Pedoman Pencacahan Konsumsi

(1)

Buku 4

Pedoman

Pencacahan Konsumsi

Survei Penyempurnaan Diagram Timbang

Nilai Tukar Petani

2012

BADAN PUSAT STATISTIK

Buku


(2)

(3)

Kata Pengantar

Buku Pedoman Pencacahan Survei Penyempurnaan Diagram Timbang Nilai Tukar Petani (SPDT NTP) 2012 ini adalah buku pedoman bagi petugas pencacah dan pengawas. Buku pedoman ini memuat seluruh petunjuk/pedoman/acuan yang harus dilakukan oleh petugas dalam pelaksanaan lapangan survei ini.

Kegiatan SPDT NTP yang dilaksanakan pada tahun 2012, terdiri dari persiapan sampai pelaksanaan lapangan dan entri data. Sedangkan proses pengolahan dan penyusunan diagram serta penghitungan NTP dilakukan pada tahun berikutnya.

Mengingat kualitas data sangat ditentukan oleh keberhasilan pengumpulan data di lapangan, untuk itu diperlukan petugas pencacah dan pengawas yang mempunyai kualifikasi yang sangat baik dalam pelaksanaan nanti. Oleh karena itu seluruh petugas harus mengerti, memahami dan mengikuti petunjuk yang ada dalam buku pedoman ini. Dengan demikian diharapkan dalam pelaksanaan survei nanti dapat berjalan dengan baik, lancar, dan sesuai dengan rencana dan jadwal yang ditetapkan.

Saya berharap kepada seluruh petugas dan pengawas survei penyempurnaan diagram timbang ini dapat bekerja dengan sungguh-sungguh dan cermat agar pelaksanaan lapangan SPDT NTP 2012 berjalan lancar dan data yang dihasilkan berkualitas.

Demikian dan saya ucapkan terima kasih. Selamat bekerja.

Jakarta, Juli 2012 Kepala Badan Pusat Statistik


(4)

Kata Pengantar

Survei Penyempurnaan Diagram Timbang NTP 2012 bertujuan untuk mengganti Diagram Timbang dan Tahun Dasar Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) dari tahun 2007 menjadi 2012, agar sejalan dengan perkembangan harga-harga yang terjadi saat ini.

Dalam usaha memperoleh hasil yang akurat diperlukan petugas yang mempunyai kualifikasi baik dalam melaksanakan tugas. Hal tersebut salah satunya dapat dicapai dengan melakukan suatu pelatihan yang khusus untuk melatih petugas pencacah. Peran Instruktur menjadi sangat penting dalam pelatihan tersebut karena akan memberikan masukan dan informasi yang sangat berguna bagi petugas-petugas yang ada di daerah dalam melakukan pencacahan, khususnya dalam memahami konsep dan definisi setiap variabel yang akan dikumpulkan.

Buku pedoman pencacahan konsumsi (Buku 2) ini digunakan sebagai petunjuk dan pegangan bagi petugas pencacah dalam melakukan pencacahan di lapangan.

Terakhir diharapkan seluruh petugas dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan berlangsung dengan aman dan lancar.

Jakarta, Juli 2012 Kepala Badan Pusat Statistik


(5)

(6)

Daftar Isi

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... iii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Landasan Hukum ... 2

1.3. Tujuan ... 2

1.4. Ruang Lingkup ... 3

1.5. Buku Pedoman & Jenis dokumen ... 3

1.6. Jadwal Pelaksanaan ... 5

BAB II. ORGANISASI SURVEI 2.1. Penanggung Jawab Pelaksanaan Survei ... 7

2.2. Tugas Pemeriksa/Pengawas (PMS) ... 7

2.3. Tugas Pencacah (PCS) ... 7

2.4. Hubungan Antara PMS dan PCS ... 8

2.5. Alur Dokumen ... 8

BAB III. METODOLOGI 3.1. Metode Pengambilan Sampel ... 11

3.2. Cakupan Rumah Tangga ... 11

3.3. Tata Cara Berwawancara ... 13

BAB IV. PENGISIAN DAFTAR 4.1. Tata Cara Pengisian Daftar ... 15

4.2. Daftar SPDT12-K ... 15


(7)

1.1.

Latar Belakang

Hampir setengah dari jumlah penduduk Indonesia bergantung hidup pada sektor

pertanian dimana sekitar 36persen (Sakernas Agustus 2011) distribusi tenaga kerja diserap

oleh sektor tersebut. Hal ini mencerminkan bahwa sektor pertanian sesungguhnya masih menjadi tumpuan bagi penduduk Indonesia dan sekaligus sebagai penyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi sekalipun dalam keadaan resesi.

Pelaku sektor pertanian, khususnya petani, adalah masyarakat yang umumnya tinggal atau menetap di wilayah perdesaan. Sedikit ironis bahwa disatu sisi sektor pertanian sebagai pemberi sumbangan yang berarti terhadap perekonomian namun di sisi lain tingkat kesejahteraan para petani yang berusaha pada sektor pertanian pada umumnya (diduga) berada disekitar garis kemiskinan. Sehubungan dengan itu, maka diperlukan suatu indikator yang secara akurat dapat mengukur kemampuan daya beli petani. Ukuran ini disajikan sebagai bentuk perhatian dan kepedulian pemerintah yang berguna sebagai dasar pengambilan kebijakan dan keberpihakan kepada petani agar mereka tetap bersemangat dalam mengelola usaha pertanian.

Salah satu indikator yang dapat digunakan sebagai proxy tingkat kesejahteraan petani

di daerah perdesaan adalah indikator Nilai Tukar Petani (NTP). Dimana NTP merupakan perbandingan indeks harga yang diterima oleh petani terhadap indeks harga yang dibayar petani. Salah satu bahan dasar dalam penghitungan NTP adalah diagram timbang dan paket komoditas dimana diagram timbang dan paket komoditas didapat dari hasil survei penyempurnaan diagram timbang. Untuk saat ini penghitungan NTP masih menggunakan diagram timbang tahun dasar 2007. Seiring dengan perkembangan teknologi, perubahan iklim/cuaca, perubahan pendapatan petani dan perubahan akan permintaan komoditas serta perubahan sikap masyarakat atas komoditas yang dihasilkan petani dapat mengubah pola tanam dan konsumsi petani. Oleh karena paket komoditas dan diagram timbang NTP tahun

BAB

I


(8)

dasar 2007 diperkirakan sudah tidak sesuai lagi untuk menggambarkan keadaan sekarang secara tepat yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan tersebut.

Pada tahun 2008-2011 BPS RI dan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI telah melakukan survei penyusunan diagram timbang subsektor perikanan tangkap (NTN) dan perikanan budidaya (NTNPI). Oleh karena itu, untuk survei penyempurnaan diagram timbang kali ini subsektor perikanan tidak diikut-sertakan, sehingga untuk kali ini Survei Penyempurnaan Diagram Timbang NTP 2012 hanya mencakup subsektor tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan rakyat dan peternakan di 32 provinsi di Indonesia. Jumlah sampel keseluruhan sebanyak 46.300 rumah tangga di daerah perdesaan.

1.2.

Landasan Hukum

Pelaksanaan Survei Penyempurnaan Diagram Timbang NTP 2012 dilandasi oleh:

a. Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang Statistik.

b. Peraturan Pemerintah RI No. 51 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Statistik.

c. Keputusan Presiden No. 3 Tahun 2002 Jo Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001

tentang Kedudukan, Fungsi, Kewenangan, dan Susunan Organisasi Lembaga Pemerintah Non Departemen.

1.3.

Tujuan

Tujuan dari survei ini adalah :

a. Memperoleh nilai produksi dan jenis komoditas pertanian yang banyak dihasilkan

petani dan persentase marketed surplusnya.

b. Memperoleh nilai konsumsi dan biaya produksi serta komoditas yang banyak di

gunakan oleh rumah tangga pertanian, baik untuk keperluan rumah tangga maupun digunakan dalam proses produksi pertanian.

c. Menyusun struktur input untuk setiap komoditas serta rasio biaya produksi terhadap

total produksi.

d. Sebagai bahan untuk menyusun paket komoditas diagram timbang Nilai Tukar Petani


(9)

1.4.

Ruang Lingkup

Kegiatan survei dilakukan di 32 provinsi di Indonesia, kecuali DKI Jakarta. Respondennya adalah rumah tangga pertanian terpilih di 4 (empat) subsektor yang meliputi: rumah tangga pertanian Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR), dan Peternakan. Materi pencacahan meliputi pendapatan petani dari penjualan hasil produksi, pengeluaran rumah tangga petani untuk keperluan produksi, penambahan barang modal dan konsumsi.

1.5. Buku Pedoman dan Jenis Dokumen

a. Buku 1, buku ini digunakan sebagai pedoman teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Innas.

b. Buku 2, buku ini digunakan sebagai pedoman pencacahan konsumsi rumah tangga.

c. Buku 3, buku ini digunakan sebagai pedoman pencacahan hasil produksi pertanian.

d. Buku 4, buku ini digunakan sebagai pedoman pengawasan/pemeriksaan.

e. Buku 5, buku ini digunakan sebagai pedoman pengolahan.

f. Daftar SPDT12-TP, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta

biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman Pangan. g. Daftar SPDT12-TH, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta

biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman Hortikultura.

h. Daftar SPDT12-TPR, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta

biaya-biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi pada Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat.

i. Daftar SPDT12-TRK, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan data produksi, serta


(10)

j. Daftar SPDT12-K, daftar ini digunakan untuk mengumpulkan keterangan rumah

tangga dan pengeluaran konsumsi rumah tangga yang berasal dari pembelian, tidak termasuk pemberian dari pihak lain maupun produksi sendiri.

k. Daftar SPDT12-LKK, daftar ini digunakan untuk membantu atau sebagai lembar kerja

pengumpulan data pengeluaran konsumsi rumah tangga selama seminggu.

l. Daftar SPDT12-LKP, daftar ini digunakan sebagai lembar kerja untuk membantu

pengumpulan data produksi yang dihasilkan petani dan produksi yang dijual selama setahun.

Satu rumah tangga sampel hanya dicacah dengan satu daftar SPDT12-K dan salah satu daftar SPDT12 yang sesuai dengan kegiatan subsektor yang diusahakan.


(11)

1.6.

Jadwal

KEGIATAN JADWAL

1. Persiapan

- Penyusunan Kerangka Daftar Sampel Maret - April 2012

- Penyusunan Daftar Isian dan Buku Pedoman April - Mei 2012

- Penyusunan Program Tabulasi Juni - Agustus 2012

- Pencetakan Dokumen Juli - Agustus 2012

- Pengiriman Dokumen September 2012

2. Pelatihan dan Pelaksanaan Lapangan

- Workshop Intama September 2012

- Pelatihan Instruktur Nasional September 2012

- Pelatihan Petugas Lapang 1-15 Oktober 2012

- Pencacahan dan Pengawasan 16 Oktober - 15 November 2012

- Supervisi Pencacahan 16 Oktober - 15 November 2012

3. Pelatihan dan Pengolahan

- Pelatihan Editor dan Petugas Entri 16 Oktober - 23 Oktober 2012

- Editing Coding dan Entri Data 24 Oktober - 31 November 2012

- Pengiriman hasil entri data 1 Desember - 20 Desember 2012

- Pengolahan Tabel dan Kompilasi Data Januari - Februari 2013

- Finalisasi Diagram Timbang NTP Maret 2013

4. Penyusunan Publikasi April 2013

5. Penghitungan NTP Tahun Dasar Mei 2013


(12)

(13)

2.1

Penanggung Jawab Pelaksanaan Pilot Survei

Penanggung jawab Pusat : Direktur Statistik Harga

Penanggung jawab Daerah : Kepala BPS Provinsi dan Kabupaten terpilih.

Pengawas/Pemeriksa (PMS) : Staf BPS Kabupaten atau Kepala Seksi Statistik Distribusi.

Pencacah (PCS) : Koordinator Statistik Kecamatan (KSK)/Mitra.

