Klasifikasi Jenis Batuan Menurut Le Bas 1986 Klasifikasi Jenis Batuan Menurut Carlmichael 1974 Klasifikasi Jenis Magma Menurut Mc Donald dan Katsura 1964 Klasifikasi Jenis Magma Menurut Peccerillo dan Taylor 1976

1. Klasifikasi jenis batuan menurut Le Bas 1986, 2. Klasifikasi jenis batuan menurut Carlmichael 1974, 3. Klasifikasi jenis magma menurut Mc Donald dan Katsura 1964, 4. Klasifikasi jenis magma menurut Peccerillo dan Taylor 1976, 5. Klasifikasi jenis magma menurut Middlemost 1975, 6. Penentuan asal magma berdasarkan kandungan TiO 2 , K 2 O, dan P 2 O 5 menurut Pearce 1977, 7. Penentuan asal magma menurut Mullen 1983, 8. Penentuan kedalaman magma asal menurut van Padang 1951, dkk.

3.3.3.2.1 Klasifikasi Jenis Batuan Menurut Le Bas 1986

Dalam penelitian ini digunakan diagram TAS untuk batuan beku berukuran kristal halus menurut Le Bas 1986. Sebelum melakukan penempatan hasil analisis kimia pada diagram TAS, hasil analisis harus dihitung dulu menjadi 100 tanpa H 2 O dan CO 2 . Berdasarkan kandungan silikanya, batuan beku berukuran kristal halusdibedakan menjadi empat kelompok, yaitu batuan ultrabasa, basa, menengah, dan asam Gambar 3.2 Gambar 3.2 Klasifikasi jenis batuan menurut Le Bas 1986

3.3.3.2.2 Klasifikasi Jenis Batuan Menurut Carlmichael 1974

Carmichael 1974 mengelompokkan jenis batuan berdasarkan jumlah kandungan silikanya mengikuti aturan berikut : 1. Kandungan silica SiO 2 66 = batuan asam 2. Kandungan silica SiO 2 52 - 66 = batuan menengah 3. Kandungan silica SiO 2 45 - 52 = batuan basa 4. Kandungan silica SiO 2 45 = batuan ultrabasa

3.3.3.2.3 Klasifikasi Jenis Magma Menurut Mc Donald dan Katsura 1964

Klasifikasi ini berdasarkan atas kandungan silica dan seluruh alkalinya. Seluruh alkali meliputi jumlah Na 2 O dan K 2 O. Dalam klasifikasi ini terdapat dua jenis magma, yaitu magma alkali basalt dan magma tholeiite gambar 3.3. Pada jenis magma alkali basalt hanya terdapat satu jenis komposisi magma, yaitu alkali basalt. Sedangkan dalam jenis tholeiite terdapat dua komposisi magma, yaitu picrite dan olivine tholeiite. Dalam proses fraksinasi, magma yang berkomposisi olivine tholeiite dapat berubah menjadi magma yang berkomposisi olivine basalt. Gambar 3.3 Klasifikasi jenis magma menurut Mc Donald dan Katsura 1964

3.3.3.2.4 Klasifikasi Jenis Magma Menurut Peccerillo dan Taylor 1976

Peccerillo dan Taylor 1976 mengelompokkan jenis magma berdasarkan kandungan potassium K 2 O dan silica SiO 2 menjadi empat golongan Gambar 3.4, yaitu : 1. Golongan Tholeiite Memiliki kandungan potassium yang sangat rendah. Berdasarkan kandungan silikanya golongan ini dapat dibedakan menjadi empat jenis dengan urutan : Low K Tholeiite, Low K Basltic Andesitic, Low K Andesite, dan Low K Dacite. Semakin ke arah low K dacite, kandungan silikanya semakin besar. 2. Golongan Calc-Alkaline Memiliki kandungan potassium yang relatif lebih besar dari golongan tholeiite. Berdasarkan kandungan silikanya, golongan ini dapat dibedakan menjadi empat jenis dengan urutan : Basalt, Basaltic Andesite, Andesite, dan Dacite. Semakin ke arah dacite, kandungan silikanya semakin besar. 3. Golongan High K Calc-Alkaline Memiliki kandungan potassium yang tinggi. Berdasarkan kandungan silikanya, golongan ini dapat dibedakan menjadi tiga jenis dengan urutan : High K basaltic Andesite, High K andesite, dan Latite. Semakin ke arahlatite, kandungan silikanya semakin besar. 4. Golongan Shoshonite Memiliki kandungan potassium yang sangat tinggi. Berdasarkan kandungan silikanya, golongan ini dapat dibedakan menjadi tiga jenis dengan urutan : Absarokite, Shoshonite, dan Banakite. Semakin ke arah banakite, kandungan silikanya semakin besar. Gambar 3.4 Klasifikasi jenis magma menurut Peccerillo dan Taylor 1976

3.3.3.2.5 Klasifikasi Jenis Magma Menurut Middlemost 1975