Samsul Aripin, 2013 Kajian Etnokoreologi Terhadap Tari Wayang Srikandi-Mustakaweni
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pedoman-pedoman yang di atas, peneliti lampirkan pada bagian lampiran diakhir pembahasan.
Berdasarkan paparan tersebut, peneliti berasumsi bahwa instrumen merupakan panduan atau alat bantu yang dipergunakan dalam mencari data atau
fakta tentang Tari Srikandi-Mustakaweni. Dalam sebuah penelitian, penggunaan instrumen tidak terlepas dari teknik pengumpulan data yang dipergunakan,
sehingga dalam pelaksanaanya terjadi korelasi antara instrumen penelitian dengan teknik pengumpulan data. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
teknik pengumpulan data yang sesuai dengan instrumen dan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data lainnya. Adapun instrument dan teknik
pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut.
1. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan secara langsung tentang materi yang diteliti. Pengamatan tersebut
menggunakan indra penglihatan sebagai alat bantu utamanya, akan tetapi tidak meutup kemungkinan menggunakan pancaindra lainnya. Hal tersebut
sebagaimana penjelasan Bungin 2010 : 115 yang mengemukakan bahwa: Dari pemahaman observasi atau pengamatan diatas, sesungguhnya yang
dimaksud dengan metode observasi adalah metode pengumpulan data yang dipergunakan untuk menghimpun data penelitian melalui
pengamatan dan pengindraan.
Lebih lanjut Faisal Sugiyono, 2012 : 226 memaparkan bahwa “…
mengklasifikasikan observasi menjadi observasi partisipasi, observasi secara terang-terangan dan tersamar, dan observasi yang tidak berstruktur
”. Pada penelitian ini observasi yang dipergunakan observasi partisipasi aktif.
Observasi tersebut dilakukan dengan cara mengalami secara langsung proses pelatihan Tari Srikandi-Mustakaweni. Tujuan utama observasi ini adalah
untuk mengamati serta merasakan secara langsung struktur gerak Tari
Samsul Aripin, 2013 Kajian Etnokoreologi Terhadap Tari Wayang Srikandi-Mustakaweni
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Srikandi-Mustakaweni. Selain itu, pengamatan juga dilakukan untuk mengetahui rias dan busananya.
Proses observasi dilakukan di STSI Bandung dengan melalui beberapa tahapan. Tahapan pertama merupakan observasi awal yang dilakukan dengan
cara meneliti beberapa sumber tertulis untuk mendapatkan data-data awal. Setelah data tertulis didapatkan, tahapan selanjutnya adalah observasi dengan
cara mengamati pertunjukan tari tersebut melalui media audio visual. Pertunjukan itu berbentuk dokumentasi materi ajar tari wayang yang
menyajikan Tari Srikandi-Mustakaweni. Lebih lanjut penulis melakukan observasi partisipasi aktif dengan cara ikut berlatih tari tersebut bersama dosen
pengampu mata kuliah tari wayang di STSI Bandung. Proses latihan tersebut berlangsung beberapa pertemuan selama dua bulan dengan tujuan untuk
mengetahui secara langsung struktur gerak, bentuk gerak, serta karakter yang terkandung dalam tarian itu.
2. Wawancara