11
Management of Enterprise IT
Align, Plan and Organise APO
–
13 proses
Build, Acquire and Implement BAI
–
10 proses
Deliver, Service and Support DSS
–
6 proses
Monitor, Evaluate and Assess MEA
–
3 proses
Gambar 2.5. Domain Proses COBIT 5
COBIT 5 memperlihatkan informasi dan teknologi yang terkait untuk diatur dan dikelola secara holistik untuk seluruh pemerintahan, mengambil penuh
proses bisnis secara
end-to-end
dan area fungsional dari tanggung jawab, dengan mempertimbangkan pemangku kepentingan
stakeholder
TI di internal maupun eksternal.
12
Gambar 2.6 Prinsip COBIT 5
Gambar 2.7 COBIT 5 Maurity Score
2.7 Pengukuran Tingkat Kematangan
Maturity Level
Maturity model
adalah suatu metode untuk mengukur level pengembangan manajemen roses, yang berarti adalah mengukur sejauh mana kapabilitas
manajemen tersebut. Seberapa agusnya pengembangan atau kapabilitas manajemen tergantung pada tercapainya tujuan-tujuan COBIT yang . Sebagai
contoh adalah ada beberapa proses dan sistem kritikal yang membutuhkan manajemen keamanan yang lebih ketat dibanding proses dan sistem lain yang
tidak begitu kritikal. Di sisi lain, derajat dan kepuasan pengendalian yang dibutuhkan untuk diaplikasikan pada suatu proses adalah didorong pada selera
resiko Enterprise dan kebutuhan kepatuhan yang diterapkan. Penerapan yang tepat pada tata kelola TI di suatu lingkungan Enterprise,
tergantung pada pencapaian tiga aspek
maturity
kemampuan, jangkauan dan
13
kontrol. Peningkatan
maturity
akan mengurangi resiko dan meningkatkan efisiensi, mendorong berkurangnya kesalahan dan meningkatkan kuantitas proses
yang dapat diperkirakan kualitasnya dan mendorong efisiensi biaya terkait dengan
penggunaan sumber daya TI.
Maturity model dapat digunakan untuk memetakan : Status pengelolaan TI perusahaan pada saat itu.
Status standart industri dalam bidang TI saat ini sebagai pembanding status standart internasional dalam bidang TI saat ini sebagai
pembanding strategi pengelolaan TI perusahaan ekspetasi perusahaan terhadap posisi
pengelolaan TI perusahaan
Perhitungan Index
Maturity Level
: ∑
14
BAB III METODELOGI
3.1 Gambaran Umum Penelitan
Penelitian dilakukan di lingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika dan Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kota Denpasar yang berfokus pada tujuan
utama yaitu menggaris bawahi kemanan Informasi. Pada sistem yang selama ini diandalkan yaitu Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah Denpasar.
3.2 Tempat Penelitian
Lokasi dilakukan penelitian beralamat di Jalan Majapahit No 1 Lumintang dan Jalan Gajah Mada No. 1 Denpasar, penelitian berfokus pada audit keamanan
penggunaan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah Denpasar, dalam hal ini pada Bidang Piranti Lunak dan Bidang Penganggaran, dengan melakukan
pengamatan, wawancara dan kuisioner kepada Tim IT dan Bagian Operasional.
3.3 Sumber Data
Dalam penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu data Primer dan data Skunder, data Primer diproleh langsung dari observasi pada tempat penelitian
dengan melakukan wawancara dan mengambil kuisioner dari responden Tim IT dan Bagian Operasional. sedangkan data Sekunder diperoleh dari sumber
– sumber yang dijadikan acuan pada literature untuk audit pada penelitian ini.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, kuisioner, observasi dan studi pustaka.
a. Wawancara dilakukan terhadap beberapa narasumber yang dalam hal ini
bertanggung jawab dalam penggunaan sistem informasi, diantaranya wawancara kepada Bagian IT dan Oprasional.
b. Kuisioner dilkukan terhadap dua focus utama, sebagaimana diatur dalam
FISMA Standar, yaitu yang pertama terhadap kategori keamanan sistem
15
informasi dalam hal ini diharapkan bisa memberikan tuntunan terhadap nilai dampak dari kemanan sistem informasi, kemudian yang kedua
terhadap kontrol keamanan yang sudah berjalan pada sistem informasi pengelolan keuangan daerah denpasar SIPKD dalam teknik kuisioner ini
dilakukan dengan mencari nilai maturity level terhadap standar dan pedoman dari FISMA.
Untuk bobot dari tingkat kematangan yang akan dinilai, karena dalam hal ini FISMA sebagai
Framework
utama dalam melakukan audit pada penelitian ini, belum mampu dalam memberikan nilai terhadap
kematangan dari setiap jawaban dari korenponden, maka dilakukan proses pemetaan terhadap COBIT 5, karena dalam cobit 5 mampu menyediakan
nilai kedewasaan dari setiap bobot jawaban dari koresponden, sehingga dalam hal ini bisa memperoleh maturity level dari setiap standar
pertanyaan dari yang diinginkan FISMA. Berikut adalah fokus daerah audit mengenai kategori sistem
informasi terhadap keamanan sistem informasi yang disediakan dalam aturan NIST SP 800-60 :
Tabel 3.1 Tabel Level NIST SP 800-60
FIP Publication 199
Low Moderate
High
Confidentiality Kerahasiaan
terhadap sistem informasi
memiliki dampak yang
rendah terhadap oprasi
organisasi dan aset organisasi.
Kerahasiaan terhadap sistem
informasi memiliki
dampak yang
serius atau
menengah terhadap oprasi
organisasi dan
aset organisasi. Kerahasiaan
terhadap sistem informasi
memiliki dampak
yang berbahaya atau
tinggi terhadap oprasi
organisasi dan
aset organisasi.