Perancangan Interior Woman Day Spa dengan Tema "Urbanature".

(1)

i

Universitas Kristen Maranatha

Abstrak

Di kota kota besar SPA merupakan salah satu alternatif kegiatan kebugaran atau kesehatan yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh. SPA merupakan singkatan dari Solus Per Aqua atau Sanitas Per Aqua, dalam bahasa Indonesia berarti sehat melalui air. Dengan adanya SPA user dapat merasakan ketenangan dan keluar sejenak dari rutinitas yang mereka lakukan. Tidak hanya merasakan kesegaran jasmani namun SPA dapat membuat user merasa segar dan bugar kembali saat melakukan rutinitas sehari–hari. Oleh karena itu pengaruh suasana ruang dalam interior SPA merupakan salah satu faktor penting.

Desain interior pada Woman Day SPA ini didasarkan pada suasana relaks yang merupakan tujuan dari sebuah SPA. Penerapan suasana relaks ditampilkan dengan mengangkat suasana nature yang dikombinasikan dengan gaya urban yang merupkan karakteristik kehidupan kota. Pada penerapannya tema “Urbanature” dibagi menjadi 3 suasana berbeda. Dimana terdapat area dengan suasana urban yang ditampilkan lebih dominan, suasana nature yang lebih dominan dan suasana urban dan nature yang ditampilkan secara seimbang. Pembagian suasana ini ditampilkan untuk memberikan suasana nature di dalam kehidupan urban dengan pengalaman ruang yang berbeda.


(2)

ii

Universitas Kristen Maranatha

Abastrct

In the cities, SPA is one of alternative to keep healthy that can improve the health of body. Meaning of SPA is Solus Per Aqua or Sanitas Per Aqua, in Indonesia means healthy through the water. With SPA, user can feel calm and out a moment from a routine they do. Not only feel the physucal freshness, but SPA also can make user feel fresh and fit again when doing daily routine. Therefore, the effectof room athmospherin the interior Spa is one of an important factor.

This interior design of Woman Day SPA is based on relax atmosphere which is the purpose of SPA. The application of relaxed athmosphere shown by concept nature combined with urban style which is the characteristic of the city life style. In its application of theme urbanature is divide into 3 different atmosphere. First area shown more about urban concept. Second area shown more about the nature concept, and the third area shown urban and nature concept inbalanced. This athmosphere shown to provide nature concept in urban life style with different space experience.


(3)

v

Universitas Kristen Maranatha

Daftar Isi

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi... v

Daftar Gambar ... ix

Daftar Tabel ... xii

Daftar Bagan ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Ide / Gagasan Perancangan ... 3

1.4. Rumusan Masalah ... 4

1.5. Tujuan Perancangan ... 4

1.6. Manfaat Perancangan ... 5

1.7. Batasan Perancangan ... 5

1.8. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II WOMAN DAY SPA DAN STUDI PENDEKATAN RUANG 2.1. SPA ... 7

2.1.1. Definisi SPA ... 7

2.1.2. Sejarah SPA ... 8

2.1.3. Sejarah SPA di Indonesia ... 9

2.1.4. Kategori SPA ... 10


(4)

vi

Universitas Kristen Maranatha

2.1.6. Perawatan SPA ... 12

2.2. Cafe ... 25

2.3. Standar Ruangan SPA ... 27

2.3.1. Fasilitas Umum ... 27

2.3.2. Fasilitas Penunjang ... 27

Sumber : Dokumentasi Pribadi ... 27

2.3.3. Fasilitas SPA ... 28

2.3.4. Fasilitas Pengelola ... 28

2.3.5. Fasilitas Service ... 29

2.3.6. Fasilitas Parkir ... 30

2.4. Standar Fasilitas SPA ... 31

2.4.1. Lobby ... 31

2.4.2. Area Peregangan ... 33

2.4.3. Bathub / Shower ... 33

2.4.4. Tempat Tidur ... 35

2.4.5. Sauna ... 36

2.4.6. Cafe ... 39

2.4.7. Standar Penyimpanan ... 41

2.4.8. Laundry ... 42

2.5. Standar Fungsi Ruang ... 43

2.5.1. Pencahayaan ... 43

2.5.2. Penghawaan ... 45

2.5.3. Akustik ... 46

2.5.4. Warna ... 46

2.6. Tinjauan Elemen Interior ... 47

2.6.1. Lantai ... 47

2.6.2. Dinding ... 49

2.6.3. Plafon ... 49


(5)

