Menurut Badan
Pengawas Pasar
Modal BAPEPAM [2], kedua variabel tersebut dapat
diru muskan sebagai berikut:
2.5 Ker angka Pe mikiran DPR merupakan perbandingan antara dividend per
share dengan ea rnings per sha re [7], rasio ini menghitung dividen yang dibagikan perusahaan
dengan laba bersih perusahaan. Laba perusahaan dibagikan
ke investor dalam
bentuk dividen,
pembagian div iden ini juga disesuaikan dengan kondisi perusahaan tersebut, jika kondisi perusahaan
tersebut baik ma ka ke mungkinan besar dividen yang dibagikan tinggi dan jika kondisi perusahaan kurang
baik atau sedang bermasalah ma ka div iden yang dibagikan kec il bahkan mungkin tida k ada pe mbagian
dividen. Pe mbagian dividen sangat berpengaruh pada
DPR nya, jika DPR yang tinggi akan me mberikan sinyal positif bagi investor yang berpengaruh pula
terhadap harga saham perusahaan tersebut, begitu juga sebaliknya apabila DPR perusahaan tersebut rendah
investor akan berpikir ke mbali mengenai investasi yang akan dia lakukan, Pen jelasan ini diperkuat
dengan penelitian yang dila kukan oleh Jayanto [7] tentang pengaruh Price Ea rnings Ra tio PER dan
Dividend Pa yout Ratio DPR terhadap harga saham
pada PT Ban k Central Asia, Tbk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial DPR berpengaruh
signifikan terhadap harga saham PT Bank Central Asia, Tbk. Saha m dengan dividen yang tinggi
me rupakan salah satu faktor yang menarik bagi investor yang dapat me mperbesar DPR sehingga dapat
mena ikkan harga saham. Hal selanjutnya yang mempengaruhi harga
saham adalah struktur modal perusahaan. Struktur modal ada lah bagaimana suatu perusahaan memb iayai
keseluruhan operasinya dan berkembang serta tumbuh dengan menggunakan berbagai sumber dana [12].
Dala m penelitian ini, peneliti menga mb il variabel Debt to Equity Ratio
DER dan Longterm Debt to Equity Ra tio
LDER. DER merupakan perbandingan antara total hutang dengan total modalnya, DER
menunjukkan bagaimana suatu perusahaan memb iayai dana perusahaan dari hutangnya, sedangkan LDER
me rupakan perbandingan antara hutang jangka panjang dengan total modalnya, LDER menunjukkan
bagaimana suatu
perusahaan me mbiayai
dana perusahaannya dari hutang jangka panjangnya [9].
Jadi penggunaan hutang yang berlebihan dapat men ingkatkan resiko ea rnings perusahaan tersebut,
tetapi proporsi hutang yang lebih tinggi umu mnya mengarah ke tingkat penge mbalian yang lebih tinggi
pula. Oleh ka rena itu, struktur modal yang optima l adalah salah satunya yang mencapai keseimbangan
antara resiko dan return dala m mera ih tujuan akh ir perusahaan dalam me ma ksimalkan harga saham [12].
3. HAS IL DAN P EMB AHAS AN 3.1 Hi potesis