TEKNOLOGI LAS KAPAL
453
Elektromagnet Arus
listrik
Garis fluksi magnet
a Metode Yoke b Metode Prod
Spesimen Kerusakan
Daerah pengelasan
Daerah pengelasan
Arus listrik
Kerusakan Spesimen
Gambar V.10 Metode pengujian partikel magnet pada daerah pengelasan
3. Uji Zat Penetran PT
Untuk menguji zat penetran, digunakan cairan berdaya penetrasi tinggi terhadap spesimen. Cairan tersebut menembus celah-celah kecil
atau daerah-daerah kerusakan serupa yang terbuka terhadap permukaan spesimen, karena adanya daya kapiler. Daerah yang terkena zat
penetran itu kemudian diproses untuk mengungkapkan kerusakan secara visual. Berbeda dengan uji partikel magnet, uji zat penetran dapat
digunakan untuk hampir semua material, dan pengujian ini akan efektif jika spesimennya memiliki kerusakan pada rongga yang dapat dimasuki
oleh zat penetran.
Pada umumnya, uji zat penetran ini dilakukan secara manual, sehingga dapat tidaknya kerusakan itu berhasil dideteksi sangat
bergantung pada ketrampilan penguji.
Jika dilaksanakan oleh seorang penguji yang kurang berpengalaman, maka keberhasilan uji zat penetran ini bisa bervariasi.
Biasanya pengujian ini menggunakan bahan celup kering sebagai zat penetran, walaupun zat penetran floresen bisa digunakan sebagai
gantinya. Zat penetran floresen mengandung unsur floresen, yang memancarkan cahaya floresen berwarna hijau muda apabila disinari
dengan sinar ultaviolet. Tabel V.6 menentukan urutan proses uji zat penetran.
Di unduh dari : Bukupaket.com
TEKNOLOGI LAS KAPAL
454
Tabel V.6 Urutan proses uji zat penetran Proses
Uraian
Kerusakan terbuka terhadap permukaan
spesimen Celah kecil, lubang kecil dsb,
pada permukaan spesimen
1 Sebelum
pelaksanaan Bersihkan permukaan
spesimen dengan larutan pembersih organik untuk
menghilangkan seluruh minyak, lemak dsb.
2 Penetrasi Gunakan zat penetran pada
permukaan spesimen dengan semprotan dsb. Agar zat
tersebut dapat menembus kerusakan.
3 Pembersihan Setelah menembus
seluruhnya, hilangkan zat penetran pada permukaan
spesimen dengan cairan.
4 Pencucian Gunakan bahan pencuci pada
permukaan spesimen. Kemudian zat penetran akan
muncul ke permukaan, membentuk pola cahaya
berwarna merah atau hijau limau yang menunjukkan
adanya kerusakan.
5 Pengeringan Keringkan permukaan
spesimen dengan alat pengering.
6 Pengamatan Amati daerah uji dengan
cahaya putih atau cahaya hitam kemudian catat hasilnya.
7 Setelah
pelaksanaan Hilangkan bahan pencuci
dengan air atau abu gosok.
Di unduh dari : Bukupaket.com
TEKNOLOGI LAS KAPAL
455
4. Uji elektromagnet