vii

Universitas Kristen Maranatha BAB III

DAY SPA DENGAN TEMA “URBANATURE

3.1. Deskripsi Proyek ... 55

3.2. Deskripsi Site ... 57

3.2.1. Analisa Fungsi ... 57

3.2.2. Analisa Site (Makro) ... 58

3.2.3. Analisa Building (Mikro) ... 62

3.3. Identifikasi User ... 63

3.4. Flow Activity ... 66

3.4.1. Flow Activity Pengelola ... 66

3.4.2. Flow Activity Pengunjung ... 67

3.5. Kebutuhan Ruang ... 67

3.6. Kriteria Ruang ... 70

3.7. Ide Konsep Pada Objek Studi ... 71

3.7.1. “Urbannature” ... 71

3.7.2. Implementasi Konsep Pada Desain ... 72

3.8. Bubble Diagram Kedekatan Ruang ... 76

3.9. Zoning Blocking ... 77

BAB IV PERANCANGAN “URBANATURESPA 4.1. Penerapan Tema dan Konsep Pada Desain ... 78

4.1.1. Konsep Bentuk ... 79

4.1.2. Konsep Warna ... 79

4.1.3. Konsep Material ... 80

4.1.4. Konsep Pencahayaan ... 80

4.1.5. Konsep Tekstur ... 81

4.2. Perancangan General ... 82


(6)

viii

Universitas Kristen Maranatha

4.2.2. Potongan General ... 82

4.3. Perancangan Area Khusus ... 83

4.3.1. Lounge dan Receptionist ... 84

4.3.2. Loker dan Ruang Ganti ... 85

4.3.3. Koridor Transisi ... 86

4.3.4. Cleansing dan Stretching Area ... 86

4.3.5. SPA Room dan VIP Room ... 88

4.3.6. Sauna dan Toilet ... 91

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 92

5.2. Saran ... 93


(7)

