Pengaruh Program Aplikasi Aeronautical Billing System Terhadap Kinerja Karyawan Di PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Bandara Udara Husein Sastranegara Bandung

(1)

Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat penelitian, bersedia :

"Bahwa hasil penelitian dapat dionlinekan sesuai dengan peraturan yang berlaku, untuk kepentingan riset dan pendidikan".

Data yang terdapat dalam karya ilmiah ini dapat di-emli*fgkan/tidak di-online-kan (coret salah satu)

fr

s-\v

Bandung, 91 februari 2012

PT. Angkasa Pura ll Bandung.

6Autv,utr,

)


(2)

PENGARUH PROGRAM APLIKASI AERONAUTICAL BILLING SYSTEM TERHADAP KINERJA KARYAWAN

DI PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) CABANG BANDARA UDARA HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Strata I

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh :

BOBBY RACHMAN 1.05.07.547

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(3)

(4)

i

ABSTRAK

Bobby Rachman, “Pengaruh program aplikasi Aeronautical Billing System

terhadap kinerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang

Husein Sastranegara Bandung” dibawah bimbingan Imelda S.T., M.T.

Penelitian ini dilakukan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegar Bandung yaitu salah satu perusahaan yang bergerak di bidang penyedia jasa transportasi khususnya transportasi udara. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pengaruh dari Software Aplikasi Aeronautical Billing System Terhadap Kinerja pegawai pada PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegara Bandung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 18 Orang (User) yang dijadikan sampel, dengan demikian disebut teknik sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner. Untuk analisis data menggunakan Analisis Korelasi Pearson Product Moment dengan menggunakan program Ms. Excel 2007 dan SPSS 15.0 For Windows.

Hasil Penelitian menyatakan bahwa pengaruh program aplikasi

Aeronautical Billing System dalam setiap kategori dinyatakan baik begitu juga dengan Kinerja karyawan dalam setiap kategori dinyatakan baik. Software

Aplikasi Tersebut berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan di PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegara Bandung, dibuktikan dengan hasil pengujian dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas (nilai sig.) sebesar 0,00 dengan tingkat signifikan 1% yang berarti <0,01 ; maka H0 ditolak dan H1 diterima maka nilai probabilitas (sig) pada 0,00 berarti terdapat berpengaruh antara kedua variabel tersebut dengan tingkat pengaruh 54,6% sisanya 45,4% dipengaruhi oleh faktor – faktor lainnya.

Kata Kunci : Software, Aplikasi, Aeronautical Billing System, program, program aplikasi Aeronautical Billing System, kinerja karyawan.


(5)

ii

This research was conducted at the branch of PT. Angkasa Pura II (Persero) Husein Sastranegara Bandung, is one of the companies engaged in the transportation service provider of air transport in particular. The purpose of this study is to determine impact of the Software Aeronautical Billing system on Employee Performance in the branch of PT. Angkasa Pura II (Persero) Husein Sastranegara Bandung.

The method used in this research is descriptive and verification. The population in this study as many as 18 people (Users) that were used as samples, thus called techniques sampling. To know the implementation of the Software Aplikasi Aeronautical Billing System and Employee Performance. Data collection techniques using observation, interviews, and questionnaire distribution. Data Analysis, to analyze the data using Pearson product moment correlation test, using of program Ms. Excel 2007 and SPSS 15.0 for Windows.

Research states that the effect program Aeronautical Billing System application in each category is expressed either as well as the performance of Employees (Users) in each category of otherwise good. Software Applications Such a positive effect on the performance of Employees (Users) in the PT. Angkasa Pura II (Persero) branch of Bandung Husein Sastranegara. Evidenced by the results of the test basis for a decision based on probability (sig.) amounted to 0,00 with a significant level of 1% which means <0,01; then H0 refused and H1 accepted then the probability value (sig,) at 0.00 means that there are influence between these two variables with the level of influence of 54,6% while the remaining 45,4%were influenced by other factors.

Keywords: Software, Application, Aeronautical Billing System, Program, Program Application Aeronautical Billing System, the performance of employees.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Tiada kata yang indah untuk bersyukur kecuali ucapan Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas segala karunia dan ridho-Nya dan juga utusan-Nya yaitu Rasullah SAW sehingga Peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Program Aplikasi Aeronautical Billing System terhadap Kinerja Karyawan di PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Bandara Udara Husein Sastranegara Bandung”. Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari partisipasi dan bimbingan semua pihak. Oleh karena itu, peneliti ucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Rektor Universitas Komputer Indonesia, Bapak Ir. Eddy Soegoto, M.Sc. 2. Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Bapak Prof. Dr. H. Denny

Kurniadie., Ir., M.Sc.

3. Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, serta selaku dosen wali kelas MI-12/2007 yang sudah membantu serta memberikan pengarahan yang berguna bagi peneliti dari awal hingga sekarang dalam kegiatan dan urusan perkuliahan Bapak Dadang Munandar, SE., M.Si.


(7)

iv

5. Bapak Dadang Munandar, SE., M.Si., dan Bapak Julian Chandra S.Kom selaku dosen penguji yang sudah memberikan nasihat dan masukan dalam perbaikan kesalahan penulisan penelitian ini yang berguna bagi Peneliti. 6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer yang telah memberikan Ilmu Pengetahuan Kepada Peneliti. 7. Para pengurus Program Studi Sistem Informasi, yang telah banyak membantu

urusan dengan keperluan Peneliti dari awal semester kuliah hingga terselesaikannya seluruh perkuliahan

8. Bapak Amin pada PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegara Bandung staf bagian Administrasi dan Komersil (AdKom) serta pihak – pihak PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Husein Sastranegara Bandung selaku pembimbing lapangan yang sudah meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan, masukan pengetahuan baru kepada Peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.

9. Terima kasih untuk keluarga saya Ibu, Bapak, Om dan tante yang tersayang . terima kasih atas doa, nasihat, dan dukungannya baik berupa material maupun non material.

10. Terima kasih untuk seluruh teman – teman saya yang tercinta, yang sudah memberikan dukungan berupa ilmu dan semangatnya dalam penyusunan Skripsi ini.


(8)

v

Dengan penuh rasa terima kasih peneliti berharap semoga segala kebaikan – kebaikannya akan mendapatkan balasan dari Allah SWT, karena tanpa kalian semua penelitian ini tidak akan menjadi apa-apa dan semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau peneliti yang lain di masa yang akan datang.

Bandung, 10 Februari 2012


(9)

vi MOTTO

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR SIMBOL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 8

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 8

1.2.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian ... 10

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 10

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 11

1.5 Batasan Masalah ... 11

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12

1.6.1 Lokasi tempat penelitian ... 12

1.6.2 Waktu penelitian ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 14

2.1 Kajian Pustaka... 14

2.1.1 Teori Var. Independen ... 14


(10)

vii

2.1.1.1.1 Karakteristik perangkat lunak ... 16

2.1.1.1.2 Klasifikasi perangkat lunak ... 18

2.1.1.2 Perangkat lunak aplikasi ... 21

2.1.1.2.1 Klasifikasi aplikasi ... 22

2.1.1.3 Pengolahan data pada komputer ... 24

2.1.1.4 Sistem Billing ... 25

2.1.1.5 Program aplikasi Aeronautical Billing System ... 26

2.1.1.6 Perancangan terstruktur ... 27

2.1.2 Teori var. Dependen ... 29

2.1.3 Teori keterkaitan antar variabel ... 31

2.1.3.1 Keterkaitan antar variabel X dan Y ... 31

2.2 Kerangka pemikiran ... 32

2.3 Hipotesis... 37

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 38

3.1. Objek penelitian ... 38

3.1.1.Sejarah singkat perusahaan ... 38

3.1.2.Visi perusahaan ... 40

3.1.3.Misi perusahaan ... 41

3.1.4.Struktur organisasi perusahaan ... 44

3.2. Metode penelitian ... 48

3.2.1 Desain penelitian ... 49

3.2.2 Operasional variabel ... 52

3.2.3 Metode penarikan sampel ... 58

3.2.3.1 Populasi ... 58

3.2.3.2 Sampel ... 58

3.2.4 Jenis dan metode pengumpulan data ... 59

3.2.4.1 Jenis Data ... 59

3.2.4.2 Metode pengumpulan data ... 60

3.2.5 Teknik pengujian data ... 62


(11)

viii

3.2.6.3 Pengujian Hipotesis ... 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 79

4.1 Karakteristik Responden ... 79

4.1.1 Karakteristik responden berdasarkan usia ... 79

4.1.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ... 81

4.1.3 Karakteristik responden berdasarkan masa kerja ... 81

4.1.4 Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 82

4.2 Analisis Software Aeronautical Billing System yang sedang berjalan ... 83

4.2.1 Tampilan Software Aeronautical Billing System ... 83

4.2.2 Prosedur yang sedang berjalan ... 87

4.2.3 Diagram konteks yang sedang berjalan ... 90

4.2.4 DFD yang sedang berjalan ... 90

4.3 Analisis Deskriptif ... 91

4.3.1 Implementasi Software ABS terhadap kinerja karyawan ... 91

4.3.1.1 Software Aeronautical Billing System ... 92

4.3.1.2 Hasil analisis kinerja karyawan ... 100

4.4 Analisis Verifikatif ... 106

4.4.1 Uji Korelasi ... 106

4.4.2 Uji Koefisien Determinasi ... 109

4.4.3 Uji Regresi ... 110

4.4.4 Hasil analisis dan pengujian Hipotesis ... 113

4.5 Rancangan yang diusulkan ... 115


(12)

ix

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 119 5.1 Kesimpulan ... 119 5.2 Saran... 122

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(13)

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini tentu memberikan dampak yang sangat baik, mengingat segala sesuatu yang dilakukan manusia akan semakin mudah dengan adanya perkembangan teknologi informasi. Salah satu perkembangan teknologi informasi yang sampai saat ini banyak diminati adalah teknologi komputer. Kemudahan teknologi komputer dengan semua kelengkapannya telah memberikan segala informasi dengan kecepatan dan tingkat akurasi yang tinggi, sehingga pemanfaatannya semakin meluas tidak hanya di bidang teknologi informasi saja, tetapi bidang ekonomi, hiburan, keamanan, bisnis, juga termasuk penggunaan dibidang pendidikan dan pemanfaatan dibidang lainnya.

