I nspirasi dan Ekspirasi

153 Biologi untuk SMA dan MA Kelas XI b. Ekspirasi 1 Otot antartulang rusuk berelaksasi dan rongga dada turun dan mengempis. 2 Diafragma berelaksasi dan melengkung diafragma dalam keadaan normal melengkung. 3 Volume dalam rongga pleura menurun, sehingga tekanannya meningkat. 4 Udara ke luar dari paru-paru.

2. Volume Udara Pernapasan

Paru-paru dapat menampung sekitar 5.000 ml udara yang disebut kapasitas total paru-paru. Apabila kita bernapas biasa, volume udara yang dapat keluar masuk lebih kurang 500 ml. Udara ini biasa disebut udara tidal . Jika kita menarik napas dalam-dalam maka volume udara yang masih dapat masuk sekitar 1.500 ml. Udara ini disebut udara komplementer. Sebaliknya, udara suplementer adalah jika kita mengembuskan napas sekuat-kuatnya masih dapat mengeluarkan volume udara sebanyak 1.500 ml. Ternyata, setelah kita mengeluarkan udara suplementer volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru kira-kira 1.500 ml. Sisa udara ini disebut udara residu. Kemampuan paru-paru mengeluarkan udara sekuat-kuatnya dan mengambil udara sebanyak-banyaknya disebut dengan kapasitas vital paru-paru. Volume udara ini lebih kurang 3.500 ml. Gambar 7.3 Proses Ekspirasi. Sumber: I lmu Pengetahuan Tubuh Manusia, 1995 udara diembuskan ke luar rongga dada turun diafragma melengkung paru-paru mengecil Gambar 7.6 Kapasitas paru-paru. Sumber: Biologi, 2001 5.000 3.500 3.000 1.500 udara komplementer udara suplementer udara tidal kapasitas vital udara residu K a p a si ta s p a ru -p a ru m l 154 Bab 7 Sistem Pernapasan Perlu anda ingat bahwa tidak semua udara yang masuk ke paru-paru dipergunakan dalam proses pertukaran gas. Terdapat sekitar 150 ml udara yang menempati bagian-bagian saluran pernapasan di luar alveolus. Oleh karena itu, jika setiap menit kita bernapas 12 kali maka udara segar yang mencapai alveolus bukan 500 ml x 12 = 6.000 ml, melainkan 500 – 150 ml x 12 = 4.200 ml. Jumlah ini dinamakan ventilasi alveolar. Kecepatan bernapas dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain suhu, oksigen, dan karbon dioksida. 1 Suhu Pada saat suhu tubuh tinggi, misalnya demam, kecepatan bernapas meningkat. 2 Oksigen jika kadar oksigen turun misalnya saat kelelahan setelah lari maka kecepatan bernapas meningkat. 3 Karbon dioksida Jika kadar karbon dioksida dalam darah meningkat maka kecepatan bernapas akan meningkat. Tips, Aneka Ramuan Pencegah SARS Dunia dilanda kepanikan luar biasa akibat wabah SARS Severe Acute Respiratory Syndrome merebak sejak bulan November 2002 di Guangdong, Cina. Penyakit pernapasan akut yang disebabkan sejenis virus influenza ini tidak mempan diobati dengan antibiotika biasa. Namun, virus ini bisa ditangkal dengan cukup istirahat dan olahraga serta mengonsumsi beberapa tanaman obat yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Sepasang suami istri di Hong Kong diberitakan terkena penyakit flu ganas ini. Sang suami menularkan virus ini kepada istrinya karena selama dia sakit, istrinya tetap menemani di sampingnya. Meski sama-sama kena SARS, si istri cepat pulih, sedangkan suaminya masih bergulat dengan penyakit yang telah merenggut sekitar ratusan nyawa ini. Dari artikel yang Anda baca tersebut, coba jelaskan bagaimana virus tersebut dapat menular dari seseorang kepada orang lain melalui sistem pernapasan? Kemudian carilah jenis tanaman yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh agar kita terhindar dari virus yang mematikan tersebut? Sumber: Kompas, 11 4 2003 dengan pengubahan seperlunya Salingtemas

3. Transportasi Gas

Oksigen dan karbon dioksida tidak begitu saja dapat ditransportasikan oleh darah dan berdifusi ke jaringan. Ada mekanisme khusus penyusutannya, yaitu larut secara fisik dan larut secara kimiawi dalam darah. a. Transportasi Oksigen Hanya sebagian kecil oksigen 1,5 yang larut secara fisik dalam darah, selebihnya 98,5 larut dalam hemoglobin.