ix

Universitas Kristen Maranatha

Daftar Gambar

Gambar 2. 1 Ruang Mandi Rendam ... 14

Gambar 2. 2 Gambar Ruang Sauna... 15

Gambar 2. 3 Terapi Aroma ... 16

Gambar 2. 4 Massage ... 18

Gambar 2. 5 Body SPA ... 18

Gambar 2. 6 Terapi Batu ... 19

Gambar 2. 7 Masker Wajah ... 21

Gambar 2. 8 Hair SPA ... 21

Gambar 2. 9 Perawatan Tangan dan Kaki ... 22

Gambar 2. 10 V SPA ... 24

Gambar 2. 11 Kafe Vegetarian... 25

Gambar 2. 12 Makanan Vegetarian ... 26

Gambar 2. 13 Standar Meja Lobby ... 32

Gambar 2. 14 Standar Ergonomi Tempat Duduk Ruang Penerimaan Tamu ... 32

Gambar 2. 15 Standar Kebutuhan Ruang yang Dibutuhkan Pada Gym ... 33

Gambar 2. 16 Standar Ergonomi pada Area Shower & Bathtub... 34

Gambar 2. 17 Standar Ergonomi Jangkauan Shower dan Jarak Bersih ... 35

Gambar 2. 18 Standar Ergonomi Tempat Tidur... 36

Gambar 2. 19 Standar Ergonomi Ruang Sauna ... 37

Gambar 2. 20 Standar Ergonomi Ruang Sauna ... 38

Gambar 2. 21 Standar Ergonomi Ruang Sauna ... 38

Gambar 2. 22 Standar Ergonomi Ruang Sauna ... 39

Gambar 2. 23 Standar Ergonomi Ruang Sauna ... 39

Gambar 2. 24 Standar Ergonomi dan Sirkulasi Kafe pada Area Duduk ... 40

Gambar 2. 25 Standar Ergonomi dan Sirkulasi pada Area Makan ... 40

Gambar 2. 26 Standar Ergonomi dan Sirkulasi pada Fasilitas Penyimpanan ... 41

Gambar 2. 27 Standar Kabinet Penyimpanan dan Bak Cuci ... 41

Gambar 2. 28 Standar Ergonomi Ruang laundry ... 42


(8)

x

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 2. 30 Spectrum Earna ... 46

Gambar 2. 31 Logo Kekayon SPA ... 50

Gambar 2. 32 R.Ganti, R.Cuci tangan dan kaki ... 51

Gambar 2. 33 Ruang Perawatan Kekayon SPA 1, 2 dan 3 ... 52

Gambar 2. 34 Ruang Perawatan Kekayon SPA 4 dan 5 ... 53

Gambar 2. 35 Ruang Perawatan Vip ... 53

Gambar 2. 36 Elemen Interior dan Elemen Dekoratif Kekayon SPA... 54

Gambar 3. 1 Site Bangunan Tampak Depan ... 56

Gambar 3. 2 Peta Lokasi Bangunan Cascade... 58

Gambar 3. 3 Site Bangunan Cascade ... 58

Gambar 3. 4 Denah Lantai 3 ... 59

Gambar 3. 5 Jalan Utama Bangunan Cascade ... 60

Gambar 3. 6 Bagian Depan Kanan Bangunan Cascade ... 60

Gambar 3. 7 Bagian Samping Kiri Dan Kanan Cascade ... 60

Gambar 3. 8 Studi Image Konsep Perancangan ... 72

Gambar 3. 9 Konsep Bentuk ... 73

Gambar 4. 1 Partisi Garis Kayu ... 79

Gambar 4. 2 Konsep Warna ... 79

Gambar 4. 3 Konsep Material ... 80

Gambar 4. 4 Konsep Tekstur ... 81

Gambar 4. 5 Denah General SPA ... 82

Gambar 4. 6 Potongan A-A' ... 82

Gambar 4. 7 Potongan B-B' ... 83

Gambar 4. 8 Denah Khusus SPA ... 83

Gambar 4. 9 Area Lounge ... 84

Gambar 4. 10 Receptionist ... 85

Gambar 4. 11 Koridor Transisi ... 86

Gambar 4. 12 Entrance Sretching ... 87

Gambar 4. 13 Cleansing Area ... 87


(9)

xi

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4. 15 Partisi Botol ... 89

Gambar 4. 16 Furniture SPA ... 89

Gambar 4. 17 SPA Room ... 90


(10)

