Standar Baku Air Minum

11 9. Lagoon Air buangan limbah cair dari masing-masing unit pengolahan dialirkan ke lagoon untuk didaur ulang. Daur ulang merupakan cara yang tepat dan aman dalam mengatasi dan meningkatkan kualitas lingkungan.

2.1.5 Standar Baku Air Minum

Standar mutu air minum untuk kebutuhan rumah tangga berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 907 MENKES SK VII 2002 tentang persyaratan kualitas air minum. Standar baku air minum tersebut disesuaikan dengan standar internasional yang dikeluarkan oleh WHO Kusnaedi,2010. Kualitas air yang memenuhi persyaratan secara fisik, kimia dan mikrobiologi menurut Kusnaedi 2010 antara lain: 1.Persyaratan Fisik a. Tidak berwarna Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan. b. Temperatur normal Air yang baik harus memiliki temperatur sama dengan temperatur udara 20-26 C. Air yang sangat mencolok mempunyai temperatur di atas atau di bawah temperatur udara berarti mengandung zat-zat tertentu misalnya fenol yang terlarut dalam air cukup banyak. Universitas Sumatera Utara 12 c. Rasanya tawar Air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit atau asin menunjukkan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan oleh adanya garam tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik. d. Tidak berbau Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi penguraian oleh mikroorganisme air. e. Jernih atau tidak keruh Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari bahan tanah liat. Semakin banyak kandungan koloid maka air semakin keruh. f. Tidak mengandung zat padatan Air minum yang baik tidak boleh mengandung zat padatan. Walaupun jernih, air yang mengandung zat padatan yang terapung tidak baik digunakan sebagai air minum. Apabila air di didihkan, zat padat tersebut dapat larut sehingga menurunkan kualitas air. 2. Persyaratan Kimia Air bersih tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang melampaui batas. Beberapa persyaratan kimia antara lain : pH, zat organik, kesadahan, besi Fe, mangan Mn, tembaga Cu, seng Zn, klorida Cl, nitrit NO 2 , flourida F, serta zat-zat beracun dan berbahaya. Universitas Sumatera Utara 13 3. Persyaratan mikrobiologi a. Tidak mengandung bakteri patogen, misalnya bakteri golongan E.coli, Salmonella thipy, Vibrio clotera, kuman-kuman ini mudah tersebar oleh air. b. Tidak mengandung bakteri non patogen, seperti actinomycetes, phytoplankton, coliform, dadocera. 2.2 Kandungan Bahan Kimia 2.2.1 Mangan