2.2

Tugas Pemeriksa (PMS)

a. Mengikuti pelatihan petugas survei.

b. Mengatur pendistribusian dokumen dan perlengkapan pencacah (PCS) yang menjadi

tanggung jawabnya.

c. Mengawasi jalannya pelaksanaan pencacahan apakah sudah sesuai dengan prosedur

yang ditetapkan.

d. Mengatasi masalah teknis yang dihadapi oleh petugas pencacah.

e. Mengumpulkan dan memeriksa kelengkapan semua dokumen serta hasil pencacahan

yang dilakukan PCS.

f. Menyerahkan semua dokumen yang telah diperiksa kepada BPS Kabupaten.

g. Mematuhi jadwal waktu yang telah ditetapkan.

2.3

Tugas Pencacah (PCS)

a. Mengikuti pelatihan petugas survei.

b. Melakukan pencacahan dengan menggunakan daftar SPDT ke rumah tangga sampel.

c. Mencatat seluruh permasalahan dan informasi penting dalam blok catatan.

d. Memeriksa kelengkapan isian hasil pencacahan.

e. Menyerahkan daftar SPDT yang telah diisi kepada PMS secara bertahap tanpa

menunggu selesainya seluruh beban tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

f. Memperbaiki isian daftar pertanyaan yang dinyatakan salah oleh PMS.

g. Mematuhi jadwal waktu yang telah ditetapkan.

BAB

II


(14)

2.4

Hubungan Antara PCS dan PMS

a. PMS harus membantu, memeriksa dan memberikan bimbingan kepada pencacah/ PCS.

b. PCS dan PMS bersama-sama mendiskusikan dan memutuskan kesulitan yang dijumpai

selama melaksanakan pencacahan. Apabila tidak dapat memecahkan permasalahan, harus segera melaporkan kepada Kepala BPS Kabupaten.

2.5

Alur Dokumen

1. PCS menyerahkan dokumen hasil pencacahan kepada PMS

2. PMS meneliti kelengkapan isiannya. Jika belum lengkap atau ada isian yang

meragukan, dokumen tersebut dikembalikan ke PCS untuk dilengkapi dan diperbaiki.

3. Seluruh dokumen yang sudah bersih dari kesalahan, dikirimkan oleh Kepala Seksi

Statistik Distribusi ke BPS Provinsi cq Bidang Statistik Distribusi, setelah dilakukan pemeriksaan.

4. Sebelum proses entri dokumen dilakukan editing coding terlebih dahulu oleh petugas.

5. Setelah proses data entri selesai, seluruh hasilnya segera dikirimkan via email ke BPS


(15)

(16)

(17)

3.1. Metode Pengambilan Sampel

Survei Penyempurnaan Diagram Timbang NTP 2012 dilaksanakan di seluruh provinsi di wilayah Indonesia, kecuali provinsi DKI Jakarta. Dari sisi materi, survei ini mencakup produksi dan konsumsi rumah tangga petani yang dibedakan menurut empat subsektor yaitu subsektor Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, dan Peternakan. Kecamatan yang dicakup dalam kegiatan ini adalah semua kecamatan di wilayah kabupaten.

Rancangan sampel yang digunakan dalam Survei Penyempurnaan Diagram Timbang NTP 2012 adalah rancangan sampel dua tahap. Masing-masing tahapan pemilihan sampel adalah sebagai berikut:

i. Tahap I : di masing-masing provinsi dipilih kabupaten-kabupaten yang memiliki

potensi untuk suatu komoditas tertentu berdasarkan besaran produksi komoditas tersebut.

ii. Tahap II : dari kabupaten terpilih, dipilih kecamatan yang memiliki potensi untuk

komoditas yang telah ditentukan besaran sampelnya. Dari kecamatan tersebut dipilih sampel rumah tangga tani secara purposif bersyarat sesuai usaha utama yang telah ditentukan komoditasnya.

3.2.

Cakupan Rumah tangga

Responden dalam survei ini adalah rumah tangga tani Subsektor Tanaman Pangan,

Tanaman Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, dan Peternakan.

Satu rumah tangga tani hanya bisa menjadi responden pada satu subsektor pertanian.

BAB

III


(18)

Bila suatu rumah tangga tani telah menjadi responden pada suatu subsektor, maka rumah tangga tersebut tidak bisa menjadi responden pada subsektor yang lain.

Rumah tangga dibedakan menjadi dua macam:

1) Rumah tangga biasa

2) Rumah tangga khusus

Dalam kegiatan ini yang dicakup hanya rumah tangga biasa.

Rumah tangga biasa adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau

seluruh bangunan fisik/sensus dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur.

Yang dimaksud makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-hari dikelola bersama-sama menjadi satu.

Rumah tangga tani adalah rumah tangga biasa yang salah satu atau lebih anggota rumah

tangganya berusaha di sektor pertanian.

Petani adalah orang yang mengusahakan/mengelola usaha pertanian baik pertanian

tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, dan peternakan, kehutanan dan perburuan yang bertujuan sebagian atau seluruh hasil produksinya untuk dijual. Namun yang dicakup dalam survei ini hanya petani yang mengusahakan usaha pertanian Subsektor Tanaman Pangan, Tanaman Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, dan Peternakan. Petani yang dimaksud adalah petani penggarap baik sebagai pemilik lahan pertanian, penyewa maupun bagi hasil. Dengan demikian, orang yang bekerja disawah/ladang orang lain dengan menerima upah (buruh tani) bukan petani. Begitu juga dengan orang yang mengembalakan ternak, tukang memberi makan ternak milik orang lain dengan menerima upah, bukanlah peternak.

Syarat rumah tangga tani yang dapat menjadi responden survei ini bila:

a. Jumlah anggota rumah tangganya lebih dari satu dan kurang dari 11 (1<jumlah

ART<11).

b. Salah satu anggota rumah tangga mengusahakan komoditas utama pertanian terpilih.

c. Penghasilan rata-rata per bulan rumah tangga dari sektor pertanian harus lebih dari 50

persen dari total penghasilan rumah tangga.

d. Komoditas jenis usaha sektor pertanian harus memenuhi syarat Batas Minimal Usaha


(19)

e. Komoditas yang diusahakan sudah menghasilkan dan dijual selama referensi waktu survei.

f. Hasil produksi jenis komoditas usaha Subsektor pertanian minimal 11 persen dari

produksi normal.

g. Rumah tangga berdomisili di wilayah sampel minimal 1 tahun.

h. Usaha tidak berbadan hukum.

3.3. Tata Cara Berwawancara

1. Pada saat berkunjung hendaknya berpakaian yang wajar dan sopan.

2. Sebelum memasuki rumah untuk mengadakan wawancara, mintalah ijin dahulu dengan

mengucapkan salam, mengetuk pintu atau dengan cara lain yang biasa berlaku.

3. Awali wawancara dengan memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud kedatangan

pencacah. Bila perlu tunjukkan surat tugas dan tanda pengenal petugas.

4. Pada saat melakukan pencacahan, banyak ditemui berbagai macam sikap dan tingkah

laku responden, gunakan kecakapan, kesabaran, keramahan selama berwawancara.

5. Jika responden membelokkan percakapan kepada hal-hal yang menyimpang dari

pelaksanaan survei, kembalikan pembicaraan secara bijaksana ke arah daftar isian.

6. Jangan memberikan tanggapan yang tidak baik terhadap jawaban yang diberikan dan

jangan kehilangan kesabaran. Bersikaplah tenang dalam menghadapi suasana yang tidak diinginkan.

7. Bersabarlah terhadap rasa ingin tahu responden dan jawablah pertanyaan responden

dengan tepat dan jelas.

8. Setelah selesai melakukan pencacahan, jangan lupa mengucapkan terima kasih dan

memberitahukan tentang kemungkinan kunjungan ulang bila masih ada keterangan yang diperlukan.

9. Lakukan kunjungan ulang jika diperlukan. Hal ini mungkin terjadi jika pada kunjungan

pertama keterangan yang diperlukan tidak berhasil diperoleh.


(20)

(21)

4.

4.1 Tata Cara Pengisian Daftar

a. Daftar isian harus diisi dengan menggunakan pensil hitam.

b. Daftar isian harus diisi dengan huruf cetak/balok.

c. Jika terdapat kesalahan dalam penulisan harus diperbaiki dengan menggunakan

penghapus pensil, tidak diperbolehkan memperbaikinya dengan cara mencoret.

d. Daftar isian harusnya diisi dengan kaidah rata kanan.

e. Isikan kotak yang tersedia sesuai dengan kodenya.

f. Kualitas terbuka dalam kuesioner harus selalu diisi untuk memudahkan dalam pengisian

nilai komoditas/jasa yang akurat dan rasional.

g. Jika ada komoditas/jasa atau kualitas yang dicacah tidak tertampung dalam kuesioner,

maka coret komoditas/jasa atau kualitas yang tidak ada harganya di daftar isian untuk diganti menjadi komoditas/jasa atau kualitas yang tercacah/dijumpai.

h. Komoditas yang dicacah harus menggunakan satuan yang standar, jika ada

komoditas/jasa yang masih menggunakan satuan lokal atau setempat, maka petugas harus mengkonversikannya ke dalam satuan standar.

i. Mencatat hal-hal yang tidak bisa ditampung atau tidak dapat dimasukkan ke blok

lainnya dalam blok catatan.

4.2

Daftar SPDT12-K (Nilai Konsumsi)

Daftar SPDT12-K merupakan daftar yang digunakan untuk mencatat semua pengeluaran konsumsi rumah tangga pertanian terpilih dalam referensi waktu baik selama

Usaha di sektor pertanian yang dicakup dalam survei ini meliputi:

a. Kegiatan usaha pertanian Subsektor Tanaman Pangan.

b. Kegiatan usaha pertanian Subsektor Tanaman Hortikultura.

c. Kegiatan usaha pertanian Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat.

d. Kegiatan usaha pertanian Subsektor Peternakan.

BAB

IV


(22)

seminggu yang lalu untuk makanan maupun selama setahun yang lalu untuk non makanan.

Pengeluaran yang dimaksud di sini adalah pengeluaran konsumsi rumah tangga untuk semua barang/jasa yang diperoleh secara pembelian baik tunai maupun kredit oleh rumah tangga tersebut, tetapi tidak untuk keperluan usaha maupun investasi. Oleh karena itu, pengeluaran untuk tabungan, asuransi jiwa, kontribusi dana pensiun, investasi dan pemberian kepada pihak lain, tidak termasuk dalam konsumsi rumah tangga.

Konsep pengeluaran konsumsi rumah tangga yang digunakan pada survei ini dibedakan atas dasar 2 (dua) konsep pendekatan, yaitu:

a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga menurut konsep akuisisi adalah jumlah nilai

seluruh barang/jasa yang diperoleh rumah tangga selama periode referensi survei tanpa memperhatikan apakah barang/jasa tersebut sudah dibayar, belum dibayar atau kredit.

Contoh : - membeli pakaian dengan kontan pada Oktober 2012 yang akan digunakan pada bulan berikutnya (diluar referensi survei), maka nilai pakaian tersebut yang dicatat sebagai konsumsi bulan Oktober (di dalam referensi waktu survei).

-membeli lemari es seharga Rp. 1.500.000,- pada April 2012 dengan cara

kredit selama 10 bulan dan cicilan pertama dibayar pada Mei 2012. Ketika pencacahan dilaksanan bulan Oktober maka nilai pengeluaran konsumsi diisi adalah nilai kontan tanpa melihat jumlah kredit yang sudah dibayarkan.

b. Pengeluaran konsumsi rumah tangga menurut konsep pemakaian adalah jumlah nilai

seluruh barang/jasa yang benar-benar telah dikonsumsi/dipakai oleh rumah tangga selama periode referensi survei. Konsep ini digunakan untuk pengeluaran konsumsi bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau.

Contoh : - membeli beras 5 kg seharga Rp. 35.000,- tetapi hanya dikonsumsi 2 kg, maka pengeluaran konsumsi beras yang dicatat adalah sebesar Rp. 14.000,- (Rp 35.000/5 kg x 2 kg).

