METODE PENELITIAN 31 KESIMPULAN 45 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LISTENING TEAM DISERTAI DENGAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA SMA SWASTA SANTO PETRUS SIDIKALANG T.P. 20

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif 9 dan Kelompok Belajar Konvensinal. Tabel 2.2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif 10 Tabel 3.1. Jumlah Populasi Penelitian 31 Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Tes 33 Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Nilai Pretest 40 Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Nilai Postest 41 Tabel 4.3. Perbedaan Nilai Rata-rata Mean dari Data Pretest dan Postest 42 Tabel 4.4. Persentase Tingkat Ketuntasan Hasil Belajar Siswa 44 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Struktur Reproduksi Pria 19 Gambar 2.2. Saluran Reproduksi Pria 20 Gambar 2.3. Struktur Reproduksi Wanita 21 Gambar 2.4. Saluran Reproduksi Wanita 22 Gambar 2.5. Skema Proses Spermatogenesis 23 Gambar 2.6. Skema Proses Oogenesis 24 Gambar 2.7. Siklus Menstruasi 26 Gambar 2.8. Perkembangan Janin dalam Rahim 27 Gambar 2.9. Virus HIV 30 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Silabus 48 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 50 Lampiran 3. Instrumen Tes 64 Lampiran 4. Kunci Jawaban Instrumen Tes 72 Lampiran 5. Lembar Jawaban Instrumen Tes 73 Lampiran 6. Perhitungan Validitas Soal 75 Lampiran 7. Perhitungan Reliabilitas 79 Lampiran 8. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 83 Lampiran 9. Perhitungan Daya Beda Soal 84 Lampiran 10. Ketuntasan Belajar Siswa 86 Lampiran 11. Perhitungan Tingkat Penguasaan Siswa dan Ketuntasan 88 Belajar Klasikal Lampiran 12. Perhitungan Nilai Rata-rata Pretest dan Postest 89 Lampiran 13. Tabel Nilai Product Moment 90 Lampiran 14. Dokumentasi Penelitian 91

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki arti penting dalam kehidupan, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang bahkan terbelakang. Pendidikan adalah sebuah kunci utama terbentuk sumber daya manusia yang kompeten dalam membangun bangsa dimana pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakter, perkembangan ilmu dan mental seorang anak yang nantinya akan tumbuh menjadi seorang manusia yang dewasa yang akan berinteraksi dan melakukan banyak hal terhadap lingkungannya baik secara individu maupun sebagai makhluk sosial. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicarakan masa depan. Menurut Buchori 2001 dalam Trianto 2010 : 5 bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Gejala yang terlihat pada kenyataannya, proses pendidikan tidak memberi jawaban bagi kebutuhan peserta didik dan tidak membentuk siswa menjadi seperti yang diharapkan. Hal ini diakibatkan karena pendidik hanya menerapkan proses belajar yang hanya berorientasi pada penambahan ilmu pengetahuan saja. Guru hanya menuang informasi yang mengakibatkan peserta didik seringkali tidak memahami apa yang telah dipelajarinya dan tidak mampu mengaplikasikan ilmu yang telah diperolehnya. Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari rata-rata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu. Proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya. Masalah ini banyak dijumpai dalam kegiatan proses belajar mengajar di kelas. Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Namun pada kenyataannya kegiatan belajar mengajar tidak seperti yang diharapkan. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut diantaranya metode yang digunakan guru tidak bervariasi, sarana prasarana yang tidak mendukung, kurangnya minat belajar siswa dan sebagainya. Salah satu faktor utama adalah metode yang digunakan guru tidak bervariasi atau hanya menggunakan metode konvensional seperti ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan dan lain sebagainya.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 KARANGAN TRENGGALEK

0 5 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 UNGGUL DARUL IMARAH PADA MATERI LAJU REAKSI

0 2 1

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVMENT DIVISION DAN TIPE TALKING STICK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 73

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP DENGAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ANTARA TEKNIK PEMBELAJARAN TALKING STICK DENGAN MAKE A MATCH PADA MATERI GAYA

0 40 54

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TALKING STICK BERBANTUAN MODUL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MATERI PRISMA DAN LIMAS

0 0 8

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI PADA SMAN 1 SIBERUT TENGAH Nia Pusvita Dewi

0 0 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK DI KELAS V SD

0 0 8

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE KARTU ARISAN PADA MATERI SEL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA ARTIKEL PENELITIAN

0 4 10

1 PENGARUH MODEL TALKING STICK BERBANTUAN LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA KELAS VIII SMP

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SEMESTER 2 SDN 1 BULUNGCANGKRING

0 0 23