakan, serta cara kerja dari mikrokontroller ATMEGA 8535 dan komponen pendukung. BAB III. RANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas perancangan dari alat, yaitu blok dari rangkaian , skematik dari masing-masing rangkaian dan diagram alir dari program yang diisikan ke mikrokontroller ATMEGA 8535. BAB IV. PENGUJIAN RANGKAIAN Pada bab ini akan dibahas pengujian rangkaian dan hasil pengujian dari masing-masing pada rangkaian serta diisikan program ke mikrokontroller ATMEGA 8535. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan dari laporan proyek ini serta saran, apakah rangkaian ini dapat dibuat lebih efesien dan dikembangkan perakitannya pada suatu metode lain yang mempunyai sistem kerja yang sama. Universitas Sumatera Utara 4 BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Mikrokontroller ATMEGA 8535

Mikrokontroller merupakan sebuah single chip yang didalamnya telah dilengkapi dengan CPU Central Processing Unit, RAM Random Acces Memory , ROM Read Only Memory, input dan output, timercounter, serial com port secara spesifik digunakan untuk aplikasi-aplikasi control dan buka aplikasi serbaguna. Mikrokontroller umumnya bekerja pada frekuensi 4MHz – 40MHz. Perangkat ini sering digunakan untuk kebutuhan kontrol tertentu seperti pada sebuah penggerak motor. ROM Read Only Memory yang isinya tidak berubah meskipun IC kehilangan catu daya. Sesuai dengan keperluannya, sesuai dengan susunan MCS-51. Memori penyimpanan program dinamakan sebagai memory program. RAM Random Acces Memory isinya akan begitu sirna jika IC kehilangan catu dayadan dipakai untuk menyimpan data pada saat program bekerja. RAM yang dipakai untuk menyimpan data ini disebut sebagai memori data. ATMEGA 8535 memiliki dua jenis memori, yaitu program memory dan data memory ditambah satu fitur tambahan yaitu EEPROM memory untuk penyimpan data. ATMEGA 8535 memiliki On-Chip In-System Reprogrammable Flash Memory untuk menyimpan program. Untuk alasan keamanan, program memory dibagi menjadi dua bagian, yaitu Boot Flash Section dan Application Flash Section . Boot Flash Section digunakan untuk menyimpan program Boot Loader, yaitu program yang harus dijalankan pada saat AVR reset atau pertama kali diaktifkan. Application Flash Section digunakan untuk menyimpan program aplikasi yang dibuat user. AVR tidak dapat menjalankan program aplikasi ini sebelum menjalankan program Boot Loader. Besarnya memori Boot Flash Section dapat Universitas Sumatera Utara 5 diprogram dari 128 kata sampai 1024 kata tergantung setting pada konfigurasi bit di register BOOTSZ. Jika Boot Loader diproteksi, maka program pada Application Flash Section juga sudah aman. Gambar 2.1. Program Memory Gambar dibawah ini menunjukkan peta memori SRAM pada ATMEGA 8535. Terdapat 608 lokasi address data memori. 96 lokasi address digunakanuntuk Register File dan IO memory sementara 512 likasi address lainnya digunakan untuk internal data SRAM. Register file terdiri dari 32 general purpose working register, IO register terdiridari 64 register. Gambar 2.2. Data Memory Universitas Sumatera Utara 6 ATMEGA 8535 memiliki EEPROM 8 bit sebesar 512 byte untuk menyimpan data. Lokasinya terpisah dengan system address register, data register dan control register yang dibuat khusus untuk EEPROM. Alamat EEPROM dimulai dari 000 sampai 1FF.

2.1.1 Sistem Minimum Mikrokontroller

Sistem minimum mikrokontroller merupakan suatu rangkaian yang dirancang dengan menggunakan komponen-komponen seminimum mungkin untuk mendukung kerja mikrokontroller sesuai yang kita inginkan. Berbeda dengan sistem minimum mikroprosesor, sistem minimum mikrokontroller ini memiliki pendukung inputoutput yang programable dan RAM yang On-Chip. Sistem minimum ini dapat dibuat sangat fleksibel tergantung aplikasi yang akan dibuat.

2.1.2 Blok-Blok Sistem Minimum Mikrokontroller

Blok-blok yang terdapat pada sistem minimum mikrokontroller adalah sebagai berikut:

a.Mikrokontroller

Merupakan salah satu bentuk aplikasi teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor lebih banyak namun dengan harga yang jauh lebih murah bila dibandingkan dengan mikroprosesor. System mikrokontroler hanya dapat menangani satu program aplikasi mengingat memorinya yang sangat terbatas. Bisa dikatakan, mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah computer karena mikrokontroler sudah mengandung beberapa peripheral yang langsung bisa dimanfaatkan, misalnya port parallel, port serial, komparator, konversi analog ke digital ADC dan sebagainya hanya menggunakan system minimum yang tidak rumit dan tidak kompleks. Universitas Sumatera Utara 7

b. Catu Daya