Dewasa ini, sistem informasi adalah sebuah kebutuhan yang sangat penting bagi semua organisasi, baik organisasi yang bergerak di bidang jasa maupun produk. Penggunaan dan pengelolaan sistem informasi yang tepat sangat dibutuhkan karena organisasi membutuhkan informasi yang memiliki kualitas dan kehandalan yang tinggi bagi proses pengambilan keputusan di level manajemen.

Badan Usaha Milik Negara yang berjalan di bidang transportasi khususnya transportasi udara yaitu PT. Angkasa Pura II (Persero), perusahaan ini memiliki tugas mengelola jasa kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara. PT. Angkasa Pura II


(14)

2

(Persero) memiliki fungsi untuk memantau pergerakan lalu lintas yang terjadi di udara dan di dalam sebuah bandara yang merupakan hal yang sangat penting. Untuk melakukan hal itu, maka diperlukan Teknologi Informasi yang memadai untuk membantu dalam penyelesaian masalah tersebut.

Setiap waktu terjadi pergerakan data pesawat yang datang dan pergi ke sebuah bandar udara, yang meliputi data pesawat, data penumpang, data barang angkutan berupa cargo, pos dan bagasi penumpang. Karena itu penggunaan teknologi komputerisasi diperlukan untuk memudahkan dalam pencatatan dan menghasilkan Informasi. Kumpulan data yang telah diolah menjadi berbagai jenis informasi yang berupa report sangat dibutuhkan baik oleh pihak internal maupun eksternal bandara.

Pada kondisi seperti ini sebuah bandara perlu memerlukan proses pencatatan serta penghitungan data lalu lintas angkutan udara. Proses serta perhitungan data tersebut masih sering dilakukan per bagian yang berdiri sendiri. Hal ini tentu saja membuat pelaporan dan analisis data masing-masing sub sistem harus dikerjakan secara mandiri dan tidak terintegrasi. Masalah muncul karena seringkali data disuatu sub sistem belum selesai dilaksanakan namun sudah harus dikerjakan oleh sub sistem yang lain. Hal ini membuat setiap bagian harus melakukan pencatatan bersama-sama, Keadaaan ini tentu akan menyebabkan terjadinya redudansi data dan double entry

sehingga membuka peluang terjadinya kesalahan serta inkonsistensi data. Masalah lainnya adalah waktu proses menjadi sangat lama dan dibutuhkan waktu penyaluran data kepada pihak-pihak terkait terjadi dalam waktu yang lama.


(15)

Mengingat beberapa kelemahan sistem yang ada, maka komputerisasi sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai kelemahan sistem eksisting baik dari segi kemampuan mesin database, integrasi sistem serta model pendistribusian informasi

untuk meningkatkan kinerja karyawan. Oleh karena itul peran Teknologi sangat diperlukan dalam mendukung penyelesaian masalah yang terjadi.

PT. Angkasa Pura II (Persero) terbagi dalam 3 divisi, yaitu divisi Teknik, Divisi Pelayanan Operasi, dan Divisi Administrasi dan Komersil (AdKom). Setiap divisi memerlukan sebuah sistem informasi yang dapat membantu dalam penyelesaian tugasnya, sehingga penyelesaian tugas dapat menjadi lebih cepat, tepat, dan akurat. Pada divisi Administrasi dan Komersil (AdKom) memiliki sebuah teknologi informasi yang membantu dalam penyelesaian tugasnya yaitu Program Aplikasi Aeronautical Billing System.

Program Aplikasi Aeronautical Billing System adalah program aplikasi yang

digunakan untuk menghitung segala biaya yang dibebankan kepada maskapai penerbangan sebagai biaya penempatan dan penyimpanan pesawat udara. Program aplikasi ini sudah sangat lama digunakan sejak tahun 2003 hingga saat ini, awalnya sebelum penggunaan program aplikasi ini, segala macam pencatatan masih dilakukan secara manual. Manual disini yaitu melakukan pencatatan data secara sederhana, dan tidak memiliki database. Data masih dalam bentuk dokumen penting yang terkadang

dapat tercecer, hilang atau rusak dan terkadang sering sekali terjadi kesalahan dalam pencatatan data, serta harus dilakukan pemeriksaan dengan lebih teliti. Hal tersebut mengakibatkan pemborosan tenaga dan waktu. Karena itulah program aplikasi


(16)

4

Aeronautical Billing System sangat diperlukan untuk melakukan hasil pencatatan data

seperti menghitung, menganalisa, serta membuat laporan bulanan dengan lebih mudah, cepat serta akurat. Dengan adanya program aplikasi tersebut, maka segala macam pencatatan dan pengaturan yang dibuat dalam bentuk laporan dapat dengan cepat diselesaikan sehingga memberikan informasi sebagai analisa pengambilan keputusan secara cepat dan akurat.

Dalam pengambilan keputusan, penggunaan software Aeronautical Billing

System dirasakan belum efektif. Semua ini dikarenakan dalam pengambilan

keputusan masih dilakukan perhitungan secara manual, seperti menghitung data

landing fee yang mana proses penghitungannya masih menggunakan cara manual dari

data-data lainnya yang berada dalam database software Aeronautical Billing System.

Kemudian masalah yang dihadapi adalah data yang diterima dalam melakukan pengolahan informasi, data yang diterima terkadang tidak sesuai sehingga terjadilah kesulitan dalam pengolahan datanya sehingga kesulitan dalam menetapkan kebijakannya untuk dapat mengirimkan informasi yang telah diolah kepada setiap maskapai.

Sebagai contoh kita dapat melihat hasil dari pengolahan data Faktur pada


(17)

Sumber Data : PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) CABANG BANDARA UDARA HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG, Bukti Faktur.

Gambar 1.1 Faktur

Gambar di atas merupakan hasil atau output yang dikeluarkan oleh software

Aeronautical Billing System, dimana gambar tersebut merupakan contoh hasil


(18)

6

system untuk mengetahui seberapa besar biaya penempatan dan penyimpanan yang

akan diterima oleh perusahaandalam tiga periode atau satu bulan dari satu maskapai. Keputusan itu diambil berdasarkan data-data pencatatan yang terdapat dalam

database Aeronautical Billing System, misalnya saja data tagihan, yang mana

didalamnya terdapat laporan secara detil yang harus dibayar oleh setiap maskapai, rekapitulasi pemakaian konter, dan biaya-biaya lainnya yang dibebankan ke maskapai.

Tujuan dari adanya Program Aplikasi Aeronautical Billing System pada PT.

Angkasa Pura II (Persero) Cabang Husein Sastranegara Bandung adalah untuk memberikan suatu kemudahan kepada setiap karyawan dalam melakukan pekerjaannya serta dalam rangka pencapaian tujuan yang diinginkan sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan Angkasa Pura. Sehubungan dengan tugasnya yang penting, maka sangatlah di perlukan adanya program aplikasi tersebut. Program Aplikasi tersebut memberikan kemudahan dalam pengambilan keputusan secara cepat dan akurat dalam menyelesaikan pekerjaan dan berguna untuk meningkatkan kinerjanya sehingga mereka harus mempertimbangkan hasil yang akan dicapainya dalam bekerja. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa program aplikasi tersebut mutlak harus digunakan. Tanpa adanya program aplikasi tersebut, maka akan timbul ketidakberesan dalam pekerjaan dan pemborosan waktu yang berlebihan di dalam menyelesaikan pekerjaan.

Keuntungan dengan digunakannya Program Aplikasi Aeronautical Billing


(19)

tempat media penyimpanan khususnya yang menyangkut masalah arsip atau dokumen penting dan dapat meningkatkan kinerja karyawan Angkasa Pura II. Hanya saja kebanyakan dari para karyawannya terkadang masih sulit dalam pengoprasiannya, dalam pengoperasiannya pengguna sering mengalami hambatan diakibatkan oleh beberapa hal seperti data yang diterima tidak sesuai dengan yang disertakan dan adanya gangguan pada system database yang terkadang tidak dapat

terkoneksi sehingga menghambat dalam penginputan data. Edukasi pemahaman terhadap program yang telah diimplementasikan di perusahaan hanya diberikan pelatihan selama 2 hari, sehingga terkadang menimbulkan kesulitan dalam pengoperasian.