Adapun beberapa contoh pengeluaran konsumsi rumah tangga selain makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, yang termasuk dicatat dalam survei ini antara lain :


(23)

a. Pengeluaran perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar seperti: sewa rumah, kontrak rumah, upah pembantu rumah tangga, semen, cat, air minum pikulan/PAM, listrik, kipas angin, gas elpiji, sabun cuci, dan lain-lain.

b. Pengeluaran sandang, seperti: kemeja, celana, pembalut wanita, emas perhiasan yang

sifatnya bukan investasi.

c. Pengeluaran konsumsi kesehatan, seperti: obat batuk, biaya dokter, pasta gigi, sabun

mandi, sampo, biaya gunting rambut, dan lain-lain.

d. Pengeluaran konsumsi pendidikan, rekreasi dan olahraga seperti: uang sekolah, buku

tulis, penggaris, koran, majalah, bioskop, sepeda anak, TV, dan lain-lain.

e. Pengeluaran konsumsi transportasi dan komunikasi, seperti: sepeda, motor, mobil,

bensin, solar, busi, ban, HP, dan lain-lain.

f. Pengeluaran lainnya, seperti: PBB, pajak motor, pajak mobil, dan lain-lain.

Beberapa pengeluaran yang tidak termasuk pengeluaran konsumsi rumah tangga antara lain:

a. Pengeluaran untuk usaha.

b. Pengeluaran untuk investasi seperti pembelian tanah, bangunan, surat-surat berharga,

menabung dan pembelian barang lainnya untuk investasi.

c. Pengeluaran untuk pesta, denda, judi dan sejenisnya.

d. Pemberian kepada pihak lain, sumbangan dan sejenisnya.

e. Pembayaran premi asuransi, kontribusi dana pensiun.

Lembar Kerja Pengeluaran Bahan Makanan, Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau (SPDT12-LKK):

Sebuah daftar yang digunakan untuk memperoleh keterangan jenis komoditas bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang dikonsumsi rumah tangga pertanian selama seminggu yang lalu yang diperoleh dengan cara pembelian. Catatlah pengeluaran rumah tangga selama seminggu yang lalu dengan mencantumkan jenis komoditas, konsumsi bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sejak hari pertama sampai dengan hari ke tujuh, banyaknya dan nilai (Rp) secara keseluruhan, dengan satuan standar yang terdapat dalam daftar SPDT12-K.


(24)

Cara pengisian Daftar SPDT12-LKK

Isikan keterangan tempat sesuai dengan daftar SPDT12-K Blok I Daftar SPDT12-LKK terdiri dari 19 kolom.

Kolom (1): nomor

Isikan nomor urut Kolom (2): jenis komoditas

Isikan seluruh jenis komoditas berikut kualitas/merk yang dikonsumsi oleh seluruh anggota rumah tangga selama seminggu yang lalu yang berasal dari pembelian

Kolom (3): satuan

Isikan satuan standar dari komoditas pada kolom (2) sesuai dengan daftar SPDT12-K

Kolom (4), (6), (8), (10), (12), (14), (16): banyaknya

Isikan banyaknya (volume) dari komoditas yang dikonsumsi pada kolom (2) pada hari pertama sampai hari ke tujuh sesuai satuan standar pada kolom (3) Kolom (5), (7), (9), (11), (13), (15), (17): nilai (Rp)

Isikan nilai dari komoditas yang dikonsumsi pada kolom (2) pada hari pertama sampai hari ke tujuh

Kolom (18): banyaknya

Isian kolom ini merupakan penjumlahan dari kolom (4), (6), (8), (10), (12), (14), (16)

Kolom (19): nilai (Rp)

Isian kolom ini merupakan penjumlahan dari kolom (5), (7), (9), (11), (13), (15), (17)

Jenis komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga per harinya dapat terdiri dari beras, lauk pauk (ikan, ayam, telur dan sebagainya), sayur-sayuran, bumbu-bumbuan atau kombinasi dari berbagai macam aneka komoditas makanan tersebut, sesuai jawaban responden.


(25)

Agar konsumsi makanan jadi, minuman dan rokok yang dibeli di luar rumah tidak terlewat maka harus ditanyakan langsung kepada anggota rumah tangga yang

bersangkutan

Daftar SPDT12-K terdiri dari 7 blok, yaitu: 1. Blok I : Pengenalan Tempat

Tujuan blok ini digunakan untuk mendapatkan keterangan yang lengkap dan jelas mengenai lokasi/tempat pencacahan dan jenis komoditas utama yang diusahakan

Rincian 1: Provinsi

Isikan nama provinsi tempat pencacahan survei ini dilakukan. Kemudian tuliskan kode provinsi tersebut pada kotak di sebelah kanannya.

Rincian 2: Kabupaten

Isikan nama kabupaten tempat pencacahan survei ini dilakukan. Kemudian tuliskan kode kabupaten tersebut pada kotak di sebelah kanannya.

Rincian 3: Kecamatan

Isikan nama kecamatan tempat pencacahan survei ini dilakukan. Kemudian tuliskan kode kecamatan tersebut pada kotak di sebelah kanannya.

Rincian 4: Desa/Kelurahan

Isikan nama desa/kelurahan tempat pencacahan survei ini dilakukan. Kemudian tuliskan kode desa/kelurahan tersebut pada kotak di sebelah kanannya.

Rincian 5: Nomor Urut Rumah Tangga

Isikan nomor urut rumah tangga dalam satu wilayah tugas pencacah berurutan dari nomor 1 sampai 25 untuk setiap petugas pencacah.

Rincian 6: Nama Kepala Rumah Tangga Isikan nama kepala rumah tangga.


(26)

Rincian 7: Jenis komoditas utama

Isikan jenis komoditas utama yang diusahakan (komoditas utama mengacu pada daftar sampel komoditas yang telah ditentukan). Penentuan komoditas utama dalam rumah tangga sampel adalah komoditas yang mempunyai nilai produksi yang paling besar. Kemudian pengawas menuliskan kode jenis komoditas utama tersebut pada kotak di sebelah kanannya.

2. Blok II : Keterangan Pencacahan

Tujuan blok ini digunakan untuk mencatat keterangan petugas pencacah dan pemeriksa. Isikan nama petugas, kode petugas, tanggal pelaksanaan serta tanda tangan dari pencacah dan pemeriksa di kolom yang tersedia.

3. Blok III : Keterangan Anggota Rumah Tangga

Tujuan blok ini digunakan untuk mencatat keterangan anggota rumah tangga, sumber penghasilan utama, dan jenis komoditas yang diusahakan.

Blok III.A. : Keterangan Anggota Rumah Tangga

Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan anggota rumah tangga yang meliputi nomor urut anggota rumah tangga, nama anggota rumah tangga, hubungan dengan kepala rumah tangga, jenis kelamin, umur, pendidikan tertinggi yang ditamatkan, apakah berusaha pada sektor pertanian, apakah bekerja sebagai buruh sektor pertanian dan berusaha pada subsektor apa di sektor pertanian. Blok III.A ditanyakan kepada semua anggota rumah tangga.

Blok ini terdiri dari 9 kolom, yaitu: Kolom (1): Nomor urut.

Nomor urut sudah tercetak dari nomor 1 sampai 10.

Kode petugas harus berurut dalam satu kabupaten. Misalnya 001, 002, ...dst. Penentuan kode petugas dilakukan oleh Kasi Statistik Distribusi sebelum pelatihan


(27)

Kolom (2): Nama anggota rumah tangga.

Tuliskan nama semua anggota rumah tangga yang tinggal dan diurutkan mengikuti aturan baku SP 2010 sebagai berikut:

1. Nomor urut pertama adalah nama kepala rumah tangga dan diikuti nama istri/suami

(pasangannya).

Kepala rumah tangga adalah salah seorang dari anggota rumah tangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga atau orang yang dituakan/ditunjuk sebagai kepala rumah tangga.

2. Nomor urut berikutnya adalah nama anak-anaknya yang belum menikah. Susunan

nama anak-anak yang belum menikah diurutkan mulai dari yang tertua.

3. Nomor urut berikutnya adalah nama anak yang telah menikah. Susunan nama

anak-anak dari pasangan ini yang belum menikah diurutkan mulai dari yang tertua. Demikian seterusnya, untuk para anak-anak dari kepala rumah tangga yang telah menikah disusun berurutan bersama pasangannya dan anak-anaknya.

4. Nomor urut berikutnya adalah anggota rumah tangga selain anak, yang sudah menikah

diikuti oleh pasangannya dan anak-anaknya yang belum menikah.

5. Nomor urut berikutnya adalah anggota rumah tangga lainnya yang tanpa pasangan dan

tanpa anak mulai dari orang tua/mertua, famili lain, pembantu/sopir/tukang kebun, dan lainnya.

Anggota rumah tangga adalah semua orang yang tergabung dalam satu kesatuan rumah

tangga baik dalam satu tempat tinggal maupun tidak pada saat pencacahan. Anggota rumah tangga yang telah bepergian 6 bulan atau lebih, dan anggota rumah tangga yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah/akan meninggalkan rumah 6 bulan atau lebih, tidak dianggap sebagai anggota rumah tangga. Tamu yang telah tinggal di rumah tangga 6 bulan atau lebih dan tamu yang telah tinggal di rumah tangga kurang dari 6 bulan tetapi akan bertempat tinggal 6 bulan atau lebih, dianggap sebagai anggota rumah tangga. Seorang pembantu rumah tangga/sopir yang tinggal di rumah majikannya, dianggap sebagai anggota rumah tangga majikannya. Sebaliknya, jika pembantu rumah tangga/sopir tersebut tidak tinggal di rumah majikannya, ia dianggap sebagai anggota rumah tangga di mana ia bertempat tinggal.


(28)

Kolom (3): Hubungan dengan kepala rumah tangga.

Isikan salah satu kode 1, 2, 3, …, atau 9, hubungan anggota rumah tangga pada kolom (2)

dengan kepala rumah tangga.

Hubungan dengan kepala rumah tangga, yaitu:

1. Kepala rumah tangga adalah salah seorang dari kelompok anggota rumah tangga

yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga tersebut atau yang dianggap/ditunjuk sebagai kepala di dalam rumah tangga tersebut.

2. Istri/suami dari kepala rumah tangga.

3. Anak adalah anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat yang diangkat oleh kepala

rumah tangga.

4. Menantu adalah suami/istri dari anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat.

5. Cucu adalah anak dari anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat.

6. Orang tua/mertua adalah bapak/ibu dari kepala rumah tangga atau bapak ibu dari

istri/suami kepala rumah tangga.

7. Famili lain adalah orang-orang yang ada hubungan famili dengan kepala rumah tangga

atau ada hubungan famili dengan istri/suami kepala rumah tangga misalnya adik, kakak, keponakan, bibi, paman, ipar, kakek, nenek dan sebagainya.

8. Pembantu rumah tangga adalah seseorang yang bekerja sebagai pembantu yang

menginap di rumah tangga tersebut dengan menerima upah/gaji baik berupa uang ataupun barang, termasuk juga sopir yang tinggal di rumah majikannya.

9. Lainnya adalah orang yang tidak ada hubungan famili dengan kepala rumah tangga,

seperti tamu, teman, orang yang mondok dengan makan dan sebagainya. Kolom (4): Jenis kelamin.

Isikan kode 1 pada kotak bila anggota rumah tangga pada kolom (2) berjenis kelamin laki-laki, dan isikan kode 2 bila perempuan.

Kolom (5): Umur.

Isikan umur masing-masing anggota rumah tangga pada kolom (5). Umur dituliskan dalam tahun menurut kalender masehi dan dibulatkan ke bawah. Bayi yang berumur kurang dari 1 tahun harus dituliskan angka 00 (nol).


(29)

Contoh: - Umur 5 tahun 8 bulan, maka pada kolom (5) dituliskan 05.

-Bayi umur 4 bulan, maka pada kolom (5) dituliskan 00.

-Untuk umur 98 tahun atau lebih, maka pada kolom (5) dituliskan 98.

Kolom (6): Pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Isikan salah satu kode pada kotak di kolom (6), yaitu:

Kode 0, bila anggota rumah tangga pada kolom (2) tidak/belum pernah sekolah. Kode 1, bila anggota rumah tangga pada kolom (2) tidak/belum tamat SD/sederajat. Kode 2, bila anggota rumah tangga pada kolom (2) tamat SD/sederajat.

