31
b. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan
pertama dengan yang berikutnya. Bila koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabil. Berikut hasil
reliabilitas masing-masing item tes :
Tabel 3. Reliabilitas Butir Instrumen
Instrumen Reliabilitas
Pa Pi
Lari jarak pendek 20 meter
0,701 Lari bolak-balik
0,89 0,84
Lempar bola softball 0,928
Lempar bola
tennis kedinding
0,82 0,80
Tendang bola kedinding 0,89
0,84
E. Teknik dan Analisis Data
Setelah semua data terkumpul, data dianalisis dengan analisis statistik deskriptif dengan persentase, sehingga dapat ditarik kesimpulan.
Langkah-langkah untuk mengklasifikan sebagai berikut :
1. Hasil Kasar
Hasil kasar adalah setiap butir tes yang dicapai oleh setiap siswa yang telah mengikuti tes. Tingkat kemampuan motorik anak tidak
dapat dinilai secara langsung berdasarkan hasil tes yang telah dicapai, karena satuan ukuran yang digunakan masing-masing butir tes tidak
sama, yaitu :
32
a. Untuk butir tes kecepatan diukur dengan lari jarak pendek 20 meter menggunakan satuan waktu detik.
b. Untuk butir tes kelincahan diukur dengan shuttle run atau lari bolak-balik menggunakan satuan waktu detik.
c. Untuk butir tes koordinasi mata-kaki diukur dengan tendangan bola ke dinding dihitung frekuensi.
d. Untuk butir tes koordinasi mata-tangan diukur dengan lempar bola tennis ke dinding dihitung frekuensi.
e. Untuk butir tes daya ledak diukur dengan lempar bola softbal menggunakan satuan ukuran jauh centimeter dan meter
2. Nilai Tes
Hasil kasar dengan satuan yang berbeda-beda dari tiap item tes perlu diubah dengan ukuran yang sama. Satuan ukuran pengganti ini
adalah skor T. Selanjutnya skor T dari setiap jenis tes kemampuan dijumlahkan dan dibagi jumlah item tes kemampuan sehingga
didapatkan total skor T. Hasil skor T ini menjadi dasar untuk menentukan klasifikasi kemampuan motorik siswa. Untuk menetukan
batas nilai skor T untuk setiap kategori digunakan skor baku T skor. Rumus skor T untuk lari jarak pendek 20 meter dan shuttle run yang
merupakan data inversi, dengan satuan waktu semakin sedikit waktu yang dibutuhkan semakin bagus hasil yang diperoleh.