Bahasa Indonesia untuk SMPMTs Kelas IX
102 6. Berilah penilaian terhadap kelompok yang sedang presentasi di depan
kelas dengan format penilaian diskusi seperti berikut ini. Kelompok: .........
o N
k o
p m
o l
e K
i s
u k
s i
D n
a l
i p
m a
T u
l a
l e
S g
n i
r e
S g
n a
r a
J k
a d
i T
h a
n r
e P
. 1
. 2
. 3
. 4
. 5
n a
k k
u j
n u
n e
m k
o p
m o
l e
K a
j r
e k
n a
k a
p m
o k
e k
g n
a y
a t
o g
g n
a a
y n
a d
A n
a r
e p
il o
p o
n o
m e
m u
l a
l r
u t
a g
n e
m n
il p
i s
i d
u d
n a
m e
P i
s u
k s
i d
s a
t n
il b
a w
a j
n e
m u
p m
a m
k o
p m
o l
e K
a t
r e
s e
p n
a a
y n
a t
r e
p -
n a
a y
n a
t r
e p
i s
u k
s i
d a
t o
g g
n a
a r
a p
n a
f it
k a
e K
k o
p m
o l
e k
C. Membaca Ekstensif untuk Menemukan Gagasan dari Beberapa Artikel
Berbagai macam peristiwa dan informasi selalu diberitakan melalui media cetak dan
elektronik. Berita dalam media cetak misalnya: koran biasanya diwujudkan dalam bentuk
artikel-artikel. Bahkan, ada artikel-artikel yang ditulis dan membahas tentang tema yang sama,
tetapi dari sudut pandang yang berbeda. Cara baca yang dapat kalian gunakan adalah teknik
membaca ekstensif. Membaca ekstensif adalah suatu kegiatan membaca yang bertujuan
membandingkan dua bacaan atau lebih agar diketahui persamaan dan perbedaan gagasan-
gagaan penting yang ada di dalam bacaan- bacaan tersebut.
Berikut ini kalian akan dilatih untuk membaca dan merangkum berita- berita yang sama dalam suatu artikel. Dalam membaca dan memahami
sebuah berita, kalian harus memerhatikan prinsip 5W
+
1H, yaitu: -
what :
apa yang menjadi pokok pemberitaan atau permasalahan -
who :
siapa saja yang terlibat -
why :
mengapa hal tersebut dipermasalahkan -.
when :
kapan permasalahan tersebut muncul -
where : di mana permasalahan tersebut muncul dan berkembang
- how
: bagaimana pemecahannya
Jeda Info
Faktor eksogen keterampilan
membaca meliputi: 1. faktor
keterbacaan, 2. tersedianya
fasilitas yang memadai,
3. situasi dan kondisi
lingkungan yang nyaman, dan
4. suasana rumah yang damai.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Manusia dan Kebutuhannya
103
Artikel 1 Bacalah dengan saksama kedua artikel berikut
BTN Salurkan Rp800 Miliar untuk RusunaRSH
Sampai Maret 2008, kredit yang sudah disalurkan Bank Tabungan Negara
untuk kredit pemilikan rumah susun sederhana dan rumah sederhana sehat
sebesar Rp800 miliar.
Manajer Humas BTN, Dody Agoeng menyebutkan, hingga pertengahan Maret
2008, mulai banyak pemohon kredit pemilikan apartemen untuk rumah susun
sederhana rusuna.
“BTN pusat sampai harus meminta bantuan dari tenaga-tenaga di kantor
cabang BTN untuk mengecek rusuna yang sedang dibangun. Kini, beberapa pe-
ngembang memang berpacu membangun rusuna,” kata Dody di Jakarta, pekan lalu.
BTN mencatat ada 4.000 permohonan untuk kredit rusuna. Pembangunan rusuna
adalah program pemerintah untuk me- wujudkan 1.000 menara rusuna di 10 kota
besar di Indonesia.
Namun, daerah yang siap melaksana- kan program tersebut baru di kawasan
Jakarta dan sekitarnya. Untuk program rusuna, BTN telah mengalokasikan dana
sebesar Rp1 triliun.
Sementara itu, Presiden Direktur Cawang Housing, Reddy Hartadji menilai
minat masyarakat untuk tinggal di rusuna dinilai tinggi. Hal itu merupakan peluang
bagi pengusaha properti untuk terjun ke penyediaan rusuna untuk masyarakat
menengah ke bawah. Reddy mengatakan, bisnis rumah
susun sederhana milik rusunami memiliki prospek cerah karena minat masyarakat
menengah ke bawah untuk membeli hunian itu cukup tinggi.
Potensi itu juga terlihat dari peningkatan pelaku bisnis properti yang ikut membangun
hunian tersebut. “Mulai banyaknya pelaku bisnis yang terlibat menunjukkan bisnis ini
feasible, layak. Pengembang lain jangan ragu membangun rusuna,” kata Reddy, Sabtu
293 di Jakarta.
