Sifat Fisika Unsur-unsur Periode Ketiga Sifat Kimia Unsur-unsur Periode Ketiga

71 Kimia XII SMA

1. Sifat Fisika Unsur-unsur Periode Ketiga

Unsur-unsur yang ada di dalam periode ketiga terdiri dari unsur logam Na, Mg, Al, metaloid Si, nonlogam P, S, Cl, dan gas mulia Ar. Dari tabel 3.8 dapat dilihat bahwa keelektronegatifan unsur-unsur periode ketiga semakin ke kanan semakin besar diakibatkan oleh jari-jari atomnya yang semakin ke kanan semakin kecil. Kekuatan ikatan antaratom dalam logam meningkat dari Na ke Al. Hal ini berkaitan dengan pertambahan elektron valensinya. Silikon merupakan semikonduktorisolator karena termasuk metaloid. Unsur ini mempunyai ikatan kovalen yang sangat besar, begitu juga dengan fosfor, belerang, dan klorin yang merupakan isolator karena termasuk unsur nonlogam Sumber: www.chem-is-try.org.

2. Sifat Kimia Unsur-unsur Periode Ketiga

Dari tabel 3.8 dapat dilihat bahwa natrium merupakan reduktor terkuat, sedangkan klorin merupakan oksidator terkuat. Meskipun natrium, magnesium, dan aluminium merupakan reduktor kuat, tetapi kereaktifannya berkurang dari Na ke Al. Sedangkan silikon merupakan reduktor yang sangat lemah, jadi hanya dapat bereaksi dengan oksidator-oksidator kuat, misalnya klorin dan oksigen. Di lain pihak selain sebagai reduktor, fosfor juga merupakan oksidator lemah yang dapat mengoksidasi reduktor kuat, seperti logam aktif. Sedang- kan belerang yang mempunyai daya reduksi lebih lemah daripada fosfor ternyata mempunyai daya pengoksidasi lebih kuat daripada fosfor. Sementara klorin dapat mengoksidasi hampir semua logam dan nonlogam karena klorin adalah oksidator kuat. Dari tabel 3.8 dapat dilihat hidroksida unsur-unsur periode ketiga, yaitu NaOH, MgOH 2 , AlOH 3 , H 2 SiO 3 , H 3 PO 4 , H 2 SO 4 , dan HClO 4 . Sifat hidroksida unsur-unsur periode ketiga tergantung pada energi ionisasinya. Hal ini dapat dilihat dari jenis ikatannya. Jika ikatan M – OH bersifat ionik dan hidroksidanya bersifat basa karena akan melepas ion OH – dalam air, maka energi ionisasinya rendah. Tetapi jika ikatan M – OH bersifat kovalen dan tidak lagi dapat melepas ion OH – , maka energi ionisasinya besar. Dari tabel 3.8 juga dapat dilihat bahwa NaOH tergolong basa kuat dan mudah larut dalam air, MgOH 2 lebih lemah daripada NaOH tetapi masih termasuk basa kuat. Namun AlOH 3 bersifat amfoter, artinya dapat bersifat asam sekaligus basa. Hal ini berarti bila AlOH 3 berada pada lingkungan basa kuat, maka akan bersifat sebagai asam, sebaliknya jika berada pada lingkungan asam kuat, maka akan bersifat sebagai basa. Sedangkan H 2 SiO 3 atau SiOH 4 , merupakan asam lemah dan tidak stabil, mudah terurai menjadi SiO 2 dan H 2 O. Begitu pula dengan H 3 PO 4 atau POH 5 yang juga merupakan asam lemah. Sementara H 2 SO 4 atau SOH 6 merupakan asam kuat, begitu juga HClO 4 atau ClOH 7 yang merupakan asam sangat kuat Sumber: www.chem-is-try.org . Di unduh dari : Bukupaket.com 72 Kimia XII SMA

E. Unsur-unsur Transisi