Perancangan Interior Hotel Butik dengan Tema Fairy Tales.

(1)

viii ABSTRAK

Laporan perancangan ini membahas tentang pengaplikasian tema fairy tales ke dalam interior sebuah hotel butik yang bertujuan menjadikan hotel ini sebagai daya tarik bagi wisata keluarga. Hotel butik yang berlokasi di Bandung ini dirancang dengan tema “Fairy Tales”. Tema Fairy Tales diangkat berdasarkan minat yang cukup tinggi terhadap dongeng di kalangan masyarakat, selain itu hotel dengan tema seperti ini masih belum banyak diangkat dan diaplikasikan ke dalam tujuan wisata . Berangkat dari tema Fairy Tales muncullah sebuah konsep desain yaitu “Exploring The Tales” dimana perancang bermaksud untuk menjelaskan pengaplikasian karakter tokoh-tokoh dongeng maupun alur ceritanya sendiri berdasarkan pada fungsi ruang yang ada pada hotel butik ini.

Secara keseluruhan hotel butik ini akan dirancang berdasarkan tujuh dongeng yang telah dipilih berdasarkan hasil kuisioner dari kalangan masyarakat berbagai latar dan usia, terutama yang sudah berkeluarga. Ketujuh dongeng yang terpilih tersebut adalah Alice in Wonderland, Cinderella, Ariel The Little Mermaid, Rapunzel, Snow White and The Seven Dwarfs, Beauty and The Beast dan Hansel and Gretel. Berdasarkan dongeng-dongeng tersebut akan dirancang ruangan berbeda dengan suasana ruang yang berbeda pula berdasarkan karakter masing-masing tokoh dalam ceritanya dongeng tersebut. Sebagai contoh akan diaplikasikan ruangan pada cerita Ariel The Little Mermaid dimana elemen-elemen desainnya akan diambil berdasarkan karakter dari Ariel, seekor putri duyung yang merupakan tokoh utama dalam dongeng ini, yang disesuaikan dengan fungsi ruang pada area kamar karena dari latar cerita putri Ariel yang tidak bisa keluar dari dunia laut (tempat tinggal).

Pengaplikasian interior seperti ini akan memberikan kesan dan suasana yang benar-benar berbeda dalam setiap ruang, dengan memberikan daya tarik tersendiri saat pengunjung memasuki ruangan fasilitas pada hotel butik ini. Tujuan perancangan hotel butik ini dengan tema yang tidak biasa adalah ingin mengangkat dan melestarikan dongeng-dongeng yang telah ada dan popular dari dulu hingga saat ini agar tetap diingat oleh kalangan masyarakat dan juga untuk


(2)

ix menarik minat wisatawan untuk berkunjung dan menginap di hotel ini. Selain itu, melalui desain interior dan tema perancangan serta konsep yang unik diharapkan pengunjung dan para wisatawan dapat betah dan menikmati liburan dengan suasana yang baru dan tidak biasa dibandingkan dengan menginap di hotel-hotel butik biasanya.


(3)

x ABSTRACT

The report is about the application design with the theme of fairy tales into the interior boutique hotel that aims to make this hotel as a tourist attraction for families. This boutique hotel located in Bandung is designed with the theme "Fairy Tales". The theme Fairy Tales was appointed by interest high enough to fairy tales in the community, in addition to the hotel with a theme such as this is still not widely raised and applied to the tourist destination. Departing from the theme Fairy Tales comes a design concept that is "Exploring The Tales" which is intended to explain the application of the fairy tale character figures and the plot itself is based on the function of existing space at this boutique hotel.

Overall this boutique hotel will be designed based on the seven fairy tales that have been selected as the results of a questionnaire among people with various background and age, especially those who are married. That seven chosen tale is Alice in Wonderland, Cinderella, The Little Mermaid Ariel, Rapunzel, Snow White and The Seven Dwarfs, Beauty and The Beast and Hansel and Gretel. Based on the fairy tales, there will be different designed rooms with different room atmosphere according to the character of each in these tales. For example, will be applied to the room on the story of Ariel The Little Mermaid where elements of the design will be taken based on the character of Ariel, a mermaid who is the main character in this tale, which is adapted to the function space in the area of the room because her background, that the story of princess Ariel is can’t live out of the sea world (the residence).

