Latar Belakang PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA TERHADAP KEKERASAN SEKSUAL PADA PEREMPUAN

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan analisis yang dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah mengenai perlindungan hak asasi manusia terhadap kekerasan seksual pada perempuan untuk mencegah dan mengurangi angka kejadian kekerasan seksual yang terjadi dimasyarakat.

B. Rumusan Masalah

Terjadinya kasus kekerasan seksual yang diterjadi di Indonesia dan Dunia saat ini sangat banyak, terutama bagi perempuan baik dewasa maupun dibawah umur. Hak perempuan yang seharusnya dilindungi, harus menjadi korban oleh orang-orang yang tidak mempunyai hati nurani dan bertanggungjawab. Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan karya tulis ilmiah ini adalah “Bagaimana Perlindungan Hak Asasi Manusia terhadap Kekerasan Seksual pada Perempuan?” C. Tujuan Penulisan Untuk mengetahui tentang perlindungan hak asasi manusia terhadap kekerasan seksual pada perempuan.

D. Manfaat Penulisan 1. Bagi Penulis

Hasil karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan mengaplikasikan ilmu khususnya tentang perlindungan hak asasi manusia terhadap kekerasan seksual pada perempuan.

2. Bagi Institusi Terkait

Hasil penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menjadi masukan dan informasi bagi Komisi Nasional Perempuan dan Kementrian Hukum dan HAM.

3. Bagi Pembaca

Hasil penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat bermanfaat serta dapat memberikan informasi tentang perlindungan hak asasi manusia untuk menanggulangi dan mencegah terjadinya kekerasan seksual bagi perempuan seperti korban kejahatan perkosaan.

E. Metode Penulisan

Penulis menggunakan metode ini dengan melakukan pengumpulan data dan memilih data mana saja yang akan dicantumkan dalam karya tulis ini. Metode ini digunakan agar dalam menyusun urutan informasi yang akan ditampilkan menjadi lebih mudah. Berdasarkan uraian mengenai pengertian dan maksud penggunaan metode di atas, penulis memberikan uraian singkat dan lebih detail mengenai metode yang penulis ambil. Metode yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan normatif yuridis yaitu berupa bahan hukum sekunder. Bahan hukum sekunder, yang memberikan penjelasan seperti, karya tulis dari kalangan hukum, buku teks, kamus hukum, jurnal hukum, komentar atas putusan pengadilan. Setelah materi dirasa cukup, penulis menghentikan pencarian data dan bahan-bahan. Penulis memilih data yang telah didapat, dan data yang sedikit menyimpang dari tema penulis ambil sedikit, kemudian yang menyimpang jauh dari tema, tidak dicantumkan dalam karya ilmiah ini. Data yang diperoleh penulis memang bukan data yang diperoleh dari wawancara maupun survei secara langsung, namun setidaknya sumber materi yang diambil dapat dipercaya dan mewakili kondisi sesungguhnya. Beberapa bahan di antaranya diperoleh dari berbagai sumber yang menjadi motivasi dan inspirasi bagi penulis. BAB II TELAAH PUSTAKA

A. Perlindungan Hak Asasi Manusia 1. Pengertian Hak Asasi Manusia

Menurut John Locke, Hak Asasi Manusia adalah hak yang secara kodrati melekat pada setiap manusia. Menurut Undang-Undang No.39 tahun 1999 tentang HAM, hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan dan perlindungan harrkat dan martabat manusia. Menurut Miriam Budiarjo, bahwa hak asasi manusia adalah hak manusia yang telah diperoleh dan dibawahnya bersama dengan kelahiran atau kehadirannya dimasyarakat. 5

2. Ciri Khusus Hak Asasi Manusia HAM

Hak asasi manusia memiliki ciri-ciri khusus jika dibandingkan dengan hak- hak yang lain. Ciri khusus hak asasi manusia yaitu : a. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat dihilangkan atau diserahkan. b. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah hak sipil dan politik atau hak ekonomi, social, dan budaya. c. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah hak asasi semua umat manusia yang sudah ada sejak lahir. d. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang status, suku bangsa, gender, atau perbedaan lainnya.

3. Perlindungan Hak Asasi Manusia

Upaya perlindungan hak asasi manusia penekanannya pada berbagai tindakan pencegahan terhadap terjadinya pelanggaran HAM. Perlindungan hak asasi manusia terutama melalui pembentukan instrumen hukum dan