Pasal 131 Akta pengambil-alihan dan persetujuan Menteri 43
Pasal 132 Pemberlakukan Pasal 29 dan 30 dalam penggabungan,peleburan atau pengambilalihan
43 Pasal 133 Pengumuman penggabunganpeleburan di surat kbar
43 Pasal 134 Peraturan pemerintah tentang penggabungan, peleburan atau pengambil-
alihan 43
Pasal 135 Pemisahan 43
Pasal 136 Peraturan pemerintah tentang penggabungan, peleburan atau pengambil- alihan
44 Pasal 137 Pemberlakukan ketentuan Bab VIII bagi perseroan terbuka
44
BAB IX PEMERIKSAAN TERHADAP PERSEROAN
44 Pasal 138 Pemeriksaan terhadap perseron
44 Pasal 139 Penolakanpengabulan ketua pengadilan negeri atas permohonan
pemeriksaan 44
Pasal 140 Laoan hasil pemeriksaan 45
Pasal 141 Biaya pemeriksaan 45
BAB X PEMBUBARAN, LIKUIDASI DAN BERAKHIRNYA STATUS BADAN PERUSAHAAN
45 Pasal 142 Pembubaran perseroan
45 Pasal 143 Satus hukum perseroan yng dibubarkan
46 Pasal 144 Usul pembubaran perseroan pada RUPS
46 Pasal 145 Pembubaranperseroan karena waktu berdiri habis
46 Pasal 146 Pembubaran perseroan oleh pengadilan negeri
46 Pasal 147 Kewajiban likudator perseroan yang dibubarkan
46 Pasal 148 Pemberitahuan pembubaran perseroan kepada kredtor dan Menteri
47 Pasal 149 Kewajiban likuidator atas harta kekayaan perseroan yang dilikuidasi
47 Pasal 150 Tagihan kreditor
47 Pasal 151 Pengangkatan likuidator baru oleh pengadilan negeri
48 Pasal 152 Likuidator bertanggungjawab kepada RPS
48
BAB XI BIAYA
48 Pasal 153 Peraturan Pemerintah tentang biaya
48
BAB XII KETENTUAN LAIN
49 Pasal 154 Undang-undang ini berlaku bagi perseroan terbuka jika tidak diatur lain
dalam peraturana prundang-undagan pasar modal 49
Pasal 155 Pemberlakuan ketentuan Undang-Undang tentang Hukum Pidana bagi direksikomsaris
49 Pasal 156 Tim ahli pemantauan hukum perseroan
49
BAB XIII KETENTUAN PERALIHAN
49 Pasal 157 Ketentuan peraihan
49 Pasal 158 Penyesuaian peseroan yang tidakmemenuhi Pasal 3
50
BAB XIV KETENTUAN PENUTUP
50 Pasal 159 Pemberlakuan Peraturan Pelaksanaan UU 11995 sepanjang tidak
bertentangan dengan Undang-Undang ini 50
Pasal 160 Pencabutan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 50
Pasal 161 Tanggal berlaku undang-undang ini 50
PENJELASAN UNDANG-UNDANG
51
Rancangan Undang-Undang Perseroan Terbatas --
491
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR ...TAHUN ... TENTING PERSEROAN TERBATAS
DENGAN RAHMAT-tUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.
bahwa perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional, perlu di dukung oleh kelembagaan perekonomian yang kokoh dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat;
b. bahwa dalam rangka lebih meningkatkan pembangunan
perekonomian nasional dan sekaligus memberikan landasan yang kokoh bagi dunia usaha dalam menghadapi perkembangan
perekonomian dunia dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi pada masa mendatang, perlu di dukung oleh suatu
undang-undang yang mengatur tentang perseroan terbatas yang dapat menjamin terselenggaranya iklim dunia usaha yang kondusif;
c. bahwa perseroan terbatas sebagai salah satu pilar pembangunan
perekonomian nasional perlu diberikan landasan hukum untuk lebih memacu pembangunan nasional yang disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan;
d. bahwa Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan hukum dan kebutuhan masyarakat sehingga perlu diganti dengan
undang-undang yang baru;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d perlu membentuk Undang- Undang tentang Perseroan Terbatas;
Mengingat : Pasal 5 ayat 1, Pasal 20, dan Pasal 33 Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
dan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN:
Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PERSEROAN TERBATAS.
BAB I KETENTUAN UMUM