Kode 3, bila anggota rumah tangga pada kolom (2) tamat SMP/sederajat.

Kode 4, bila anggota rumah tangga pada kolom (2) tamat SMA/SMK/ sederajat. Kode 5, bila anggota rumah tangga pada kolom (2) tamat Akademi/Perguruan Tinggi.

Sekolah adalah pendidikan formal mulai dari pendidikan dasar, menengah dan tinggi. Ijazah/STTB adalah surat keterangan yang diberikan kepada seseorang yang telah

menyelesaikan pelajaran pada kelas atau tingkat terakhir suatu jenjang sekolah di sekolah negeri maupun swasta.

Belum/tidak pernah sekolah adalah seseorang yang tidak atau belum pernah sekolah,

termasuk yang tamat taman kanak-kanak dan tidak melanjutkan ke Sekolah Dasar.

Tidak/belum tamat SD/Sederajat adalah seseorang yang pernah duduk di bangku

Sekolah Dasar/sederajat tetapi belum/tidak tamat. Termasuk seseorang yang sampai saat ini masih duduk di bangku Sekolah Dasar/sederajat.

Tamat Sekolah Dasar (SD)/Sederajat adalah tamat dan mempunyai ijazah Sekolah Dasar,

Sekolah Rakyat, Sekolah Luar Biasa Tingkat Dasar, Sekolah Dasar Kecil, Sekolah Dasar Pamong, Madrasah Ibtidaiyah dan lulus Paket A. Termasuk seseorang yang sampai saat ini masih bersekolah di bangku SMP/sederajat.

Tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Sederajat adalah tamat dan mempunyai

ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama/Setara misalnya SLTP, SMP, MULO, HBS 3 tahun, Sekolah Luar Biasa Tingkat Pertama, Madrasah Tsanawiyah atau tamat dan mempunyai ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Kejuruan misalnya SKKP, SMEP, SPMP, ST, PGA 4 tahun, SGB, Kursus Karyawan Perusahaan, Pendidikan Pegawai Urusan


(30)

Peradilan Agama, termasuk lulus Paket B. Termasuk seseorang yang sampai saat ini masih bersekolah di SMA/sederajat.

Tamat Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sederajat adalah tamat dan mempunyai ijazah

Sekolah Lanjutan Tingkat Atas/Setara misalnya SMA, HBS 5 tahun, AMS, Madrasah Aliyah, atau tamat dan mempunyai ijazah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Kejuruan misalnya SPMA, SMKK, SMEA, STM, SPG, KPG, SGO/SMOA, PGA 6 tahun, SAKMA, SAA/SMF, KPAA, termasuk lulus Paket C.

Tamat Akademi/Perguruan Tinggi adalah tamat dan mempunyai ijazah program

pendidikan sarjana, pasca sarjana, doktor, diploma III atau IV, akta IV atau V, spesialis I/II pada suatu Universitas/Institut/Sekolah Tinggi.

Penjelasan :

Seseorang yang tamat dan mempunyai ijazah program D1/D2 seperti Program Diploma I dan II, PGSLP, D1 Sekretaris, D1 Komputer dianggap hanya Tamat SMA/Sederajat (bukan Tamat Perguruan Tinggi). Demikian juga seseorang yang masih/sedang kuliah di perguruan tinggi dianggap Tamat SMA/Sederajat.

Bila seseorang telah memiliki ijazah/STTB pada jenjang sekolah tertentu tetapi hilang, maka dianggap memiliki ijazah/STTB.

Kolom (7) s.d. (9) ditanyakan khusus untuk anggota rumah tangga yang berumur 10 tahun ke atas.

Kolom (7): Apakah berusaha pada sektor pertanian selama setahun yang lalu?

Isikan kode 1 pada kotak bila selama setahun yang lalu anggota rumah tangga pada kolom (2) berusaha pada sektor pertanian, dan isikan kode 2 bila tidak.

Berusaha adalah suatu kegiatan yang menghasilkan barang/jasa dengan tujuan sebagian

atau seluruh hasilnya untuk dijual dan menanggung resiko.

Usaha di sektor pertanian adalah kegiatan yang menghasilkan produksi pertanian dengan

tujuan sebagian atau seluruh hasilnya untuk dijual dan menanggung resiko. Usaha di sektor pertanian meliputi:

a. Kegiatan usaha pertanian subsektor tanaman pangan.


(31)

c. Kegiatan usaha pertanian subsektor tanaman perkebunan.

d. Kegiatan usaha pertanian subsektor peternakan.

e. Kegiatan usaha pertanian subsektor perikanan

f. Kegiatan usaha pertanian subsektor kehutanan

Setahun yang lalu adalah referensi waktu survei yang digunakan untuk pengumpulan data

dihitung berdasarkan periode satu tahun yang berakhir sehari sebelum tanggal pencacahan rumah tangga.

Kolom (8): Apakah bekerja sebagai buruh tani selama seminggu yang lalu?

Isikan kode 1 bila anggota rumah tangga pada kolom (2) sebagai buruh di sektor pertanian, dan isikan kode 2 bila tidak.

Buruh/pekerja adalah orang yang mengerjakan suatu kegiatan tertentu dengan tidak

menanggung resiko sendiri.

Pekerja dibayar adalah mereka yang bekerja pada suatu kegiatan dengan tujuan

mendapatkan upah/gaji baik berupa uang maupun barang dan tidak menanggung resiko sendiri.

Pekerja tidak dibayar adalah status pekerjaan bagi mereka yang bekerja dengan tidak

mendapatkan upah/gaji baik berupa uang maupun barang. Misalnya pekerja keluarga. Kolom (9): Jika kolom (7) berkode 1, bekerja pada subsektor

Kolom ini ditanyakan jika anggota rumah tangga pada kolom (2) berusaha di sektor pertanian.

Kode subsektor:

Kode 1, bila berusaha di Subsektor Tanaman Pangan.

Kode 2, bila berusaha di Subsektor Tanaman Hortikultura.

Kode 4, bila berusaha di Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat.

Kode 8, bila berusaha di Subsektor Peternakan.

Kode 16, bila berusaha di Subsektor Perikanan Kode 32, bila berusaha di Subsektor Kehutanan.


(32)

Jenis Tanaman Pangan meliputi:

a) Padi-padian

Tanaman padi meliputi: padi sawah dan padi ladang/gogo.

- Padi sawah adalah padi yang ditanam di lahan sawah. Yang termasuk padi sawah

adalah padi rendengan, padi gadu, padi pasang surut, padi lebak, padi rembesan dll.

- Padi ladang adalah padi yang ditanam di lahan bukan sawah. Yang termasuk padi

ladang adalah padi gogo/ladang/huma.

b) Palawija

Tanaman palawija antara lain meliputi:

- Biji-bijian: jagung, gandum, sorgum.

- Umbi-umbian: ketela pohon, ketela rambat, talas, gembili, ganyong, irut dan

lainnya.

Beberapa nama daerah untuk ubi kayu/ketela pohon/singkong adalah hui jenderal, boled, hui perancis, ketela pohung, ketela matriks, ketela cangkel, ketela mantri, kaspe, menyok.

Beberapa nama daerah untuk ketela rambat/ubi jalar adalah mantang, hui boled, ketela pendem, ketela jawa.

- Kacang-kacangan: kacang tanah, kacang kedele, kacang hijau, kacang merah,

kacang jogo/tolo/tunggak dan lainnya. Nama lain kedele adalah kacang jepun.

Beberapa nama daerah untuk kacang tanah adalah kacang suuk, kacang cina, kacang hole, kacang waspada, kacang jebrul, kacang bandung, kacang manggala, kacang kerentil, kacang kerentul. Nama lain kacang hijau adalah kacang herang. Jenis tanaman hortikultura meliputi:

a) Sayur-sayuran meliputi: kentang, ketimun, kacang panjang, kol/kubis, cabe hijau,

cabe rawit, cabe merah, tomat sayur, buncis muda, labu siam, wortel, terung panjang, kangkung, bayam, bawang daun lobak, petsai, sawi hijau, sawi putih, bawang putih Setiap anggota rumah tangga bisa berusaha di beberapa subsektor pertanian. Bila anggota rumah tangga mempunyai lebih dari satu jenis usaha di sektor pertanian, maka isian pada kotak merupakan jumlah dari kode subsektor usahanya.


(33)

bersih, bawang merah, petai tua, oyong/emes/gambas, jengkol, leunca/rimbang, pare, seledri, melinjo, kacang merah, dan lainnya. Tomat sayur, pepaya sayur, dan nangka sayur adalah buah tomat, pepaya, dan buah nangka yang digunakan untuk sayur.

b) Buah-buahan meliputi: pisang, pepaya, jeruk besar, jeruk keprok/siam, jeruk lainnya,

jambu, sawo, mangga, alpukat, duku, durian, nanas, rambutan, salak, tomat buah, apel, belimbing, kedondong, nangka, semangka, sirsak, lengkeng, anggur, bengkuang, melon, dan lainnya.

Jenis tanaman perkebunan rakyat meliputi: kelapa, kopi, teh, coklat, karet, tebu, cengkeh, tembakau, kapuk, lada putih/merica, pala, kayu manis, kapas, jarak, jambu mete, sereh, vanili, aren/enau, kemenyan, kelapa sawit, pandan anyam, rumput gajah, akar wangi, pinang, murbei, dan lainnya.

Jenis ternak/unggas antara lain:

a) Ternak besar: Sapi Perah Fries Holland (FH), Sapi Perah Persilangan, Sapi Bali, Sapi

Peranakan Onggale (PO), Sapi Madura, Sapi Brangus, Sapi Simmental, Sapi Hisar, Sapi Persilangan, Kerbau Murah, Kerbau Lumpur/Lokal.

b) Ternak kecil: Kambing Kacang, Kambing Ettawa/Peranakan Ettawa (PE), Domba

Ekor Gemuk, Domba Aduan, Babi Lokal, Babi Ras, Babi Persilangan, Kijang, Kelinci.

c) Unggas: ayam, itik/bebek, itik manila, angsa, ayam kalkun, burung merpati, burung

puyuh, dan unggas lainnya.

d) Ternak lainnya, seperti: buaya, ular, katak, dan lainnya.

Misalnya:

Pak Syamsudin mempunyai lahan sawah seluas 2 Ha yang diusahakan sendiri. Selain itu ia juga mempunyai usaha ternak kambing yang berada di belakang rumahnya dan lahan seluas 1 Ha untuk tanaman bawang merah. Dalam hal ini Pak Syamsudin berusaha di subsektor:

Tanaman Pangan - 01

Tanaman Hortikultura - 02,

Peternakan - 08,


(34)

Blok III.B. : Sumber Penghasilan Utama Rumah Tangga

Subblok ini digunakan untuk mengetahui rata-rata persentase penghasilan rumah tangga dari usaha sektor pertanian sebulan terhadap total penghasilan rumah tangga. Isikan rata-rata persentase penghasilan rumah tangga dari sektor pertanian terhadap total penghasilan rumah tangga.

Contoh:

Pak Syamsudin adalah seorang petani dibantu dengan anak tertuanya. Dia mempunyai tanah yang diusahakan untuk tanaman cabe rawit dan kentang. Selain itu, istri Pak Syamsudin membuka warung di rumah. Penghasilan dari usaha pertanian Pak Syamsudin lebih besar daripada penghasilan istrinya (60:40).

Cara pengisian Blok III.B:

Rata-rata per bulan persentase penghasilan rumah tangga dari sektor pertanian = 60 % terhadap total penghasilan rumah tangga.

Blok III.C. : Jenis Komoditas/Ternak/Unggas Yang Diusahakan

Subblok ini digunakan untuk mencatat jumlah dan jenis komoditas/ternak/unggas yang diusahakan/dihasilkan dan dijual oleh seluruh anggota rumah tangga dalam referensi waktu survei.

Rincian 1: Isikan jumlah komoditas/ternak/unggas yang diusahakan dan dijual oleh rumah tangga tersebut selama setahun yang lalu.