Application of the interior as this would give the impression and the atmosphere are completely different in each room, giving a special attraction as visitors entered the room facilities at this boutique hotel. Interest point of this boutique hotel with a unusual theme is wanted to raise and preserve the tales that have been there and popular from the past to the present in order to be remembered by the community and also to attract tourists to visit and stay at this hotel. In addition, through the interior design and theme design and unique


(4)

xi concept expected the visitors and tourists to feel at home and enjoy the holiday atmosphere with new and unusual than to staying in normally boutique hotels.


(5)

xii

DAFTAR ISI

COVER... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN... iv

KATA PENGANTAR... vi

ABSTRAK... viii

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR DIAGRAM... xv

DAFTAR GAMBAR... xvi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Indentifikasi Masalah... 2

1.3 Rumusan Masalah... 3

1.4 Tujuan Perancangan... 3

1.5 Ide/Gagasan Perancangan... 3

1.6 Manfaat Perancangan... 4

1.7 Ruang Lingkup Perancangan... 5

1.8 Sistematika Penulisan... 5

BAB II STUDI LITERATUR PERANCANGAN ... 7

2.1 Sejarah Hotel ... 7

2.2 Definisi Hotel ... 8

2.3 Klasifikasi Hotel ... 8

2.4 Boutique Hotel ... 12

2.5 Klasifikasi Kamar Pada Hotel ... 14

2.6 Standar Material Pada Hotel ... 16

2.7 Produk, Fasilitas, dan Layanan Hotel ... 18

2.8 Akustik ... 20

2.9 Keamanan ... 20

2.10 Sistem Pencahayaan ... 21

2.11 Sistem Penghawaan ... 27

2.12 Standar Ergonomi Hotel... 27

2.13 Fairy Tales... 38


(6)

xiii

2.13.2 Kuesioner... 39

2.13.3 Sinopsis Ketujuh Jenis Fairy Tales Pada Boutique Hotel... 43

2.14 Studi Banding ... 50

2.14.1 Hotel Gumilang Sari... 50

2.14.2 Paris Disneyland Hotel... 53

2.14.3 Tokyo Disneyland Hotel... 56

BAB III DATA PERANCANGAN FAIRY TALES BOUTIQUE HOTEL DI BANDUNG... 59

3.1 Deskripsi Proyek ... 59

3.2 Analisa Site & Bangunan... 60

3.2.1 Analisa Site ... 60

3.2.2 Analisa Bangunan... 62

3.3 Analisa Fungsional... 62

3.3.1 Identifikasi User... 62

3.3.2 Struktur Organisasi... 63

3.3.3 Flow Activity... 64

3.4 Programming... 65

3.4.1 Tabel Kebutuhan Ruang... 65

3.4.2 Kedekatan Ruang (Bubble Diagram)... 66

3.4.3 Zoning & Blocking... 67

BAB IV ANALISA PERANCANGAN... 72

4.1 Ide Implementasi Tema dan Konsep... 72

4.1.1 Implementasi Tema... 72

4.1.2 Implementasi Konsep... 73

4.2 Perancangan Ruang... 82

4.2.1 Layout General Lantai Dasar... 82

4.2.2 Layout General Lantai 2... 85

4.2.3 Layout General Area Kamar Fairy Tales Boutique Hotel... 87

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 96

5.1 Simpulan... 96

5.2 Saran... 97


(7)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Hotel Butik dengan Hotel Lainnya... 14

Tabel 2.2 Standar Tingkatan Pencahayaan... 22

Tabel 3.1 Analisis Site Hotel Harper, Bandung... 61

Tabel 3.2 Analisis Bangunan Hotel Harper, Bandung... 62

Tabel 3.3 Struktur Organisasi Boutique Hotel... 63

Tabel 3.4 Flow Activity Tamu Yang Tidak Menginap... 64

Tabel 3.5 Flow Activity Tamu Yang Menginap... 64

Tabel 3.6 Flow Activity Staff Hotel... 64

Tabel 3.7 Kebutuhan Ruang... 66


(8)

xv

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 2.1 Top Fairy Tales of All Time... 39

