Adapun rincian langkah analisa trouble-shooting dapat diuraikan
sebagai berikut :
1 Bicarakan gejalanya
Sebelum mengatasi segala bentuk getaran, dianjurkan agar membicarakan dahulu sifat ganggungan dengan pengemudi
kendaraan. Tentukan pada tingkat kecepatan berapa getaran terjadi dan dapatkan akibat dari gangguan tersebut, apakah terjadi pada
roda kemudi, apakah tempat duduk bergoncang, apakah kaca spion bergetar, atau apakah masih terjadi meskipun mobil sudah diperbaiki
dan roda sudah dibalans ?
2 Lakukan test jalan untuk diagnosa.
Lakukan test jalan untuk memastikan keluhan customer kalau memungkinkan. Jalur yang dipakai test jalan harus mempunyai
permukaan yang baik dimana kecepatan tertentu dapat dipertahankan. Jalankan kendaraan beberapa kilometer untuk
memanaskan ban hingga tercapai temperatur kerja dan menghilangkan
standing flats, dan kemudian catat gejala yang disampaikan oleh pengemudi misalnya kecepatan kritis, jenis
getaran, dan lain-lain. Pada saat getaran maksimum terjadi, biarkan kendaraan pada kecepatan ini untuk melihat apakah getarannya
tetap. Kalau getarannya tidak nyata pada saat meluncur dengan kecepatan kritis, kemungkinan penyebabnya adalah getaran mesin.
Bila getarannya berlangsung pada saat kendaraan sedang meluncur, kemudian jalankan dijalan yang halus pada kecepatan kritis sambil
memegang roda kemudi dengan ringan dan arahkan ke kiri-kanan. Kalau tidak ada getaran yang terasa pada
steering wheel, tetapi terasa pada body. Lantai atau tempat duduk, maka penyebabnya
mungkin ban belakang atau pemindah tenaga.
3 Memeriksa Hub-to-wheel centering
Thickness gauge
1. Periksa hub-to-wheel centering
clearance. Periksalah clearance disepanjang keliling hub. Nilainya
tidak boleh melebihi batas maksimum. Nilai maksimium : 0,1
mm 0,04 in.
ModulBalans roda ban
0,1 mm
13
Gambar 4. Memeriksa clearance hub
4 Perbaiki hub-to-wheel centering clearance
a. Rubahlah posisi peiek pada hub dan pasang kan kembali pada posisi yang lerkecil perbedaan sekelilingnya.
b. Kalau tidak ada penurunan terhadap perbedaan sekeliling walaupun posisi pemasangannya telah dirubah, periksa hub run-
out, dan pastikan apakah peiek baik atau tidak. c. Periksa
Run-out ban d. Periksa
Run-out pelek e. Periksa
Run-out hub Nilai batas :
Radial run-out 0,05 mm 0,002 in atau kurang Lateral run-out 0,05 mm 0,002 in atau kurang
Gambar 5. Mengukur run-out hub
f. Perbaiki Run-out ban
g. Periksa balance off-the-car
1. Cobalah untuk melakukan penyetelan static balance dan
dynamic balance ke 0 gram. 2. Gunakan
balancing weight yang sesuai dengan pelek, dan tempelkan dengan kuat agar tidak jatuh pada saat berjalan.
h. Perbaiki kembali
Run-out Ban 1 Periksa
run-out ban ▪ Pasangkan ban pada mobil sesuai dengan tanda
pemasangannya ▪ Ukur radial
run-out ban dengan menggunakan dial gauge 2 Perbaiki
run-out ban ▪ Pasangkan mur hub untuk sementara kencangkan dengan
tangan dan tempatkan bagian yang mempunyai radial run-
out lebih besar di bagian bawah.
ModulBalans roda ban
14
▪Turunkan kendaraan sampai ban sedikit menyentuh tanah, dan kencangkan kembali mur hub secara merata dengan
menggunakan kunci mur hub. Lakukan penyetelan yang
teliti pada hub dan wheel centering clearance.
▪ Ukur vertical run-out pada ban sekali lagi, dan cocokan
hasilnya.
Largest run-out i. Periksa
balance on-the-car 1 Lakukan pemeriksaan sesuai
dengan petunjuk untuk balancer.
2 Pemeriksaan balance off-the- car dan perbaikannya harus
sudah dilakukan sebelum pemeriksaan balance on-the-
car.
3 Pemeriksaan dilakukan
dengan wheel cap, valve cap,
center ornament dan magnet lock-nut terpasang.
Gambar 6 Memeriksa run-out ban
4 Untuk kendaraan dengan full-time four-wheel drive, ikuti repair
manual yang sesuai. 5 Pada saat memeriksa
balance pada drive wheel, putarkan roda dengan tenaga mesin, tambah kecepatan secara bertahap.
Gambar 7. Mengukur balance on-the-car
j Periksa wheel alignment
ModulBalans roda ban
15
ModulBalans roda ban
16
c. Rangkuman:
GANGGUAN PADA RODA BAN 1. KEAUSAN YANG TIDAK WAJAR : KEAUSAN SPOT [
SPOT WEAR CUPPING]
Keausan spot membentuk lekukan seperti mangkok pada
beberapa bagian tread roda dan terjadi jika kendaraan berjalan
pada kecepatan tinggi. Keausan semacam ini terjadi karena tread
roda mengalami slip pada interval yang teratur, seperti
diterangkan di bawah. Kalau bearing roda, ball joint, tie rod
end, dan lain-lain mengalami keausan yang berlebihan, atau
kalau spindle bengkok, ban akan bergoyang pada titik tertentu di
saat berputar dengan
kecepatan tinggi, sehingga mengakibatkan gesekan yang kuat dan menyebabkan terjadinya keausan spot. Teromol rem yang telah berubah
bentuk atau aus tidak merata menyebabkan terjadinya pengereman pada interval yang teratur, dan ini mengakibatkan terjadinya keausan
spot dengan ukuran yang cukup besar melingkar pada ban.
ModulBalans roda ban
PENTING Kanvas yang dipasang pada tread ban untuk menambal kebocoran
atau tonjolan akan menyebabkan terjadinya keausan spot. Start, pengereman dan belokan tajam yang mendadak juga
menyebabkan keausan spot. Roda yang tidak balance berlebihan juga menyebabkan
terjadinya keausan spot. Gambar 8. Keausan spot
17
Adapun analisa gangguan keausan spot dan cara mengatasinya dapa dilihat pada
flow chart di bawah ini,
Aus atau longgar baik
Aus
baik menyeret
baik
tidak tepat
baik bengkok
baik tidak tepat
baik berlebihan
ModulBalans roda ban
Ganti atau setel Periksa bantalan
roda
Periksa ball joint
tie rod end Ganti
Periksa wheel
alignment Periksa rem
Periksa run-out roda
Periksa spindle
Periksa balans roda Perbaiki atau ganti
Setel kelurusan roda
Ganti
Lakukan balans static dan dinamik
Perbaiki ganti pelek dan atau ban
18
2. GETARAN