Jumlah komoditas/ternak/unggas adalah banyaknya jenis komoditas/ternak/unggas yang

diusahakan dan dijual oleh rumah tangga dalam referensi waktu survei dan memenuhi batas minimal usaha.

Rincian 2: Isikan jenis komoditas/ternak/unggas yang diusahakan/dihasilkan dan dijual oleh rumah tangga selama setahun yang lalu. Nomor urut 1 adalah jenis komoditas yang mempunyai nilai produksi terbesar atau yang telah ditetapkan sebagai sampel terpilih.


(35)

Rincian ini terdiri 3 kolom yaitu: Kolom (1): nomor urut

Nomor urut sudah tercetak 1 sampai dengan 10. Kolom (2): jenis komoditas/ternak/unggas

Isikan jenis komoditas/ternak/unggas yang diusahakan/dihasilkan dan dijual oleh rumah tangga selama setahun yang lalu.

Kolom (3): kode

Kode untuk setiap jenis komoditas/ternak/unggas diisi oleh pengawas berdasarkan master komoditas

Cara pengisian Blok III.C:

Pak Syamsudin mengusahakan 2 jenis komoditas, yaitu: cabe rawit dan kentang, dimana cabe rawit merupakan komoditas yang mempunyai nilai produksi terbesar.

Rincian 1: 2

Rincian 2 kolom (2) baris pertama: CABE RAWIT

Rincian 2 kolom (3) baris pertama: 3101008 (kode diisi pengawas)

Rincian 2 kolom (2) baris kedua: KENTANG

Rincian 2 kolom (3) baris kedua: 3101014 (kode diisi pengawas)

4. Blok IV : Konsumsi Rumah Tangga Untuk Bahan Makanan, Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau Selama Seminggu Yang Lalu Yang Berasal dari Pembelian.

Tujuan blok ini digunakan untuk mencatat konsumsi rumah tangga untuk bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau selama seminggu yang lalu yang berasal dari pembelian saja.

Konsumsi yang dicatat adalah nilai pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga selama seminggu yang lalu yang berasal dari pembelian (tunai/bon/kredit), tidak termasuk yang diproduksi sendiri dan diberikan dari pihak lain. Perlu diperhatikan bahwa ada kemungkinan responden memberikan keterangan tentang apa yang ia beli padahal mungkin tidak seluruhnya dikonsumsi, maka yang dicatat hanya yang benar-benar dikonsumsi oleh rumah tangga selama seminggu yang lalu.


(36)

Konsumsi makanan/bahan makanan yang diambil dari warung/toko milik rumah tangga yang bersangkutan dianggap sebagai pembelian.

Seminggu yang lalu adalah referensi waktu survei yang digunakan untuk pengumpulan

data konsumsi bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dihitung berdasarkan periode satu minggu yang berakhir sehari sebelum tanggal pencacahan rumah tangga. Misalnya pencacahan dilakukan tanggal 16 Oktober 2012, maka yang dimaksud seminggu yang lalu adalah tanggal 9 s.d 15 Oktober 2012.

Misalnya seorang ibu membeli bahan makanan pokok seperti beras, gula, garam, minyak goreng dan sebagainya untuk keperluan satu bulan, maka dalam hal ini yang harus dicatat hanyalah beras, gula, garam, minyak goreng dan sebagainya yang dikonsumsi selama seminggu yang lalu.

Makanan dan minuman jadi yang diperoleh dengan cara membeli baik yang dimakan di rumah maupun di luar rumah, juga harus dicatat sebagai konsumsi rumah tangga.

Blok IV terdiri dari 6 kolom, yaitu:

Kolom (1) : Nama barang

Kolom (2) : Kualitas/merk Kolom (3) : Satuan standar

Kolom (4) : Kode Komoditas (diisi oleh pengawas).

Kolom (5) : Banyaknya barang yang dikonsumsi. Kolom (6) : Nilai barang yang dikonsumsi.

Isikan banyaknya barang yang telah dikonsumsi selama seminggu yang lalu dalam satuan standar, kemudian catatlah nilai barang tersebut dalam satuan rupiah. Apabila satuan yang digunakan masih dalam satuan setempat maka harus dikonversi ke dalam satuan standar. Pada pengisian harga tersebut, harap diperhatikan oleh petugas pencacah agar pengisiannya sesuai dengan kotak-kotak yang tersedia dalam kolom (6) yang terdiri dari 6 kotak, menurut kaidah penuh tepi kanan.

Untuk mengisi blok ini, disalin dari daftar SPDT12-LKK.

Kolom (2) kualitas/merk disalin dari daftar SPDT12-LKK kolom (2).

Kolom (5) banyaknya disalin dari daftar SPDT12-LKK kolom (18) untuk jenis barang yang sesuai


(37)

Kolom (6) nilai (Rupiah) disalin dari daftar SPDT12-LKK kolom (19) untuk jenis barang yang sesuai

Subblok IV.A. Bahan Makanan

Subblok IV.A1. Padi-padian,Umbi-umbian dan hasil-hasilnya

Subblok ini terdiri dari beras, tepung terigu, jagung pipilan, ketela pohon, dan lain-lain.

Jenis Beras terdiri dari beras biasa dan beras ketan. Contoh kualitas beras biasa seperti:

beras IR42, IR 64, IR 36, Cisadane, Cianjur, Ciherang, Rojo Lele dan lain sebagainya.

Beras Ketan adalah sejenis beras yang dihasilkan dari daerah-daerah tertentu dan pada

umumnya beras ini mempunyai rasa yang khas. Contoh :

Seminggu yang lalu, rumah tangga Pak Syamsudin rutin memasak beras kualitas cisadane yang berasal dari pembelian sebanyak 1,5 kg setiap hari. Harga per kilogram beras tersebut Rp.7.000,-. Selain itu, rumah tangga Pak Syamsudin juga membeli ketela pohon kualitas tidak pahit sebanyak 5 kg dan habis dikonsumsi dengan harga per kilogram Rp.3.000,-

Cara Pengisian Blok IV.A.1.

Rincian 1 kolom (2): CISADANE

kolom (5): 10,5 diperoleh dari 1,5kg x 7 = 10,5kg

kolom (6): 73500 diperoleh dari Rp.7000,- x 10,5 = Rp.73.500,- Rincian 18 kolom (2): TIDAK PAHIT

kolom (5): 5

kolom (6): 15000 diperoleh dari Rp.3000 x 5 = Rp.15.000,-

Subblok IV A.2. Daging dan hasil-hasilnya

Daging Sapi dibedakan antara daging has/biasa dan bistik. Daging has adalah kualitas

daging tanpa tulang, lemak, urat-urat yang keadaannya masih segar dan baik.

Daging Ayam dibedakan antara daging ayam ras dan daging ayam kampung/bukan ras. Hasil-hasilnya (Olahan Daging), misalnya: Bakso Daging Sapi, Sosis Daging Sapi, Sosis


(38)

Subblok IV.A.3. Ikan Laut

Ikan laut adalah kualitas ikan laut yang masih segar dan berasal dari laut seperti:

Cakalang, Tenggiri, Teri, Bawal, Tuna, Kakap, Kembung, dan sebagainya.

Subblok IV.A.4. Ikan Air Tawar/Tambak

Ikan air tawar/tambak adalah kualitas ikan air tawar/tambak yang masih segar yang

berasal dari air tawar atau tambak seperti: Mujair, Mas, Gurame, Lele dan sebagainya.

Subblok IV.A.5. Ikan Diawetkan

Ikan Diawetkan adalah kualitas ikan yang diasinkan, diasap atau dipindang seperti ikan

layang diawetkan, ikan bandeng diasap, ikan tongkol yang dipindang dan sebagainya.

Ikan dalam Kaleng adalah produk ikan laut yang telah diolah dengan proses mesin dalam

kemasan kaleng dan bermerk seperti sardencis, botan, tuna dalam kaleng dan sebagainya.

Subblok IV.A.6. Telur, Susu dan hasil-hasilnya

Susu Perah adalah susu segar yang langsung diperoleh dari hewan seperti susu sapi, susu

kambing dan susu kuda.

Susu Bubuk adalah susu yang dikemas dalam kaleng maupun kardus dalam bentuk bubuk

seperti susu bubuk cap Bendera, Dancow, Produgen dan lain-lain termasuk susu bubuk kiloan.

Subblok IV.A.7. Sayur-sayuran

Semua jenis sayuran yang biasa dikonsumsi disuatu daerah termasuk untuk lalap. Isikan banyaknya dan nilai sayur-sayuran yang masih segar yang dikonsumsi dari pembelian. Untuk beberapa macam/jenis sayuran yang dijual dengan satuan setempat seperti ikat, tumpuk atau satuan setempat lainnya, maka sebelum dicatat harus dikonversikan terlebih dahulu ke satuan standar yang ada pada kuesioner.

Subblok IV.A.8. Buah-buahan

Isikan banyaknya dan nilai buah-buahan yang dibeli dan dikonsumsi rumah tangga petani selama seminggu yang lalu sesuai dengan satuan standar yang ada pada kuesioner seperti pisang, jeruk, apel, pepaya dan sebagainya.


(39)

Subblok IV.A.9. Kacang-kacangan

Isikan banyaknya dan nilai kacang-kacangan sesuai dengan satuan standar yang ada pada kuesioner seperti kacang tanah, kacang hijau, termasuk produk hasil dari kacang-kacangan seperti tempe kedele, tahu mentah dan sebagainya.

Subblok IV.A.10. Bumbu-bumbuan

Isikan banyaknya dan nilai bumbu-bumbuan sesuai dengan satuan standar yang ada pada kuesioner seperti bawang merah, cabe merah, cabe rawit, jahe, lengkuas, penyedap masakan, kecap (asin dan manis), bumbu dapur (jahe, kunyit, lengkuas dan sebagainya dalam satu paket), bumbu jadi/kemasan dan sebagainya.

Subblok IV.A.11. Lemak dan Minyak

Kelapa tua belum dikupas adalah kelapa yang masih ada tempurung/batoknya.

Sedangkan kelapa sudah dikupas (ukuran sedang) adalah kelapa yang tidak berbatok.

Minyak Goreng adalah minyak yang sudah dimurnikan, dibuat oleh pabrik dan biasanya

memakai cap/merk seperti Filma, Barco, Bimoli dan sebagainya. Sedangkan bahan bakunya bisa berasal dari kelapa sawit, bunga matahari, jagung atau kacang.

Subblok IV.A.12. Bahan Makanan Lainnya

Misalnya: kerupuk, emping dan sebagainya

Subblok IV.B. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Subblok IV.B.1. Makanan Jadi

Makanan jadi adalah makanan yang tidak disiapkan atau dimasak oleh rumah tangga,

namun langsung dapat dikonsumsi baik di dalam maupun di luar rumah seperti di warung, di kantor atau di sekolah seperti mie bakso, roti, biskuit dan sebagainya.

Subblok IV.B.2. Bahan Minuman/Minuman Tidak Beralkohol

Bahan minuman adalah jenis komoditas untuk membuat minuman misalnya gula pasir, kopi bubuk, jahe instan, jeruk instan, sirop dan lain-lain. Minuman tidak beralkohol termasuk minuman kemasan, softdrink, air mineral dan lain-lain.


(40)

Subblok IV.B.3. Tembakau dan Minuman Beralkohol

Yang termasuk dalam subblok ini yaitu rokok putih, rokok kretek, tembakau shag dan sebagainya. Sedangkan komoditas minuman beralkohol seperti bir, anggur obat, arak dan lain-lain.

5. Blok V: Konsumsi Rumah Tangga Untuk Barang–barang Bukan Makanan dan Jasa Selama Sebulan dan Setahun yang Lalu yang Berasal dari Pembelian.

Tujuan blok ini digunakan untuk mencatat konsumsi rumah tangga untuk barang-barang bukan makanan dan jasa selama sebulan dan setahun yang lalu yang berasal dari pembelian saja.

Konsumsi rumah tangga untuk barang-barang bukan makanan selama sebulan yang lalu adalah nilai pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga selama sebulan yang lalu

berakhir sehari sebelum pencacahan, yang berasal dari pembelian. Pengeluaran konsumsi betul-betul dikeluarkan selama sebulan yang lalu, bukan pengeluaran selama setahun yang lalu dibagi 12.