xii

Universitas Kristen Maranatha

Daftar Tabel

tabel 2. 1 Analisa Kebutuhan Fasilitas Umum ... 27

Tabel 2. 2 Tabel Analisis Kebutuhan Ruang Fasilitas Penunjang SPA ... 27

Tabel 2. 3 Tabel Analisis Kebutuhan Ruang Fasilitas SPA ... 28

Tabel 2. 5 Tabel Analisis Kebutuhan Ruang Fasilitas Pengelola ... 28

Tabel 2. 6 Tabel Analisis Kebutuhan Ruang Fasilitas Service ... 29

Tabel 2. 7 Tabel Analisis Kebutuhan Ruang Fasilitas Parkir ... 30

Tabel 3. 1 Analisa Site ... 61

Tabel 3. 2 Tabel Analisa Bangunan ... 62

Tabel 3. 3 Tabel Kebutuhan Ruang Area Public ... 67

Tabel 3. 4 Tabel Kebutuhan Ruang Area Perawatan SPA ... 68

Tabel 3. 5 Tabel Kebutuhan Ruang Area Pengelola Dan Service... 69


(11)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

Daftar Bagan

bagan 3. 1 Identifikasi Pengunjung ... 64

Bagan 3. 2 Bagan Identifikasi Pengelola ... 64

Bagan 3. 3 Bagan Aktivitas Pengelola ... 66

Bagan 3. 4 Bagan Aktivitas Pengunjung... 67

Bagan 3. 5 Konsep Urbanature ... 71

Bagan 3. 6 Konsep Bentuk ... 73

Bagan 3. 7 Konsep Warna ... 73

Bagan 3. 8 Konsep Material ... 74

Bagan 3. 9 Konsep Pencahayaan ... 75

Bagan 3. 10 Konsep Tekstur ... 75

Bagan 3. 11 Bubble Diagram Kebutuhan Ruang ... 76


(12)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Di era modern ini, aktivitas dan tututan gaya hidup seseorang terus meningkat. Aktivitas yang padat serta persaingan hidup yang ketat dapat menguras tenaga dan pikiran. Apabila tidak diimbangi dengan pola hidup yang sehat dan seimbang (body, mind and soul) maka dapat menyebabkan penurunan kualitas kesehatan terutama pikiran (stress) atau bahkan depresi. Jika hal tersebut tidak diatasi dengan benar maka akan berpengaruh terhadap metabolisme tubuh yang tidak lancar. Dalam keadaan ini akhirnya tubuh menjadi rentan oleh penyakit, frustasi dan terganggunya hubungan sosial, sehingga pada tingkat yang lebih ekstrim, dapat memicu tindak kekerasan karena depresi yang berlebihan.


(13)

Universitas Kristen Maranatha 2

Depresi adalah penyakit yang menyerang keseluruhan hidup seseorang, meliputi seluruh tubuh, suasana perasaan dan pikiran. Para klinikus percaya bahwa peristiwa kehidupan memegang peranan penting dalam terjadinya depresi. Comer (1995) menemukan bahwa dokter-dokter terkemuka mengatakan bahwa depresi itu berasal dari peristiwa-peristiwa yang penuh dengan stres. Oleh karena itu, orang perlu meluangkan waktu guna memulihkan kesehatan jiwa dan raganya, salah satunya dengan melakukan terapi.

Di kota kota besar rutinitas SPA merupakan salah satu alternatif kegiatan kebugaran atau kesehatan yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Karena dengan adanya SPA pengunjung dapat merasakan ketenangan dan keluar sejenak dari rutinitas yang mereka lakukan. Selain itu seiring dengan perkembangan zaman, SPA tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan agar tampil prima, tetapi telah menjadi suatu gaya hidup bagi kalangan masyarakat tertentu terutama kaum perempuan.

SPA adalah sebuah singkatan dari Solus Per Aqua atau Sanitas Per Aqua, dalam bahasa Indonesia berarti sehat melalui air. Dengan kata lain, SPA adalah sarana perawatan kesehatan menggunakan air. Konsep SPA ini memanfaatkan sumber air panas yang memiliki mineral tertentu untuk menyehatkan tubuh. Pada dasarnya, perawatan SPA menggunakan rendaman air, air mengalir, atau pancuran disertai ramuan yang memberikan dampak memelihara, meningkatkan ataupun memulihkan kesehatan. SPA dikelompokkan dalam dua jenis, wellness SPA atau health SPA yaitu SPA yang orientasinya pada kesehatan dan peningkatan penampilan diri dan kecantikan, dan medical SPA, yaitu SPA yang orientasinya untuk penyembuhan yang diterapkan di klinik atau rumah sakit.

Fasilitas SPA yang dibuat dilengkapi dengan cafe and lounge. Tidak hanya sekedar menghabiskan waktu untuk menikmati rangkaian perawatan yang disediakan namun dengan adanya SPA ini juga diharapkan dapat mengingatkan pada masyarakat akan pentingnya hidup sehat, karena biasanya aktivitas di kehidupan kota membuat masyarakat lupa akan pentingnya hidup sehat.


