25
Sampling dilakukan dengan melakukan penanaman porewater profiler dan pipe ring
selama 3 hari agar kondisi porewater dalam profiler menjadi homogen sekaligus untuk memperoleh jumlah sampel yang dibutuhkan. Setelah 3 hari,
dilakukan pengambilan sampel porewater, dilanjutkan dengan pengambilan hasil cetakan pada pipe ring, dan terakhir adalah sampel sedimen menggunakan
sekop dan ring sampler. Sampel air yang telah diambil dimasukkan dalam 2 cubtainer
, yaitu cubtainer pertama untuk pengukuran DO dan pH secara insitu dan cubtainer kedua untuk disaring kemudian dianalisa nutrien ammonia, nitrit,
nitrat, dan fosfat di laboratorium, sedangkan sedimen yang tercetak di pipe ring maupun ring sampler dibiarkan tetap berada dalam cetakan dan langsung
dibawa ke laboratorium untuk dianalisa. Sedimen pada pipe ring digunakan untuk memperoleh cetakan morfologi liang bioturbasi, sedangkan sedimen pada ring
sampler digunakan untuk memperoleh kondisi porositas dan permeabilitas
sedimen. Sedimen yang diambil menggunakan sekop langsung dimasukkan dalam plastik klip untuk dianalisa tekstur sedimen di laboratorium.
3.3.3. Rancangan Alat
Tahap ini dilakukan untuk merancang dan membuat porewater profiler. Porewater profiler
dirancang agar mudah ditanam dan dikeluarkan dari sedimen, memiliki kemampuan dalam memperoleh porewater dalam jumlah yang cukup
dan mampu menggambarkan profil vertikal nutrien pada setiap kedalaman sedimen. Profiler diadopsi dari prinsip kerja porewater peeper pada Buffle dan De
Vitre 1994 yang kemudian dimodifikasi Gambar 9. Profiler yang dibuat terdiri dari profiler bertingkat dan profiler tunggal, dimana keduanya terbuat dari bahan
yang sama, yaitu pipa dengan diameter 2,5 inchi. Profiler bertingkat merupakan suatu rangkaian profiler yang tersusun memanjang dan bersekat setiap 5 cm,
yaitu pada kedalaman 5, 10, dan 15 cm, serta memiliki panjang total 30 cm. Profiler tunggal merupakan profiler yang berfungsi hanya pada 1 kedalaman saja,
yaitu untuk kedalaman 2,5 cm, 7,5 cm, dan 12,5 cm.
3.3.4. Teknik Sampling a. Porewater
Pada kedua lokasi titik sampling bioturbasi maupun non bioturbasi, pengambilan sampel dilakukan dengan metode penanaman yang sama. Sampel
porewater diperoleh dari hasil penanaman profiler selama 3 hari dan kemudian
26
Gambar 9 Rancangan porewater profiler yang digunakan dalam pengambilan sampel porewater, a. Bertingkat, b. Tunggal.
sampel diambil dengan menggunakan bantuan syringe. Sampel kemudian dimasukkan dalam 2 cubtainer untuk dilakukan pengukuran insitu pH dan DO
dan dimasukkan dalam cool box serta langsung dibawa ke laboratorium untuk dianalisa nutriennya. Sampel selama perjalanan dari lapangan menuju
laboratorium diberi preservasi menggunakan es batu untuk mencegah terjadinya perubahan kimiawi dalam sampel air. Sampel air yang diperoleh disaring terlebih
dahulu sebelum dilakukan analisa nutrien, yaitu amonium, nitrat, nitrit, dan fosfat.
b. Sedimen
Sampel sedimen yang diambil adalah sampel sedimen terganggu dan tidak terganggu menurut prosedur pengambilan sampel sedimen Balai Penelitian
Tanah 2009. Pengambilan sampel ini menggunakan bantuan sekop dan ring sampler
. Sampel yang diperoleh menggunakan sekop adalah sampel sedimen terganggu yang digunakan dalam analisa teksturnya, sedangkan sampel pada
a b
Selang keluar
Sekat pipa Per 5 cm
Lubang air masuk
7 cm 7 cm
6,35 cm 6,35 cm