Konsumsi rumah tangga untuk barang-barang bukan makanan selama setahun yang lalu adalah pengeluaran yang betul-betul dikeluarkan selama setahun yang lalu.

Pengeluaran setahun yang lalu berarti mencakup pengeluaran sebulan yang lalu. Barang-barang yang dicatat hanya yang benar-benar dikonsumsi oleh rumah tangga selama sebulan atau setahun yang lalu yang berasal dari pembelian saja baik tunai maupun kredit. Barang-barang yang dibeli tapi untuk diberikan kepada pihak lain tidak dimasukkan sebagai pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga ini. Untuk pembelian barang atau jasa yang sudah dikonsumsi tetapi pembayaran belum dilakukan (kredit/hutang), tetap dicatat sebagai pengeluaran.

Blok V terdiri dari 7 kolom, yaitu:

Kolom (1): Jenis barang/jasa

Kolom (2): Kualitas/merk

Kolom (3): Satuan standar


(41)

Kolom (5): Banyaknya barang selama sebulan yang lalu.

Isikan banyaknya barang bukan makanan yang telah dikonsumsi selama sebulan yang lalu.

Kolom (6): Nilai barang selama sebulan yang lalu.

Isikan nilai barang bukan makanan yang telah dikonsumsi selama sebulan yang lalu.

Kolom (7): Nilai barang selama setahun yang lalu.

Isikan nilai barang bukan makanan yang telah dikonsumsi selama setahun yang lalu.

Subblok V.A Perumahan, Air, Listrik & Bahan Bakar Subblok V.A.1. Biaya Tempat Tinggal

Isikan nilai bahan-bahan bangunan yang digunakan oleh responden untuk pemeliharaan dan perbaikan rumahnya menurut jenis dan spesifikasinya yang sudah ditentukan, Misal: Kayu

balok untuk tiang, kualitas meranti ukuran 10 x 10 x 400 cm, Seng plat dengan

spesifikasinya B.W.G.32, Bilik dari bambu 2,5 x 3 m.

Sewa Rumah adalah suatu tempat tinggal yang digunakan oleh rumah tangga atau salah

seorang anggota rumah tangga dengan pembayaran secara teratur dan terus menerus tanpa batas waktu tertentu. Uang sewa biasanya dibayar secara bulanan.

Kontrak Rumah adalah suatu tempat tinggal yang digunakan oleh rumah tangga atau

salah seorang anggota rumah tangga dalam jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kontrak antara pemilik dan pemakai, misalnya satu atau dua tahun. Cara pembayaran kontrak biasanya sekaligus dimuka atau diangsur menurut persetujuan kedua belah pihak. Apabila kontrak lebih dari satu tahun, maka yang dicatat adalah rata-rata kontrak pertahunnya.

Pada masa akhir perjanjian pihak pengontrak harus meninggalkan tempat tinggal yang didiami dan bila kedua belah pihak setuju bisa diperpanjang kembali dengan mengadakan kontrak baru. Jika jangka waktu kontrak adalah 2 tahun maka nilai kontrak rumah setahun adalah dibagi dua.


(42)

Subblok V.A.2. Bahan Bakar, Penerangan dan Air a. Kayu Bakar

Isikan pengeluaran sebulan dan setahun yang lalu untuk nilai kayu.

b. Biaya Listrik adalah tarif listrik PLN maupun non PLN. Tanyakan pengeluaran untuk

tarif listrik selama sebulan dan setahun yang lalu.

c. Biaya Air

Untuk rumah tangga yang membeli air untuk keperluan rumah tangga baik menjadi pelanggan PAM (Perusahaan Air Minum), atau perusahaan air minum lainnya, jumlah pembayaran rekeningnya selama sebulan dan setahun yang lalu harus ada isian. Air yang berasal dari sumur/pompa sendiri tidak perlu diperkirakan nilainya.

Catatan :

Apabila rumah tangga mendapatkan air dari tempat lain, maka yang dicatat hanya ongkos angkut atau iurannya saja jika ada.

Subblok V.A.3. Perlengkapan Rumah tangga

Isikan nilai barang perlengkapan rumah tangga yang dibeli responden selama sebulan dan setahun yang lalu seperti tikar, kursi, lemari, piring, gelas dan lain-lain

a) Tikar menurut jenisnya dibagi menjadi dua, yaitu tikar pandan, tikar mendong dan

tikar plastik. Isikan nilai pembelian dari kedua jenis barang tersebut termasuk ukuran dan kualitasnya.

b) Meja Kursi adalah suatu set meja dan kursi. Isikan nilai meja kursi serta model yang

dibeli rumah tangga petani, apabila terjadi pembelian dalam referensi waktu yang ditentukan.

Subblok V.A.4. Penyelenggaraan Rumah tangga

Isikan nilai barang penyelenggaraan rumah tangga yang dibeli responden selama sebulan dan setahun yang lalu seperti sabun, pembasmi nyamuk, upah pembantu rumah tangga dan lain-lain

a) Sabun Cuci

Menurut jenisnya dibagi menjadi empat yaitu sabun batangan, sabun deterjen bubuk, sabun cream dan sabun cair. Contoh untuk sabun batangan adalah sabun batangan cap


(43)

tangan, gunung sewu dan lain-lain; sabun deterjen bubuk seperti Rinso, So klin, Attack, Surf dan lain-lain; sabun cream seperti Ekonomi, B-29, So Klin dan sebagainya; sabun cair seperti Rinso Cair, Mama Lemon dan sebagainya.

b) Pembasmi Nyamuk

Menurut jenisnya pembasmi nyamuk dibagi menjadi lima yaitu: batang/bakar, spray, lotion, cair dan elektrik. Pembasmi nyamuk bakar antara lain Tiga Roda, Baygon dan lain-lain; pembasmi nyamuk spray antara lain Baygon, Hit dan sebagainya; pembasmi

nyamuk cair antara lain: Baygon, Hit; pembasmi nyamuk berupa lotion adalah Autan,

Soffell; sedangkan pembasmi nyamuk elektrik contohnya adalah Baygon, Hit dan sejenisnya.

c) Pembantu Rumah Tangga adalah seseorang yang bekerja untuk membantu

penyelenggaraan sehari-hari kegiatan suatu rumah tangga dengan menerima jasa, baik berupa uang maupun barang. Jika balas jasa yang diterima berupa barang, maka harga barang tersebut dinilai berdasarkan harga pasar setempat pada saat pencacahan. Tidak termasuk dalam pengertian pembantu rumah tangga di sini adalah supir, pengasuh bayi

(baby sitter) dan pekerja keluarga.

Subblok V.B Sandang Subblok V.B.1. Sandang Pria

Isikan nilai jenis pakaian yang umumnya dikenakan oleh orang laki-laki dewasa seperti kemeja panjang pria, celana panjang pria, kaos singlet, t-shirt, ikat pinggang, jaket, sarung, sepatu kulit, kaos kaki, sandal pria dewasa dan sebagainya.

Subblok V.B.2. Sandang Wanita

Isikan nilai jenis pakaian yang umumnya dikenakan oleh wanita dewasa seperti kebaya, kain batik, rok dalam, gaun terusan, blouse, bra/bh, rok luar, daster, sepatu, stocking, sandal wanita dan sebagainya.

Adapun, yang dimaksud dengan batik/kain panjang di sini adalah kain panjang batik yang biasanya digunakan oleh kaum wanita, bukan bahan dengan motif batik yang digunakan untuk baju, blus.


(44)

Subblok V.B.3. Sandang Anak-anak

Isikan nilai jenis pakaian yang umum dikenakan oleh anak-anak umur kurang dari 13 tahun baik anak laki-laki maupun anak perempuan.

Misalnya : Kemeja pendek anak, baju kaos anak, celana pendek anak, celana dalam anak, singlet, sandal, rok terusan anak, sepatu kulit anak dan sebagainya.

Subblok V.B.4. Barang Pribadi dan Sandang Lain

Emas perhiasan adalah komoditas yang termasuk ke dalam subblok barang pribadi dan sandang lain. Jika kebiasaan suatu daerah dalam menentukan kualitas emas perhiasan memakai persentase, maka di bawah ini ukuran pembanding yang perlu diketahui para petugas lapangan :

- 99% emas sama dengan 24 karat - 95% emas sama dengan 23 karat - 90% emas sama dengan 22 karat

Ongkos jahit, ikat pinggang, dompet, topi, kacamata juga termasuk ke dalam subblok barang pribadi dan sandang lain.

Subblok V.C. Kesehatan

Subblok V.C.1. Jasa Kesehatan

Isikan nilai jasa kesehatan yang digunakan oleh rumah tangga seperti biaya dokter, biaya bidan, biaya rumah sakit, dan lain-lain.

a. Biaya Dokter

Biaya dokter adalah biaya pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter tanpa obat.

b. Biaya Bidan

Biaya bidan adalah biaya untuk pemeriksaan/konsultasi kehamilan, tidak termasuk biaya melahirkan dan obat-obatan

c. Biaya Rumah Sakit

Biaya rumah sakit adalah biaya yang dikeluarkan untuk perawatan menginap di rumah sakit selama sebulan dan setahun yang lalu. Tidak termasuk biaya dokter, obat, laboratorium dan sebagainya.


(45)

Subblok V.C.2. Obat-obatan

Isikan nilai pembelian obat-obatan yang digunakan oleh rumah tangga seperti obat dengan resep dokter dan obat tanpa resep dokter.

Beberapa jenis obat-obatan dengan resep dokter yaitu: Ampisilin, Amoxilin dan sebagainya Beberapa jenis obat-obatan tanpa resep yaitu :

a) Obat sakit kepala seperti Paramex, Panadol dan sebagainya b) Obat sakit flu seperti Bodrex, Sanaflu dan sebagainya c) Obat diare seperti New Diatab, Diapet dan sebagainya d) Obat batuk seperti OBH, Konidin dan sebagainya

e) Obat-obatan lainnya seperti obat maag, minyak angin, balsem dan sebagainya.

Subblok V.C.3. Perawatan Jasmani dan Kosmetik

Aneka rupa barang dan jasa yang termasuk ke dalam subblok perawatan jasmani dan kosmetik misalnya: pasta gigi, sabun mandi, biaya gunting rambut (laki-laki dewasa,wanita dewasa, anak laki-laki dan anak perempuan), shampo, lipstik, bedak, sikat gigi dan sebagainya.

Subblok V.D. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Subblok V.D.1. Pendidikan

Uang Sekolah adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh murid SD/SLTP/SMA baik

sekolah negeri maupun swasta setiap bulan. Termasuk didalamnya pembayaran-pembayaran wajib lainnya seperti uang komite, uang ekstrakurikuler.

Subblok V.D.2. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan

Buku Bacaan Sekolah adalah buku pelajaran yang dipakai di sekolah dasar, sekolah

menengah dan perguruan tinggi misalnya buku bacaan matematika, fisika, biologi penerbit Erlangga, Bahasa Indonesia penerbit Balai Pustaka (BP), dan lain-lain.

Subblok V.D.3. Rekreasi

Aneka barang yang termasuk ke dalam sub kelompok rekreasi misalnya televisi AC/DC, radio, surat kabar, sepeda anak-anak dan sebagainya.


(46)

Subblok V.D.4. Olahraga

Aneka barang yang termasuk ke dalam sub kelompok olahraga misalnya bola badminton, kaos olahraga, training dan sebagainya.

Subblok V.E. Transportasi dan Komunikasi

Isikan nilai biaya transportasi dan komunikasi yang digunakan oleh rumah tangga seperti ongkos angkutan, bensin, ojek, biaya pengiriman barang, dan lain-lain selama sebulan dan setahun yang lalu.

Subblok V.E.1. Transportasi

a) Ongkos angkutan umum terdiri atas: angkutan bermotor, seperti: angkutan dalam kota, angkutan antar kota, dan sebagainya, dan angkutan bukan bermotor, seperti pedati, dokar/andong/delman, becak dan sebagainya.

Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) adalah alat transportasi yang

digunakan untuk penyeberangan sungai, danau dan laut pada trayek jarak dekat.