(14)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.2. Identifikasi Masalah

Kesibukan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan manusia, dimana dalam kehidupan modern ini tingkat kesibukan manusia semakin meningkat sehingga memberikan tuntutan yang baru terutama bagi kaum wanita. Dalam kehidupan yang semakin modern kaum wanita memiliki banyak kesibukan yang membuat mereka lupa akan pentingnya kesehatan jasmani ataupun rohani. Tuntutan karir dan keluarga ataupun aktivitas sehari–hari membuat kaum wanita tidak lagi mempedulikan kehidupannya sendiri. Untuk itu SPA bagi kaum wanita ini merupakan salah satu solusi bagi kaum wanita modern untuk keluar dari rutinitas padat sehari – hari dan menikmati perawatan SPA. Selain itu tidak hanya dapat melakukan perawatan secara personal namun SPA ini juga dapat digunakan sebagai tempat berkumpul bagi para kaum wanita untuk melakukan perawatan SPA bersama.

1.3. Ide / Gagasan Perancangan

SPA yang dibuat lebih spesifik yaitu day SPA yang berada di tengah kota. Kehidupan masyarakat kota penuh dengan rutinitas yang monoton, selain membuat penat juga berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Pada rancangan SPA ini dilengkapi dengan aktivitas peregangan yang dapat membantu melemaskan otot-otot sebelum melakukan perawatan SPA.

Fasilitas SPA yang disediakan dalam rancangan ini dikhususkan bagi kaum perempuan yang dapat digunakan baik untuk invidu ataupun berkelompok. Selain melakukan rangkaian perawatan, SPA ini juga dapat digunakan bagi kaum wanita untuk saling bersosialisasi ditengah kesibukan yang padat. Sehingga setelah melakukan perawatan SPA para kaum wanita dapat kembali bugar untuk menjalani rutinitas sehari – hari.


(15)

Universitas Kristen Maranatha 4

1.4. Rumusan Masalah

Interior dalam sebuah ruangan tidak hanya memiliki tuntutan fungsional melainkan juga memiliki tuntutan psikologis. Tututan fungsional merupakan tuntutan utama yang harus diperhatikan, apabila tuntutan ini tidak terpenuhi maka sebuah desain tidak dapat menjawab kebutuhan yang ada. Sedangkan tuntutan psikologis merupakan pendukung dari tuntutan fungsional. Tidak kalah pentingnya tuntutan ini juga memiliki pengaruh yang besar tehadap peranan suatu ruang. Dimana tuntutan ini dapat membentuk suasana ruang tertentu sehingga dapat memberikan pengalaman yang berbeda pada suatu ruang.

Dalam sebuah perawatan SPA suasana rileks merupakan salah satu hal penting yang dapat mendukung aktivitas SPA. Karena susana rileks dapat membantu pengunjung untuk menikmati rangkaian SPA secara utuh. Suasana rileks dapat dibentuk melalui elemen interior yang terdapat pada sebuah ruang.

Maka dalam rancangan SPA ini dapat di rumuskan masalah – masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang desain interior yang mendukung terciptanya kondisi ruang yang nyaman dan tenang pada bangunan yang berada ditengah keramaian kota?

2. Bagaimana menerapkan tema “urbanature” yang mendukung perawatan SPA?

1.5. Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ini adalah:

1. Merancang desain interior yang menciptakan suasana nyaman dan tenang pada bangunan yang berada ditengah keramaian kota. 2. Merancang desain interior dengan penerapan konsep “urbanature


(16)

Universitas Kristen Maranatha 5

1.6. Manfaat Perancangan

Dengan adanya laporan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya:

1. Bagi Penulis.

Dapat lebih memahami rancangan interior SPA khususnya “day SPA’’. Selain itu dapat menjadi bekal yang baik bagi penulis ketika terjun ke dunia kerja di kemudian hari.

