Desain Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

49 mempengaruhi koordinasi juga berpengaruh pada kualitas kelincahan seorang pemain bulitangkis. Dalam bulutangkis kelincahan digunakan untuk memainkan shuttlecock dan melakukan relay panjang pada saat bermain. Kelincahan di ukur dengan shuutle run yang bertujuan untuk mengukur kemampuan merubah arah berlari dan penilaianya adalah waktu yang ditempuh mulai start sampai finis.

2. Variabel Terikat

a. Ketrampilan Bermain Bulutangkis Ketrampilan bermain bulutangkis adalah kemampuan seseorang dalam bermain bulutangkis dengan baik untuk mengolah, memainkan, mengatur strategi yang efektif dalam bermainan bulutangkis untuk mendapatkan hasil maksimal. Dalam penelitian ini variabel ketrampilan bermain bulutangkis adalah sebgai variabel kriterium terikat. Variabel ini adalah untuk menentukan seberapa tinggi tingkat keterampilan bermain bulutangkis pemain remaja PB Pancing Sleman. Dalam penelitian ini juga digunakan wall valey test dengan memukul shuttlecock kedinding selama 30 menit dengan validitas tes sebesar 0,71 dan reliabilitas sebesar 0,90. Tes ini mencakup unsur reaksi, kelincahan, keluesan, dan ketepatan.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

50 Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 108, populasi adalah keseluruhan populasi penelitian. Populasi penelitian ini yang digunakan adalah pemain tingkat remaja yang berumur 13-19 tahun di PB Pancing Sleman yang berjumlah 20 orang pemain tingkat remaja. 2. Sampel Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 109, sampel adalah sebagai atau wakil yang diselidiki. Besarnya sampel pada penelititan ini berjumlah 20 siswa putra. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling, artinya sempel yang digunakan adalah total populasi.

D. Lokasi, Subjek, dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di GOR KONI SLEMAN, JL. Dr. Radjimin, Paten Tridadi Sleman Yogyakarta

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah pemain usia remaja PB Pancing Sleman.

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 26 Juni 2014 dan hari Sabtu tanggal 28 Juni 2014 pukul 13:00 – 16:00 WIB. E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah alat yang digunakan untuk mengambilan data. Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI, KELINCAHAN, DAN POWER OTOT LENGAN TERHADAP KETEPATAN SMASH SEMI PADA ATLET PUTRI UNIT KEGIATAN MAHASISWA BOLA VOLI UNNES TAHUN 2012

0 6 105

Hubugan antara Kelincahan, Kekuatan Otot Tungkai, dan Power Lengan dengan Hasil Pukulan Forehand Drive Setengah Lapangan Pemain Pemula Madya Putra PB. Tugu Muda Semarang Tahun 2010.

0 0 1

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN HASIL FOOTWORK PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA PUTERA PB SEHAT SEMARANG TAHUN 2010.

0 0 1

(ABSTRAK) HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN, PANJANG LENGAN, DAN TINGGI BADAN TERHADAP HASIL FOREHAND SMASH BULUTANGKIS PADA ANGGOTA PB.RSL PURBALINGGA.

0 2 2

HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN, PANJANG LENGAN, DAN TINGGI BADAN TERHADAP HASIL FOREHAND SMASH BULUTANGKIS PADA ANGGOTA PB.RSL PURBALINGGA.

0 1 80

FAKTOR FISIK DOMINAN PENENTU PRESTASI BERMAIN BULUTANGKIS (Analisis Faktor Power Otot Lengan, Power Otot Tungkai, Fleksibilitas, Koordinasi Mata Tangan, Kecepatan Reaksi dan Kelincahan pada Mahasiswa Putra Pembinaan Prestasi Bulutangkis Universitas Tunas

0 0 14

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN POWER OTOT TUNGKAI DENGAN KETEPATAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS SISWA SEKOLAH BULUTANGKIS MATARAM RAYA SLEMAN.

8 44 105

TERHADAP DAYA LEDAK OTOT LENGAN PEMAIN BULUTANGKIS REMAJA USIA 13 – 16 TAHUN

0 1 10

PENGARUH LATIHAN CLAPPING PUSH UP PADA DAYA LEDAK OTOT LENGAN ATAS TERHADAP KECEPATAN SMASH PEMAIN BULUTANGKIS

1 2 17

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT LENGAN DAN DAYA LEDAK (POWER) OTOT TUNGKAI DENGAN KETEPATAN SMASH PADA PERMAINAN BULUTANGKIS DI PB. ARJASA PADA USIA 17-20 TAHUN KECAMATAN ARJASA KABUPATEN SUMENEP - Repositori STKIP PGRI Sumenep

0 0 7