Luas lahan garapan Tingkat pendapatan

Pengelolaan lahan oleh suatu rumah tangga merupakan bagian dari keseluruhan pengelolaan sumberdaya keluarga atau rumahtangga. Hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan tenaga kerja dan pola pembagian kerja dalam keluarga, yang secara langsung berpengaruh terhadap pilihannya berpartisipasi dalam suatu kegiatan pengelolaan lahan. Pada kasus pedesaan di Jawa, diketahui bahwa rumah tangga yang kekurangan tenaga kerja, utamanya pada musim-musim tertentu cenderung membudidayakan lahannya dengan tanaman pohon-pohon karena budidaya pohon-pohon membutuhkan masukan tenaga kerja yang rendah dan memberikan pendapatan yang lebih tinggi Van Der Poel dan Van Dijk 1987 diacu dalam Suharjito et al. 2003. Jumlah anggota keluarga responden secara rinci disajikan pada Tabel 11. Tabel 11 Kategori karakteristik responden berdasarkan jumlah anggota keluarga di Kelurahan Layana dan Kelurahan Lambara Jumlah Anggota Keluarga Orang Lokasi Kelurahan Layana Lambara Jumlah Jumlah Rendah 3 3 6,00 11 26,19 Sedang 3-4 23 46,00 23 54,76 Tinggi 4 24 48,00 8 19,05 Total 50 100,00 42 100,00 Jumlah anggota keluarga responden yang masuk kategori sedang dan tinggi cukup berimbang di Layana, masing-masing sebesar 46 dan 48. Sementara itu, di Lambara didominasi oleh kategori sedang 54,76, dengan kisaran jumlah anggota keluarga masing-masing adalah 2 - 10 orang rata-rata 4,48 orang untuk Layana dan 1 – 8 orang rata-rata 3,5 orang untuk Lambara.

d. Luas lahan garapan

Luas lahan garapan yang dimiliki berpengaruh terhadap pilihan sikap seseorang dalam memutuskan untuk mengalokasikan sebagian lahannya untuk ditanami pohon-pohonan. Hal tersebut berlaku sebaliknya, pemilikan lahan yang sempit lebih cenderung menggunakan lahannya untuk tanaman pangan atau tanaman perdagangan daripada pohon-pohonan Suharjito et al. 2003. Untuk lebih jelasnya disajikan pada Tabel 12. Tabel 12 Kategori karakteristik responden berdasarkan luas lahan garapan di Kelurahan Layana dan Kelurahan Lambara Luas lahan Garapan ha Lokasi Kelurahan Layana Lambara Jumlah Jumlah Kecil 1 25 50,00 9 21,43 Sedang 1-2.5 25 50,00 33 78,57 Luas 2.5 0,00 0,00 Total 50 100,00 42 100,00 Tabel di atas menunjukkan bahwa lahan garapan yang dikuasai oleh tiap-tiap responden di kedua lokasi berbeda. Untuk Layana, kisaran luas lahan yang dikuasai oleh responden adalah sebesar 0,5 – 2,5 ha, dengan rata-rata seluas 1,02 ha. Sedangkan di Lambara, kisaran luas lahan yang dikuasai responden sebesar 1 – 2 ha, dengan rata-rata seluas 0,96 ha.

e. Tingkat pendapatan

Tingkat pendapatan responden dikelompokan ke dalam tiga kategori yaitu: rendah Rp500.000, sedang Rp500.000,- - Rp750.000,-, dan tinggi Rp750.000,-. Di Layana tingkat pendapatan responden pada umumnya rendah 58. Selebihnya masuk dalam kategori sedang 38 dan tinggi 4. Demikian halnya di Lambara, di mana umumnya responden mempunyai tingkat pendapatan rendah 76,19, selebihnya masuk dalam kategori sedang 19,05 dan tinggi 4,76. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13 Kategori karakteristik responden berdasarkan tingkat pendapatan di Kelurahan Layana dan Kelurahan Lambara Tingkat Pendapatan Rp1.000bln Lokasi Kelurahan Layana Lambara Jumlah Jumlah Rendah 500 29 58,00 32 76,19 Sedang 500-750 19 38,00 8 19,05 Tinggi 750 2 4,00 2 4,76 Total 50 100,00 42 100,00 Kisaran pendapatan di kedua lokasi penelitian berbeda, untuk Layana kisaran pendapatan responden antara Rp200.000,- – Rp1.000.000,-. Di Lambara kisaran pendapatan responden antara Rp150.000,- – Rp800.000,-. Sementara itu, rata-rata pendapatan responden di Layana lebih besar dari Lambara, masing – masing sebesar Rp499.000,- dan Rp381.000,-.

f. Sifat kekosmopolitan