Menurut Pearce 1997 pada berbagai jenis tanaman, rayap tanah menyerang dengan cara; 1 masuk melalui akar dan pangkal batang tanaman : 2
masuk melalui polong di dalam tanah pada tanaman kacang-kacangan; dan 3 masuk melalui akar-akar pada tanaman ubi jalar.
Pengendalian Rayap Tanah 1.
Pengendalian Fisik dan Mekanik
Teknologi pengendalian rayap dengan menggunakan bahan anti rayap non kimiawi sebagai penghalang fisik physical barrier telah banyak
dikembangkan di beberapa negara khususnya di Australia, Amerika Serikat, dan Jepang, sebagian dari produknya telah mulai dipasarkan dan beberapa
diantaranya masih dalam taraf penelitian. Di Australia standar pengendalian dengan teknologi ini sudah ada sejak tahun 1974 AS-1974. Walau demikian
penggunaannya secara luas baru populer beberapa tahun terakhir ini setelah penggunaan termitisida dikhawatirkan pengaruhnya terhadap lingkungan dan
kesehatan manusia. Di Indonesia, sampai saat ini, standar pengendalian rayap dengan menggunakan bahan anti rayap non kimiawi sebagai penghalang fisik
belum populer.
2. Pengendalian Kimia
Menurut Nandika et al. 1999, sampai saat ini, pengendalian serangan rayap pada bangunan masih bertumpu pada penggunaan pestisida anti rayap
termitisida yang diaplikasikan baik melalui perlakuan tanah soil treatment
maupun dengan cara impregnasi termitisida ke dalam kayu melalui pengawetan kayu. Dengan cara tersebut akan terbentuk suatu rintangan
kimiawi chemical barrier di sekeliling bangunan yang mampu menghalangi penetrasi rayap ke dalam bangunan atau melindungi kayu dari serangan rayap.
Pengawetan kayu merupakan pemberian perlakuan kimia dan atau perlakuan fisik terhadap kayu untuk memperpanjang masa pakai kayu. Dalam
kenyataan sehari-hari, yang dimaksud dengan pengawetan kayu adalah proses pemasukan bahan kimia ke dalam kayu untuk meningkatkan keawetannya.
Bahan kimia yang digunakan dalam perlakuan tersebut disebut bahan pengawet kayu. Pengawetan kayu dapat dilakukan dengan beberapa metode,
yaitu: metode pelaburan, pencelupan, rendaman, rendaman dingin, rendaman panas dingin, vakum tekan dan injeksi.
Perlakuan tanah soil treatment adalah upaya memasukkan pestisida anti rayap termitisida kepada tanah di bawah dan di sekeliling bangunan agar
terbentuk penghalang kimia yang memisahkan antara koloni rayap di dalam tanah dengan kayu di dalam bangunan. Menurut sifat aplikasinya, ada dua
teknik perlakuan tanah, yaitu; 1 perlakuan pra konstruksi pre construction treatment
bila perlakuan dilaksanakan menjelangsewaktu bangunan didirikan; dan 2 perlakuan pasca konstruksi Post construction treatment bila perlakuan
dilaksanakan pada bangunan yang sudah berdiri. Teknologi lain yang dapat digunakan dalam pengendalian rayap adalah
dengan menggunakan metode pengumpanan baiting. French 1991 menyatakan bahwa teknik ini memiliki beberapa keuntungan di antaranya lebih ramah
lingkungan karena bahan kimia yang digunakan tidak mencemari tanah, memiliki sasaran yang spesifik rayap, mudah dalam penggunaannya, dan mempunyai
kemampuan mengeliminasi koloni secara total. Dalam metode pengumpanan digunakan insektisida yang dikemas dalam bentuk yang disenangi rayap sehingga
menarik untuk dimakan. Prinsip teknologi ini adalah memanfaatkan sifat trofalaksis
rayap, yaitu racun yang dimakan disebarkan ke dalam koloni oleh rayap pekerja. Untuk itu racun yang digunakan harus bekerja secara lambat slow
action sehingga rayap pemakan umpan masih sempat kembali ke sarangnya dan
menyebarkan racun kepada anggota koloni lainnya.
3. Pengendalian Hayati