32 mempengaruhi perkembangan kebiasaan makanan pada masa-masa berikutnya
Suhardjo, 1992:82 . Pemberian makanan tambahan selain ASI yang diberikan atau dilaksanakan oleh
ibu bayi setiap hari yang berguna untuk tumbuh kembang bayi. Pemberian makanan tambahan pada bayi disesuaikan dengan zat gizi yang terkandung serta jumlahnya
disesuaikan dengan kebutuhannya terkandung serta jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhannya.
2.4. Kerangka Berfikir
Gizi merupakan salah satu faktor yang akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang seorang bayi. Asupan gizi sangatlah penting bagi seorang bayi karena bayi
merupakan calon penerus bangsa. Peran seorang ibu bagi bayi akan sangat berarti pada saat ibu tersebut memberikan makanan bagi bayinya. Selain itu tingkat sosial ekonomi
seseorang dapat dipengaruhi oleh pendidikan, pendapatan, jenis pekerjaan, status rumah dan fasilitas kekayaan yang kemudian akan menentukan jenis pangan yang dikonsumsi
keluarga tersebut sehari-hari. Sehingga seorang ibu diharapkan bisa memberikan asupan yang baik bagi bayinya dan hal ini sangat dipengaruhi dari seberapa besar pengetahuan
gizi ibu tersebut. Seorang bayi yang ibunya memiliki tingkat sosial ekonomi dan pengetahuan
gizinya baik diharapkan dalam memberikan makanan tambahan pada bayi akan lebih baik jika dibandingkan dengan ibu yang tingkat sosial ekonomi dan pengetahuan gizinya
rendah atau kurang. Pemberian makanan tambahan ini dapat dikatakan baik jika dilihat dari segi kualitas serta kuantitasnya.
33 Gambar 2.1
Skema Kerangka Berfikir
2.5. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul Suharsimi, 2002:64 .
Ha 1 : Ada pengaruh tingkat sosial ekonomi terhadap pemberian makanan tambahan pada bayi di Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang Semarang
Ha 2 : Ada pengaruh Pengetahuan Gizi Ibu terhadap pemberian makanan tambahan pada bayi diKelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang Semarang.
Ha 3 : Ada pengaruh antara tingkat sosial ekonomi dan pengetahuan gizi ibu terhadap pemberian makanan tambahan pada bayi di Kelurahan Meteseh Kecamatan
Tembalang Semarang. Ho 1 : Tidak ada pengaruh tingkat sosial ekonomi terhadap pemberian makanan
tambahan pada bayi diKelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang Semarang Ho 2 : Tidak ada pengaruh pengetahuan gizi ibu terhadap pemberian makanan
tambahan pada bayi diKelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang Semarang. Sosial Ekonomi
1. Pendidikan 2. Pendapatan
3. Pekerjaan 4. Kekayaan
5. Status rumah
Pengetahuan Ibu 1. Pengertian gizi
2. Jenis zat gizi 3. Fungsi zat gizi
Pemberian Makanan Tambahan
1. Jenis makanan 2. Frekuensi pemberian
makanan
34 Ho 3 : Tidak ada pengaruh antara tingkat sosial ekonomi dan pengetahuan gizi ibu
terhadap pemberian makanan tambahan pada bayi di Posyandu diKelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang Semarang.
35
BAB 3 METODE PENELITIAN
Bab 3 berisi tentang metode penentuan objek penelitian yang meliputi populasi penelitian, sampel penelitian, variabel penelitian, waktu dan tempat penelitian, metode
pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknik analisis data.
3.1. Penentuan Objek Penelitian
beberapa hal yang akan diungkapkan dalam penentuan objek penelitian meliputi populasi, sampel penelitian, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian yang
meliputi variabel bebas dan variabel terikat.
3.1.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, 2002:108. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi umur 6-12 bulan di Kelurahan
Meteseh Kecamatan Tembalang Semarang sebanyak 278 ibu.
3.1.2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2002:109. Sampel dalam penelitian berjumlah 70 orang ibu yang memiliki anak usia 6-12 bulan.
3.1.3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dilakukan Proportional Random sampling atau sampel imbangan, adalah pengambilan sampel dari setiap wilayah atau tempat yang
ditentukan seimbang dengan banyaknya sampel dari masing-masing wilayah Sugiyono, 2001:58. Apabila subyek populasi kurang dari 100, subyek diambil
35