S K P S 2013 1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang System of National Accounts SNA 2008 yang diterbitkan oleh United
Nations PBB menyebutkan bahwa unit institusi domestik residen sebagai pelaku aktivitas ekonomi dikelompokkan menjadi lima institusi sektor yaitu sektor
KorporasiNonfinansial, sektor Korporasi Finansial, sektor Pemerintahan Umum,
sektor Lembaga Nonprofit yang melayani rumah tangga LNPRT dan sektor Rumah Tangga.
Salah satu sektordomestik yakni sektorKorporasi Nonfinansial mencakup Korporasi Swasta Nonfinansial dan Badan Usaha Milik NegaraDaerah BUMND
Nonfinansial.Jika dilihat lebih rinci, korporasi nonfinansial swasta dibedakan menjadi korporasi nonfinansial swasta berbadan hukum seperti PT, PT Terbuka, Yayasan,
Koperasi dan korporasi nonfinansial swasta tidak berbadan hukum UD, PD, CV,Firma, dan lain-lain.
Di Indonesia, dari sisi investasi nonfinansial, kegiatan sektor korporasi nonfinansial swasta merupakan bagian terbesar dan memegang peranan penting
dalam perekonomian nasional.Gambaran terperinci mengenai pentingnya peranan korporasi swasta nonfinansial tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.
Sebagai penopang pembangunan ekonomi yang berdampak pada tumbuhnya perekonomian, perkembangan investasi di Indonesia menunjukkan
keadaan yang menggembirakan. Selama periode tahun 1995-2011 total investasi di Indonesia hampir mengalami kenaikan sebesar 1577 persen, yakni dari Rp. 145,12
triliun pada tahun 1995 menjadi Rp. 2.433,86 triliun pada tahun 2011. Investasi
tersebut dilakukan
oleh pemerintah,
perusahaan pemerintahnonfinansial BUMND, korporasi swasta nonfinansial bisnis, rumah
tangga dan lembaga keuangan korporasi finansial yang masing-masing memiliki peran pada tahun 1995 sebesar 17,96 persen; 11,91 persen; 58,76 persen; 9,61
persen dan 1,76 persen. Korporasi nonfinansial tetap memegang peranan terbesar sebagai pelaku
investasi nasional pada tahun 2011 dibandingkan keempat institusi lainnya, yakni
2 S K P S 2013
sebesar Rp. 1.985,10 triliun atau 76,20 persen dari total investasi. Sedangkan investasi yang dilakukan keempat institusi lainnya, yakni pemerintah sebesar Rp.
219,90 triliun 9,04 persen; BUMN sebesar Rp. 130,45 triliun 5,36 persen; Rumah tangga sebesar Rp. 227,02 triliun 9,33 persen dan lembaga keuangan sebesar Rp.
1,85 triliun 0,08 persen. Berdasarkan uraian di atas yang menunjukan sangat pentingnya peranan
korporasi swasta nonfinansial dalam menopang pertumbuhan ekonomi, perlu disusun suatu laporan perusahaan swasta nonfinansial yang akan sangat
bermanfaat bagi banyak pihak baik pemerintah, pengusaha maupun pihak lain yang peduli terhadap perkembangan dunia bisnis Indonesia pada tahun 2011 dan 2012.
Badan Pusat Statistik BPS sebagai lembaga pemerintah yang salah satu fungsinya adalah penyedia data ekonomi makro, telah melakukan upaya kompilasi
data statistik korporasiperusahaan swasta nonfinansial melalui Survei Khusus Perusahaan Swasta Nonfinansial SKPS. Supaya kesinambungan proses
pemantauan dan pengumpulan data terjaga, BPS melalui Subdirektorat Neraca Pemerintah dan Badan Usaha akan melaksanakan kembali SKPS pada tahun 2013,
yang mencakup data laporan keuangan perusahaan swasta nonfinansial tahun 2011 dan 2012.
S K P S 2013 3
Tabel 1. Perkembangan Investasi Nonfinansial di Indonesia Tahun 1995-2011
Tahun Investasi Nonfinansial Triliun Rp
Pemerintah BUMN
Bisnis Rumah
Tangga Keuangan
Total 1995
26.065 17.286
85.269 13.948
2.551 145.12
17.950 11.910
58.760 9.610
1.760 100.00
1996 28.982
10.766 108.228
14.542 1.000
163.52 17.720
6.580 66.190
8.890 0.610
100.00 1997
34.303 19.466
125.76 16.569
3.203 199.3
17.210 9.770
63.100 8.310
1.610 100.00
1998 41.112
21.382 95.605
29.474 3.699
191.27 21.490
11.180 49.980
15.410 1.930
100.00 1999
48.504 7.764
63.378 24.991
1.587 146.22
33.170 5.310
43.340 17.090
1.090 100.00
2000 48.503
50.964 178.515
25.29 5.892
309.16 15.690
16.480 57.740
8.180 1.910
100.00 2001
53.594 86.782
191.52 34.042
5.13 371.07
14.440 23.390
51.610 9.170
1.380 100.00
2002 61.996
118.843 147.396
58.62 3.092
389.95 15.900
30.480 37.800
15.030 0.790
100.00 2003
82.562 82.651
317.52 23.642
9.095 515.47
16.020 16.030
61.600 4.590
1.760 100.00
2004 76.437
147.622 250.645
74.321 3.267
552.29 13.840
26.730 45.380
13.460 0.590
100.00 2005
90.213 70.456
538.726 33.425
5.906 738.73
12.210 9.540
72.930 4.520
0.800 100.00
2006 113.721
78.006 620.323
31.417 4.701
848.17 13.410
9.200 73.140
3.700 0.550
100.00 2007
133.689 75.508
610.246 161.771
3.358 984.57
13.580 7.670
67.420 12.360
0.610 100.00
2008 181.308
114.542 1017.181
186.531 9.269
1508.83 12.020
7.590 67.420
12.360 0.610
100.00 2009
189.829 110.366
1210.775 215.304
11.961 1738.24
10.920 6.350
69.660 12.390
0.690 100.00
2010 168.114
28.1 1657.51
217.78 15.126
2086.63 8.060
1.350 79.430
10.440 0.720
100.00 2011
219.900 130.450
1854.650 227.020
1.850 2433.86
9.04 5.36
76.20 9.33
0.08 100.00
Sumber : Neraca Arus Dana, berbagai tahun
Keterangan : Tanda kurung merupakan persentase terhadap total investasi
4 S K P S 2013
1.2. Tujuan