Edukasi terhadap program aplikasi Aeronautical Billing System hanya

dilakukan di perusahaan pusat yang terletak di Jakarta. Diakibatkan karena jarak antara kantor cabang dengan kantor pusat sangat jauh, sehingga untuk melakukan pembelajaran terhadap aplikasi memerlukan biaya dan tenaga yang lumayan besar.

Perusahaan yang sudah berkembang seiring dengan tujuannya tentu saja harus merencanakan sistem informasinya yang dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan yang dapat meningkatkan kinerjanya. Dengan pengolahan dari sistem tersebut maka diharapkan data-data yang dihasilkan akan lebih akurat. Dari data-data yang diperoleh kemudian diolah dan diharapkan akan menghasilkan suatu informasi yang bermanfaat bagi perusahaan dalam mengambil sebuah keputusan, dan berdasarkan keputusan yang diperoleh dari informasi yang dihasilkan oleh sistem diharapkan dapat membuat kinerja karyawan


(20)

8

menjadi lebih baik. Namun sampai saat ini belum ada suatu penelitian yang menyatakan bahwa program aplikasi yang telah berjalan selama ini dapat menjadi pendukung keputusan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, penulis merasa perlu untuk mengetahui dan menganalisa software

Aeronautical Billing System yang memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan

yang ada di PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Husein Sastranegara Bandung. Atas dasar latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk mengajukan usulan penelitian dengan judul : “PENGARUH PROGRAM APLIKASI AERONAUTICAL BILLING SYSTEM TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) CABANG BANDARA UDARA

HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian Latar Belakang yang telah dipaparkan, Software

Aeronautical Billing System yang sedang berjalan di PT. Angkasa Pura II (Persero)

Cabang Husein Sastranegara Bandung sudah berjalan dengan Prosedur yang telah ditetapkan dan sudah berjalan selama bertahun-tahun akan tetapi penulis mengidentifikasikan masalah yang diteliti yaitu masih adanya permasalahan dalam Proses penginputannya yang sering mengalami hambatan diakibatkan oleh beberapa hal seperti data yang diterima tidak sesuai dengan yang disertakan sehingga


(21)

menghambat Proses pengolahan datanya, dan masih adanya keluhan dari karyawan mengenai penggunaan program aplikasi.

1.2.2 Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah jelaskan diatas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana software Aeronautical Billing System yang sedang berjalan saat ini

di PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Husein Sastranegara Bandung.

2. Bagaimana Tanggapan Responden terhadap Software Aeronautical Billing

System yang ada di PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegara

Bandung.

3. Seberapa besar Kinerja Karyawan yang ada pada PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegara Bandung.

4. Seberapa besar software Aeronautical Billing System terhadap Kinerja

karyawan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegara Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk mengetahui

seberapa besar “Pengaruh Program Aplikasi Aeronautical Billing System terhadap

kinerja karyawan”. Sedangkan tujuan dilaksanakannya penelitian karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :


(22)

10

1. Untuk mengetahui software Aeronautical Billing System yang sedang berjalan

saat ini di PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Husein Sastranegara Bandung. 2. Untuk mengetahui Tanggapan Responden terhadap Software Aeronautical

Billing System yang ada di PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein

Sastranegara Bandung.

3. Untuk mengetahui seberapa besar Kinerja Karyawan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegara Bandung.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh software Aeronautical Billing

System terhadap Kinerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang

Husein Sastranegara Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan atau manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Praktis

a. Bagi Karyawan PT Angkasa Pura II (Persero), hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dan tolak ukur yang berguna dalam meningkatkan kinerjanya. b. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran dan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan ini khususnya sehingga dapat memajukan perusahaan menjadi lebih baik.

c. Bagi Perusahaan Lain sebagai informasi yang berupa masukan atau sumbangan pemikiran bagi perusahaan lain yang bergerak pada bidang jasa yang sejenis.


(23)

1.4.2 Kegunaan Akademis

a. Manfaat bagi Ilmu pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi dunia ilmu pengetahuan berupa tambahan informasi dan literature dibidang macam-macam

software yang digunakan oleh salah satu perusahaan jasa penerbangan terbesar di

Indonesia, yaitu software Aeronautical Billing System. Juga dapat menjadi

pembanding antara ilmu manajemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung di lapangan, sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih memajukan ilmu Sistem Informasi yang sudah ada untuk ditahapkan pada dunia nyata dan dapat menguntungkan berbagai pihak.

b. Manfaat bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan penikiran kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau tugas akhir dalam kajian yang sama, khususnya dalam membahas software Aeronautical

Billing System, sekaligus sebagai referensi di dalam penulisan.

1.5 Batasan Masalah

Unit Analisis dalam penulisan Ilmiah ini adalah Karyawan PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegara Bandung yang diteliti adalah Karyawan yang menggunakan Software Aeronautical Billing System yaitu pada divisi


(24)

12

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.6.1 Lokasi Tempat Penelitian

Penelitian Karya Ilmiah ini dilaksanakan disalah satu perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Transportasi khususnya Jasa Transportasi Udara yaitu pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Husein Sastranegara Bandung, dan ditempatkan di bagian Administrasi dan Komersil (AdKom) yang beralamat di Jl. Padjajaran 156 Bandung 40174 Telp. (022) 6041221

1.6.2 Waktu Penelitian

Dalam proses penelitian karya ilmiah yang dilaksanakan disalah satu perusahaan yang bergerak di bidang Transportasi khususnya Transportasi Udara yaitu Kantor Cabang PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Husein Sastranegara Bandung, yang beralamat di Jl. Padjajaran 156 Bandung 40174 Telp. (022) 6041221. Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan selama 4 (empat) bulan yaitu mulai Agustus 2011 sampai dengan November 2011.

Adapun waktu yang digunakan untuk penyelesaian penelitian karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :


(25)

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

No. Kegiatan

2011-2012

September Oktober November Desember Januari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan

Proposal

2 Perencanaan

Penelitian 3 Survei Objek Penelitian

4 Bimbingan

5 Pembuatan

Kuesioner

6 Penyebaran

Kuesioner

7 Pengelompokan

Data

8 Pengolahan Data

9 Pembuatan


(26)

14 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1.Teori Variabel Independen

Menurut Umi Narimawati (2007:27) menjelaskan variabel independen sebagai berikut :

“Variabel bebas (Independent variable) merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang variabelitasnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan

hubungannya dengan suatu gejala yang diobsevarsi”.

Sedangkan menurut Prof. DR. Sugiyono (2011:4) variabel independen merupakan variabel yang menjadi sebab terjadinya (terpengaruhnya ) variabel dependen.

Variabel Independen (Bebas) dalam penelitian ini adalah Software

Aeronautical Billing System, dimana peneliti meneliti tentang pengaruh program aplikasi Aeronautical billing system yang diterapkan di PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegara Bandung.

2.1.1.1Pengertian Perangkat Lunak

Menurut Abdul kadir (2003:202) perangkat lunak yaitu:

“sekumpulan instruksi yang diberikan untuk mengendalikan perangkat keras


(27)

Menurut Jogiyanto (2005:358) mengatakan bahwa perangkat lunak adalah:

“Teknologi yang modern dari perangkat keras akan berfungsi apabila instruksi-instruksi tertentu telah di berikan kepada perangkat keras tersebut.

Instruksi-instruksi tersebut disebut dengan perangkat lunak (software).”

Perangkat lunak terdiri dari item-item / objek-objek yang merupakan konfigurasi dari :

1) Program : Perintah ( Program Komputer ) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja yang diinginkan.

2) Dokumen : Menggambarkan Operasi dan kegunaan Program.

3) Data : Struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informasi secara proporsional.

Perangkat Lunak merupakan produk dari perusahaan pembuat Perangkat Lunak yang banyak bermunculan sehubungan dengan kebutuhan berbagai masalah pekerjaan yang membutuhkan waktu singkat oleh pemakai komputer saat ini. Perangkat Lunak adalah obyek tertentu yang dapat dijalankan seperti kode sumber, kode objek, atau sebuah program yang lengkap. Produk Perangkat Lunak memiliki pengertian pernagkat lunak yang ditambahkan dengan semua item dan pelayanan pendukung yang secara keseluruhan dapat memenuhi kebutuhan pemakai. Produk Perangkat Lunak memiliki banyak bagian yang meliputi manual, referensi, tutorial, instruksi instalasi, data sampel, pelayanan pendidikan, pelayanan pendukung teknis dan sebagainya.


(28)

16

Para insinyur Perangkat Lunak menghasilkan produk perangkat lunak bukan hanya perangkat lunak saja, semua yang dihasilkan oleh proyek Perangkat Lunak adalah produk kerja (work product). Produk kerja meliputi :

1. Dokumen Engineering yang dipakai untuk menentukan, mengontrol,

dan memantau usaha kerja.

2. Objek yang dijalankan seperti prototype, kendali test (test harness),

dan piranti pengembangan tujuan khusus.

