6
2.1.2 Air Sungai
Air sungai akan mengalir dari hulu mata air ke hilir muara karena pengaruh kemiringan permukaan bumi. Secara fisik, air sungai terlihat berwarna
cokelatdengan tingkat kekeruhan yang tinggi karena bercampur dengan lumpur, pelapukan kayu dan pencemarlainnya. Kualitas air sungaijuga dipengaruhi oleh
lingkungan disekitar aliran sungai. Secara umum, kualitas air sungai di daerah hilir muara lebih rendah dibandingkan di daerah hulu mata air. Hal ini terjadi
akibat limbah industri dan limbah rumah tangga yang dibuang langsung ke sungai akan terkumpul di muara sungai. Akibatnya secara kualitas fisika, kimia, maupun
biologi, air di daerah muara sungai sangat rendah dan tidak layak di jadikan bahan baku air minum Sitepoe, 1997.
2.1.3 Penggolongan Air
Adapun penggolongan air menurut peruntukannya adalah sebagai berikut. 1.
Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung, tanpa pengolahan terlebih dahulu.
2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum.
3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan. 4.
Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan, industri dan pembangkit listrik tenaga air.
Menurut definisi tersebut di atas bila suatu sumber air yang termasuk dalam kategori golongan A, misalnya sebuah sumur penduduk kemudian
mengalami pencemaran dalam bentuk rembesan limbah cair dari suatu industri
Universitas Sumatera Utara
7
maka kategori sumur tadi bukan golongan A lagi, tapi sudah turun menjadi golongan B karena air sudah tidak dapat digunakan langsung sebagai air minum
tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu. Dengan demikian air sumur tersebut menjadi kurangtidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya Achmad,
2004.
2.1.4 Pengolahan Air di PDAM Tirtanadi Sunggal
Proses pengolahan air baku menjadi air bersih di IPA Sunggal memerlukan unit-unit pengolahan. Unit-unit serta proses pengolahan air yang terdapat di IPA
Sunggal adalah sebagai berikut: 1.
Bendungan Sumber air baku adalah air permukaan dari sungai Belawan yang berhulu di
Kecamatan Pancur Batu dan melintasi Kecamatan Sunggal. Untuk menampung air tersebut dibuatlah bendungan dengan panjang 25 m sesuai dengan lebar sungai
dan tinggi ± 4 m. Pada sisi kanan bendungan, dibuat sekat channel berupa saluran penyadap yang lebarnya 2 m dilengkapi dengan pintu pengatur ketinggian
air masuk ke intake. Bendungan dibuat dengan sistem melintang. 2.
Intake Intake berfungsi untuk pengambilanpenyadap air baku. Bangunan ini merupakan
saluran bercabang dua yang dilengkapi dengan bar screen saringan kasar yang berfungsi untuk mencegah masuknya sampah-sampah berukuran besar 10 cm
dan fine screen saringan halus yang berfungsi untuk mencegah masuknya kotoran–kotoran maupun sampah berukuran kecil yang terbawa arus sungai 5
cm. Masing-masing saluran dilengkapi dengan pintu ketinggian air sluice gate
Universitas Sumatera Utara
8
dan penggerak elektromotor. Pemeriksaan maupun pembersihan saringan dilakukan secara periodik dan manual untuk menjaga kestabilan air masuk.
3. Raw Water Tank RWT
Raw Water Tank atau bak air baku merupakan bangunan yang dibangun setelah intake yang terdiri dari dua unit empat sel. Setiap unit berdimensi 50 m x 25 m,
tinggi 5 m yang dilengkapi dengan dua buah inlet gate, dua buah outlet gate, sluice gate dan pintu bilas dua buah. Raw water tank berfungsi sebagai tempat
pengendapan partikel-partikel kasar dan lumpur yang terbawa dari sungai dengan sistem sedimentasi pengendapan alamiah. Di IPA Sunggal volume air baku pada
dua RWT memiliki ± 14.000 m
3
. Waktu pengendapan detention time untuk air baku yang akan diolah di RWT IPA Sunggal kurang dari 15 menit agar
menghasilkan air baku dengan turbidity kekeruhan rendah. Tiap sel dalam raw water tank dibersihkan sekali dalam empat bulan, dan dilakukan secara bergilir
setiap bulannya. Hal ini dilakukan agar proses pengolahan air terus berjalan, karena pada saat melakukan pembersihan, sel Raw Water Tank ditutup, sehingga
air baku dari intake tidak dapat masuk. Pembersihan sel Raw Water Tank dilakukan pada malam hari secara manual dengan menggunakan nozle dan
dibuang ke lagoon. Di
Raw Water Tank ini terjadi penginjeksian klorin yang disebut prechlorination. Prechlorination berfungsi mengoksidasi zat-zat organik,
anorganik dan mengendalikan pertumbuhan lumut alga dan membunuh spora dari lumut, jamur dan juga menghilangkan polutan-polutan lainnya.