Diagram 2.2 Gender Responden Kuesioner... 40

Diagram 2.3 Usia Responden Kuesioner... 40

Diagram 2.4 Frekuensi Berlibur per Tahun Responden Kuesioner... 41

Diagram 2.5 Pertimbangan Penginapan Responden... 41

Diagram 2.6 Fasilitas Penginapan Pilihan Responden... 41

Diagram 2.7 Dongeng Pilihan Responden... 42

Diagram 4.1 Penjabaran Tema... 73


(9)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rencana Pencahayaan Lobi Hotel... 23

Gambar 2.2 Rencana Pencahayaan Restoran... 24

Gambar 2.3 Rencana Pencahayaan Ballroom Hotel... 25

Gambar 2.4 Rencana Pencahayaan Ruang Tamu... 26

Gambar 2.5 Rencana Pencahayaan Koridor... 26

Gambar 2.6 Sirkulasi Area Kerja Resepsionis... 28

Gambar 2.7 Ergonomi Ketinggian Meja Resepsionis... 28

Gambar 2.8 Ergonomi Area Lounge... 29

Gambar 2.9 Sirkulasi Area Lounge... 29

Gambar 2.10 Sirkulasi Area Restaurant... 30

Gambar 2.11 Sirkulasi Pelayan Restaurant... 31

Gambar 2.12 Ergonomi Area Meja Bar... 32

Gambar 2.13 Sirkulasi Area Meja Bar... 33

Gambar 2.14 Ergonomi Tempat Tidur... 34

Gambar 2.15 Ergonomi Meja Make-up dan Lemari Meja... 34

Gambar 2.16 Lemari Pakaian dan Walk-in Closet... 35

Gambar 2.17 Ergonomi Area Lavatory... 36

Gambar 2.18 Ergonomi Ketinggian Area Lavatory... 37

Gambar 2.19 Ergonomi Area Closet dan Bidet... 37

Gambar 2.20 Ergonomi Area Shower... 38

Gambar 2.21 Alice in Wonderland... 43

Gambar 2.22 Cinderella... 44

Gambar 2.23 Ariel The Little Mermaid... 45

Gambar 2.24 Rapunzel... 46

Gambar 2.25 Snow White and The Seven Dwarfs... 47

Gambar 2.26 Beauty and The Beast... 48

Gambar 2.27 Hansel and Gretel... 49

Gambar 2.28 Facade pada Ottenville Boutique Hotel... 50

Gambar 2.29 Entrance pada Ottenville Boutique Hotel... 51

Gambar 2.30 Receptionist dan Lobby pada Ottenville Boutique Hotel... 51

Gambar 2.31 Superior Room pada Ottenville Boutique Hotel... 52

Gambar 2.32 Guest Room pada Ottenville Boutique Hotel... 52

Gambar 2.33 Facade pada Paris Disneyland Hotel... 53

Gambar 2.34 Entrance pada Paris Disneyland Hotel... 53

Gambar 2.35 Lobby pada Paris Disneyland Hotel... 54

Gambar 2.36 Swimming Pool pada Paris Disneyland Hotel... 54

Gambar 2.37 Sleeping Beauty room... 55

Gambar 2.38 Cinderella room... 55

Gambar 2.39 Tinkerbell room... 55


(10)