2. Bagi Fakultas Seni Rupa dan Desain, jurusan Desain Interior Arsitektur, Universitas Kristen Maranatha.

Dapat menjadi sumbangan wawasan keilmuan mengenai

perancangan ‘’Day SPA’’bagi lingkungan akademik Seni Rupa dan Desain.

3. Bagi Pembaca

Laporan Tugas Akhir ini dapat menjadi inspirasi dan sumber yang dapat bermanfaat.

1.7. Batasan Perancangan

Dalam perancangan ini akan menitik beratkan pada beberapa ruang meliputi lobby dan ruang perawatan SPA meliputi area stretching, cleansing, ruang massage, ruang body SPA, ruang sauna dan kamar mandi. Pada perancangan ini akan menyediakan fasilitas SPA dengan mengangkat tema urbanature yang membawa kembali suasana nature dalam kehidupan masyarakat urban.

1.8. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Menjelaskan latar belakang masalah, ide atau gagasan perancangan, batasan masalah, identifikasi masalah perancangan, tujuan perancangan, dan sistematika penulisan.


(17)

Universitas Kristen Maranatha 6

Bab II Studi Literatur

Menjelaskan konsep dasar dari day SPA, studi literatur, standar fungsi dan studi ergonomik, dan analisa serta pembahasan konsep dasar.

Bab III Deskripsi Objek Studi

Menjelaskan tentang objek studi, site analysis, konsep dan tema perancangan, analisis fungsional dan programming, zoning, blocking, kebutuhan ruang, buble diagram, dan studi image.

Bab IV Perancangan SPA

Perancangan dalam bentuk gambar desain yang diterapkan pada penataan layout ruang dan penerapan interior.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Berupa kesimpulan penulis setelah melakukan proses studi mengenai day SPA dan setelah melakukan proses perancangan interior untuk fasilitas tersebut.


(18)

Universitas Kristen Maranatha 92

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Suasana ruang merupakan aspek penting dalam sebuah rancangan SPA . Tema Urbanature diambil berangkat dari gaya hidup masyarakat urban yang mulai jauh dari lingkungan alam. Adanya tema pada perancangan SPA ini ingin membawa kembali suasana nature ke dalam kehidupan kota khususnya bagi kaum perempuan. Di kehidupan yang modern ini kaum perempuan dipenuhi dengan berbagai kegiatan baik itu karier, keluarga ataupun aktivitas sehari – hari yang padat. Rancangan SPA ini diharapkan dapat membuat kaum perempuan untuk merasakan relaksasi dan melakukan perawatan sehingga membuat mereka menjadi lebih bugar dan dapat kembali melakukan aktivitas yang padat.


(19)

Universitas Kristen Maranatha 93

Tema urbanature yang merupakan duahal yang kontras ini di tampilkan dalam tiga suasana ruang yang berbeda, dimana pada beberapa area lebih menampilkan suasana urban / natur dan pada area lain menampilkan suasana urbanature secara seimbang. Pembagian suasana ini ditujukan agar tema urbanature yang ditampilkan dapat dirasakan dengan suasana yang berbeda

5.2. Saran

Dalam perancangan SPA suasana ruang sangat berpengaruh penting bagi kenyamanan user saat melakukan rangkaian perawatan. Perancangan SPA ini menitik beratkan pada dua aspek besar yaitu lingkungan dan pencapaian suasana ruang yang mampu membuat user merasa relaks. Selain itu perancangan sebaiknya disesuaikan dengan lingkungan / kebutuhan disekitarnya sehingga tidak hanya mendapatkan manfaat dari rangkaian perawatan namun sebuah tempat SPA juga dapat memberikan fungsi lain seperti tempat berkumpul dan menghabiskan waktu bersama. Rancang SPA yang berada di kota Bandung ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kaum wanita khususnya di perkotaan untuk mendapatkan rileksasi di sela - sela kesibukan yang padat dan juga dapat digunakan untuk berkumpul dan sebagai tempat bersosialisasi.


