BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sentra Diagnostik Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang berlokasi di Gedung Abdul Hakim lantai 1,
Jalan Dr. Mansyur Nomor 5 Medan, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru.
5.2. Karakteristik Responden Tabel 5.2.1. Karakteristik Responden
Karakteristik N
Frekuensi Jenis Kelamin
Laki-laki Wanita
8 9
47,1 52,9
Umur
20 20 – 50
50 7
9 1
41,2 52,9
5,9
Gejala Sistemik
Ada Tidak ada
14 3
82,4 17,6
Ukuran
2 cm ≥2 cm
4 13
23,5 76,5
Jumlah
Single Multiple
5 12
29,4 70,6
Konsistensi
Keras Kenyal
17 100
Ulkus
Ada Tidak ada
1 16
5,9 94,1
Nyeri
Ada Tidak ada
5 12
29,4 70,6
Dari tabel 5.2.1. dapat diketahui bahwa mayoritas responden berumur 20 – 50 tahun 56,3 dengan jumlah wanita lebih banyak daripada laki-laki. Kebanyakan
Universitas Sumatera Utara
responden 81,3 ada mengalami gejala sistemik yang meliputi demam, penurunan berat badan, atau keringat malam.
Berdasarkan pembesaran kelenjarnya, terdapat 76,5 responden dengan pembesaran kelenjar
≥2 cm, 76,5 responden dengan pembesaran kelenjar yang multiple dan tidak disertai nyeri, dan 94,1 responden dengan pembesaran kelenjar yang tidak
disertai ulkus. Semua responden mempunyai pembesaran kelenjar dengan konsistensi kenyal.
Tabel 5.2.2. Distribusi Frekuensi Gejala Sistemik terhadap Jenis Kelamin
Gejala Sistemik Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
N n
Ada 8
47,1 6
35,3 Tidak ada
3 17,6
Dari table 5.2.2 diketahui bahwa penderita limfadenitis tuberkulosis yang mengeluhkan gejala sistemik sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, dengan jumlah 8
orang 47,1.
Tabel 5.2.3. Distribusi Frekuensi Gejala Sistemik terhadap Umur
Gejala Sistemik Usia
20 20 – 50
50 N
N N
Ada 7
41,2 6
35,3 1
5,9 Tidak ada
3 17,6
Dari table 5.2.3. diketahui bahwa penderita limfadenitis tuberkulosis yang mengeluhkan gejala sistemik sebagian besar berumur 20 tahun, dengan jumlah 7 orang
41,2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2.4. Distribusi Frekuensi Gejala Sistemik terhadap Ukuran Pembesaran Kelenjar
Gejala Sistemik Ukuran pembesaran kelenjar
≥2 cm 2 cm
N n
Ada 11
64,7 3
17,6 Tidak ada
2 11,8
1 5,9
Dari table 5.2.4. diketahui bahwa penderita limfadenitis tuberkulosis yang mengeluhkan gejala sistemik sebagian besar memiliki pembesaran kelenjar yang
berukuran ≥2 cm, dengan jumlah 11 orang 64,7.
Tabel 5.2.5. Distribusi Frekuensi Gejala Sistemik terhadap Jumlah Pembesaran Kelenjar
Gejala Sistemik Jumlah pembesaran kelenjar
Single Multiple
N N
Ada 5
29,4 9
52,9 Tidak ada
3 17,6
Dari table 5.2.5 didapatkan bahwa penderita limfadenitis tuberkulosis yang mengeluhkan gejala sistemik sebagian besar memiliki pembesaran kelenjar getah bening
yang multiple, dengan jumlah 9 orang 52,9.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2.6. Distribusi Frekuensi Umur terhadap Ukuran Pembesaran Kelenjar
Umur Ukuran pembesaran kelenjar
≥2 cm 2 cm
N N
20 6
35,3 1
5,9 20 – 50
7 41,2
2 11,8
50 1
5,9 Dari table 5.2.6. didapatkan bahwa penderita limfadenitis tuberkulosis yang
berumur 20 – 50 tahun sebagian besar memiliki pembesaran kelenjar berukuran ≥2 cm,
dengan jumlah 7 orang 41,2.
Tabel 5.2.7. Distribusi Frekuensi Umur terhadap Jumlah Pembesaran Kelenjar
Gejala Sistemik Jumlah pembesaran kelenjar
Single Multiple
N N
20 3
17,6 4
23,5 20 – 50
2 11,8
7 41,2
50 1
5,9 Dari table 5.2.7. didapatkan bahwa penderita limfadenitis tuberkulosis yang
berumur 20 – 50 tahun sebagian besar memiliki pembesaran kelenjar yang multiple, dengan jumlah 7 orang 41,2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2.8. Distribusi Frekuensi Umur terhadap Jenis Kelamin
Umur Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
N N
20 5
29,4 2
11,8 20 – 50
2 11,8
7 41,2
50 1
5,9 Dari table 5.2.8. didapatkan bahwa penderita limfadenitis tuberkulosis yang
berumur 20 – 50 tahun sebagian besar berjenis kelamin perempuan, dengan jumlah 7 orang 41,2.
Tabel 5.2.9. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin terhadap Ukuran Pembesaran Kelenjar
Jenis Kelamin Ukuran pembesaran kelenjar
≥2 cm 2 cm
N n
Laki-laki 6
35,3 2
11,4 Perempuan
7 41,2
2 11,4
Dari table 5.2.9. didapatkan bahwa penderita limfadenitis tuberkulosis yang berjenis kelamin perempuan sebagian besar memiliki pembesaran kelenjar yang
berukuran ≥2 cm, dengan jumlah 7 orang 41,2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2.10. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin terhadap Jumlah Pembesaran Kelenjar
Jenis Kelamin Ukuran pembesaran kelenjar
Single Multiple
N n
Laki-laki 2
11,8 6
35,3 Perempuan
3 17,6
6 35,3
Dari table 5.2.10. didapatkan bahwa penderita limfadenitis tuberkulosis yang berjenis kelamin perempuan sebagian besar memiliki pembesaran kelenjar yang multiple,
dengan jumlah 6 orang 35,3.
5.3. Pembahasan