3. Data yang digunakan untuk testing, melacak proyek dan sebagainya.

Komputer memerlukan program - program penunjang, yang biasanya disebut dengan perangkat lunak sistem yang akan digunakan untuk mengoperasikan aplikasi Perangkat Lunak. Perangkat lunak pada dasarnya merupakan perilaku dinamis dari suatu program komputer, sedangkan program adalah ekspresi intelektual yang dapat dirancang oleh seorang pemakai pada tingkatan tertentu. Program akan terdiri dari algoritma - algoritma yang terstruktur bahkan akan mengarah atau berorientasi kepada objek tertentu yang diinginkan oleh si pembuat program. Program akan diterjemahkan (Kompilasi, Interpretasi, Assembly) ke dalam sintaks yang dapat dimengerti oleh mesin untuk diproses sesuai dengan permintaan pemakai.

2.1.1.1.1 Karakteristik Perangkat Lunak

Penelitian dan pemahaman tentang karakteristik perangkat lunak sangatlah penting, untuk memperoleh pemahaman tentang perangkat lunak yang pada dasarnya berbeda dengan hal - hal lain yang dibangun oleh manusia. Ketika pernagkat lunak dibuat oleh proses kreatif manusia (analisis, desain,


(29)

konstruksi, dan pengujian) kemudian diterjemahkan kedalam bentuk fisik. Perangkat lunak merupakan elemen logika dan bukan merupakan elemen sistem fisik. Sehingga Perangkat Lunak memiliki ciri yang berbeda dari

perangkat keras yaitu “Perangkat Lunak dibangun dan dikembangkan tidak dibuat dalam bentuk yang klasik, perangkat lunak tidak pernah usang.

Menurut Pressman dalam buku Bambang Hariyanto (2008:43) perangkat lunak menjadi beberapa, yaitu :

1. Perangkat Lunak sistem, kumpulan program untuk melayani program– program lain. Perangkat Lunak ini dicirikan dengan interaksi tinggi dengan perangkat keras. Contohnya: sistem operasi, kompilator, text editor, utilitas pengelolaan file, pemroses telekomunikasi.

2. Perangkat Lunak waktu nyata, Perangkat Lunak yang memonitor menganalisis/mengendalikan kejadian dunia nyata di saat terjadinya. Komponen Perangkat Lunak waktu nyata antar lain komponen yang mengumpulkan informasi dari lingkungan eksternal komponen analisis yang mentransformasi informasi ke format yang diperlukan aplikasi dan komponen pemantauan (monitoring) yang mengkoordinasi semua komponen lain sehingga dapat mencari tanggapan secara waktu nyata. 3. Perangkat Lunak rekayasa dan sains, Perangkat Lunak untuk menyelesaikan

persoalan rekayasa dan sains. Contohnya Perangkat Lunak untuk astronomi, volkanologi, biologi molekuler sampai manufaktur , CAD, simulasi sistem dan sebagainya.


(30)

18

4. Perangkat Lunak tempelan (embedded Perangkat Lunak), Perangkat Lunak

ini berada di ROM (Read Only Memory) untuk mengendali produk – produk consumer dan sistem industri. Produk intelejen telah menjadi biasa di produk consumer. Perangkat Lunak ini melakukan fungsi sangat terbatas dan esoterik (seperti kendali keypad di oven mikrowave) atau menyediakan fungsi signifikan dan kemampuan kendail (seperti fungsi kendali digital di mobil seperti kendali bahan bakar, tampilan dashboard dan pengereman, injeksi bahan bakar dan sebagainya).

5. Perangkat Lunak berbasis web, Perangkat Lunak yang bekerjasama (berisi) dengan instruksi–instruksi yang dapat dieksekusi (misalnya CGI, HTML, Perl, atau Java) dan data (seperti hypertext dan beragam format visual dan

audio) menghasilkan halaman web yang akan ditampilkan di browser.

Jaringan menjadi komputer masih yang menyediakan sumber daya Perangkat Lunak hampir tak terbatas yang dapat diakses siapapun melalui jaringan.

6. Perangkat Lunak intelejen buatan, Perangkat Lunak (AI – artificial intelegence) menggunakan algoritma non-numerik untuk menyelesaikan

persoalan kompleks yang sulit dilakukan secara analisis sederhana. Sistem pakar juga disebut sistem berbasis pengetahuan, pengenalan pola (citra dan suara), jaringan syarat tiruan, pembuktian teorema ,dan game playing

adalah representasi aplikasi dalam kategori ini.

2.1.1.1.2 Klasifikasi Perangkat Lunak


(31)

1. Operating System (Sistem Operasi), merupakan program yang berfungsi

untuk mengatur sistem kerja seluruh komputer seperti layaknya penerjemah antara hardware dan Perangkat Lunak yang akan dilakukannya. (Contoh : PC-DOS atau MS-DOS untuk Personal Computer (PC), Novell Netware

dan UNIX 22 untuk jaringan computer, Windows dan berbagai variannya untuk PC atau jaringan, Linux dengan berbagai distronya untuk PC atau jaringan).

2. Utility Software (Program Bantu), Perangkat Lunak ini merupakan

Perangkat Lunak jadi yang digunakan untuk membantu mempermudah dalam menangani pekerjaan awal dalam pengoperasian komputer beserta perangkatnya. Misalnya untuk memeriksa (scanning), menganalisa

(analyzing), memperbaiki (repairing), mencari (searching), menggandakan

(copying) file dan sebagainya. (Contoh : Norton Utility (NU), PC

Tools, Xtree, QuickDos).

3. Package Software (Program Paket), terdiri dari :

1. Word Processing (Pengolah Kata), pengolah kata biasanya dipakai

untuk pembuatan naskah. (Contoh : Word Star, Word Perfect, Microsoft Word, Chi Writer, PFS Write).

2. Spread Sheet (Pengolah Angka), Perangkat Lunak ini dipakai lebih banyak

untuk pembuatan tabel - tabel dan angka. (Contoh : Lotus 123, Super Calc, Symphony, Quattro, Microsoft Excel).

3. Database (Pengolah Data Awal), Perangkat Lunak ini pada dasarnya


(32)

20

memudahkan pencarian atau penyimpanan. (Contoh : dBase III, dBXL, Foxbase, Paradox, RBase, MYSQL, Oracle).

4. Publisher (Pengolah Tata Letak), Perangkat Lunak ini banyak dipakai

oleh perusahaan cetak mencetak, surat kabar atau penerbitan yang banyak memerlukan pengaturan bentuk, jenis dan tata letak karakter tertentu. (Contoh : Ventura Desktop Publishing, Microsoft Publisher, PageMaker, Flash, Corel).

5. Aided Design (Pengolah Rancang Bangun), Perangkat Lunak ini pada

dasarnya dipakai untuk pembuatan rancang bangun (design) sebuah benda, ruangan, bangunan gedung, peta kota dan sebagainya. (Contoh: AutoCAD, ProDesign, DR Hallo)

6. Statistic (Pengolah Statistik), Perangkat Lunak ini dipakai untuk

memecahkan permasalahan statistik baik di bidang ekonomi, teknik, kesehatan, sosial dan budaya. (Contoh : SPSS, MicroStat, MiniTab). 7. Language Program (Bahasa Pemrograman), Perangkat Lunak ini banyak

dipakai oleh seorang programmer, program ini berfungsi untuk menciptakan Perangkat Lunak-Perangkat Lunak baru yang digunakan untuk membantu/mempermudah kerja seorang operator komputer. (Contoh : Turbo Assembler adalah bahasa pemrograman tingkat rendah, Basic, Pascal, Fortran, Cobol, Visual Basic merupakan bahasa pemrograman tingkat menengah), Clipper, FoxPro, Delphi, C++ adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi. Pada perkembangan selanjutnya Perangkat Lunak ini juga di pakai untuk merusak data, informasi atau Perangkat


(33)

Lunak - Perangkat Lunak (bahkan juga hardware) yang lain. Hasil dari pembuatan program yang berfungsi untuk merusak ini dikenal dengan

Virus. Kata “virus” sebenarnya adalah kata yang sengaja diambil dari

dunia kedokteran untuk dipakai di dunia komputer, karena mempunyai sifat

yang sama yaitu “merusak” (membuat penyakit). Virus komputer

sebenarnya adalah program juga, ia sengaja dibuat oleh seseorang (programmer) yang tidak senang dengan kesempurnaan, dia lebih senang membuat kerusakan. Oleh karena itu tindakan membuat virus

komputer bisa dikatakan “sebuah kejahatan”.

8. Anti Virus, Perangkat Lunak ini khusus untuk mengantisipasi

(membunuh) virus yang mungkin bisa masuk ke dalam komputer, baik itu komputer yang sendirian (stand alone) atau komputer dalam jaringan

(network). (Contoh : Bit Defender, AVG, Norton Anti Virus, McAfee

Virus Scan, PC-Cillin).

9. Applicated (Program Aplikasi), program ini merupakan program siap pakai,

banyak dibuat untuk aplikasi - aplikasi kerja tertentu seperti akuntansi, berbagai macam format, kartu-kartu, sampul buku, editing foto dan sebagainya.(Contoh : PrinShop, PhotoShop, DAC Easy, Form Tools, Free Hand, Easy Flow).

2.1.1.2Perangkat Lunak Aplikasi

Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas Perangkat Lunak Komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat


(34)

22

lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.

Aplikasi menurut (Jogianto, 2005) adalah :

“aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data, permasalahan, pekerjaan kedalam suatu sarana atau media yang dapat digunakan untuk menerapkan atau menginplementasikan hal atau permasalahan yang ada sehingga berubah menjadi suatu bentuk yang baru tanpa menghilangkan nilai-nilai dasar dari hal data, permasalahan, pekerjaan itu sendiri.”.

Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya

adalah Microsoft Office dan OpenOffice.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi. Sering kali, mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja dapat dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang terpisah.

2.1.1.2.1 Klasifikasi Aplikasi

Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain :

1. Perangkat lunak perusahaan (enterprise)


(35)

3. Perangkat lunak informasi kerja 4. Perangkat lunak media dan hiburan 5. Perangkat lunak pendidikan

6. Perangkat lunak pengembangan media 7. Perangkat lunak rekayasa produk

Pada pengertian umumnya, aplikasi adalah alat terapan yang difungsikan secara khusus dan terpadu sesuai kemampuan yang dimilikinya, atau dapat dikatakan Aplikasi adalah suatu subkelas software komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.

Adapun enam faktor – faktor karakteristik kualitas perangkat lunak menurut jurnal ISO 9126 yaitu:

1. Functionality, kemampuan menutupi fungsi produk perangkat lunak yang

menyediakan kepuasan kebutuhan user.

2. Reliability, kemampuan perangkat lunak untuk perawatan dengan level

performansi.

3. Usability, kemampuan yang berhubungan dengan penggunaan perangkat

lunak.

4. Efficiency, kemampuan yang berhubungan dengan sumber daya fisik yang

digunakan ketika perangkat lunak dijalankan.

5. Maintainanility, kemampuan yang dibutuhkan untuk membuat perubahan


(36)

24

6. Portability, kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan perangkat

lunak yang dikirim ke lingkungan berbeda.

2.1.1.3Pengolahan Data Pada Komputer

Data adalah suatu penggambaran fakta, pengertian instruksi yang dapat disampaikan dan diolah oleh manusia atau mesin. Contoh : data berupa angka, karakter, alphabet, simbol, gambar, suara dll. Jadi Pengolahan Data adalah pengubahan atau transformasi simbol - simbol seperti nomor dan huruf untuk tujuan peningkatan kegunaannya. Tujuan dari pengolahan data, untuk mengambil informasi asli (data) dan darinya menghasilkan informasi lain dalam bentuk yang berguna (hasil). Fungsi dasar pengolahan data :

1. Mengambil program dan data (masukan / input).

2. Menyimpan program dan data serta menyediakan untuk pemrosesan. 3. Menjalankan proses aritmatika dan logika pada data yang disimpan. 4. Menyimpan hasil antara dan hasil akhir pengolahan.

5. Mencetak atau menampilkan data yang disimpan atau hasil pengolahan.

Pengolahan data pada komputer meliputi :

1. Pengumpulan Data

Sistem pengolahan data dirancang untuk mengumpulkan data yang menggambarkan tiap tindakan internal perusaahaan dan menggambarkan transaksinya dengan lingkungannya.


(37)

Operasi pengubahan data mencakup : pengklasifikasian, penyortiran, pengkalkulasian, perekapitulasian, pembandingan.

3. Penyimpanan Data

Semua data harus disimpan disuatu tempat sampai ia diperlukan. Data tersebut disimpan dalam berbagai media penyimpanan, dan file yang disimpan disebut database.

4. Pembuatan Dokumen

Sistem pengolahan data menghasilkan output yang dibutuhkan oleh perorangan atau kelompok baik di dalam maupun luar perusahaan. Dengan digunakannya pengolahan data elektronik, maka manfaat yang dapat diperoleh adalah meminimalkan kebutuhan tenaga manusia , hal ini karena beberapa pekerjaan dilakukan secara otomatis oleh peralatan bantuan seperti komputer . Keuntungan lain adalah kemampuan komputer untuk memproses data lebih besar, keakuratan yang lebih besar, kecepatan yang lebih besar, fasilitas pengendalian otomatis dan pengolahan secara serentak.

2.1.1.4Billing System

Billing System merupakan sistem yang membantu para usahawan untuk

mengatur dan mencatat segala transaksi yang terjadi. Contohnya bagi pengusaha warung internet, billing sistem digunakan untuk memonitor penggunaan dan pemasukan warnetnya. Sedangkan jika bagi perusahaan di bidang transportasi seperti PT. Angkasa Pura sistem billing digunakan untuk mencatat menghitung dan mencatat segala segala biaya yang dibebankan kepada setiap maskapai penerbangan sebagai biaya penempatan dan penyimpanan pesawat udara.


(38)

26

Menghitung biaya yang harus dibayar setiap maskapai secara otomatis, serta memberikan informasi sebagai analisa pengambilan keputusan secara cepat dan akurat.

2.1.1.5Program Aplikasi Aeronautical Billing System

Program Aplikasi Aeronautical Billing System adalah Program Aplikasi

yang digunakan untuk membantu dalam penyelesaian tugas kerja yaitu untuk menghitung dan mencatat segala biaya yang dibebankan kepada setiap maskapai penerbangan sebagai biaya penempatan dan penyimpanan pesawat udara. Berikut ini adalah tampilan menu utama Software Aeronautical Billing System :

Gambar 2.1

Menu Utama Perangkat Lunak Aeronautical Billing System

Program Aplikasi Aeronautical Billing System digunakan juga untuk memonitor penggunaan, pemasukan, serta mencatat proses kedatangan pesawat sampai keberangkatan pesawat. Sehingga memberikan informasi sebagai analisa pengambilan keputusan secara tepat dan akurat setiap bulannya dan untuk mengetahui hasil pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan yang dibuat dalam


(39)

bentuk faktur, hasil pendapatan ini biasanya didapatkan setiap akhir pekan atau akhir bulan. Program Aplikasi ini diberikan oleh kantor pusat kepada kantor cabang.

Terdapat 2 jenis keuntungan yang diperoleh dalam penerapan Program Aplikasi Aeronautical Billing System, yaitu keuntungan secara financial dan non

financial yang diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Manfaat secara financial :

Efisiensi dan efektifitas biaya karena proses dan pemantauan data langsung dari unit masing – masing.

b. Manfaat non financial :

Karena bersifat mempermudah sehingga memberikan solusi kepada kerja karyawan yang berdampak Meningkatnya citra perusahaan.

Mengingat begitu pentingnya Program Aplikasi Aeronautical Billing System maka sudah menjadi kewajiban bagi pengguna (user) untuk memahami

dan mengoperasikan Billing tersebut guna menunjang efisiensi dan efektifitas pekerjaan.

2.1.1.6Perancangan Terstruktur

Perancangan terstruktur yang digunakan dalam Program Aplikasi Aeronautical Billing System tersebut dan penelitian ini adalah Diagram Konteks dan Data Flow Diagram (DFD). Adapun penjelasannya, yaitu sebagai berikut :


(40)

28

1. Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Hal ini akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks. Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi “siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem.”

2. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD), merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yg mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Komponen proses menggambarkan transformasi input menjadi output. Penamaan proses disesuaikan dengan proses atau kegiatan yang sedang dilakukan.

Komponen alur data, terdapat 4 konsep tentang alur data :

1. Packets of data

2. Diverging data flow

3. Converging data flow


(41)

2.1.2.Teori Variabel Dependen

Menurut Umi narimawati (2007:27) menjelaskan variable dependen sebagai berikut :

“Variabel tergantung (Dependent Variable) adalah variabel yang memberikan

reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel tergantung adalah variabel yang variabelitasnya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh

yang disebabkan oleh variabel bebas”.

Sedangkan menurut Prof. DR. Sugiyono (2011: 4) variabel dependen yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen.

Variabel Dependen (Terikat) dalam penelitian ini adalah Kinerja Karyawan, dimana peneliti meneliti tentang pengaruh program aplikasi Aeronautical billing system terhadap kinerja karyawan di PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegara Bandung.

Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam kemampuan melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan oleh atasan kepadanya. Selain itu, kinerja juga dapat diartikan sebagai suatu hasil dan usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja : a. Menurut Keith Davis

Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor kemampuan (Ability)

dan faktor motivasi (Motivation).

Yang dirumuskan dengan :

1. Human Performance = Ability + Motivation


(42)

30

3. Ability = Knowledge + Skill

b. Menurut Dr. A. A. Anwar Prabu Mangkunegara, Drs., M.Si. Psi. Faktor yang mempengaruh adalah :

1. Faktor kemampuan, secara psikologis, kemampuan pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge+skill).

Artinya pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampi dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan.

2. Faktor motivasi, motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (organisasi kerja).

c. Menurut Ivancevich dan Faustino Cardoso Gomes dalam Umi Narimawati (2007:71) mengatakan bahwa ada delapan dimensi atau kriteria yang perlu mendapat perhatian dalam melakukan penilaian atau pengukuran terhadap kinerja karyawan yang berdasarkan deskripsi prilaku yang spesifik, yaitu:

1. Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu

periode waktu yang ditentukan

2. Quality of work yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat


(43)

3. Job Knowledge yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan

keterampilannya.

4. Creativeness yaitu keaslian gagasan yang dimunculkan dan

tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.

5. Cooperation yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain

6. Dependability yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran

dan penyelesaian pekerjaan

7. Initiative yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan

dalam memperbesar tanggung jawabnya.

8. Personal qualities yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan,

keramah tamahan, dan integrasi pribadi.