xvii

Gambar 2.41 Alice in Wonderland room... 57

Gambar 2.42 Beauty and The Beast room... 57

Gambar 2.43 Tinker Bell room... 58

Gambar 3.1 Zoning Lantai Semi Basement... 67

Gambar 3.2 Zoning Lantai 1... 67

Gambar 3.3 Zoning Lantai 3-10... 68

Gambar 3.4 Blocking Lantai Semi Basement... 68

Gambar 3.5 Blocking Lantai 1... 69

Gambar 3.6 Blocking Lantai 2... 69

Gambar 3.7 Blocking Lantai 3... 70

Gambar 3.8 Blocking Lantai 4... 70

Gambar 3.9 Blocking Lantai 5-9... 71

Gambar 3.10 Blocking Lantai 10... 71

Gambar 4.1 Konsep Ruang Alice in Wonderland... 75

Gambar 4.2 Konsep Ruang Cinderella... 76

Gambar 4.3 Konsep Ruang Ariel The Little Mermaid... 77

Gambar 4.4 Konsep Ruang Rapunzel... 78

Gambar 4.5 Konsep Ruang Snow White and The Seven Dwarfs... 79

Gambar 4.6 Konsep Ruang Beauty and The Beast... 80

Gambar 4.7 Konsep Ruang Hansel and Gretel... 81

Gambar 4.8 Denah Layout General... 82

Gambar 4.9 Perspektif Area Main Entrance... 83

Gambar 4.10 Perspektif Area Side Entrance... 83

Gambar 4.11 Perspektif Area Receptionist... 83

Gambar 4.12 Perspektif Area Lounge... 84

Gambar 4.13 Perspektif Area Tangga Lobby... 84

Gambar 4.14 Layout General Lantai 2... 85

Gambar 4.15 Perspektif Receptionist Hansel & Gretel Dessert Bar... 86

Gambar 4.16 Perspektif Hansel & Gretel Dessert Bar... 86

Gambar 4.17 Layout General Lantai 5-9... 87

Gambar 4.18 Layout General Lantai 10... 87

Gambar 4.19 Layout Beauty and The Beast Deluxe Room... 88

Gambar 4.20 Perspektif Beauty and The Beast Deluxe Room I... 89

Gambar 4.21 Perspektif Beauty and The Beast Deluxe Room II... 89

Gambar 4.22 Layout Ariel The Little Mermaid Junior Suite Room... 90

Gambar 4.23 Perspektif Area Ariel The Little Mermaid Junior Living Room... 91

Gambar 4.24 Perspektif Area Ariel The Little Mermaid Junior Bedroom... 91

Gambar 4.25 Layout Alice in Wonderland Executive Suite Room... 92

Gambar 4.26 Perspektif Area Alice in Wonderland Executive Living Room... 93

Gambar 4.27 Perspektif Area Alice in Wonderland Executive Dining Room... 93

Gambar 4.28 Perspektif Area Alice in Wonderland Executive Reading Room.... 94


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hotel merupakan sebuah fasilitas akomodasi yang menyediakan penginapan dan sekaligus dilengkapi dengan pelayanan makanan dan minuman yang bersifat komersil. Oleh karena bersifat komersil, hotel dilengkapi dengan fasiltass ruang yang menunjang, seperti hall, lobby, restoran, kantor pengelola dan lain-lain. Secara umum, kegiatan utama yang terjadi pada sebuah hotel adalah kegiatan bermukim, sehingga tuntutan kenyaman juga menjadi pertimbangan yang tak kalah pentingnya disamping keindahan ruangan.

Hotel dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kelas dan kemewahannya antara lain, luxury hotel, business hotel, dan boutique hotel. Kebanyakan hotel pada era ini adalah hotel butik atau lebih dikenal dengan lifestyle hotel, dikarenakan jenis hotel ini menyediakan nuansa baru yang jauh berbeda dari hotel biasanya. Tema yang


(12)

2 biasanya diangkat menjadi topik pada butik hotel diantaranya adalah hotel dengan tema nuansa alam, etnik atau budaya, flora, dan lainnya. Namun, tema-tema berikut sudah sering diangkat ke dalam desain sebuah hotel sehingga terkesan biasa dan tidak terlalu istimewa karena hotel dengan tema tersebut yang mulai banyak bermunculan.

Fairy tales merupakan hiburan yang diperuntukkan bagi semua umur, ternyata dapat juga dijadikan pertimbangan dalam mendesain sebuah hotel, yang tentu saja akan memunculkan kesan dan suasana yang unik, menyenangkan, dan tidak biasa. Fairy tales merupakan kumpulan cerita fiksi atau dongeng-dongeng anak kecil yang diciptakan untuk menyampaikan suatu pesan moral dalam kehidupan sehari-hari. Fairy tales memiliki tingkat kepopuleran yang terus meluas di kalangan masyarakat seperti yang dikutip dalam sebuah website lengkap dengan hasil polling suaranya, Top Fairy Tales of All Time (http://shareranks.com/2249,Top-Fairy-Tales-of-All-Time). Dalam website tersebut berdasarkan hasil polling terbanyak antara lain, Peter Pan, Snow White and The Seven Dwarfs, Rapunzel, Beauty and The Beast, Cinderella, Little Red Riding Hood, Three Little Pigs, Hansel and Gretel, Ariel The Little Mermaids, Aladdin and The Wonderful Lamp, Sleeping Beauty, Alice in Wonderland, Pinocchio, Thumbelina dan lainnya. Namun untuk mencapai hasil voting yang lebih akurat lagi, penulis melakukan survei melalui pembagian kuesioner kepada para responden supaya fairy tales yang akan diterapkan adalah berdasarkan suara terbanyak.

