Alokasi Sampel Perusahaan per Provinsi

10 Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi kv m : target sampel perusahaan konstruksi pada kabupatenkota ke k pada provinsi ke v,  : power pada compromise allocation, 1    , Pkv m : target sampel perusahaan konstruksi dengan proportional allocation pada kabupaten kota ke k provinsi ke v, kv M : populasi perusahaan konstruksi pada kabupatenkota ke k provinsi ke v, v m : target sampel perusahaan konstruksi pada provinsi ke v, Ekv m : target sampel perusahaan konstruksi dengan equal allocation pada kabupatenkota ke k provinsi ke v, v R : jumlah kabupaten pada provinsi ke v. Metode pengalokasian sampel compromise allocation khususnya pada perusahaan konstruksi skala menengah dapat menyebabkan alokasi sampel melebihi jumlah populasinya di beberapa kabupatenkota. Berkenaan dengan hal tersebut, maka seluruh perusahaan konstruksi skala menengah di kabupatenkota yang kelebihan alokasi sampel dilakukan pencacahan lengkap take all dan kelebihan alokasi sampel di kabupaten kota tersebut dialokasikan ke kabupatenkota dalam provinsi yang sama yang terdapat perusahaan konstruksi kualifikasi skala menengah relatif banyak dan belum terpilih sampel seluruhnya. Selanjutnya sebelum dilakukan penarikan sampel, daftar perusahaan konstruksi yang terdapat pada kerangka sampel harus diurutkan berdasarkan skala usaha menurut kabupatenkota. Pengurutan ini dimaksudkan untuk menjaga sebaran dari kualifikasi di dalam setiap kabupatenkota. Rancangan penarikan sampel direncanakan adalah rancangan penarikan sampel satu tahap, yaitu memilih sejumlah perusahaan konstruksi untuk setiap skala usaha secara linear systematic sampling.

1.7. Penggantian Sampel

Penggantian Sampel hanya dilakukan untuk perusahaan skala usaha menengah dan skala usaha kecil yang tutup, tidak ditemukan, pindah, dan Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi 11 bukan konstruksi. Penggantian sampel dilakukan oleh BPS Provinsi dengan cara purposive yang diambil dari direktori perusahaan konstruksi yang ada dimasing-masing provinsi sesuai dengan kualifikasi yang akan diganti. Apabila sampel pengganti di KabupatenKota tersebut sudah tidak ada lagi, maka digantikan dengan perusahaan di KabupatenKota yang lainnya. BPS Provinsi melaporkan ke BPS Pusat, cq Subdit Statistik Konstruksi untuk semua penggantian sampel yang terjadi. Kriteria penggantian sampel sah bila perusahaan sebagai pengganti mempunyai skala usaha yang sama dengan perusahaan yang diganti. Misal: 1 Perusahaan konstruksi terpilih sampel kualifikasi M1 tutup, maka pertama cari kualifikasi usaha yang sama sebagai sampel pengganti, yaitu kualifikasi M1, kemudian bila tidak ada dapat diganti dengan kualifikasi M2. Demikian pula sebaliknya. 2 Perusahaan konstruksi terpilih sampel K3 tidak ditemukan , maka pertama cari kualifikasi usaha yang sama sebagai sampel pengganti, yaitu kualifikasi K3, kemudian bila tidak ada dapat diganti dengan kualifikasi K2 kemudian K1. Demikian pula sebaliknya. Didalam dokumen SKTH halaman pertama paling atas, apabila perusahaan ini sebagai pengganti tuliskan perusahaan ini sebagai pengganti ….. nama perusahaan yang digantikan.