Skema Kerangka Pikir Asumsi penelitian Hipotesis Hipotesis Utama :

Universitas Kristen Maranatha

1.5 Skema Kerangka Pikir

Faktor-faktor yang mempengaruhi: - Personal kepribadian, nilai dan emosi - Social umur, jenis kelamin dan pendidikan - Information pengetahuan dan pengalaman - Dukungan sosial Behavioral beliefs Normative beliefs Control beliefs X Penderita TBC di Balai Besar Kesehatan X Bandung Attitude toward the behaviour Subjective Norms Perceived behavioura l control Intention Minum obat secara teratur Universitas Kristen Maranatha

1.6 Asumsi penelitian

Dari kerangka pemikiran di atas, peneliti mempunyai asumsi, yaitu: 1. Kuat lemahnya intention penderita TBC untuk minum obat secara teratur dipengaruhi oleh attitude toward the behavior, subjective norm, dan perceived behavioral control. 2. Determinan-determinan penderita TBC di Balai Besar Kesehatan “X” Bandung untuk minum obat secara teratur memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap intention. 3. Penderita TBC di Balai Besar Kesehatan “X” Bandung memiliki intention yang berbeda-beda untuk meminum obat secara teratur. 4. Ketiga beliefs yang membentuk determinan-determinan diatas, masing- masing juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti personal kepribadian, nilai-nilai dan emosi; social; information pengetahuan dan pengalaman dan dukungan sosial.

1.7 Hipotesis Hipotesis Utama :

Terdapat pengaruh signifikan determinan-determinan terhadap intention untuk minum obat secara teratur pada penderita TBC di Balai Besar Kesehatan”X” Bandung. Universitas Kristen Maranatha Hipotesis Sekunder: Hipotesis 1 Terdapat pengaruh antara attitude toward the behavior terhadap intention untuk meminum obat secara teratur pada penderita TBC di Balai Besar Kesehatan “X” Bandung. Hipotesis 2 Terdapat pengaruh antara subjective norms terhadap intention untuk meminum obat secara teratur pada penderita TBC di Balai Besar Kesehatan “X” Bandung. Hipotesis 3 Terdapat pengaruh antara perceived behavioral control terhadap intention untuk meminum obat secara teratur pada penderita TBC di Balai Besar Kesehatan “X” Bandung. Hipotesis 4 Terdapat pengaruh antara attitude toward the behavior, subjective norms dan perceived behavioral control secara bersama-sama terhadap intention untuk meminum obat secara teratur pada penderita TBC di Balai Besar Kesehatan “X” Bandung. 72 Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh determinan-determinan intention terhadap intention untuk minum obat secara teratur pada 60 orang penderita TBC yang sedang menjalani pengobatan di Balai Besar Keseh atan “X” Bandung, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Determinan perceived behavioral control yang memberikan kontribusi paling besar yaitu sebesar 37,2 terhadap intention untuk minum obat secara teratur pada penderita TBC. 2. Ketiga determinan, yaitu attitude toward the behavior, subjective norms, dan perceived behavioral control secara bersama-sama mempengaruhi intention dengan kontribusi sebesar 81,2 pada penderita TBC yang sedang menjalani pengobatan di Balai Besar Kesehatan “X” Bandung. 3. Determinan subjective norms memberikan kontribusi kedua terbesar yaitu sebesar 28,9 bagi penderita TBC terhadap intention untuk minum obat secara teratur. 4. Determinan attitude toward the behavior memberikan kontribusi yang terkecil yaitu sebesar 15 bagi penderita TBC terhadap intention untuk minum obat secara teratur. 5. Hasil tabulasi silang yang utama mempengaruhi determinan-determinan dengan data penunjang terhadap intention, yaitu yang mempengaruhi

Dokumen yang terkait

Kontribusi Determinan-Determinan Intention Kepada Intention Untuk Melakukan Premarital Sexual Intercourse (Studi Terhadap Mahasiswa Semester I-IV Universitas "X" Bandung).

0 1 34

Kontribusi Determinan-Determinan Intention terhadap Intention Ibu Bekerja untuk Menyusui ASI Eksklusif pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Kecamatan "X" Bandung.

0 0 42

Kontribusi Determinan-Determinan Intention terhadap Derajat Intention untuk Menjalani Proses Penyembuhan pada Penderita Pasca Stroke di Klinik Akupunktur "X" Bandung.

0 0 33

Studi Kontribusi Determinan-determinan Intention Terhadap Intention untuk Tidak Melakukan Premarital Intercourse pada Mahasiswa Universitas "X" Bandung yang Berpacaran.

0 0 27

Kontribusi Ketiga Determinan-determinan Intention Terhadap Intention untuk Membaca Textbook pada Mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Psikologi di Universitas "X" Bandung.

0 0 35

Pengaruh Determinan-determinan Intention Terhadap Intention Untuk Melanjutkan Pendidikan S2 Pada Karyawan di Perusahaan "X" di Kota Bandung.

0 0 30

Studi Kontribusi Mengenai Determinan-Determinan Intention terhadap Intention untuk Tidak Melakukan Seks Pranikah pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas "X" di Bandung.

0 0 41

Kontribusi Determinan-determinan Intention Terhadap Intention untuk Menggunakan KB Suntik Secara Teratur pada Ibu Akseptor KB di Puskesmas Baleendah Kabupaten Bandung.

0 0 36

Studi Kontribusi Determinan-determinan Intention Terhadap Intention Untuk Berhenti Merokok Pada Pelajar SMA "X" di Kota Bandung Yang Merokok.

0 0 47

Kontribusi Determinan-determinan Intention Terhadap Intention Untuk Meminum Obat Secara Teratur Pada Pengidap AIDS di Yayasan "X" Bandung.

0 0 40