pestisida, asap kendaraan bermotor, bahan bakar minyak, buangan limbah rumah tangga, industri, dan pertambangan.
2.3. Timbal Pb
Timbal merupakan logam berat yang sangat beracun, dapat dideteksi secara praktis pada seluruh benda mati di lingkungan dan seluruh sistem biologis. Timbal
adalah sejenis logam yang lunak dan berwarna coklat kehitaman, serta mudah dimurnikan dari pertambangan Marganof, 2003. Timbal merupakan suatu unsur
yang dalam keadaan murni mempunyai warna abu-abu kebiruan dengan kerepatan 11,48 g per ml pada suhu kamar serta mempunyai titik lebur 327,4
o
C. Nomor atomnya 82, titik didihnya 1725
o
C, dan massa atomnya 207,19. Timbal sebagian besar diakumulasi oleh organ tanaman, yaitu daun, batang,
dan akar. Perpindahan timbal dari tanah ke tanaman tergantung komposisi dan pH tanah. Konsentrasi timbal yang tinggi 100-1000 mgkg akan mengakibatkan
pengaruh toksik pada proses fotosintesis dan pertumbuhan. Tanaman dapat menyerap logam Pb pada saat kondisi kesuburan dan kandungan bahan organik
tanah rendah. Sumber pencemaran timbal yaitu peleburan dan pemurnian timbal, pabrik kuningan, pembakaran bahan bakar yang mengandung timbal, pembuatan
baterai, pabrik alkali timbal dan cat timbale, pembakaran bidang yang dicat, serta pembakaran plastik atau bahan lain yang mengandung timbal. Dalam lingkungan
diluar tempat kerja, timbal terdapat secara alami pada tumbuh-tumbuhan dan di tanah Charlene, 2004.
2.4. Kadmium Cd
Kadmium Cd adalah logam kebiruan yang lunak, dan merupakan racun bagi tubuh manusia. Jumlah normal kadmium di tanah berada di bawah 1 mgkg,
bersifat racun terhadap semua tumbuhan pada konsentrasi larutan di atas 0,2 mgkg. Kadmium lebih mudah diakumulasi oleh tanaman dibandingkan dengan
ion logam berat lainnya seperti timbal. Logam berat ini bergabung bersama timbal dan merkuri sebagai the big three heavy metal yang memiliki tingkat bahaya
tertinggi pada kesehatan manusia. Kadmium banyak digunakan dalam berbagai kegiatan industri. Pada industri cat dan plastik, kadmium digunakan sebagai bahan
pigmen, biasanya dalam bentuk sulfida. Kadmium juga digunakan sebagai stabilisator pada pembuatan PVC polivinil chlorida atau plastik. Perpaduan
antara nikel dan kadmium dapat digunakan untuk pembuatan aki baterai Darmono, 2001. Pencemaran kadmium dalam air dapat disebabkan kegiatan
industri yang menghasilkan timbal kadmium dan persenyawaannya, penggunaan fungisida dalam bidang pertanian, kegiatan domestik manusia yang dapat
mencemari air secara langsung maupun tidak langsung, atau penggunaan bahan
dan peralatan yang mengandung kadmium.
Menurut badan dunia WHO, konsumsi per minggu yang ditoleransikan bagi manusia adalah 400-500 g per orang atau 7 mg per kg berat badan. Kadmium
yang terdapat dalam tubuh manusia sebagian besar diperoleh melalui makanan dan tembakau, hanya sejumlah kecil berasal dari air minum dan polusi udara.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Charlene 2004, pemasukan Cd melalui makanan adalah 10-40 mghari, sedikitnya 50 diserap oleh tubuh.
2.5. Penerapan Commodity System Assessment Method CSAM
CSAM atau sistem penilaian komiditi adalah suatu metode penilaian sistem komoditi hortikultura yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan
masalah serta mengidentifikasi dan memformulasikan pemecahan masalah yang
tepat dari faktor-faktor dan cara-cara penanganan yang mempengaruhi mutu, kehilangan, kerusakan, kerugian secara ekonomi dalam rantai distribusi atau
pemasaran produk hortikultura Harsojuwono, 2008. Metode yang sistematis untuk mengumpulkan informasi tentang penyebab dan sumber kerugian
pascapanen dan masalah kualitas produk. Dapat juga diartikan suatu metode untuk mengetahui mutu, tingkat kehilangan, cara penanganan, pelaku penanganan dan
kajian keuntungan dari produksi hortikultura pada tingkat produsen hingga pelaku penanganan akhir dalam rantai distribusi pemasaran. Tujuan dari penerapan
CSAM adalah mengkaji komoditas tertentu, mulai dari perencanaan produksi sampai distribusi akhir hingga konsumen, serta mengidentifikasi prioritas
permasalahan yang terjadi sepanjang tahapan distribusi. CSAM sangat diperlukan karena dilihat dari jalur distribusi suatu produk, baik itu dari tangan pertama yaitu
produsen petani sampai konsumen pengepul, pengecer, pedagang dan konsumen akhir banyak terjadi kehilangan Harsojuwono, 2008
Kerugian yang didapatkan oleh produsen petani cukup banyak yaitu menurunnya mutu produk yang mengakibatkan harga produk menurun dan akan
menyebabkan keuntungan berkurang. Maka diperlukan pemecahan masalah penanganan pascapanen dengan cara mempertahankan kualitas produksi.
Melakukan identifikasi dan deskripsi permasalahan kemudian diformulasikan menjadi suatu keputusan penanganan pascapanen yang tepat. Identifikasi dapat
dilakukan dengan cara melakukan survai lapangan, membuat kuisioner baik terbuka maupun terutup, menentukan sampel dan responden, mencari data,
menganalisis data. Responden dari kegiatan produksi pascapanen sawi hijau adalah semua yang terlibatkan dalam rantai distribusi yaitu petani, pengepul,
pedagang dan pengecer. Dalam penanganannya sawi hijau yang diamati disini adalah perubahan karakteristik, maka dalam tahapan identifikasi dengan
melakukan survai yang menjadi analisa secara umum adalah perencanaan produksi, panen, transportasi, sortasi, grading, pengemasan, penyimpanan,
distribusi
2.6. Penanganan Pascapanen