(20)

Universitas Kristen Maranatha 94

Daftar Pustaka

Panero, Julius; Zelnik, Martin. 1979: hal.192. Human Dimension and Interior Space.Jakarta. Penerbit Erlangga.

Darmasetiawan, Christian.1991. Teknik Pencahayaan dan Tata Letak Lampu, Jakarta:PTGramedia Widiasarana

Neufert, Ernst. 2000. Architect’s Data. Jakarta : Erlangga

Jumarani, Louise. 2009. The Essence of Indonesia SPA . Jakarta : Gramedia Benge & Tara, Sophie & Elizabeth. 2000. Buku Pintar Terapi Spa. Jakarta :

Taramedi & Restu Agung.

Akmal, Imelda. 2006. Lighting. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama D.K.Ching, F (1996). Ilustrasi Desain Interior. Jakarta: Erlangga

www.luxuryfamilyhotels.co.uk www.duniaperempuan.com Interiordesain.co.id


(1)

1.4. Rumusan Masalah

Interior dalam sebuah ruangan tidak hanya memiliki tuntutan fungsional melainkan juga memiliki tuntutan psikologis. Tututan fungsional merupakan tuntutan utama yang harus diperhatikan, apabila tuntutan ini tidak terpenuhi maka sebuah desain tidak dapat menjawab kebutuhan yang ada. Sedangkan tuntutan psikologis merupakan pendukung dari tuntutan fungsional. Tidak kalah pentingnya tuntutan ini juga memiliki pengaruh yang besar tehadap peranan suatu ruang. Dimana tuntutan ini dapat membentuk suasana ruang tertentu sehingga dapat memberikan pengalaman yang berbeda pada suatu ruang.

Dalam sebuah perawatan SPA suasana rileks merupakan salah satu hal penting yang dapat mendukung aktivitas SPA. Karena susana rileks dapat membantu pengunjung untuk menikmati rangkaian SPA secara utuh. Suasana rileks dapat dibentuk melalui elemen interior yang terdapat pada sebuah ruang.

Maka dalam rancangan SPA ini dapat di rumuskan masalah – masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang desain interior yang mendukung terciptanya kondisi ruang yang nyaman dan tenang pada bangunan yang berada ditengah keramaian kota?

2. Bagaimana menerapkan tema “urbanature” yang mendukung

perawatan SPA?

1.5. Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ini adalah:

1. Merancang desain interior yang menciptakan suasana nyaman dan tenang pada bangunan yang berada ditengah keramaian kota. 2. Merancang desain interior dengan penerapan konsep “urbanature


(2)

Universitas Kristen Maranatha 5

1.6. Manfaat Perancangan

Dengan adanya laporan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya:

1. Bagi Penulis.

Dapat lebih memahami rancangan interior SPA khususnya “day SPA’’. Selain itu dapat menjadi bekal yang baik bagi penulis ketika terjun ke dunia kerja di kemudian hari.

2. Bagi Fakultas Seni Rupa dan Desain, jurusan Desain Interior Arsitektur, Universitas Kristen Maranatha.

Dapat menjadi sumbangan wawasan keilmuan mengenai perancangan ‘’Day SPA’’bagi lingkungan akademik Seni Rupa dan Desain.

3. Bagi Pembaca

Laporan Tugas Akhir ini dapat menjadi inspirasi dan sumber yang dapat bermanfaat.

1.7. Batasan Perancangan

Dalam perancangan ini akan menitik beratkan pada beberapa ruang meliputi lobby dan ruang perawatan SPA meliputi area stretching, cleansing, ruang massage, ruang body SPA, ruang sauna dan kamar mandi. Pada perancangan ini akan menyediakan fasilitas SPA dengan mengangkat tema urbanature yang membawa kembali suasana nature dalam kehidupan masyarakat urban.

