Bobot Sapih HASIL DAN PEMBAHASAN

23 kembar empat atau lebih biasanya tidak semuanya hidup, kematian umumnya karena kemampuan induk untuk menyusui kurang.

4.3. Bobot Sapih

Bobot sapih adalah bobot pada saat anak dipisahkan pemeliharaanya dari induknya. Penyapihan pada penelitian ini distandarkan pada umur empat bulan. Berdasarkan penelitian terdahulu bobot sapih berkorelasi positif dengan bobot dewasa sehingga seleksi pada bobot sapih yang tinggi akan menghasilkan bobot dewasa yang tinggi pula. Bobot sapih merupakan sifat yang di pengaruhi komponen genetik induk maternal genetic effect yaitu pengaruh gen yang mempengaruhi kondidi lingkungan pada induk yang mempengaruhi performa individu Bourdon, 1997. Pengaruh meternal genetic antara lain adalah produksi susu dan tingkah laku menyusui induk sehingga bobot sapih juga dapt digunakan sebagai kriteria seleksi induk yang memiliki mothering ability baik. Rataan bobot sapih berdasarkan jenis kelamin dan tipe kelahiran disajikan pada Tabel 3. Tabel. 3 Rataan Bobot Sapih kg Berdasarkan Jenis Kelamin dan Tipe Kelahiran No Tipe Kelahiran Jenis Kelamin Jantan Betina Bobot Sapih Standar Deviasi Koefisien Variasi Bobot Sapih Standar Deviasi Koefisien Variasi 1 Tunggal 14,13 3,52 24,93 13,96 3,62 25,96 2 Kembar dua 12,60 3,47 27,54 11,10 2,54 22,92 3 Kembar tiga 11,27 2,19 19,44 10,21 1,61 15,74 4 Kembar empat 10,80 2,88 26,67 10,27 1,06 10,32 Berdasarkan Tabel 3 tipe kelahiran berpengaruh terhadap bobot sapih, bobot sapih pada tipe kelahiran tunggal lebih tinggi dibandingkan dibandingkan dengan kelahiran kembar. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Subandriyo dan Vogt 1995 pada domba Suffolk dan Dorset serta hasil penelitian Nafiu 2003 pada domba Priangan dan hasil persilangannya dengan domba St. Croix. 24 Anak domba jantan memiliki bobot sapih lebih tinggi dari domba betina. Hasil penelitian Nafiu 2003 pada domba Priangan rataan bobot sapih jantan 11 lebih tinggi dari bobot sapih betina, sementara hasil penelitian Tiesnamurti 2002 diperoleh perbedaan bobot sapih jantan 24 lebih tinggi dari bobot sapih betina. Hasil penelitian ini diperoleh bobot sapih jantan 8 – 12 lebih tinggi dari bobot sapih betina. Bobot sapih domba jantan lebih tinggi dari betina karena adanya keterlibatan hormon kelamin dalam pengaturan pertumbuhan. Hormon androgen merupakan hormon kelamin yang mengatur pertumbuhan lebih tinggi pada ternak jantan menyebabkan pertumbuhannya lebih cepat dari betina Gatenby 1986; Nalbandov 1990.

4.4. Heritabilitas Bobot Sapih