Sistematika Penulisan Metode Penelitian

Dina Astrimiati , 2014 MOTIF HUKUMAN PADA LEGENDA GUNUNG PINANG KECAMATAN KRAMATWATU KABUPATEN SERANG, BANTEN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Manfaat Teoretis

a. Menambah referensi tentang konsep hukuman tipologi anak durhaka; b. Sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya atau penelitian serupa mengenai legenda; c. Sebagai upaya pelestarian budaya lisan yang masih aktif bertahan dalam kolektif. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai sarana inventarisasi tradisi lisan masyarakat agar tidak hilang ditelan arus globalisasi; b. Mengetahui nilai folklorbudaya masyarakat lokalsetempat terkait LGP; c. Sebagai alat didaktis bagi pembaca khususmya anak-anak di Nusantara.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam karya tulis ini berfungsi untuk memberikan arahan terhadap langkah-langkah suatu penelitian. Adapun sistematika penulisan dalam penelitian terdiri dari lima bab yakni. Bab pertama merupakan pendahuluan yang berisi mengenai latar belakang masalah yang menguraikan alasan diadakannya penelitian serta objek yang akan dikaji. Pembatasan masalah mencakup masalah-masalah yang terdapat dalam objek kajian serta batasannya. Perumusan masalah mencakup masalah yang terdapat dalam objek kajian yang hendak dicapai. Tujuan Penelitian mengarah pada rencana yang hendak dicapai dalam penelitian ini. Manfaat penelitian berisi seputar manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini, terdapat manfaat teoritis dan praktis. Sistematika penulisan berisi langkah-langkah dalam makalah ini. Bab kedua merupakan landasan teori yang terdiri dari teori-teori yang dipakai dalam mengkaji objek.Kemudian pada bab dua terdiri dari landasan teori yang mengemukakan mengenai kajian pustaka berupa teori-teori yang dikembangkan dari beberapa pakar dan kerangka pemikiran. Dina Astrimiati , 2014 MOTIF HUKUMAN PADA LEGENDA GUNUNG PINANG KECAMATAN KRAMATWATU KABUPATEN SERANG, BANTEN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bab ketiga menyajikan metodologi penelitian yang mencakup lokasi dan sampel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan metodologi yang digunakan dalam penelitian. Bab empat merupakan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan. Kemudian pada bab lima menguraikan isi simpulan dan saran sebagai ringkasan dari pembahasan sebelumnya. Dina Astrimiati , 2014 MOTIF HUKUMAN PADA LEGENDA GUNUNG PINANG KECAMATAN KRAMATWATU KABUPATEN SERANG, BANTEN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode dianggap sebagai strategi untuk mencapai pemahaman mengenai sebuah realitas. Pemahaman mengenai metode yang berfungsi untuk memecahkan suatu masalah sangat diperlukan. Metode yang digunakan dalam penelitian LGP yakni metode penelitian deksriptif analisis. Artinya, penelitian ini mendeskripsikan fakta-fakta objek yang ada baru kemudian di analisis. Metode tersebut biasa diaplikasikan dalam penelitian folklor dan kebudayaan. Menurut Ratna 2004, hlm.34 metode deskriptif analisis diperoleh dari penggabungan dua metode, dengan ketentuan bahwa kedua metode yang disatukan tidak bertentangan. Penelitian semacam ini bertujuan untuk memberikan arti dan interpretasi terhadap masalah yang kompleks. Metode penelitian ini sangat cocok untuk mengetahui dan mendeskripsikan struktur, konteks penuturan, proses penciptaan, fungsi, makna, juga motif hukuman secara menyeluruh pada LGP. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan telaah studi pustaka, studi lapanganobservasi dan penganalisisan data. Asal-usul LGP diperoleh dari sekurang-kurangnya tiga informan yang terpilih dari Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang, Banten. Secara definitif, pendekatan penelitian merupakan proses atau cara dalam mendekati objek kajian. Model pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan pendekatan folklor modern yang bersifat holistik, yakni pendekatan yang dilakukan dengan mengumpulkan tidak hanya lore-nya saja, namun juga folk-nya. Pendekatan dengan model semacam ini sering digunakan oleh para ahli folklor, mengingat pendekatan lainnya yang serupa masih terfokus pada folk atau lore-nya saja.

B. Objek Penelitian