Terjangkitnya Penyakit Toxo BAHAYA KEBERADAAN PENYAKIT TOXO DI KALANGAN

9 2. Trofozoit takhizoit, timbul kalau Oosit termakan binatang atau manusia kemudian pecah menjadi bentuk trofozoit yang sangat infektif. Trofozoit memperbanyak diri dengan cara aseksual pembelahan mengakibatkan parasitemia dan menyerang berbagai organ. 3. Kista. Berada dalam organ yang dapat bertahan hidup sepanjang kehidupan induk semangnya.juanda:3

2.2 Terjangkitnya Penyakit Toxo

Pada orang sehat, parasit toxo tidak berdampak apa-apa. Lain halnya pada ibu hamil. Jika tidak keguguran, maka janin yang lahir akan terancam cacat. Sering terjadi ibu hamil yang keguguran atau bayinya cacat akibat terinfeksi toxoplasma. Sebenarnya, ungkap dr. Lina Karlina, Sp.OG, infeksi toxo bisa menyerang siapa saja. Baik laki-laki maupun perempuan bisa terkena parasit yang populer disebut Toxoplasma gondii ini. Bagi orang normal dan sehat, infeksi toxo tidak menimbulkan gangguan berarti. Kondisinya yang selalu tidur memungkinkan hal itu. Dokter dari Rumah Sakit Bersalin Al-Islam Bandung ini lantas mengungkapkan, meski begitu parasit Toxo memiliki sifat oportunis. Jika daya tahan tubuh orang yang didiaminya kuat, adanya virus ini memang tidak mengakibatkan gangguan berarti. Barulah ketika daya tahan tubuh lemah, virus toxo akan menimbulkan bahaya. Itulah mengapa, infeksi toxo bisa muncul kapan saja. Juga, tak ada jaminan bahwa seseorang yang sudah divonis bebas toxo, tiga bulan lagi akan tetap bebas dari virus tersebut. Di dalam tubuh, parasit ini akan merusak sel-sel berinti, termasuk sel telur. Pada wanita, bisa saja sel telurnya yang sudah matang dan siap dibuahi dirusak oleh parasit Toxoplasma, sehingga kehamilan sulit terjadi. Selanjutnya, jika infeksi ini terjadi pada ibu hamil, selain keguguran, Toxo dapat mengakibatkan cacat pada janin. Kalaupun bayi bisa lahir dalam keadaan hidup, umumnya diiringi berbagai gangguan 10 dan cacat bawaan seperti hidrosefalus atau mikrosefalus, juga gangguan penglihatan. Dampak dari infeksi tersebut ada yang bisa dilihat begitu bayi dilahirkan, ada juga yang lama setelah lahir. Jadi, bisa saja pada saat dilahirkan bayi tampak sehat, tetapi kemudian dalam perkembangannya muncul gejala-gejala kelainan mata seperti korioretinis gangguan penglihatan dan strabismus juling, atau hidrosefalus penumpukan cairan dalam rongga otak, dan kejang. Sekitar 40 ibu hamil berisiko terkena infeksi toxoplasma. Semakin dini toxoplasma menyerang, semakin besar dampak yang ditimbulkan pada janin. Contohnya, jika ibu hamil terinfeksi parasit toxo di trimester pertama, kemungkinan bahwa janin akan terinfeksi mencapai 17 persen. Sekitar 60 persen dari janin yang terinfeksi tersebut mengalami Toxoplasmosis berat dan 40 persennya ringan. Jika parasit ini menyerang di trimester II, maka peluang terkena infeksi sebesar 24 persen, dimana sekitar 30 persennya mengalami Toxoplasmosis berat. Terakhir, jika parasit toxo menyerang di trimester III, kemungkinan bayi terinfeksi 62 persen, tetapi dari jumlah tersebut tidak ada satu pun yang menderita toxoplasmosis berat. Artinya, meskipun ibu positif, maka janinnya belum tentu. Bila parasit sampai menginfeksi janin, berarti proses tersebut berlangsung secara kongenital. Dari tubuh ibu, parasit disalurkan melalui plasenta ke tubuh janin. Lalu, Toxoplasma gondii merambah ke otak dan saraf janin tanpa ada perlawanan karena parasit ini masuk sebelum antibodi janin mampu memusnahkannya. Pengalaman di Indonesia, di Jawa Barat berdasarkan prevalensi Gandahusada 51 penduduknya terpapar kuman Toxoplasma Gondii. H asil penelitian yang dilakukan oleh Gandahusa, di beberapa propinsi menunjukkan bahwa prevalensi zat anti terhadap Toxoplasma gondii pada manusia berkisar 2 - 51. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut : 11 Tabel 2. Prevalensi Zat Anti Toxo di Indonesia Pada kebanyakan orang, infeksi Toxo tidak berbahaya karena kumannya”tidur” di dalam tubuh. Namun, jika seseorang terinfeksi Toxo dan HIV sekaligus, Toxo di dalam tubuh dapat ”bangun” dan menjadi aktif. Tanpa sistem kekebalan tubuh yang kuat untuk melindungi tubuh, Toxoplasma bisa menyebabkan penyakit yang parah. Manusia dapat terserang Toxoplasmosis dari makanan daging yang kurang matang. Manusia juga dapat tertular Toxoplasmosis karena menyentuh kotoran kucing. Sebenarnya, tidak semua kucing bisa menjadi biang penyakit Toxoplasmosis. Kucing yang berpotensi menularkan Toxoplasma hanyalah kucing yang menderita Toxoplasma, dan ini biasanya diderita oleh kucing-kucing liar, yang tidak terawat. Bukan hanya kucing saja yang bisa menularkan Toxoplasmosis, tetapi semua hewan. Terutama hewan yang memakan daging mentah yang telah tertular Toxoplasma. Siklus perkembangbiakan Toxoplasma hanya meneliti dalam usus kucing dan sebangsanya harimau, singa, kucing hutan dan hewan lain yang termasuk keluarga kucing felidae. Seekor kucing yang terserang Toxoplasmosis akan mengeluarkan telur ookista Toxoplasma pada waktu tertular untuk pertama kalinya. Inipun hanya berlangsung beberapa hari saja. Ookista ini keluar dari tubuh kucing yang sakit bersama kotorannya feses. Jadi hanya kucing sakit akibat Propinsi Prevalensi Toxo Jawa Timur 8,9 D.I. Yogyakarta 20 Jawa Tengah 2 Jawa Barat 51 DKI Jakarta 10-12,5 Sumatera Utara 9 Kalimantan Barat 3 Kalimantan Selatan 31 Sulawesi Tengah 16-27 12 terserang Toxoplasmosis saja yang kotorannya mengandung berjuta- juta telur Toxoplasma. Ookista yang ada dalam kotoran kucing yang mengering akan terbang tertiup angin dan kemudian menempel pada rumput, daun, buah, batu, kayu, tanah dan tempat-tempat lain. Bisa juga pada saat turun hujan, kotoran kucing dengan ookista akan ikut aliran air dan menyebar kesegala penjuru. Ookista ini mampu bertahan hidup hingga 18 bulan dalam tanah. Kemudian hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, kerbau juga burung dan tikus pemakan rumput, daun, buah, air atau apa saja yang tercemar oleh telur Toxoplasma.

2.3 Penularan Pada Manusia