2.1.3.Teori Keterkaitan Antar variable

2.1.3.1. Keterkaitan Antara Aplikasi Aeronautical Billing System terhadap Kinerja Karyawan

Suatu Program Aplikasi sangat berpengaruh bagi sebuah instansi atau perusahaan. Karena Program Aplikasi digunakan sebagai jalur untuk mendapatkan komunikasi penting sebagai dasar informasi dalam pengambilan keputusan oleh atasan terhadap kinerja para karyawannya. Aplikasi Aeronautical Billing System yang dipakai pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Bandara Udara Husein Sastranegara Bandung bertujuan memberikan jawaban untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dalam meningkatkan kinerja para karyawannya sehingga kinerja yang telah di tetapkan oleh perusahaan dapat tercapai.


(44)

32

Adapun keterkaitan antara variabel X yaitu Program Aplikasi Aeronautical Billing System dengan Variabel Y yaitu kinerja karyawan Keterkaitan Software

dengan kinerja terdapat dalam jurnal yang berjudul Absenteeism : At Issue in the

American Workplace ( posted on 2006 by Richard L. Swansbro ), mengatakan

bahwa :

“The lack optimalization of existing absenteeism record system is the factor which

causing the hardness in getting reliable information to be applied to employee’s

performance. So, in order to performance the workers, an adequate information technology is needed to achieve a well-form report”.

Dalam bahasa Indonesia artinya :

“Kurangnya optimalisasi sistem pencatatan ketidakhadiran yang ada adalah salah satu faktor yang menyebabkan kesulitan dalam mendapatkan informasi yang dapat dipercaya saat diterapkan untuk kinerja karyawan. Jadi, untuk meningkatkan pengaruh kinerja terhadap karyawan, sebuah teknologi informasi yang memadai diperlukan untuk memberikan sebuah laporan yang baik dan sesuai”.

Definisi di atas menjelaskan bahwa suatu sistem informasi merupakan bagian dari teknologi informasi dimana sistem informasi tersebut digunakan untuk meningkatkan pengaruh kinerja terhadap karyawan, sebuah teknologi informasi yang memadai diperlukan untuk memberikan sebuah laporan yang baik dan sesuai yang diinginkan oleh perusahaan.

2.2 Kerangka Pemikiran

Sistem informasi yang baik akan memberikan manfaat yang baik bagi organisasi atau perusahaan, maka diperlukan suatu tanggapan serta respon dari sejumlah orang yang menggunakan Sistem Informasi suatu perusahaan agar perusahaan tersebut mengetahui seberapa baik sistem informasi yang selama ini digunakan. Pada program aplikasi Aeronautical Billing System di PT.


(45)

ANGKASA PURA II ( Persero ), sistem yang ada sudah terkomputerisasi. Maka dari itu diperlukannya suatu respon terhadap keefektifitasan program aplikasi tersebut yang ditujukan terhadap kinerja karyawannya. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keefektifitasannya suatu aplikasi tersebut dalam upaya penyempurnaan segala kegiatan Kinerja Karyawan dalam menjalankan dan membantu dalam memudahkan suatu pekerjaannya menjadi lebih produktif dan kreatif.

Tujuan tersebut akan diperoleh jika kinerja pegawainya meningkat, karena keberhasilan perusahaan dapat dilihat dari kinerja karyawannya. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi untuk meningkatkan kinerja karyawan, satu diantaranya adalah penguasaan sistem informasi aplikasi penunjang tersebut.

Menurut Jogiyanto (2005:358) mengatakan bahwa perangkat lunak (software) adalah :

“Teknologi yang canggih dari perangkat keras akan berfungsi apabila instruksi -instruksi tertentu telah di berikan kepada perangkat keras tersebut. Instruksi-instruksi tersebut disebut dengan perangkat lunak (software)”.

Perangkat lunak atau software adalah sebuah perangkat yang terdiri dari

item-item / objek-objek yang merupakan konfigurasi dari :

1. Program : perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan

2. Dokumen : menggambarkan operasi dan kegunaan program

3. Data : struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informasi secara proporsional.


(46)

34

Tidak dapat dipungkiri dengan adanya software ini, sangat mengambil

manfaat lebih banyak dari sistem yang sudah ada sebelumnya. Dengan adanya

software ini tentunya akan menyelesaikan masalah-masalah klasik pencatatan

absensi, yaitu diantaranya buddy punching, kartu yang hilang, pencatatan absensi

yang kurang akurat, hingga keamanan informasi. Pada awalnya mungkin software

absensi yang menggunakan Teknologi Informasi akan memakan banyak biaya namun demikian jika dilihat manfaat dan jangka waktu yang lama sistem yang terkomputerisasi dengan TI akan mendapatkan manfaat yang menguntungkan perusahaan.

Dengan adanya software ini, sangat mengambil manfaat lebih banyak dari

sistem yang sudah ada sebelumnya. Dengan adanya software ini tentunya akan

menyelesaikan masalah-masalah klasik pencatatan data seperti data yang tercecer, hilang atau perhitungan yang kurang akurat, hingga keamanan informasi. Pada awalnya mungkin software Aeronautical Billing System akan memakan banyak

biaya namun demikian jika dilihat manfaat dan jangka waktu yang lama sistem yang terkomputerisasi akan mendapatkan manfaat yang menguntungkan bagi perusahaan.

Dalam Software Quality Journal, 11:3, July 2003, ISO 9126

mengidentifikasi bahwa indikator yang mempengaruhi kualitas Software yaitu :

1. Functionality : Suitability, Accuracy, Compliance, Security.

2. Reliability : Maturity, Fault Tolerance, recoverability

3. Usability : Understandability, Learnability, Operability.


(47)

Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam kemampuan melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan oleh atasan kepadanya. Selain itu, kinerja juga dapat diartikan sebagai suatu hasil dan usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja :

Menurut Ivancevich dan Faustino Cardoso Gomes dalam Umi Narimawati (2007:71) mengatakan bahwa ada delapan dimensi atau kriteria yang perlu mendapat perhatian dalam melakukan penilaian atau pengukuran terhadap kinerja karyawan yang berdasarkan deskripsi prilaku yang spesifik, yaitu :

1. Quantity of work yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu

periode waktu yang ditentukan

2. Quality of work yaitu kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat

kesesuaian dan kesiapannya.

3. Job Knowledge yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan

keterampilannya.

4. Creativeness yaitu keaslian gagasan yang dimunculkan dan

tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.

5. Cooperation yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain

6. Dependability yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran

dan penyelesaian pekerjaan

7. Initiative yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan


(48)

36

8. Personal qualities yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan,

keramah tamahan, dan integrasi pribadi.

Tabel 2.1

Perbedaan dengan penelitian sebelumnya

No. Peneliti Judul Perbedaan Persamaan

1. Nicholas Joint, 2006

Editorial Evaluating

library software and its fitness for

purpose

Penelitian sebelumnya sama-sama membahas tentang evaluasi software

sedangkan pada penelitian ini

membahas tentang pengaruh software

terhadap kinerja karyawan. Objek teliti pada penelitian sebelumnya pada perpustakaan sedangkan penelitian ini pada PT. Angkasa Pura II (persero) cabang husein sastranegara bandung.

Baik penelitian sebelumnya maupun penelitian ini, sama-sama membahas tentang Perangkat Lunak (Software).

2. Richard L. Swansbro,

2006

Absenteeism : at Issue in

the American Workplace

Jurnal ini menjelaskan tentang keterkaitan hubungan antara system informasi absensi terhadap disiplin kerja sedangkan penelitian ini menjelaskan seberapa besar program aplikasi Aeronautical billing system dampaknya terhadap kinerja

karyawan. Jurnal dan penelitian ini membahas tentang hubungan antara perangkat lunak terhadap kinerja karyawan. 3 Tingting

chen, 2008. Peiguan Wu, 2008. Kwok Leung, 2009. Individual Performance Appraisal and appraise reaction to Workgroups.

Dalam jurnal ini menjelaskan tentang penilaian kinerja individual dalam mencapai tujuannya.

Sedangkan penelitian ini

menjelaskan kinerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II (persero) dalam mencapai tujuannya. Jurnal dan penelitian ini sama-sama membahas tentang kinerja karyawan. 4 Maryoly

Ortega, Maria A. Perez, Teresita Rojas, 2003. Construction of a systemic quality model for evaluating a software produk.

Dalam jurnal ini menjelaskan tentang kualitas dari software, sedangkan pada penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh dari

Software. Jurnal dan penelitian ini sama-sama membahas mengenai Software.


(49)

Dalam kerangka pemikiran yang telah diuraikan di atas maka dapat digambarkan suatu bagan kerangka pemikiran, yaitu :

Var X

Software Aeronautical Billing Sytem

penggolongan faktor-faktor atau dimensi-dimensi yang mempengaruhi kualitas suatu software yaitu:

1. Functionality 2. Reliability 3. Usability 4. Efficiency

(ISO 9126 Software Quality Journal,11:3, July 2003)

Var Y Kinerja Karyawan Indikator skala pengukuran Kinerja Karyawan yaitu : 1. Kualitas (Quality) 2. Kuantitas (Quantity)

3. Ketepatan Waktu (Timelines) 4. Efektifitas Biaya (Cost-Efficiency) 5. Kebutuhan Pengawas (Need for Supervision)

6. Dampak Interpersonal (Interpersonal Impact)

(Dr. Umi Narimawati, M.Si.2007, Riset Manajemen sumber daya Manusia Aplikasi dan Contoh Perhitungannya, Agung Media, Jakarta)

Gambar 2.2

Bagan Kerangka Pemikiran

Paradigma Penelitian Kontribusi dari SoftwareAeronautical Billing System

Terhadap Kinerja Pegawai

2.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang diberikan peneliti yang diungkapkan dalam pernyataan yang dapat diteliti.

