Sistematika Penulisan Simpulan Perancangan Interior Kursus Akting dengan Tema Transformasi.

6

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk dapat memberikan gambaran mengenai perancangan ini dapat disusun sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Berisi tentang latar belakang masalah, gagasan proyek, rumusan masalah, tujuan perancangan, manfaat perancangan, ruang lingkup perancangan, dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Pustaka, Standar Ergonomi, dan Studi Banding Acting Course Berisi tentang literatur yang dilakukan Penulis berdasarkan data yang telah diperoleh yaitu landasan teori, standaritas ergonomi, dan studi banding yang sesuai dengan kebutuhan berasal dari buku –buku, majalah, wawancara, dan internet. BAB III Deskripsi Proyek Acting Course Berisi tentang deskripsi objek studi, analisa site, analisa bangunan, dan ide implementasi pada objek studi. BAB IV Implementasi Tema Transformation dengan Konsep Theatrical Berisi tentang analisis ide atau konsep yang akan diterapkan terhadap objek studi yang telah diambil dan alasan pengambilan keputusan desain tersebut. BAB V Simpulan dan Saran Berisi jawaban dari pernyataan dan masalah yang diajukan di bab I pendahuluan, beserta saran bagi pembaca yang akan melakukan perancangan kursus akting. 78 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dalam perancangan kursus akting penerapan tema Transformasi dengan konsep Theatrikal Penulis mengalami kendala dalam mengkaitkan antara program ruang, aktivitas user dengan denah yang ada di NuArta Sculpture Park, solusi sebagai fokus desain Penulis memilih GedungN sebagai fokus untuk perancangan kursus akting. Kursus akting memiliki karakteristik proses belajar mengajar yang berhubungan dengan kreativitas, imajinasi dan tranformasi dalam memerankan karakter tokoh tertentu sehingga penerapan desain ini di aplikasikan pada area-area tertentu salah satu aplikasi desain pada lobby, mini theater room sehingga memiliki fokus corporate image kursus akting. Penerapan tema Transformatin dengan konsep Theatrical menggunakan material tali poliester dengan komposisi dinamis dan ritme lengkung untuk pengolahan dinding pada area lobby. Melakukan perancangan sebagai desain interior prosesnya kita harus melakukan tahapan desain yaitu survei, analisis, timbulnya masalah, kajian desain, dan solusi. Data dalam proses mendesain untuk melakukan perancangan ini penting untuk kita pahami secara menyeluruh sehingga dapat menghasilkan desain yang maksimal dengan user merasa puas, nyaman, dan hidup lebih baik. Sistem fungsional kursus akting dalam perancangan seperti kelas studio Penulis harus memperhatikan akustik, pencahayaan, dan luasan ruang sehingga produktifitas dalam kelas tercapai. Perlu diperhatikan pula dalam perancangan kursus akting antara elemen estetik dan sistem fungsional harus seimbang. 79

5.2 Saran