Dokar/andong/delman/pedati adalah alat transportasi yang ditarik oleh kuda.

b) Bahan bakar kendaraan seperti bensin, solar dan sebagainya.

Subblok V.E.2. Komunikasi dan Pengiriman

a) Biaya pengiriman terdiri atas biaya pengiriman barang, surat dan sebagainya.

b) Biaya komunikasi seperti biaya telepon, biaya pulsa ponsel, biaya internet, handphone, modem, dan sebagainya.

Subblok V.E.3. Sarana dan Penunjang Transportasi

Aneka barang yang termasuk ke dalam subkelompok sarana dan penunjang transportasi misalnya ban dalam sepeda, ban luar sepeda, ban dalam motor, ban luar motor, busi, kampas rem, rantai motor dan sebagainya.

Subblok V.F. Pengeluaran Lainnya

Pajak Bumi dan Bangunan merupakan pajak atas kepemilikan dan atau bangunan yang

dibayar 1 tahun sekali. Untuk pengeluaran sebulan yang lalu sama dengan besarnya pajak 1 tahun dibagi 12.


(47)

Pajak kendaraan bermotor yang dibayar setahun sekali termasuk pajak motor dan mobil. Pungutan/retribusi seperti iuran RT, keamanan, sampah, perbaikan jalan dan sebagainya.

6. Blok VI: Ringkasan Pengeluaran

Blok ini disediakan satu halaman untuk menghitung jumlah ringkasan pengeluaran konsumsi rumah tangga untuk makanan selama seminggu yang lalu dan non makanan selama sebulan yang lalu maupun selama setahun yang lalu.

Cara pengisian Blok VI:

1. Rincian 1.A (Bahan Makanan) kolom (2) diperoleh dari penjumlahan rincian 1.A.1

sampai dengan 1.A.12 kolom (2)

2. Rincian 1.A.1 (Padi-padian dan hasil-hasilnya) kolom (2) diperoleh dari Blok IV.A.1

kolom (6).

3. Rincian 1.A.2 (Daging dan hasil-hasilnya) kolom (2) diperoleh dari Blok IV.A.2 kolom

(6).

4. Rincian 1.A.3 (Ikan Laut) kolom (2) diperoleh dari Blok IV.A.3 kolom (6).

5. Rincian 1.A.4 (Ikan Air Tawar/Tambak) kolom (2) diperoleh dari blok IV.A.4 kolom

(6).

6. Rincian 1.A.5 (Ikan Diawetkan) kolom (2) diperoleh dari Blok IV.A.5 kolom (6).

7. Rincian 1.A.6 (Telur, Susu, dan hasil-hasilnya) kolom (2) diperoleh dari Blok IV.A.6

kolom (6).

8. Rincian 1.A.7 (Sayur-sayuran) kolom (2) diperoleh dari Blok IV.A.7 kolom (6).

9. Rincian 1.A.8 (Buah-buahan) kolom (2) diperoleh dari Blok IV.A.8 kolom (6).

10. Rincian 1.A.9 (Kacang-kacangan) kolom (2) diperoleh dari Blok IV.A.9 kolom (6).

11. Rincian 1.A.10 (Bumbu-bumbuan) kolom (2) diperoleh dari Blok IV.A.10 kolom (6).

12. Rincian 1.A.11 (Lemak dan Minyak) kolom (2) diperoleh dari Blok IV.A.11 kolom

(6).

13. Rincian 1.A.12 (Bahan Makanan Lainnya) kolom (2) diperoleh dari Blok IV.A.12

kolom (6).

14. Rincian 1.B (Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau) kolom (2) diperoleh

dari penjumlahan rincian 1.B.1 sampai dengan 1.B.3 kolom (2)


(48)

16. Rincian 1.B.2 (Bahan Minuman/Minuman Tidak Beralkohol) kolom (2) diperoleh dari Blok IV.B.2 kolom (6)

17. Rincian 1.B.3 (Tembakau & Minuman Beralkohol) kolom (2) diperoleh dari Blok

IV.B.3 kolom (6)

18. Jumlah 1 kolom (2) merupakan penjumlahan dari rincian 1.A dan 1.B kolom (2)

19. Rincian 2.A (Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar) kolom (2) dan (3) diperoleh

dari penjumlahan rincian 2.A.1 sampai dengan 2.A.4 kolom (2) dan (3)

20. Rincian 2.A.1 (Biaya Tempat Tinggal) kolom (2) dan (3) diperoleh dari Blok V.A.1

kolom (6) dan (7)

21. Rincian 2.A.2 (Bahan Bakar, Penerangan dan Air) kolom (2) dan (3) diperoleh dari

Blok V.A.2 kolom (6) dan (7)

22. Rincian 2.A.3 (Perlengkapan Rumah Tangga) kolom (2) dan (3) diperoleh dari Blok

V.A.3 kolom (6) dan (7)

23. Rincian 2.A.4 (Penyelenggaraan Rumah Tangga) kolom (2) dan (3) diperoleh dari

Blok V.A.4 kolom (6) dan (7)

24. Rincian 2.B (Sandang) kolom (2) dan (3) merupakan penjumlahan dari rincian 2.B.1

sampai dengan 2.B.4 kolom (2) dan (3)

25. Rincian 2.B.1 (Sandang Pria) kolom (2) dan (3) diperoleh dari Blok V.B.1 kolom (6)

dan (7)

26. Rincian 2.B.2 (Sandang Wanita) kolom (2) dan (3) diperoleh dari Blok V.B.2 kolom

(6) dan (7)

27. Rincian 2.B.3 (Sandang Anak-anak) kolom (2) dan (3) diperoleh dari Blok V.B.3

kolom (6) dan (7)

28. Rincian 2.B.4 (Barang Pribadi & Sandang Lain) kolom (2) dan (3) diperoleh dari Blok

V.B.4 kolom (6) dan (7)

29. Rincian 2.C (Kesehatan) kolom (2) dan (3) merupakan penjumlahan dari rincian 2.C.1

sampai dengan 2.C.3 kolom (2) dan (3)

30. Rincian 2.C.1 (Jasa Kesehatan) kolom (2) dan (3) diperoleh dari Blok V.C.1 kolom (6)

dan (7)

31. Rincian 2.C.2 (Obat-obatan) kolom (2) dan (3) diperoleh dari Blok V.C.2 kolom (6)


(49)

32. Rincian 2.C.3. (Perawatan Jasmani dan Kosmetik) kolom (2) dan (3) diperoleh dari Blok V.C.3 kolom (6) dan (7)

33. Rincian 2.D (Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga) kolom (2) dan (3) merupakan

penjumlahan dari rincian 2.D.1 sampai dengan 2.D.4 kolom (2) dan (3)

34. Rincian 2.D.1 (Pendidikan) kolom (2) dan (3) diperoleh dari Blok V.D.1 kolom (6) dan

(7)

35. Rincian 2.D.2 (Perlengkapan/Peralatan Pendidikan) kolom (2) dan (3) diperoleh dari

Blok V.D.2 kolom (6) dan (7)

36. Rincian 2.D.3 (Rekreasi/Hiburan) kolom (2) dan (3) diperoleh dari Blok V.D.3 kolom

(6) dan (7)

37. Rincian 2.D.4 (Olahraga) kolom (2) dan (3) diperoleh dari Blok V.D.4 kolom (6) dan

(7)

38. Rincian 2.E (Transportasi dan Komunikasi) kolom (2) dan (3) merupakan penjumlahan

dari rincian 2.E.1 sampai dengan 2.E.3 kolom (2) dan (3)

39. Rincian 2.E.1 (Transportasi) kolom (2) dan (3) diperoleh dari Blok V.E.1 kolom (6) dan (7)

40. Rincian 2.E.2 (Komunikasi dan Pengiriman) kolom (2) dan (3) diperoleh dari Blok

V.E.2 kolom (6) dan (7)

41. Rincian 2.E.3 (Sarana dan Penunjang Transportasi) kolom (2) dan (3) diperoleh dari

Blok V.E.3 kolom (6) dan (7)

42. Rincian 2.F (Pengeluaran lain) kolom (2) dan (3) diperoleh dari Blok V.F kolom (6) dan (7)

43. Jumlah 2 kolom (2) dan (3) merupakan penjumlahan dari rincian 2.A sampai dengan

2.F kolom (2) dan (3)

7. Blok VII: Catatan

Blok ini disediakan satu halaman untuk mencatat/menampung hal-hal atau informasi yang dianggap perlu/penting oleh pencacah (KSK) dan dapat mendukung pengolahan data.

Setelah petugas selesai melakukan wawancara dengan responden satukan daftar

SPDT12-K ini dengan Daftar SPDT12-LKK dan SPDT12-LKP beserta SPDT12 subsektor produksi pasangannya


(50)

(51)

(52)

(53)

Contoh soal dan cara pengisian SPDT12-LKK dan direkap di dokumen SPDT12-K pada Kelompok Bahan Makanan, Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau.

1. Subkelompok Padi-padian

Seminggu yang lalu, rumah tangga Pak Syamsudin Ahmad rutin memasak beras kualitas cisadane yang berasal dari pembelian sebanyak 1,5 kg setiap hari. Harga per kilogram beras tersebut Rp.7000,-. Selain itu, rumah tangga Pak Syamsudin juga membeli ketela pohon kualitas tidak pahit sebanyak 5 kg dan habis dikonsumsi dengan harga per kilogram Rp.3.000,- Cara Pengisian Blok IV.A.1.

Rincian 1 kolom (2) CISADANE

kolom (5) 1,5 kg x 7 = 10,5 kg

kolom (6) Rp.7000,- x 10,5 = Rp.73.500,- Rincian 18 kolom (2) TIDAK PAHIT

kolom (5) 5 kg

kolom (6) Rp.3000 x 5 = Rp.15.000,-

2. Subkelompok Daging dan Hasil-hasilnya

Rumah tangga Pak Syamsudin seminggu yang lalu mengkonsumsi 2 kg daging ayam ras dengan harga per kilonya Rp.28.000,- dan 1,5 kg daging sapi has/biasa dengan harga per kilonya Rp.60.000,-. Nilai konsumsi 2 kg daging ayam adalah Rp.56.000,- dan nilai konsumsi 1,5 kg daging sapi seharga Rp.90.000,-

Cara pengisian Blok IV.A.2. Rincian 1 kolom (2) HAS/BIASA

kolom (5) 1,5 kg

kolom (6) Rp.60.000,- x 1,5 = Rp.90.000,- Rincian 8 kolom (2) RAS

kolom (5) 2 kg

kolom (6) Rp.28.000 x 2 = Rp.56.000,-

3. Subkelompok Ikan Laut

Seminggu yang lalu, Pak Syamsudin membeli ikan kembung kualitas segar sebanyak 1 kg dengan harga Rp.16.000,- per kilogram.

Cara pengisian Blok IV.A.3. Rincian 4 kolom (2) SEGAR


(1)

Kode

(diisi Pengawas)

(1) (2) (3) (4)

7. Pasta Gigi Pepsodent Tube= 65gr 1503021 1 7 0 0 0 9 1 0 0 0

8. Sabun Mandi Lux 90 gram 1503027 2 7 0 0 0 9 1 0 0 0

9. Salon Kecantikan ………….. Orang-Kali 1503030

10. Shampo Clear 100 ml 1503032 1 4 0 0 0 4 8 0 0 0

11. Sikat Gigi ………….. Buah 1503033

12. ………….. 100 ml ...

13. ………. ………….. ……….. ...

6 0 0 0 3 9 6 0 0 0

2 5 0 0 0 0

1. Daftar Ulang ………….. Orang 1601002 2 5 0 0 0 0

2. Pesantren ………….. Orang-Bulan 1601010 3. Uang Bayaran Sekolah TK ………….. Orang-Bulan 1601012 4. Uang Bayaran Sekolah SD ………….. Orang-Bulan 1601013 5. Uang Bayaran Sekolah SMP ………….. Orang-Bulan 1601014 6. Uang Bayaran Sekolah SMA ………….. Orang-Bulan 1601015 7. Uang Kuliah ………….. Orang-Semester 1601016 8. Uang Kursus ………….. Orang-Bulan 1601017

9. ………. ………….. ……….. ...

