DIMENSI SUATU BESARAN Fisika Kelas 10 Tri Widodo 2009

4. Lambang dimensi dari tekanan adalah .... 5. Lambang dimensi dari energi kinetik adalah .... 6. Lambang dimensi dari energi potensial adalah .... 7. Lambang dimensi dari gaya adalah ....

G. PENJUMLAHAN DAN PERKALIAN DUA BUAH VEKTOR

Jika Anda berpindah dari titik A menuju titik B tentu akan berbeda hasil- nya bila dibandingkan dengan Anda kembali dari titik B menuju ke titik A. Namun, jika Anda mengukur jarak dari titik A ke titik B tentu akan sama dengan dari titik B ke titik A. Demikian juga jika terdapat dua buah mobil yang sedang bergerak dalam arah yang berlawanan, walaupun angka yang ditunjukkan oleh speedometer kedua mobil sama, dikatakan kecepatan kedua mobil tersebut berbeda, namun kelajuan kedua mobil tersebut sama, maka di dalam fisika diperlukan adanya konsep vektor dan konsep skalar untuk dapat menjelaskan hal tersebut di atas. Konsep vektor digunakan untuk besaran-besaran dalam fisika yang mem- punyai besar dan arah. Adapun konsep skalar digunakan untuk besaran- besaran dalam fisika yang mempuyai besar saja. Kegiatan 1.5 Coba sebutkan besaran-besaran dalam fisika yang termasuk besaran vektor dan yang termasuk besaran skalar? Susunlah dalam bentuk tabel Untuk mempermudah pemahaman tentang vektor. Vektor dapat digambarkan dengan sepenggal garis berarah, di mana panjang penggalan garis me- nyatakan besar vektor dan arah panah menyatakan arah vektor. Gambar 1.4 di samping menggambarkan vektor AB dengan titik A sebagai titik tangkap vektor AB

1. Menjumlahkan Vektor

Operasi matematika pada besaran vektor ternyata berbeda dengan operasi matematika pada besaran skalar. Untuk memahami hal tersebut perlu menge- tahui cara penjumlahan vektor. Gambar 1.4 Vektor AB AB → A B Fisika SMAMA Kelas X 15 Dua buah vektor atau lebih dapat dijumlahkan menjadi sebuah vektor. Dalam menjumlahkan vektor-vektor tersebut dapat dilakukan dengan cara jajaran genjang atau dengan cara poligon gaya. a. Menjumlahkan vektor dengan cara jajaran genjang Gambar 1.5 di samping vektor F 1 dan vektor F 2 pada satu titik tangkap yang dijumlahkan dengan cara jajaran genjang. Vektor F R meru- pakan vektor hasil penjumlahan dari vektor F 1 dan vektor F 2 , maka penjumlahan vektor dapat dinyatakan:

b. Menjumlahkan vektor dengan cara poligon

Gambar 1.6 a di samping menggam- barkan vektor F 1 , vektor F 2 dan vektor F 3 yang mempunyai besar dan arah tertentu. Gambar 1.6 b di samping menggambarkan penjumlahan vektor F 1 , vektor F 2 dan vektor F 3 tersebut di atas dengan cara poligon gaya dan vektor F R sebagai hasil penjumlahan dari ketiga vektor tersebut. Dengan demikian secara penjumlahan vektor dapat dinyatakan: Percobaan 1.2: Penjumlahan vektor gaya. Gantungkan beban pada dinamometer gambar a. Periksa berat beban dan catat pada tabel Geser dasar statif agar masing-masing dinamometer membentuk sudut ± 20 o ter- hadap garis tegak garis vertikal. Ukur a 1 dan a 2 dengan busur derajat gambar b dan catat pada tabel. Kemudian baca gaya F 1 dan F 2 pada masing-masing dinamometer dan catat pada tabel. Adapun susunan kolom dalam tabel adalah a 1 o , a 2 o , F 1 N, F 2 N, berat beban N dan resultan gaya N F F F F R 1 2 3 → → → → + + = F F F R 1 2 → → → + = a F 1 F 3 F 2 b F R F 1 F 3 F 2 F 1 F R F 2 Gambar 1.6 Poligon gaya Gambar 1.5 Resultan dua vektor Besaran dan Satuan 16