Universitas Sumatera Utara
9
4. Raw Water PumpRWP
Raw Water Pump atau pompa air baku berfungsi untuk memompakan air dari RWT ke clearator. RWP ini terdiri dari 16 unit pompa air baku. Kapasitas setiap
pompa adalah 110 ldetik dengan rata-rata 18 m, memakai motor AC nominal 75 KW.
5. ClearatorClarifier
Bangunan clearator terdiri dari lima unit dengan kapasitas masing-masing 400 ldetik. Clearator berfungsi sebagai tempat pemisahan antara flok yang bersifat
sedimen dengan air bersih sebagai effluent. Hasil clearator dilengkapi dengan agitator sebagai pengaduk lambat dan selanjutnya dialirkan ke filter. Endapan
flok-flok tersebut kemudian dibuang sesuai dengan tingkat ketebalannya secara otomatis.
6. Filter
Filter merupakan tempat berlangsungnya proses filtrasi, yaitu proses penyaringan flok-flok sangat kecil dan sangat ringan yang tidak tertahan lolos dari clearator.
Filter yang dipakai di IPA Sunggal adalah sistem penyaringan permukaan surface filter. Filter tersebut berjumlah 32 unit yang prosesnya berlangsung
secara paralel, menggunakan jenis saringan cepat rapid sand filter berupa pasir silika dengan menggunakan motor AC nominal daya 0,75 KW. Filter ini
berfungsi menyaring turbidity melalui pelekatan pada media filter. 7.
Reservoir Reservoir merupakan bangunan beton dibawah tanah berdimensi 50 m x 40 m x 4
m yang berfungsi untuk menampung air minum air olahan setelah melewati
Universitas Sumatera Utara
10
media filter. IPA Sunggal mempunyai dua buah reservoir R1 dan R2 dengan kapasitas total 12.000 meter
3
. Reservoir berfungsi untuk menampung air bersih yang telah disaring melalui filter dan juga berfungsi sebagaitempat penyaluran air
ke pelanggan. Air yang mengalir dari filter ke reservoir dibubuhi klor post chlorination yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen dan
penambahan larutan kapur jenuh untuk menetralisasi pH air karena dengan adanya kandungan alum dalam air akan membuat pH air bersifat asam. Kapur disalurkan
dari saturator.Saturator adalah sebuah tabung besar yang merupakan terminal larutan kapur untuk diinjeksikan ke air hasil olahan. Di PDAM Tirtanadi terdapat
dua saturator yang dialirkan ke masing-masing reservoir 1 dan reservoir 2. 8.
Finish Water Pump FWP Finish Water Pump FWP IPA Sunggal berjumlah 14 unit yang berfungsi untuk
mendistribusikan air bersih dari reservoir instalasi ke reservoir-reservoir distribusi cabang-cabang melalui pipa-pipa transmisi yang dibagi menjadi lima
jalur dengan kapasitas 150 literdetik. Air hasil olahan tersebut dapat didistribusikan bila air memenuhi syarat kualitas air. Untuk memastikan kualitas
air, perlu dilakukan pengendalian mutu. Pengendalian mutu mutlak diperlukan agar kualitas air bersih dapat dijamin sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 492 MENKES PER IV 2010 yang meliputi aspek fisika, kimia dan mikrobiologi.
Universitas Sumatera Utara
11
9. Lagoon
Air buangan limbah cair dari masing-masing unit pengolahan dialirkan ke lagoon untuk didaur ulang. Daur ulang merupakan cara yang tepat dan aman
dalam mengatasi dan meningkatkan kualitas lingkungan.
2.1.5 Standar Baku Air Minum