10. ………. ………….. ……….. ...

6 0 0 0 1 4 6 0 0 0

1. Buku Bacaan SD ………….. Buah 1602001 2. Buku Bacaan SMP ………….. Buah 1602002 3. Buku Bacaan SMA ………….. Buah 1602003

4. Buku Tulis Bergaris Sinar Dunia Buah 1602006 8 0 0 0 0

5. Jasa Fotocopy ………….. Lembar 1602007 6. Penggaris Plastik ………….. Buah 1602015

7. Penghapus Pensil Steadler Buah 1602016 1 1 0 0 0 1 2 0 0 0

8. Pensil Hitam Steadler 2B Buah 1602017 2 3 0 0 0 3 0 0 0 0

9. Pulpen/Ballpoint Pilot Buah 1602021 1 2 0 0 0 2 4 0 0 0

10. Seragam Sekolah ………….. Stel 1602022

11. Tas Sekolah ………….. Buah 1602025

12. Tinta Hitam ………….. Botol 1602026

13. ………. ………….. ……….. ...

14. ………. ………….. ……….. ...

1. CD ………….. Buah 1603005

2. CD/VCD/DVD Player ………….. Unit 1603006 3. Cuci Cetak Film ………….. Lembar 1603007

4. DVD ………….. Buah 1603008

5. Film ………….. Roll 1603009

D. PENDIDIKAN, REKREASI, & OLAHRAGA

D.1. Pendidikan

D.2. Perlengkapan/

Peralatan Pendidikan

D.3. Rekreasi/ Hiburan

V. KONSUMSI RUMAH TANGGA UNTUK BARANG-BARANG BUKAN MAKANAN DAN JASA SELAMA

SEBULAN DAN SETAHUN YANG LALU YANG BERASAL DARI PEMBELIAN

Jenis Barang / Jasa

Kualitas/Merk

Satuan

Sebulan yang lalu

Setahun yang lalu

Banyaknya

Nilai (Rp)

Nilai ( Rp)


(2)

68

Pedoman Pencacahan SPDT12-K

Kode

(diisi Pengawas)

(1) (2) (3) (4)

6. Majalah ………….. Buah 1603015

7. Pita Kaset ………….. Buah 1603017

8. Radio ………….. Unit 1603019

9. Radio Tape ………….. Unit 1603020

10. Surat Kabar ………….. Buah 1603024

11. Televisi ………….. Unit 1603026

12. Tiket Masuk Tempat Wisata ………….. Orang 1603027

13. VCD ………….. Buah 1603028

14. ………. ………….. ……….. ...

15. ………. ………….. ……….. ...

1. Bola Badminton ………….. Buah 1604002 2. Kaos Olahraga ………….. Helai 1604003 3. Sepatu Olahraga ………….. Pasang 1604005 4. Training Pack ………….. Set 1604009

5. ………. ………….. ……….. ...

6. ………. ………….. ……….. ...

1 9 2 0 0 0 1 9 0 4 0 0 0

1 3 0 0 0 0 1 3 8 0 0 0 0

1. Ongkos Angkutan Dlm Kota ………….. Orang-Kali 1701001 2. Ongkos Angkutan Antar Kota ………….. Orang-Kali 1701002 3. Ongkos Ojek Motor ………….. Orang-Kali 1701003 4. Ongkos Ojek Sepeda ………….. Orang-Kali 1701004 5. Ongkos Becak ………….. Orang-Kali 1701005 6. Ongkos Delman ………….. Orang-Kali 1701006 7. Ongkos ASDP ………….. Orang-Kali 1701007

8. Bensin Premium Liter 1701008 2 0 1 0 0 0 0 0 1 2 0 0 0 0 0

9. Solar ………….. Liter 1701009

10. Oli/Pelumas Top One Liter 1701010 1 3 0 0 0 0 1 8 0 0 0 0

11. Sepeda Motor ………….. Unit 1701011

12. Sepeda ………….. Unit 1701012

13. ………. ………….. ……….. ...

14. ………. ………….. ……….. ...

2 2 0 0 0 2 6 4 0 0 0

1. Biaya Pengiriman ………….. Kg 1702003

2. Biaya Pulsa Ponsel Prabayar Mentari Paket 1702005 1 2 2 0 0 0 2 6 4 0 0 0 3. Biaya Telepon ………….. Bulan 1702006

4. Handphone ………….. Buah 1702009

5. ………. ………….. ……….. ...

6. ………. ………….. ……….. ...

D.4. Olahraga

E. TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI

E.1. Transportasi

E.2. Komunikasi

V. KONSUMSI RUMAH TANGGA UNTUK BARANG-BARANG BUKAN MAKANAN DAN JASA SELAMA

SEBULAN DAN SETAHUN YANG LALU YANG BERASAL DARI PEMBELIAN

Jenis Barang / Jasa

Kualitas/Merk

Satuan

Sebulan yang lalu

Setahun yang lalu

Banyaknya

Nilai (Rp)

Nilai ( Rp)


(3)

Kode

(diisi Pengawas)

(1) (2) (3) (4)

4 0 0 0 0 2 6 0 0 0 0

1. Ban Dalam Sepeda ………….. Buah 1703001 2. Ban Luar Sepeda ………….. Buah 1703002

3. Ban Dalam Motor IRC Buah 1703003 6 0 0 0 0

4. Ban Luar Motor ………….. Buah 1703004 5. Ban Dalam Mobil ………….. Buah 1703005 6. Ban Luar Mobil ………….. Buah 1703006 7. Ongkos Service Sepeda ………….. Kali 1703007

8. Ongkos Service Motor Rutin Kali 1703008 1 4 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0

9. Busi ………….. Buah 1703014

10. Kanvas Rem ………….. Buah 1703021

11. Rantai Motor ………….. Buah 1703031

12. ………. ………….. ……….. ...

13. ………. ………….. ……….. ...

1 8 0 0 0 0

1. PBB Kelas B Tahun 1801001 2 0 0 0 0

2. Pajak Mobil usia <5 tahun Unit/Tahun 1801002 1 6 0 0 0 0

3. Pajak Motor ………….. Unit/Tahun 1801003

4. ………. ………….. ……….. ...

5. ………. ………….. ……….. ...

F . Pengeluaran Lainnya

E.3. Sarana&

Penunjang Transportasi

(5) (6) (7)

V. KONSUMSI RUMAH TANGGA UNTUK BARANG-BARANG BUKAN MAKANAN DAN JASA SELAMA

SEBULAN DAN SETAHUN YANG LALU YANG BERASAL DARI PEMBELIAN

Jenis Barang / Jasa

Kualitas/Merk

Satuan

Sebulan yang lalu

Setahun yang lalu

Banyaknya

Nilai (Rp)

Nilai ( Rp)


(4)

70

Pedoman Pencacahan SPDT12-K

1. Makanan, Minuman, Rokok, dan Tembakau

A

Bahan Makanan

3 9 1 0 0 0

8 8 5 0 0

A.2. Daging dan Hasil-hasilnya (dari Blok IV.A.2 kolom (6))

1 4 6 0 0 0

A.3. Ikan Laut (dari Blok IV.A.3 kolom (6))

1 6 0 0 0

A.4. Ikan Air Tawar/Tambak (dari Blok IV.A.4 kolom (6))

1 5 0 0 0

A.5. Ikan Diawetkan (dari Blok IV.A.5 kolom (6))

A.6. Telur, Susu, dan Hasil-hasilnya (dari Blok IV.A.6 kolom (6))

1 6 0 0 0

A.7. Sayur-sayuran (dari Blok IV.A.7 kolom (6))

2 6 0 0 0

A.8. Buah-buahan (dari Blok IV.A.8 kolom (6))

1 2 0 0 0

A.9. Kacang-kacangan (dari Blok IV.A.9 kolom (6))

1 1 0 0 0

A.10. Bumbu-bumbuan (dari Blok IV.A.10 kolom (6))

3 8 5 0 0

A.11. Lemak dan Minyak (dari Blok IV.A.11 kolom (6))

2 2 0 0 0

A.12. Bahan Makanan Lainnya (dari Blok IV.A.12 kolom (6))

1 2 9 5 0 0

B.1. Makanan Jadi (dari Blok IV.B.1 kolom (6))

7 0 0 0 0

B.2. Bahan Minuman Tidak Beralkohol (dari Blok IV.B.2 kolom (6))

2 0 5 0 0

B.3. Tembakau & Minuman Beralkohol (dari Blok IV.B.3 kolom (6))

3 9 0 0 0 5 2 0 5 0 0

2. Bukan Makanan

A

Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar

6 3 8 0 0 0 5 8 5 6 0 0 0

A.1. Biaya Tempat Tinggal (dari Blok V.A.1 kolom (6) & (7))

1 2 0 0 0 0 2 4 0 0 0 0

A.2. Bahan Bakar, Penerangan, dan Air (dari Blok V.A.2 kolom (6) &

(7))

4 9 5 0 0 0 5 3 4 0 0 0 0

A.3. Perlengkapan Rumah Tangga (dari Blok V.A.3 kolom (6) & (7))

A.4. Penyelenggaraan Rumah Tangga (dari Blok V.A.4 kolom (6) &

(7))

2 3 0 0 0 2 7 6 0 0 0

B

Sandang

7 0 0 0 9 8 4 0 0 0

B.1. Sandang Pria (dari Blok V.B.1 kolom (6) & (7))

B.2. Sandang Wanita (dari Blok V.B.2 kolom (6) & (7))

7 0 0 0 8 4 0 0 0

B.3. Sandang Anak-anak (dari Blok V.B.3 kolom (6) & (7))

7 0 0 0 0 0

B.4. Barang Pribadi & Sandang Lain (dari Blok V.B.4 kolom (6) & (7))

2 0 0 0 0 0

(1) (2) (3)

Dalam rupiah

Seminggu yang lalu

Setahun yang lalu

(2) (3)

Rincian

Dalam rupiah

Sebulan yang lalu

Setahun yang lalu

Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau

B

VI. RINGKASAN PENGELUARAN

Rincian

Jumlah 1 (A+B)

(1)

A.1. Padi-padian, Umbi-umbian, dan hasil-hasilnya

(dari Blok IV.A.1 kolom (6))


(5)

C

Kesehatan

1 8 0 0 0 3 1 4 0 0 0

C.1. Jasa Kesehatan (dari Blok V.C.1 kolom (6) & (7))

C.2. Obat-obatan tanpa resep (dari Blok V.C.2 kolom (6) & (7))

2 4 0 0 0

C.3. Perawatan Jasmani & Kosmetik (dari Blok V.C.3 kolom (6) & (7))

1 8 0 0 0 2 9 0 0 0 0

D

Pendidikan, Rekreasi, & Olahraga

6 0 0 0 3 9 6 0 0 0

D.1. Pendidikan (dari Blok V.D.1 kolom (6) & (7))

2 5 0 0 0 0

D.2. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan (dari Blok V.D.2 kolom (6) & (7))

6 0 0 0 1 4 6 0 0 0

D.3. Rekreasi/Hiburan (dari Blok V.D.3 kolom (6) & (7))

D.4. Olahraga (dari Blok V.D.4 kolom (6) & (7))

E

Transportasi & Komunikasi

1 9 2 0 0 0 1 9 0 4 0 0 0

E.1. Transportasi (dari Blok V.E.1 kolom (6) & (7))

1 3 0 0 0 0 1 3 8 0 0 0 0

E.2. Komunikasi & Pengiriman (dari Blok V.E.2 kolom (6) & (7))

2 2 0 0 0 2 6 4 0 0 0

E.3. Sarana & Penunjang Tranportasi (dari Blok V.E.3 kolom (6) & (7))

4 0 0 0 0 2 6 0 0 0 0

F

Pengeluaran Lain (dari Blok V.F kolom (6) & (7))

1 8 0 0 0 0

8 6 1 0 0 0 9 6 3 4 0 0 0

Rincian

Dalam rupiah

Sebulan yang lalu

Setahun yang lalu

Jumlah 2 (A+B+C+D+E+F)

VI. RINGKASAN PENGELUARAN


(6)

72

Pedoman Pencacahan SPDT12-K