Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi
9
v
m   :  target sampel perusahaan konstruksi pada provinsi ke v,
 :  power pada compromise allocation,
1 
 
, :  target  sampel  perusahaan  konstruksi  dengan
proportional allocation pada provinsi ke v,
v
M   :  populasi perusahaan konstruksi pada provinsi ke v,
m
:  target sampel survei perusahaan konstruksi tahunan 2015,
Ev
m   :  target sampel perusahaan konstruksi dengan equal allocation pada provinsi ke v,
T
:  jumlah provinsi di Indonesia 34 provinsi. Metode  pengalokasian  sampel  compromise  allocation  khususnya
pada perusahaan konstruksi skala menengah memungkinkan alokasi sampel melebihi  jumlah  populasi  dalam  1  satu  provinsi.  Berkenaan  dengan  hal
tersebut,  maka seluruh perusahaan konstruksi skala  menengah di provinsi tersebut  dilakukan  pencacahan  lengkap  take  all  dan  kelebihan  alokasi
sampel di provinsi tersebut dialokasikan ke provinsi lainnya yang terdapat perusahaan  konstruksi  skala  menengah  relatif  banyak  dan  belum  terpilih
sampel seluruhnya.
d. Alokasi Sampel Perusahaan Konstruksi per KabupatenKota
Alokasi  sampel  perusahaan  konstruksi  pada  setiap  skala  menengah per kabupatenkota dengan menggunakan rumus:
1
 
 
 
 
Ekv Pkv
kv
m m
m ,
dimana
v R
k kv
kv Pkv
m M
M m
v
 
 
 1
,
dan
v v
Ekv
R m
m 
 
,
Pv
m
10
Pedoman Survei Perusahaan Konstruksi
kv
m   :  target  sampel  perusahaan  konstruksi  pada kabupatenkota ke k pada provinsi ke v,
 :  power pada compromise allocation,
1 
 
,
Pkv
m   :  target  sampel  perusahaan  konstruksi  dengan proportional  allocation  pada  kabupaten  kota
ke k provinsi ke v,
kv
M   :  populasi perusahaan
konstruksi pada
kabupatenkota ke k provinsi ke v,
v
m :  target  sampel  perusahaan  konstruksi  pada
provinsi ke v,
Ekv
m   :  target  sampel  perusahaan  konstruksi  dengan equal  allocation  pada  kabupatenkota  ke  k
provinsi ke v,
v
R :  jumlah kabupaten pada provinsi ke v.
Metode  pengalokasian  sampel  compromise  allocation  khususnya pada  perusahaan  konstruksi  skala  menengah  dapat  menyebabkan  alokasi
sampel  melebihi  jumlah  populasinya  di  beberapa  kabupatenkota. Berkenaan dengan hal tersebut, maka seluruh perusahaan konstruksi skala
menengah  di  kabupatenkota  yang  kelebihan  alokasi  sampel  dilakukan pencacahan lengkap take all dan kelebihan alokasi sampel di kabupaten
kota  tersebut  dialokasikan  ke  kabupatenkota  dalam  provinsi  yang  sama yang  terdapat  perusahaan  konstruksi  kualifikasi  skala  menengah  relatif
banyak dan belum terpilih sampel seluruhnya.
Selanjutnya sebelum dilakukan penarikan sampel, daftar  perusahaan konstruksi  yang  terdapat  pada  kerangka  sampel  harus  diurutkan
berdasarkan  skala  usaha  menurut  kabupatenkota.  Pengurutan  ini dimaksudkan  untuk  menjaga  sebaran  dari  kualifikasi  di  dalam  setiap
kabupatenkota.
Rancangan  penarikan  sampel  direncanakan  adalah  rancangan penarikan sampel satu tahap, yaitu memilih sejumlah perusahaan konstruksi
untuk setiap skala usaha secara linear systematic sampling.
1.7.  Penggantian Sampel
Penggantian  Sampel  hanya  dilakukan  untuk  perusahaan  skala  usaha
menengah dan skala usaha kecil yang tutup, tidak ditemukan, pindah, dan