terjadi, yaitu hubungan antara pola asuh X dengan temper tantrum pada anak usia 3-5 tahun Y.
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1 Identifikasi Variabel
Variabel menurut Azwar 2010: 59 merupakan konsep mengenai atribut atau sifat yang terdapat pada subyek penelitian yang dapat bervariasi secara
kuantitatif maupun kualitatif. Azwar 2010: 61 juga berpendapat bahwa identifikasi variabel merupakan langkah untuk menetapkan variabel-variabel
utama dalam penelitian dan menentukan fungsinya masing-masing. Variabel yang ada dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel tergantung.
Variabel bebas adalah suatu variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain Azwar, 2010: 62. Variabel bebas X pada penelitian ini adalah
pola asuh orang tua. Variabel tergantung adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain Azwar, 2010: 62.
Variabel tergantung Y dalam penelitian ini adalah temper tantrum pada anak usia prasekolah.
3.2.2 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karateristik-karateristik variabel tersebut yang diamati
Azwar, 2010: 74. Penyusunan definisi operasional berimplikasi kepada metode dan alat ukur yang dipilih, serta kerangka teori yang digunakan. Definisi
operasinal dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.2.2.1 Pola Asuh Orangtua
Pola asuh orangtua adalah bentuk pengasuhan orangtua untuk menanamkan disiplin pada anaknya, yang akhirnya akan membentuk kepribadian
dan perilaku anak. Terdapat tiga tipe pola asuh yaitu; pola asuh otoriter, pola asuh permisif, dan pola asuh demokratis. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh
orang tua adalah kesamaan dengan disiplin yang digunakan orang tua, penyesuaian dengan cara yang disetujui oleh kelompok, usia orang tua,
pendidikan untuk menjadi orang tua, jenis kelamin, status sosial ekonomi, konsep mengenai peran orang dewasa, jenis kelamin anak, usia anak, dan situasi.
Pola asuh orang tua akan diungkap dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan indikator-indikator dari setiap pola asuh. Indikator untuk
pola asuh demokratis yaitu mengambil keputusan dengan musyawarah, peraturan dan disiplin dengan memperhatikan anak, menghadapi masalah dengan tenang,
saling menghormati, komunikasi dua arah, memberi pengarahan yang baik dan buruk. Indikator untuk pola asuh otoriter yaitu menghukum anak dengan mencari
alasannya, perintah dan larangan yang mutlak, disiplin yang dipaksakan, menggunakan kekerasan fisik dalam menghukum, pengambilan keputusan hanya
dari orang tua. Indikator untuk pola asuh permisif yaitu tidak ada monitor dan bimbingan, bersikap pasif dan masa bodoh, memberi kebutuhan materi saja, anak
bebas bertingkah laku dan hubungan dengan keluarga kurang. 3.2.2.2
Temper Tantrum Temper tantrum adalah suatu ledakan amarah yang puncaknya terjadi
pada anak usia tiga hingga lima tahun ditandai dengan tindakan menangis,
menjerit-jerit, melempar benda, berguling-guling, memukul dan aktivitas destruktif lainnya. Temper tantrum terjadi karena anak dalam keadadaan lelah,
lapar, sakit, anak mengalami kegagalan, anak terhalang mendapatkan sesuatu, orang tua yang terlalu menuntut anak sesuai harapan orang tua, pola auh orang
tua, serta lingkungan keluarga dan lingkungan luar rumah. Temper tantrum akan diungkap dengan menggunakan skala yang disusun
berdasarkan indikator-indikator dari temper tantrum yaitu menghentakkan kaki, memukul, membenturkan kepala, menendang, membanting pintu, melemparkan
dan merusak barang-barang, menangis dengan keras, merengek, berteriak dan menjerit, mengumpat dan memaki.
3.2.3 Hubungan Antar Variabel