1.8. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Menjelaskan latar belakang masalah, ide atau gagasan perancangan, batasan masalah, identifikasi masalah perancangan, tujuan perancangan, dan sistematika penulisan.


(3)

Bab II Studi Literatur

Menjelaskan konsep dasar dari day SPA, studi literatur, standar fungsi dan studi ergonomik, dan analisa serta pembahasan konsep dasar.

Bab III Deskripsi Objek Studi

Menjelaskan tentang objek studi, site analysis, konsep dan tema perancangan, analisis fungsional dan programming, zoning,

blocking, kebutuhan ruang, buble diagram, dan studi image.

Bab IV Perancangan SPA

Perancangan dalam bentuk gambar desain yang diterapkan pada penataan layout ruang dan penerapan interior.

Bab V Kesimpulan dan Saran

Berupa kesimpulan penulis setelah melakukan proses studi mengenai day SPA dan setelah melakukan proses perancangan interior untuk fasilitas tersebut.


(4)

Universitas Kristen Maranatha 92

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Suasana ruang merupakan aspek penting dalam sebuah rancangan SPA . Tema Urbanature diambil berangkat dari gaya hidup masyarakat urban yang mulai jauh dari lingkungan alam. Adanya tema pada perancangan SPA ini ingin membawa kembali suasana nature ke dalam kehidupan kota khususnya bagi kaum perempuan. Di kehidupan yang modern ini kaum perempuan dipenuhi dengan berbagai kegiatan baik itu karier, keluarga ataupun aktivitas sehari – hari yang padat. Rancangan SPA ini diharapkan dapat membuat kaum perempuan untuk merasakan relaksasi dan melakukan perawatan sehingga membuat mereka menjadi lebih bugar dan dapat kembali melakukan aktivitas yang padat.


(5)

Tema urbanature yang merupakan duahal yang kontras ini di tampilkan dalam tiga suasana ruang yang berbeda, dimana pada beberapa area lebih menampilkan suasana urban / natur dan pada area lain menampilkan suasana urbanature secara seimbang. Pembagian suasana ini ditujukan agar tema urbanature yang ditampilkan dapat dirasakan dengan suasana yang berbeda

5.2. Saran

Dalam perancangan SPA suasana ruang sangat berpengaruh penting bagi kenyamanan user saat melakukan rangkaian perawatan. Perancangan SPA ini menitik beratkan pada dua aspek besar yaitu lingkungan dan pencapaian suasana ruang yang mampu membuat user merasa relaks. Selain itu perancangan sebaiknya disesuaikan dengan lingkungan / kebutuhan disekitarnya sehingga tidak hanya mendapatkan manfaat dari rangkaian perawatan namun sebuah tempat SPA juga dapat memberikan fungsi lain seperti tempat berkumpul dan menghabiskan waktu bersama. Rancang SPA yang berada di kota Bandung ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kaum wanita khususnya di perkotaan untuk mendapatkan rileksasi di sela - sela kesibukan yang padat dan juga dapat digunakan untuk berkumpul dan sebagai tempat bersosialisasi.


(6)

Universitas Kristen Maranatha 94

Daftar Pustaka

Panero, Julius; Zelnik, Martin. 1979: hal.192. Human Dimension and Interior

Space.Jakarta. Penerbit Erlangga.

Darmasetiawan, Christian.1991. Teknik Pencahayaan dan Tata Letak Lampu, Jakarta:PTGramedia Widiasarana

Neufert, Ernst. 2000. Architect’s Data. Jakarta : Erlangga

Jumarani, Louise. 2009. The Essence of Indonesia SPA . Jakarta : Gramedia Benge & Tara, Sophie & Elizabeth. 2000. Buku Pintar Terapi Spa. Jakarta :

Taramedi & Restu Agung.

Akmal, Imelda. 2006. Lighting. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama D.K.Ching, F (1996). Ilustrasi Desain Interior. Jakarta: Erlangga

www.luxuryfamilyhotels.co.uk www.duniaperempuan.com Interiordesain.co.id