Hipotesis menurut Sarwono (2005:72) didefinisikan sebagai berikut :

“Pengujian hipotesis adalah suatu pernyataan yang belum terbukti mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih variabel yang dibuat didasarkan kerangka teori atau model analisis. Terkadang hipotesis merupakan jawaban pertanyaan penelitian.”

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diungkapkan diatas penulis menarik hipotesis bahwa :

”Sistem Informasi data angkutan udara berupa program aplikasi


(50)

79 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Penelitian yang dilakukan dengan judul “Pengaruh Program Aplikasi Aeronautical Billing System terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Husein Sastranegara Bandung” akan dijabarkan pada uraian-uraian berikut.

Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 18 orang karyawan yang bekerja di PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Husein Sastranegara Bandung pada divisi Administrasi dan Komersil sebagai sampel penelitian. Untuk mendapat gambaran tentang responden, berikut adalah karakteristik responden berdasarkan usia, pendidikan terakhir dan masa kerja responden.

4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Dari penyebaran kuesioner yang telah dilakukan mengenai karakteristik responden berdasarkan usia yang diuraikan pada tabel 4.1 di bawah ini :


(51)

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah

Responden Presentase

21-25 9 50

26-30 3 17

31-35 2 11

36-40 1 5,5

41-45 0 0

46-50 1 5,5

51-55 2 11

>56 0 0

Jumlah 18 100

Sumber: hasil olah data kuesioner 2012

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dikatakan bahwa sebagian besar karyawan yang bekerja di PT. Angkasa Pura II Cabang Husein Sastranegara Bandung berusia sekitar 21 – 25 tahun. Walaupun didominasi oleh karyawan yang berada dalam usia yang produktif, dalam menggunakan software tersebut membutuhkan pengalaman yang lebih dalam, Hal ini dikarenakan usia tersebut masih dapat dibilang usia produktif sehingga diharapkan dapat menjalani pekerjaannya dengan baik, teliti, dan cekatan serta pemahaman dalam penggunaan software tersebut dapat dengan cepat di mengerti sehingga penggunaan software Aeronautical Billing System banyak didominasi oleh

pegawai yang masih sangat produktif dalam penggunaan. Akan tetapi karyawan yang sudah tidak produktif masih sangat diperlukan untuk mengajari karyawan yang ada pada usia produktif tersebut dalam memahami penggunaan aplikasi tersebut.


(52)

81

4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Dari penyebaran kuesioner yang telah dilakukan mengenai karakteristik responden berdasarkan pendidikan yang diuraikan pada tabel 4.2 di bawah ini :

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Jumlah Responden Presentase

SMA 4 22,2%

Diploma 3 9 50%

Strata-1 5 27,8%

Jumlah 18 100%

Sumber: hasil olah data kuesioner 2012

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dikatakan bahwa sebagian besar karyawan yang bekerja di PT. Angkasa Pura II cabang Husein Sastranegara Bandung adalah mayoritas karyawan yang memiliki latar belakang pendidikan Diploma-3 (D3). Tetapi, tingkat pendidikan tidak begitu berpengaruh dalam penggunaan software Aeronautical Billing System karena disini dilihat dari

kemauan bukan dari pendidikan si karyawan dalam memahami aplikasi tersebut.

4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Dari penyebaran kuesioner yang telah dilakukan mengenai karakteristik responden berdasarkan masa kerja yang diuraikan pada tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja Jumlah Responden Presentase

< 2 Tahun 11 61,1%

2 – 4 1 5,6%

5 - 10 2 11,1%

> 10 Tahun 4 22,2%

Jumlah 18 100%


(53)

tinggi adalah responden yang mempunyai masa kerja selama kurang dari 2 tahun. Hal ini karena banyaknya karyawan baru dan karyawan baru tersebut masih dalam proses pembelajaran sehingga semangat bekerja yang ada masih sangat besar dengan tingkat kejenuhan kerja yang kecil. Akan tetapi dengan pengalaman kerja yang lebih lama banyak karyawan pada usia yang sudah tidak produktif yang dijadikan tempat untuk bertanya apabila mengalami kendala dalam menggunakan program aplikasi tersebut.

4.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Dari penyebaran kuesioner yang telah dilakukan mengenai karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yang diuraikan pada tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase

Pria 11 61,1%

Wanita 7 38,9%

Jumlah 18 100%

Sumber: hasil olah data kuesioner 2012

Berdasarkan tabel 4.4 maka dapat diketahui bahwa dari 18 responden, terdapat responden yang mempunyai jenis kelamin Pria sebanyak 11 orang (61,1%) dan Wanita sebanyak 7 orang (38,9%). Hal ini didominasi oleh Pria dikarenakan pria lebih cepat mengerti dalam menggunakan software tersebut

serta membutuhkan kemampuan/pengetahuan bidang IT secara umum dalam mengoperasikan software tersebut. Walaupun begitu Software tersebut dalam


(54)

83

4.2 Analisis Software Aeronautical Billing System yang Sedang Berjalan di

PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegara Bandung Program Aplikasi Aeronautical Billing System adalah Program Aplikasi

yang digunakan untuk membantu dalam penyelesaian tugas kerja yaitu untuk menghitung dan mencatat segala segala biaya yang dibebankan kepada setiap maskapai penerbangan sebagai biaya penempatan dan penyimpanan pesawat udara yang mana hasil akhirnya nanti adalah berupa faktur.

4.2.1 Tampilan Software Aeronautical Billing System

a. Tampilan awal software Aeronautical Billing System

Gambar 4.1

Tampilan Awal Software Aeronautical Billing System

Pada tampilan awal dari software terlihat logo perusahaan sebagai tanda pengenal software milik perusahaan. Disamping itu juga terlihat form periode

yang harus diinputkan untuk dapat masuk ke form login yang ada di dalamnya


(55)

Gambar 4.2

Tampilan Login Software Aeronautical Billing System

Halaman ini adalah halaman login, pengguna memasukkan user id dan

password.

c. Menu Software Aeronautical Billing System

Gambar 4.3

Menu Software Aeronautical Billing System

Pada tab Editing-Data ini terdapat sub-sub menu diantaranya adalah : 1. ADC Sheet

2. Edit Faktur 3. Tabel-tabel


(56)

85

d. Form ADC Sheet

Gambar 4.4

Form ADC Sheet

Pada Form ADC Sheet ini berguna untuk memasukkan, menghapus atau mengedit data yang ada di Apron Movement Sheet kedalam form ADC Sheet

an kemudian di simpan ke dalam database.

e. Tombol Change View pada Form ADC Sheet

Gambar 4.5


(57)

sudah diinputkan ke dalam ADC Sheet.

f. Tombol Validasi

Gambar 4.6

Fungsi Tombol Validasipada Software Aeronautical Billing System

Tombol validasi digunakan untuk mengetahui apakah data yang dimasukkan sudah sesuai dan tidak ada kesalahan sedikitpun ketika melakukan penginputan ke dalam form ADC Sheet.

g. Proses Billing

Gambar 4.7 Tampilan Proses Billing


(58)

87

Proses Billing dilakukan apabila data secara satu bulan penuh (3 periode) telah diinputkan kedalam ADC Sheet pada program Aplikasi Aeronautical

Billing System.

Gambar 4.8

Tab Pencetakan pada Software Aeronautical Billing System

Menu ini digunakan untuk melakukan pencetakan segala biaya yang dibebankan kepada setiap maskapai penerbangan sebagai biaya penempatan dan penyimpanan pesawat udara.

4.2.2 Prosedur yang Sedang Berjalan

Adapun prosedur proses pada software Aeronautical Billing System yang

sedang berjalan adalah sebagai berikut:

1. Pihak AMC melakukan pencatatan data lalu lintas udara kedalam Apron Movement Sheet.


(59)

kemudian data yang ada dalam AMS tersebut diserahkan ke bagian Administrasi dan Komersil.

4. Bagian AdKom kemudian melakukan penginputan data dari Apron Movement Sheet ke dalam Software Aeronautical Billing System agar disimpan ke dalam database.

5. Kemudian dalam database diproses untuk membuat faktur berdasarkan data yang telah diinputkan dari AMS.

6. Kemudian dari database AdKom melakukan pencetakan faktur sebanyak 3 rangkap yang kemudian diserahkan kepada Pemimpin untuk di sahkan terlebih dahulu yang kemudian satunya diarsipkan pada bagian pemimpin sendiri dan sisanya diberikan kepada AdKom untuk di serahkan kepada bagian maskapai.

7. Faktur yang telah diterima oleh bagian maskapai akan dilakukan proses pembayaran terlebih dahulu.

8. Setelah melakukan pembayaran, maskapai merekapitulasi faktur sebanyak 2 rangkap apabila telah melakukan pembayaran yang mana satu rangkap bukti pembayaran diarsipkan dan satu rangkap bukti pembayarannya diserahkan kembali kepada bagian AdKom.