Dengan keberagaman potensi karakter dalam cerita fairy tales, penulis berupaya untuk mengaplikasikannya ke dalam ruang interior. Demi memuaskan keinginan peminat fairy tales di Indonesia, maka penulis mengangkat tematik fairy tales sebagai proyek tugas akhir penulis. Selain itu, penulis juga melihat bahwa fasilitas dengan tema fairy tales di Indonesia ini masih sangat minim. Hal inilah yang mendasari penulis untuk menyusun tugas akhir proyek hotel butik dengan tema fairy tales. Dalam desain hotel butik ini, penulis bermaksud mengangkat dan lebih menghidupkan lagi dongeng klasik yang populer bahkan beberapa masih digemari hingga saat ini.

1.2 Identifikasi Masalah

Di Kota Bandung terdapat banyak hotel butik yang bertematik alam atau nature, namun untuk hotel butik yang bertematik fairy tales masih sangat minim bahkan belum ada. Sementara itu, peminat fairy tales di Kota Bandung dikenal cukup banyak dari berbagai kalangan usia mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa yang sebagaimana telah dilakukan survei kuesioner pada kalangan tersebut. Maka dari itu,


(13)

3 penulis mencoba mengangkat hotel butik yang bertematik fairy tales dengan identifikasi masalah bagaimana pengaplikasian desain tematik pada fungsi hotel butik, bagaimana memadukan keragaman tiap jenis fairy tales dengan karakteristiknya masing-masing dapat diterapkan ke dalam interior hotel serta bagaimana pengaplikasian ketujuh jenis fairy tales pada hotel butik tersebut.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diajukan penulis sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaplikasian desain tematik pada fungsi hotel butik?

2. Bagaimana memunculkan keragaman dari ketujuh fairy tales pada interior hotel butik?

1.4 Tujuan Perancangan

Perancangan ini secara umum bertujuan untuk menjelaskan keselarasan elemen desain dari fairy tales pada interior hotel butik. Secara khusus perancangan ini bertujuan :

1. Menampilkan aspek-aspek yang menjadi iconic pada latar fairy tales melalui pengaplikasian iconic fairy tales, lighting dan elemen desain interior.

2. Menerapkan penggunaan bentuk, warna dan jenis material yang memunculkan atmosfir ruang dari ketujuh jenis fairy tales pada interior hotel butik.

1.5 Ide / Gagasan Perancangan

Demi mewujudkan identifikasi masalah diatas, penulis mengajukan tema besar,

yaitu “Fairy Tales” sebagai tema desain keseluruhan hotel, sedangkan konsepnya

adalah “Exploring The Tales” yang diterapkan sesuai fungsi ruang pada interior hotel.

Dalam hasil pilihan suara polling terbanyak pada kuesioner yang telah disebarkan, maka penulis berupaya sebagaimana konsumen dapat merasakan sentuhan desain melalui fasilitas ruang yang akan dirancang berdasarkan fungsi ruang dan karakter dari fairy tales tersebut. Jenis fairy tales yang akan diangkat menjadi tematik pada hotel butik ini antara lain, Alice in Wonderland, Cinderella, Ariel The Little Mermaids, Rapunzel, Snow White and The Seven Dwarfs, dan Hansel and Gretel. Adanya keberagaman dari berbagai latar cerita tokoh tersebut, penerapan desain pada hotel butik ini didasarkan pada iconic atau simbol yang menjadi latar cerita tokoh, warna


(14)

4 pakaian tokoh, ataupun setting tempat yang mewakili latar cerita tokoh fairy tales tersebut.

1.6 Manfaat Perancangan

Perancangan ini disusun oleh penulis untuk memberikan informasi desain yang tepat dan manfaat yang lebih bagi semua pihak. Untuk itu, manfaat yang diharapkan penulis dari perancangan ini antara lain:

1. User

Bagi user, perancangan ini memberikan kepuasaan pada penggemar fairy tales maupan user lainnya dalam bentuk perancangan interior oleh penulis. User yang ditujukan terutama adalah keluarga.