Reddy mencontohkan proyek rusuna yang dia bangun di daerah Cawang. Peng-
usaha ini membangun rusuna sebanyak 731 unit, yang sejak ditawarkan tahun 2007 sudah
terjual semuanya.
Reddy mengklaim, sekitar 72 persen dari pembeli rusuna itu adalah pegawai
negeri dan selebihnya pegawai swasta dan wiraswasta. Namun, dia tidak menjelaskan
apakah konsumennya itu membeli dengan cara tunai atau melalui kredit ke BTN.
Konsumen akan mendapat subsidi selisih suku bunga dan pembebasan Pajak
Pertambahan Nilai PPN sebesar 10 persen dari pemerintah kalau membeli rusun
tersebut dengan cara mencicil melalui kredit pemilikan apartemen KPA di BTN.
Namun, kalau konsumen membeli rusun “murah” tersebut dengan cara tunai,
tidak akan mendapat subsidi ataupun pembebasan PPN.
Sumber: Kompas, 31 Maret 2008
Artikel 2
Pembangunan Rusuna dengan Produk Lokal
Pembangunan rumah susun sederhana atau rusuna akan menggunakan produk lokal
dengan komposisi hampir 100 persen. Digunakannya produk lokal, selain
untuk menumbuhkan industri dalam negeri, juga untuk menekan harga jual rusuna.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bahasa Indonesia untuk SMPMTs Kelas IX
104
Demikian dikatakan Menteri Negara Perumahan Rakyat, Yusuf Asy’ary, Rabu
711, ketika mengunjungi pabrik ubin PT Arwana Nuansa Keramik di Cikande,
Serang, Provinsi Banten.
“Untuk membangun rusuna tidak dibutuhkan produk dengan teknologi tinggi
sehingga cukup produk dalam negeri saja. Buat apa harus impor bila kualitas produk
setara,” ujar Yusuf.
Direktur Utama PT Arwana Nuansa Keramik, Tendean Rustandi mengatakan,
industri keramik yang dikelolanya siap mendukung program membangun 1.000
menara rusuna.
“Kami dapat memberikan harga jual keramik lebih rendah 30 persen bagi proyek
pembangunan rusuna. Di pabrik ini, kami mempertunjukkan dengan harga rendah,
maka ubinnya tidak kalah kualitasnya,” kata Tendean.
Deputi Bidang Perumahan Formil, Zufli Syarif Koto mengatakan, produk dari mana
pun untuk membangun rusuna tidak menjadi masalah asalkan lolos persyaratan
teknisi sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 403 Tahun 2003.
“Spesifikasi teknisnya sudah diatur, jadi harga boleh saja diturunkan asalkan
kekuatan produk tetap sesuai aturan. Tetapi, bila produk dapat lebih murah, kami
pun menyambut baik karena harga rusuna dapat lebih murah,” ujar Zufli.
Harga satu unit rusuna berada dalam kisaran Rp75 juta hingga Rp144 juta,
dengan luasan 30 - 48 meter persegi. Sementara itu, Yusuf mengingatkan
bila para produsen produk perumahan sepakat menurunkan harga produk untuk
mendukung realisasi pembangunan proyek 1.000 menara rusuna, pengembang jangan
sampai malah mengambil untung.
Direktur Eksekutif Pusat Strategis Intelijen Properti, Ali Tranghanda mengata-
kan, digunakannya produk lokal pada pembangunan rusuna, sebenarnya tidak
membuat harga rusuna turun secara signifikan.
“Pengembang rusuna sebelumnya pasti telah berpikir menggunakan 90 persen,
bahkan 100 persen produk lokal. Ini berbeda dengan pengembang apartemen yang 40
persen dari bahan bangunannya meng- gunakan produk impor,” ujar Ali.
Dia menyambut baik keinginan produsen untuk menurunkan harga produk.
“Pemerintah sebenarnya cukup mengomu- nikasikan rencananya kepada produsen
bahan bangunan, pasti nanti banyak yang akan mendukung pembangunan rusuna,”
ujar Ali.
Terlepas dari komitmen produsen untuk menurunkan harga produk, menurut
Ali, satu-satunya cara untuk menurunkan harga rusuna tetaplah subsidi.
“Di Jakarta, biaya pembebasan lahan 20 – 30 persen dari biaya total proyek. Maka,
subsidilah yang paling relevan agar harga rusuna makin terjangkau. Kenaikan harga
bahan bangunan, misalnya masih lebih tinggi dari kenaikan daya beli,” ujar Ali.
Sumber: Kompas, 8 November 2007
Tugas
Untuk lebih memahami dan memerhatikan prinsip 5W + 1H, kerjakan tugas-tugas berikut ini
1. Catat gagasan utama tiap paragraf pada dua artikel tersebut 2. Catat hal-hal yang penting dari kedua artikel tersebut mencakup
5W + 1H
Di unduh dari : Bukupaket.com
Manusia dan Kebutuhannya
105
D. Menulis Teks Pidato