4
B. Landasan Teori
1. Kajian Pustaka
Hasil penelitian Nanang Adhi Nugroho 2006, dalam penelitiannya: Ada peningkatan kreatifitas siswa dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan
SAVI yaitu Somatis belajar dengan bergerak dan berbuat, Auditori belajar dengan berbicara dan mendengar, Visual belajar dengan mengamati dan menggambar,
Intellectual belajar dengan memecahkan masalah dan merenung. 2.
Kajian Teori a.
Pembelajaran Matematika 1
Pembelajaran Menurut Wina Sanjaya 2008 : 112, belajar bukanlah sekedar
mengumpulkan pengetahuan. Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku.
Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya.
2 Matematika
Ilmu matematika adalah salah satu cabang ilmu yang paling tua yang pernah dipelajari. Hal yang paling umum bahwa matematika adalah ilmu
berhitung, ilmu yang berkaitan dengan angka-angka. httpwww.google.com.definisi-matematikailmu-alamiah-dasar.html.
3 Pembelajran Matematika
Pembelajaran matematika adalah proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan pelajar
melaksanakan atau belajar matematika, dan proses tersebut tidak terpusat pada guru pengajar matematika. Pembelajaran matematika harus memberikan
peluang kepada peserta didik untuk berusaha dan mencari pengalaman tentang matematika.
b. Kreatifitas
1 Pengertian Kreatifitas
5
Kreatifitas belajar adalah suatu kondisi, sikap, kemampuan, dan proses perubahan tingkah laku seseorang untuk menghasilkan produk atau gagasan,
mencari pemecahan masalah yang lebih efisien dan unik dalam proses belajar. http:elearning.unesa.ac.idmyblogalim-sumarno kreativitas-belajar
2 Ciri – Ciri Kreatifitas
a Bebas dalam berpikir dan bertindak
b Adanya inisiatif menumbuhkan rasa ingin tahu
c Percaya pada diri sendiri
d Mempunyai daya imajinasi yang baik
3
Langkah – Langkah Pembelajaran AIR
a Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari empat
siswa. b
Guru membagikan media pembelajaran. c
Guru mengarahkan dan memberi petunjuk cara penyelesaian konsep pada alat peraga dengan cara eksplorasi media pembelajaran auditory.
d Secara berpasangan siswa tampil di depan berbagi ide mendemonstrasikan
media untuk memecahkan permasalahan Intellectualy. e
Siswa mengerjakan lembar permasalahan secara individu Intellectualy. f
Diskusi kelompok sharing berbicara, mengumpulkan informasi, membuat
model, mengemukakan
gagasan untuk
memecahkan permasalahan yang diajukan Intellectualy.
g Wakil dari kelompok tampil di depan kelas untuk mempresentasikan hasil
kerja kelompok, kelompok lain menanggapi, melengkapi, dan menyetujui kesepakatan Intellectualy.
h Seorang siswa wakil dari kelompok kawan menyimpulkan Intellectualy.
i Kegiatan penutupan siswa diberi kuis Repetition.
veynisaicha.blogspot.com20110715-air-auditory-intellectualy.html.
3. Kerangka Berpikir
Kondisi awal keadaan siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah 9 Jaten dalam pembelajaran matematika: 1 siswa yang berani bertanya 11,5, 2 siswa yang
berani mengajukan ide 7,7, 3 siswa yang berani mengerjakan soal latihan di depan
6
kelas 23,08 , 4 siswa yang berani memberikan tanggapan tentang jawaban siswa lain 3,8.
Hal ini dikarenakan guru masih kurang optimal dalam pemanfaatkan model pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan
kreatifitas belajar siswa. Ada banyak model pembelajaran yang dapat meningkatkan kreatifitas belajar siswa salah satunya adalah model pembelajaran AIR.
Kondisi akhir yang diharapkan dengan penggunaan metode pembelajaran AIR adalah: 1 siswa yang berani bertanya 46,15, 2 siswa yang berani mengajukan ide
34,61, 3 siswa yang berani mengerjakan soal latihan di depan kelas 57,69 , 4 siswa yang berani memberikan tanggapan tentang jawaban siswa lain 23,08.
4. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berfikir di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
“Jika pembelajaran matematika melalui model pembelajaran AIR dapat diterapkan dengan tepat maka kreatifitas siswa akan meningkat”.
C. Metode Penelitian