2. Penulis

Bagi penulis, perancangan ini disusun untuk memperoleh pengetahuan tambahan dan analisa mengenai terhadap perancangan interior hotel dengan tematik fairy tales berdasarkan literatur yang tertera.

3. Pembaca

Bagi pembaca, perancangan ini memberikan informasi dan pengetahuan untuk merancang sebuah hotel butik berdasarkan studi literatur tertera.

4. Jurusan Interior

Bagi jurusan interior, perancangan ini memberikan informasi dan analisa tambahan berupa observasi sebagai acuan dalam menulis laporan yang serupa. 5. Bidang Studi Desain Interior Arsitektur

Dalam bidang studi interior arsitektur, perancangan ini tidak hanya memberikan informasi tentang studi literatur desain tetapi juga bagaimana pengaplikasiannya terhadap desain interior.

6. Objek Studi

Bagi objek studi, perancangan ini bermanfaat untuk memberikan kontribusi dalam menyusun kebijakan desain yang lebih tepat supaya tidak terjadi kesalahan di masa mendatang.


(15)

5

1.7 Ruang Lingkup Perancangan

Lokasi denah ini merupakan Hotel Harper Pasteur yang beralamat di Jalan Dr. Djunjunan 162, Pasteur, Bandung, dimana target user-nya adalah yang berstatus family. Fasilitas yang terdapat pada hotel butik ini antara lain, lobby, lounge, alice restaurant, snow white spa, gift shop, hansel & gretek dessert bar, cinderella ballroom, indoor garden, swimming pool, kamar tidur (deluxe room, junior suite room & executive suite room), storage dan parking area. Pada kamar tidur hotel butik ini, terdapat 4 jenis kamar fairy tales yang sebagaimana dipilih sesuai latar cerita tokoh antara lain, Ariel The Little Mermaids, Rapunzel, dan Beauty and The Beast, serta tambahan Alice in Wonderland sebagai top voting pada hasil kuesioner yang telah dilakukan. Sebagai contoh akan diaplikasikan ruangan pada cerita Alice in Wonderland dimana elemen-elemen desainnya akan diambil berdasarkan iconic dari dongeng Alice, yang merupakan tokoh utama dalam dongeng ini, yang disesuaikan dengan fungsi ruang pada area restaurant karena dari latar cerita Alice yang sedang minum teh bersama teman-temannya (tempat berkumpul).

1.8 Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi latar belakang penulis dalam memilih dan menentukan judul. Disamping itu penulis juga menentukan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian ini.

BAB II Studi Literatur

Bab ini terdiri dari kajian pustaka yang berisi uraian penelitian yang pernah diteliti dan relavan dengan dengan permasalahan dalam penulisan ini dan digunakan sebagai bahan acuan untuk melakukan penulisan ini, dan berisi tentang teori-teori yang digunakan sebagai pendukung dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini. Teori tersebut meliputi sejarah hotel, pengertian hotel, klasifikasi hotel, klasifikasi kamar pada hotel, standar material pada hotel, boutique hotel, fairy tales, sistem pencahayaan, sistem penghawaan, standar ergonomi pada hotel, sinopsis fairy tales dan studi banding.

BAB III Analisa Perancangan

Pada bab ini dikemukankan hasil laporan penulisan yang disapat dari hasil pengumpulan data dan analisa data. Laporan tersebut merupakan jawaban pertanyaan penulisan yang tercantum pada Bab I, yang berisi deskripsi proyek, deskripsi site,


(16)

6 analisa site, deskripsi bangunan, analisa bangunan, struktur organisasi, identifikasi user dan programming.

BAB IV Analisa Perancangan

Pada bab ini akan menjelaskan penjabaran tentang tema dan konsep, dan hasil perancangan interior.

BAB V Penutup

Bab terakhir ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil penulisan yang dilakukan. Disamping itu juga berisi saran yang berkaitan dengan hasil penulisan yang telah dilakukan.


(17)

96

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dalam mendesain sebuah butik hotel, hal yang perlu diperhatikan terlebih dahulu latar belakang pada perancangan butik hotel tersebut supaya hasil rancangan dapat diminati oleh banyak pengunjung. Selain itu, juga perlu diperhatikan bahwa dalam merancang, hotel butik itu sendiri memiliki karakteristiknya sendiri yaitu bertematik dan unik dari hotel biasanya. Maka dari itu, jika suatu hotel butik ingin terus berkembang harus memiliki nilai intrinsik atau ciri khas dari tematik hotel butik itu sendiri.

