2.2. Logam Berat
Logam berat merupakan komponen alami tanah. Elemen ini tidak dapat didegradasi maupun dihancurkan. Logam berat dapat masuk ke dalam tubuh
manusia melalui makanan, air minum, atau udara. Logam berat seperti tembaga, selenium dibutuhkan tubuh manusia untuk membantu kinerja metabolisme tubuh.
Akan tetapi, dapat berpotensi menjadi racun jika konsentrasi dalam tubuh berlebih seperti merkuri, kadmium, arsenik, tembaga, dan seng karena logam berat tersebut
mempunyai toksik yang tinggi. Logam berat menjadi berbahaya disebabkan sistem bioakumulasi, yaitu peningkatan konsentrasi unsur kimia di dalam tubuh
makhluk hidup Anon., 2004. . Logam berat adalah golongan logam yang tidak dapat didegradasi oleh
tubuh, bersifat toksis meskipun pada konsentrasi rendah, dan keberadaannya dalam lingkungan perairan telah menjadi permasalahan bagi lingkungan hidup
Darmono, 2001. Logam berat adalah unsur logam dengan berat molekul tinggi. Dalam kadar rendah logam berat pada umumnya sudah beracun bagi tumbuhan
dan hewan, termasuk manusia. Logam berat memiliki unsur logam yang mempunyai massa jenis lebih besar dari 5 gcm3 antara lain Pb dan Cd. Logam
berat Pb dan Cd dinamakan sebagai logam non esensial dan pada tingkat tertentu menjadi logam beracun bagi makhluk hidup. Termasuk logam berat yang sering
mencemari habitat adalah Pb dan Cd. Faktor yang menyebabkan logam berat termasuk dalam kelompok zat pencemar adalah karena adanya sifat-sifat logam
berat yang tidak dapat terurai non degradable dan mudah diabsorbsi. Pemasok logam berat dalam tanah pertanian antara lain bahan agrokimia pupuk dan
pestisida, asap kendaraan bermotor, bahan bakar minyak, buangan limbah rumah tangga, industri, dan pertambangan.
2.3. Timbal Pb
Timbal merupakan logam berat yang sangat beracun, dapat dideteksi secara praktis pada seluruh benda mati di lingkungan dan seluruh sistem biologis. Timbal
adalah sejenis logam yang lunak dan berwarna coklat kehitaman, serta mudah dimurnikan dari pertambangan Marganof, 2003. Timbal merupakan suatu unsur
yang dalam keadaan murni mempunyai warna abu-abu kebiruan dengan kerepatan 11,48 g per ml pada suhu kamar serta mempunyai titik lebur 327,4
o
C. Nomor atomnya 82, titik didihnya 1725
o
C, dan massa atomnya 207,19. Timbal sebagian besar diakumulasi oleh organ tanaman, yaitu daun, batang,
dan akar. Perpindahan timbal dari tanah ke tanaman tergantung komposisi dan pH tanah. Konsentrasi timbal yang tinggi 100-1000 mgkg akan mengakibatkan
pengaruh toksik pada proses fotosintesis dan pertumbuhan. Tanaman dapat menyerap logam Pb pada saat kondisi kesuburan dan kandungan bahan organik
tanah rendah. Sumber pencemaran timbal yaitu peleburan dan pemurnian timbal, pabrik kuningan, pembakaran bahan bakar yang mengandung timbal, pembuatan
baterai, pabrik alkali timbal dan cat timbale, pembakaran bidang yang dicat, serta pembakaran plastik atau bahan lain yang mengandung timbal. Dalam lingkungan
diluar tempat kerja, timbal terdapat secara alami pada tumbuh-tumbuhan dan di tanah Charlene, 2004.
2.4. Kadmium Cd