Penegakkan Hukum SLHD 2014 Bab IV Upaya Pengelolaan Lingkungan

Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab IV-9

C. Penegakkan Hukum

Untuk mengetahui tingkat ketaatan suatu usaha dan atau kegiatan terhadap ketentuan dalam peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup perlu dilakukan kegiatan pengawasan dan penegakkan hukum. Pemerintah Kabupaten Kulonprogo dalam melaksanakan pengawasan dan penegakkan hukum tidak hanya terkait pada pengawasan rutin terhadap perusahaanpemrakarsa atas pelaksanaan UKLUPL tetapi juga pada upaya untuk mengakomodir kasus-kasus lingkungan hidup yang diadukan oleh masyarakat. Untuk tahun 2014 kasus-kasus lingkungan hidup yang diadukan oleh masyarakat melalui KLH sejumlah 6 enam kasus , yang antara lain dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.3. Pengaduan Masalah dan Status Masalah Lingkungan Hidup Tahun 2014 No. Masalah Yang Diadukan Jumlah Pengaduan Status 1. Dugaan pencemaran udara akibat kegiatan usaha pembuatan arang kayu di Kalipetir Lor, Margosari, Pengasih 1 Ditindaklanjuti 2. Dugaan pencemaran udara akibat kegiatan usaha peternakan ayam di Clawer, Pengasih, Pengasih 1 Ditindaklanjuti 3. Dugaan pencemaran sungai dan sumur penduduk akibat kegiatan usaha pengolahan kembali tailing emas tanpa izin di Plampang II, Kalirejo, Kokap 1 Ditindaklanjuti 4. Dugaan pencemaran udara dan sungai akibat pembuangan tinja di areal persawahan di Gotakan, Panjatan, Panjatan 1 Ditindaklanjuti 5. Kekhawatiran warga akan terjadinya pencemaran lingkungan akibat kegiatan usaha peternakan ayam di Suruhan, Karangsari, Pengasih 1 Ditindaklanjuti Sumber : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulonprogo, 2014 Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab IV-10 Pemerintah Kabupaten Kulonprogo berupaya untuk selalu menyelesaikan kasus- kasus lingkungan hidup yang terjadi di masyarakat. Apabila terjadi suatu kasus lingkungan hidup, masyarakat dapat mengadukan masalah tersebut kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kulonprogo secara tertulis atau secara lisanlangsung. Pihak pemerintah daerah akan mengklarifikasi tentang kebenaran masalah tersebut kepada masyarakat, setelah itu baru pemerintah daerah memediasimempertemukan antara pihak pengusahapemrakarsa dengan pihak masyarakat yang dirugikan untuk mencari penyelesaian yang terbaik untuk semua pihak dan lingkungan hidup secara umum. Data jumlah aduan kasus lingkungan hidup di Kabupaten Kulonprogo dalam lima tahun terakhir yang telah ditindaklanjuti dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut : Tabel 4.4. Jumlah Aduan Kasus Lingkungan Hidup Tahun 2010-2014 Sumber data : Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulonprogo, 2014 No. Tahun Jumlah Pengaduan yang Ditindaklanjuti Jumlah Pengaduan yang Diterima 1 2 3 4 1. 2010 9 9 2. 2011 12 12 3. 2012 9 9 4. 2013 6 6 5. 2014 5 5 Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab IV-11 Gambar 4.3. Grafik Aduan Kasus LH di Kab Kulonprogo Tahun 2010-2014 Dari tabel dan gambar tersebut dapat dilihat bahwa dari tahun 2010 ke tahun 2014 jumlah aduan kasus lingkungan hidup ada kecenderungan semakin sedikit, hal ini dapat disebabkan oleh semakin baiknya pemilik usaha dan atau kegiatan dalam mengelola usaha dan kegiatannya sesuai dengan dokumen lingkungan sehingga tidak meninmbulkan pencemaran dan atau kerusakan lingkungan sekitarnya. Gambar 4.4. Penanganan Kasus Dugaan Pencemaran Udara dan Sungai Akibat Pembuangan Tinja di Areal Persawahan di Gotakan, Panjatan, Panjatan Laporan SLHD Kabupaten Kulonprogo Tahun 2014 Bab IV-12

D. Peran Serta Masyarakat