49 0.4 55 52 0.6 55 44 0.4 47 46 0.6 53 Asam Fusarat dan gejala yang ditimbulkannya

Tabel 6. Tipe dan persentase keragaman karakter kualitatif diantara populasi bibit abaka klon Tangongon dan Sangihe-1 varian yang diregenerasikan dari kalus embriogen setelah diberi perlakuan berbagai konsentrasi EMS. Pengamatan dilakukan saat bibit abaka berumur 3 bulan setelah aklimatisasi. Klon abaka dan karakter varian Jumlah dan persentase varian diantara populasi bibit yang diregenerasikan dari kalus embriogen dengan perlakuan EMS Klon Tangongon: 0 56

0.3 49 0.4 55

0.5 52 0.6 55

Daun Variegata 4 7 1 2 2 4 4 8 5 9 Daun berkerut 1 2 1 2 1 2 - 3 5 Kerdil - - 1 2 1 2 2 4 Pelepah hitam - 1 2 - - - Pelepah menyatu - - - 1 2 - Batang ramping - - 2 4 - - Total 5 9 3 6 6 12 6 12 10 18 Klon Sangihe-1: 0 43

0.3 44 0.4 47

0.5 46 0.6 53

Daun Variegata 4 9 3 6 1 2 1 2 Daun berkerut 2 5 - - - - Kerdil 1 2 - - 2 4 1 2 Pelepah hitam 1 2 - - - - Pelepah menyatu - - - - - Batang ramping - - - - - Total 8 18 - 3 6 3 6 2 4 Keterangan: mn = angka menunjukkan m – konsentras i larutan mutagen EMS dan n – jumlah bibit yang dievaluasi untuk masing-masing perlakuan mutagen EMS. op = angka menunjukkan o – jumlah bibit dengan fenotipe varian dan p – persentase bibit varian terhadap bibit yang dianalis is. kehitaman klon Sangihe-1. Pada populasi bibit yang diregenerasikan dari kalus embriogen dengan perlakuan EMS, selain empat macam fenotipe varian tersebut juga diamati adanya fenotipe varian pelepah daun menyatu dan batang ramping. Tipe varian, jumlah dan persentase varian ya ng diamati diantara populasi bibit abaka yang diregenerasikan dari kalus embriogen dengan atau tanpa perlakuan EMS dapat dilihat pada Tabel 6. sedangkan contoh bibit abaka dengan beberapa fenotipe varian yang diamati disajikan pada Gambar 4. Populasi bibit abaka yang didapat dari kalus embriogen dengan perlakuan EMS secara umum mempunyai rataan panjang, lebar, dan rasio panjanglebar daun serta rataan tinggi bibit mendekati bibit abaka standar yang diregenerasikan dari kalus embriogen tanpa perlakuan EMS Tabel 7. Pada Gambar 5 dan 6 disajikan distribusi bibit abaka klon Tangongon dan Sangihe-1 yang diregenerasikan berdasarkan karakter panjang, lebar dan rasio panjanglebar daun serta tinggi bibit di rumah kaca. Tabel 7. Rataan berbagai karakter kuantitatif pada populasi bibit abaka klon Tangongon dan Sangihe-1 varian yang diregenerasikan dari kalus embriogen setelah diberi perlakuan berbagai konsentrasi EMS. Pengamatan dilakukan saat bibit abaka berumur 3 bulan setelah aklimatisasi. Klon abaka dan karakter varian Nilai rataan peubah yang diamati diantara bibit varian yang diregenerasikan dari kalus embriogen dengan perlakuan EMS Klon Tangongon: 0 56

0.3 49 0.4 55