Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

12 2. Apakah terdapat perbedaan dalam kemampuan berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STS dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional? 3. Apakah terdapat perbedaan dalam kemampuan memecahkan masalah sosial antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STS dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional? 4. Apakah terdapat perbedaan dalam peningkatan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STS dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional? 5. Apakah terdapat perbedaan dalam peningkatan kemampuan memecahkan masalah sosial antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STS dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui deskripsi pelaksanaan, anggapan siswa dan tanggapan guru terhadap penerapan model STS dalam pembelajaran IPS sekolah dasar. 2. Untuk mengetahui perbedaan dalam kemampuan berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STS dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional. 13 3. Untuk mengetahui perbedaan dalam kemampuan memecahkan masalah sosial antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STS dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional. 4. Untuk mengetahui perbedaan dalam peningkatan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STS dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional. 5. Untuk mengetahui perbedaan dalam peningkatan kemampuan memecahkan masalah sosial antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STS dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis Kegunaan untuk mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan serta mengetahui penerapan model pembelajaran STS dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah sosial siswa. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa dengan penerapan model pembelajaran STS dapat memperoleh pengalaman belajar dan keterampilan berharga dalam peningkatan kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah sosial siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial b. Bagi guru dapat menjadi sumber rujukan dalam memilih model pembelajaran dalam mata pelajaran IPS sekolah dasar. 14

E. Asumsi dan Hipotesis

1. Asumsi

Scientific literacy increases many skill that people use in everyday life, like being able to solve problems creatively, thinking critically, working cooperatively. An understanding of scientific knowledge and processes contributes in essential way to attaining these skill Yager Akcay, 2007:13. There is considerable evidence that STS approaches can strengthen student knowledge of both science and social issues; additionally, student critical thinking skills and problem solving are greatly enhanced by the high interest issues of STS interdisciplinary teaching Hurd,1985; Yager 1987 dalam David Kumar dan Penelope Fritzer, 1998:14.

2. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Terdapat perbedaan dalam kemampuan berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STS dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional 2. Terdapat perbedaan dalam kemampuan memecahkan masalah sosial antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STS dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional 3. Terdapat perbedaan dalam peningkatan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STS dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional 4. Terdapat perbedaan dalam peningkatan kemampuan memecahkan masalah sosial antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran STS dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional 15

F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

a. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari: 1 Variabel bebas yang merupakan variabel independen yaitu penerapan model pembelajaran STS dalam pembelajaran IPS sebagai variabel X 2 Variabel terikat yang merupakan variabel dependen yaitu: a Kemampuan berpikir kritis Y1 yang terkait dengan topik mengenal permasalahan sosial di daerahnya. b Kemampuan memecahkan masalah sosial siswa Y2 Dalam penelitian ini akan dicari kontribusi antara variabel X model pembelajaran STS terhadap variabel Y peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan memecahkan masalah sosial siswa kelas IV Sekolah Dasar. Adapun kontribusi variabel X penerapan model pembelajaran STS terhadap variabel Y1 berpikir kritis dan variabel Y2 kemampuan memecahkan masalah sosial dapat digambarkan pada tabel 1.1 sebagai berikut: Tabel 1.1 Paradigma Penelitian Berpikir kritis Y1 Penerapan model pembelajaran STSX Memecahkan masalah sosial Y2 16

b. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terdapat pada rumusan masalah dalam penelitian ini, perlu dikemukakan definisi operasional sebagai berikut: 1. Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan siswa dalam mengidentifikasi, menganalisis argumen, memutuskan suatu tindakan, kemampuan memberi alasan, kemampuan mendefinisikan, kemampuan mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi serta kemampuan membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan. Kemampuan tersebut diukur dengan tes kemampuan berpikir kritis, di mana tes tersebut berbentuk soal pilihan ganda. 2. Kemampuan memecahkan masalah sosial adalah kemampuan siswa dalam mengenal adanya masalah, mempertimbangkan pendekatan-pendekatan untuk pemecahan masalah, memilih dan menerapkan pendekatan-pendekatan pemecahan masalah, dan mencapai solusi yang dapat dipertanggungjawabkan. Kemampuan tersebut diukur dengan tes kemampuan pemecahan masalah sosial siswa, di mana tes berbentuk soal uraian. 3. Model pembelajaran STS yang dimaksud di sini adalah model pembelajaran yang berintegrasi mengaitkan hubungan sains teknologi dan perkembangan masyarakat di kaji melalui isu-isu sosial yang relevan dengan topik pembelajaran. Model pembelajaran STS dilihat dari keterlaksanaan model pembelajaran dalam mata pelajaran IPS di Sekolah Dasar, implementasi model STS melalui tahapan-tahapan yaitu: 1 Pendahuluan: inisiasiinvitasiapersepsieksplorasi terhadap siswa melalui isu- 17 isupertanyaan-pertanyaan masalah sosial. 2 Pembentukan pengembangan konsep. 3 Aplikasi konsep dalam kehidupan: penyelesaian masalah. 4 Pemantapan konsep, dan 5 Penilaian. 4. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang biasa dilakukan guru, berpusat pada guru. Guru menyampaikan materi pembelajaran di depan kelas, materi yang diangkat dari buku teks, siswa pasif, pertanyaan dari siswa jarang muncul, berorientasi pada satu jawaban yang benar. Aktivitas siswa mendengarkan, mencatat, bertanya, dan mengerjakan soal secara individu atau bekerja sama. Soal-soal yang diberikan ke banyak serupa dengan contoh yang dijelaskan.

G. Metode Penelitian