9. Pada bagian AdKom rangkap bukti pembayaran yang diterima dari maskapai diarsipkan.


(60)

89

Gambar 4.9


(61)

Diagram konteks adalah diagram tingkat atas yaitu diagram global dari sebuah sistem informasi yang menggambarkan aliran-aliran dari entitas luar dan entitas dalam. Adapun diagram konteks yang sedang berjalan pada Software

Aeronautical Billing System adalah sebagai berikut:

Gambar 4.10

Diagram Konteks softwareAeronautical Billing System yang Sedang Berjalan

4.2.4 Data Flow Diagram (DFD) yang Sedang Berjalan

Diagram alir data yaitu menggambarkan sistem yang ada pada diagram konteks menjadi beberapa proses utama, yang terjadi antara entitas yang terlibat dalam sistem informasi. Adapun DFD yang sedang berjalan pada Software


(62)

91

Gambar 4.11

DFD Level 0 softwareAeronautical Billing System yang Sedang Berjalan

4.3 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan suatu analisis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan suatu perusahaan berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data yang kemudian dianalisis dan diambil suatu kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana implementasi aplikasi software Aeronautical Billing System terhadap

kinerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Husein Sastranegara Bandung.

4.3.1 Implementasi Software Aeronautical Billing System terhadap kinerja Karyawan di PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Husein Sastranegara Bandung.

Untuk menetapkan peringkat dalam setiap indikator yang diteliti, dapat dilihat dari perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal menggunakan rumus sebagai berikut :


(63)

Skor total =

x 100%

Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi. Sehingga hasil dari perhitungan rumus diatas dikonfirmasikan dengan kriteria yang telah ditetapkan, dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.5

Kriteria Preseentase Tanggapan Responden No. % Jumlah Skor Kriteria

1 20.00% – 36.00% Tidak Baik 2 36.01% – 52.00% Kurang Baik 3 52.01% – 68.00% Cukup 4 68.01% – 84.00% Baik

5 84.01% – 100% Sangat Baik (Sumber: Umi Narimawati, 2007:85) 4.3.1.1Software Aeronautical Billing System.

Software Aeronautical Billing System adalah Program Aplikasi yang

digunakan untuk membantu dalam penyelesaian tugas kerja yaitu untuk menghitung dan mencatat segala segala biaya yang dibebankan kepada setiap maskapai penerbangan sebagai biaya penempatan dan penyimpanan pesawat udara. suatu perangkat lunak yang membantu dalam mengolah data-data perusahaan dari segi pendapatan. Software ini digunakan oleh perusahaan setiap

harinya dalam melakukan aktivitas proses bisnisnya. Pada tabel 4.6 disajikan persentase skor tanggapan responden yang berjumlah 18 orang mengenai implementasi software Aeronautical Billing System terhadap kinerja karyawan


(1)

120

Sastranegara Bandung dikarenakan hasil yang diharapkan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

2. Tanggapan responden terhadap Software Aeronautical Billing System, dikategorikan BAIK berdasarkan hasil dari perhitungan skor aktual yaitu sebesar 71,28%, hal ini membuktikan dari tanggapan para responden setelah adanya Software Aeronautical Billing System sangat membantu karyawan dalam melakukan pekerjaannya sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah dan dapat melanjutkan pekerjaannya yang lain lagi atau dapat mengerjakan pekerjaan yang lain sambil mengerjakan pekerjaan yang satunya lagi (Multi Tasking job).

3. Tanggapan responden terhadap kinerja pegawai pada PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegara Bandung setelah adanya Software Aeronautical Billing System adalah sebesar 84,35%, hal itu berarti tanggapan menurut responden atas kinerja pegawai setelah adanya Software Aeronautical Billing System adalah SANGAT BAIK. Karena tingginya minat dari setiap karyawan untuk mau mempelajari penggunaan Software Aeronautical Billing System bagi pegawai baru dan lama, sehingga dapat mengoptimalkan dalam penggunaan Software Aeronautical Billing System

oleh pegawai sehingga kinerja pegawai dalam pencapaian target sesuai target yang ditetapkan oleh perusahaan.

4. Tingkat hubungan kedua variabel antara variabel bebas (Software Aeronautical Billing System) dengan variabel terikat (Kinerja Karyawan) sedang dan searah serta signifikan. Searah artinya jika pemakaian Software


(2)

121

Software Aeronautical Billing System semakin baik maka akan semakin baik pula tingkat kinerja pegawai. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus koefisien determinasi besarnya peranan Pengaruh program aplikasi Aeronautical Billing System terhadap kinerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegara Bandung adalah 54.6% dan sisanya 45.4% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak diteliti oleh peneliti, yaitu gaya kepemimpinan, budaya organisasi, proses recalling

(mengingat) kembali aplikasi tersebut apabila pengguna lama tidak menggunakan program tersebut, pengalaman, keahlian dan keuletan Pegawai, dan lain-lain. Hipotesis penelitian yang diajukan Peneliti yaitu Pengaruh program aplikasi Aeronautical Billing System terhadap kinerja karyawan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegara Bandung dapat diterima atau dengan kata lain Ho ditolak dan H1 diterima.


(3)

122

5.2 Saran

Setelah peneliti memberikan kesimpulan dari hasil penelitian tentang pengaruh penerapan Software Aeronautical Billing System pengaruhnya terhadap kinerja karyawan, maka peneliti akan memberikan beberapa saran yang dapat digunakan oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegara Bandung yaitu sebagai berikut :

1. Untuk memperoleh kinerja karyawan yang optimal dengan diterapkannya

Software Aeronautical Billing System, maka dibutuhkan pelatihan bagi setiap Karyawannya agar dalam penggunaan Software tersebut dapat digunakan secara optimal sehingga tujuan yang telah ditetapkan PT. Angkasa Pura II (Persero) cabang Husein Sastranegara Bandung dapat tercapai dan terpenuhi. 2. Kualitas software Aeronautical Billing System diuji hanya menggunakan 4

indikator Kualitas Software yaitu functionality, reability, efisiensi, usability. Kegunaan pada software Aeronautical Billing System dengan hasil yang sudah baik. Peneliti menyarankan jika ada peneliti lagi yang ingin meneliti kualitas

software aplikasi tersebut sebaiknya menerapkan seluruh atau dari enam indicator kualitas software yang terdapat pada jurnal sumber ISO 9123

software quality. Agar lebih terlihat sejauh mana Kualitas Software software Aeronautical Billing System dapat meningkatkan kinerja karyawan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Husein Umar. 2007. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

J.Supranto. 2000. Statistik Teori dan Aplikasi. Erlangga. Jakarta.

Jonathan Sarwono. 2003. Panduan cepat dan Mudah SPSS14. ANDI. Bandung. Malayu S.P. Hasibuan. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakkan

Kelima belas PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Sugiyono, 2002. Statistika Untuk Penelitian., Cetakan Ketujuh. CV. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Kelima belas. CV. Alfabeta. Bandung.

Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Kesembilan belas. CV. Alfabeta. Bandung.

Umi Narimawati 2008. Materi Pelatihan Metodologi Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi/TA) Untuk Manajemen Informatika. Bandung.

Bambang S. Soedibjo, 2005, Pengantar Metode Penelitian, STIE-STMIK Pasim, Bandung.

Jogiyanto. 2005. Pengenalan Komputer. Andi Offset.Yogyakarta. Sudjana, 1996, Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.

Sugiyono, 2002, Statistik Untuk Penelitian dan Aplikasinya Dengan SPSS 10 For Windows, Alfabeta, Bandung.

Umi Narimawati. 2007. Riset Manajemen Sumber Daya Manusia Aplikasi & Contoh Perhitunganya. Agung Media. Jakarta.

A. A. A. P. Mangkunegara. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Cetakan Kedelapan. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Tony Wijaya. 2009. Analisis Data Penelitian menggunakan SPSS. Cetakan Kedua. Universitas Atma Jaya. Yogyakarta.


(5)

Richard L. Swansbro, 2006, Absenteeism : At Issue in the American Workplace, Journal Software Quality, National Institute of Standard and Technology. USA.

Maryoly Ortega, 2003, Construction of a Systemic Quality Model for Evaluating a Software Product, Journal Software Quality, Juli, 11-3.


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Curriculum Vitae

Nama : Bobby Rachman

Alamat : Pondok Hijau Blok J. No. 9 R.T 03/10 Desa

Ciwaruga Kec. Parongpong Kab. Bandung Barat 40154 Bandung No. Telepon : 085-248-37-6000

Email : bobsky3x@yahoo.com atau fatter_boyz18@yahoo.co.id Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 30 Maret 1989

Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum Menikah Warga Negara : Indonesia

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD Negeri Kayu Putih 09 Pagi / Siemens Tahun 1995-2001

SMP Negeri 99 Jakarta Tahun 2001-2003

SMP Negeri 1 Banjarmasin Tahun 2003-2004

SMA Negeri 5 Banjarmasin Tahun 2004-2007

Universitas Komputer Indonesia Bandung (UNIKOM) Tahun 2007-2012 Demikian CV ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Bandung, 14 Februari 2012