Aspek yang menjadi ciri khas dari tematik hotel butik ini diaplikasikan melalui iconic dan karakter yang menjadi pusat pada latar cerita fairy tales yang diangkat. Selain itu, aspek lainnya diaplikasikan melalui faktor lighting yang menjadi ambience interior hotel, penerapan jenis material yang menampilkan ciri khas dari tematik fairy tales serta pengaplikasian elemen interior berdasarkan image fairy tales itu sendiri.

Dalam hotel butik yang bertema fairy tales ini, diketahui bahwa setiap jenis fairy tales yang diangkat memiliki karakter dan latar cerita yang beragam.


(18)

97 Maka dari itu, supaya memunculkan keberagaman dari ketujuh fairy tales tersebut, perancang menjabarkan elemen desain tersebut dengan mengaplikasikan bentuk, warna dan jenis material sebagai iconic untuk menampilkan atmosfir ruang dari ketujuh jenis fairy tales pada interior hotel butik. Pengaplikasian tersebut mencakupi elemen interior pada furnitur, ceiling dan elemen dinding interior, contohnya seperti pengaplikasian fairy tales yang bertema Beauty and The Beast dengan bentuk iconic mawar dan warna kuning sebagai aksen dominan dan elemen interior pada dinding bedhead kamar yang mengambil stilasi dari bentuk duri mawar atau pada tema Alice in Wonderland yang mengambil iconic cangkir sebagai furnitur di ruang makan.

5.2 Saran

Dalam perancangan hotel butik, tidak hanya aspek-aspek atau standar kriteria sebuah hotel butik saja yang harus diperhatikan tetapi juga perlu diperhatikan dari aspek-aspek kecil seperti efek penggunaan material dalam jangka panjang, penggunaan lighting pada setiap area hotel memiliki kuantitas cahaya yang berbeda, serta kenyamanan bagi staff dan tamu hotel yang beraktivitas di dalamnya harus terpenuhi.


(19)

i PERANCANGAN INTERIOR HOTEL BUTIK

DENGAN TEMA FAIRY TALES

MAKALAH TUGAS AKHIR

Dibuat Sebagai Prasyarat Kelulusan Program Studi Sarjana 1 Seni Rupa dan Desain

Disusun oleh : RUDY HARYANTO

1263078

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG 2016


(20)

(21)

(22)

xviii

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU:

Karlen, Mark dan James Benya. 2007. Dasar-Dasar Desain Pencahayaan. Jakarta: Erlangga.

Rumekso, SE. 2002. Housekeeping Hotel. Yogyakarta: Andi.

Rumekso, SE. 2008. Housekeeping Hotel Public Area Section Floor. Yogyakarta: Andi.

Rumekso, SE. 2009. Housekeeping Hotel Floor Section. Yogyakarta: Andi.

Sambodo, Agus. 2006. Dasar-Dasar Kantor Depan Hotel. Bandung: Alfabeta.

Satwiko, Prasasto. 2009. Fisika Bangunan. Yogyakarta: Andi.

Panero, Julius dan Martin Zelink. 1979. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta: Erlangga.

Wicaksono, Andie A. dan Endah Tisnawati. 2014. Teori InteriorI. Jakarta Timur: Griya Kreasi.

SUMBER INTERNET:

http://examples.yourdictionary.com/examples-of-fairy-tales.html (diakses pada 19:40 WIB, 16 September 2015)

http://shareranks.com/2249,Top-Fairy-Tales-of-All-Time. (diakses pada 17:33 WIB, 16 Agustus 2016)

http://www.academia.edu/6849916/SISTEM_TATA_UDARA_HVAC_DIGEDU NG_BERTINGKAT (diakses pada 17:49 WIB, 16 September 2016)

http://www.dailymail.co.uk/travel/travel_news/article-3032244/Down-rabbit-


(23)

xix Hatter-s-tea-party-dining-room.html (diakses pada 18:11 WIB, 13 September 2016)

http://www.disneyhotels.jp/english/tdh/room/chara.html (diakses pada 23:00 WIB, 13 November 2015)

http://www.disneylandparis.co.uk/hotels/disneyland-hotel/rates-rooms/ (diakses pada 20:00 WIB, 2 November 2015)

http://www.pegipegi.com/hotel/bandung/harper_pasteur_924784/?gclid=CJn9x7y Ils8CFcsp0wodfcgDxA (diakses pada 15.45 WIB, 17 September 2016)

http://www.readwritethink.org/files/resources/lesson_images/lesson42/RWT027-4.pdf (diakses pada 10.35 WIB, 15 September 2016)


(1)

97 Maka dari itu, supaya memunculkan keberagaman dari ketujuh fairy tales tersebut, perancang menjabarkan elemen desain tersebut dengan mengaplikasikan bentuk, warna dan jenis material sebagai iconic untuk menampilkan atmosfir ruang dari ketujuh jenis fairy tales pada interior hotel butik. Pengaplikasian tersebut mencakupi elemen interior pada furnitur, ceiling dan elemen dinding interior, contohnya seperti pengaplikasian fairy tales yang bertema Beauty and The Beast dengan bentuk iconic mawar dan warna kuning sebagai aksen dominan dan elemen interior pada dinding bedhead kamar yang mengambil stilasi dari bentuk duri mawar atau pada tema Alice in Wonderland yang mengambil iconic cangkir sebagai furnitur di ruang makan.

5.2 Saran

Dalam perancangan hotel butik, tidak hanya aspek-aspek atau standar kriteria sebuah hotel butik saja yang harus diperhatikan tetapi juga perlu diperhatikan dari aspek-aspek kecil seperti efek penggunaan material dalam jangka panjang, penggunaan lighting pada setiap area hotel memiliki kuantitas cahaya yang berbeda, serta kenyamanan bagi staff dan tamu hotel yang beraktivitas di dalamnya harus terpenuhi.


(2)

i PERANCANGAN INTERIOR HOTEL BUTIK

DENGAN TEMA FAIRY TALES

MAKALAH TUGAS AKHIR

Dibuat Sebagai Prasyarat Kelulusan Program Studi Sarjana 1 Seni Rupa dan Desain

Disusun oleh : RUDY HARYANTO

1263078

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG 2016


(3)

(4)

(5)

xviii DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU:

Karlen, Mark dan James Benya. 2007. Dasar-Dasar Desain Pencahayaan. Jakarta: Erlangga.

Rumekso, SE. 2002. Housekeeping Hotel. Yogyakarta: Andi.

Rumekso, SE. 2008. Housekeeping Hotel Public Area Section Floor. Yogyakarta: Andi.

Rumekso, SE. 2009. Housekeeping Hotel Floor Section. Yogyakarta: Andi. Sambodo, Agus. 2006. Dasar-Dasar Kantor Depan Hotel. Bandung: Alfabeta.

Satwiko, Prasasto. 2009. Fisika Bangunan. Yogyakarta: Andi.

Panero, Julius dan Martin Zelink. 1979. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta: Erlangga.

Wicaksono, Andie A. dan Endah Tisnawati. 2014. Teori InteriorI. Jakarta Timur: Griya Kreasi.

SUMBER INTERNET:

http://examples.yourdictionary.com/examples-of-fairy-tales.html (diakses pada 19:40 WIB, 16 September 2015)

http://shareranks.com/2249,Top-Fairy-Tales-of-All-Time. (diakses pada 17:33 WIB, 16 Agustus 2016)

http://www.academia.edu/6849916/SISTEM_TATA_UDARA_HVAC_DIGEDU NG_BERTINGKAT (diakses pada 17:49 WIB, 16 September 2016)


(6)

xix Hatter-s-tea-party-dining-room.html (diakses pada 18:11 WIB, 13 September 2016)

http://www.disneyhotels.jp/english/tdh/room/chara.html (diakses pada 23:00 WIB, 13 November 2015)

http://www.disneylandparis.co.uk/hotels/disneyland-hotel/rates-rooms/ (diakses pada 20:00 WIB, 2 November 2015)

http://www.pegipegi.com/hotel/bandung/harper_pasteur_924784/?gclid=CJn9x7y Ils8CFcsp0wodfcgDxA (diakses pada 15.45 WIB, 17 September 2016)