AKTIVITAS PETUGAS PENYULUH KELUARGA BERENCANA BADAN KEPENDUDUKAN CATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCAN ADALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PRIA TERHADAP KELUARGA BERENCANA Studi Tentang Pelaksanaan Program Keluarga Berencana di Kecamatan Mayangan Kota Proboling
AKTIVITAS PETUGAS PENYULUH KELUARGA BERENCANA
BADANKEPENDUDUKAN CATATAN SIPIL DAN KELUARGA
BERENCANADALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PRIA
TERHADAPKELUARGA BERENCANAStudi Tentang Pelaksanaan
Program Keluarga Berencana di KecamatanMayangan Kota Probolinggo
Oleh: Betty Yuliarti ( 02220082 )
communication science
Dibuat: 20071214 , dengan 3 file(s).
Keywords: Petugas penyuluh Keluarga Berencana, Partisipasi pria
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu keinginan untuk menggambarkan bagaimana peranan
petugas penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dalam meningkatkan partisipasi pria terhadap
Keluarga Berencana, mengingat rendahnya kesertaan pria terhadap KB pria pada khususnya di
kota Probolinggo sebagai daerah tempat penelitian dikarenakan kota tersebut dikenal sebagai
kota pesantren. Di mana orangorangnya sebagian besar masih berpegang erat pada agama dan
budaya yang tentunya tidak mudah menerima halhal baru. Tepatnya di kecamatan Mayangan
sebab kecamatan tersebut memiliki partisipan yang lebih tinggi dari dua kecamatan lainnya di
kota Probolinggo. Dari fenomena tersebut peneliti tertarik mengkaji bagaimana peranan petugas
PKB dalam meningkatkan partisipasi pria terhadap KB serta kendala yang dihadapi petugas PKB
dalam meningkatkan partisipasi pria terhadap KB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui peranan petugas PKB dalam meningkatkan partisipasi pria terhadap KB dan untuk
mengetahui kendalakendala yang dihadapi oleh petugas PKB dalam meningkatkan partisipasi
pria terhadap KB.
Petugas PKB merupakan agen perubahan (change agents) penyebarserapan (difusi) inovasi
kepada khalayak. Keberadaan petugas PKB ini tentunya memiliki pengaruh dalam pengambilan
putusan inovasi klien. Dengan sebutan sebagai agen perubahan tersebut petugas PKB berusaha
mempengaruhi klien untuk turut serta berpartisipasi guna membantu berhasilnya setiap program
sesuai kemampuan setiap orang tanpa berarti mengorbankan kepentingan diri sendiri tentunya
untuk mewujudkan arah yang diinginkan lembaga perubahan dalam hal ini BKKBN.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan jenis data kualitatif yang dilakukan dengan teknik
pengumpulan data wawancara dan dokumentasi, maka analisa data dalam penelitian
menggunakan teknik diskriptif kualitatif di mana prinsipnya berproses secara induksi
interpretasikonseptualisasi (Hamidi,2004:78).
Dari informan yang diambil secara total sampling yakni berjumlah enam orang yang seluruhnya
merupakan petugas Penyuluh Keluarga Berencana di kecamatan Mayangan tersebut, didapatkan
kesimpulan bahwa aktivitas petugas PKB dewasa ini lebih dititikberatkan pada pendekatan
kelompok, yakni melalui pembinaan pada calon akseptor maupun akseptor aktif melalui
komunikasi, informasi dan edukasi (KIE). Hal ini didasarkan pada peran petugas PKB yang
memiliki peranan yang manifes (peranan yang tampak ) dilihat dari tiga perspektif yakni sebagai
penghubung antara pemerintah dan masyarakat dengan memberikan informasi yang sebenar
benarnya mengenai KB melalui KIE (komunikasi, informasi dan edukasi). Sebagai penggerak;
fasilitator, penganalisa dan pengembang kepemimpinan. Serta sebagai penyelesai
(accomplisher); pengorganisir, pengevaluasi dan yang memantapkan hasil yang dicapai dengan
maksud untuk memberi “imbalan” (rewards) terhadap penampilan hasilhasil yang telah ada.
Adanya peranan penyuluh terhadap meningkatnya partisipasi pria terhadap KB akan sangat
membantu terjadinya hubungan interpersonal antara kedua belah pihak. Sehingga petugas PKB
diharapkan melakukan proses transfer informasi maupun difusi inovasi dengan lancar yang pada
akhirnya mampu mengubah pola pikir dan sikap masyarakat yang tadinya menolak ataupun ragu
ragu menjadi menerima serta ikut berpartisipasi terhadap program KB ini, khususnya pada KB
pria.
This reseach from background of curiosity to describe how Family Planning conselor take role to
increase men paticipation toward Family Planning, consider few number of men participation,
particulary in Probolinggo are which is known as Kota Pesantren. Area which is people hard to
accept new things and still believe to religion and culture strongly. The research took place at
Mayangan distric cause this place have higher men participant than two other district in
Probolinggo. This phenomenon rose researcher’s curiousity to know how is Family Planning
councelor’s role to increase men participation toward Family Planing and to know the obstacle
faced by the councelor to increase men participan toward Family Planning.
Family Planning Councelor (PKB) as change agents difuse innovation to audiences. The
existance of the PKB surely have influnce to the client as decision maker. Known as change
agent, the PKB tried to influence the client to participated with the Family Planing program to
help succeed of every program base on their ability without sacrify their self. and also secceed
the direction from the BKKBN.
This research use descriptive qualitative, the collecting data using interview and documentation
then the data analyst use describtive qualitative which is principal using process induction
interpretationconceptualisation ( Hamidi,2004:78)
The informant token as total sampling, from 6 people choosen all of the Family Planning
Concelor from Mayangan district. After reseach finish, researcher summarize that the activity of
the PKB councelor stressing on group aproachment, which is establish the acseptor candidate
through communication, information, education (KIE). Base on PKB conselor’s role as manifest
(emerge role) observe from three perspective which is connected between government and
society by giving the truth information about Family Planning through KIE (communication,
information,education). As motor,fasilitator, analysator and developing leadership which is
stable the goal and giving reward for who the succeed.
The role of the concelor toward increasing men participant will help the interpersonal relation
both side.The concelor hopely will do transfer information and difuse innovation well. And
finally able to influence the audiences opinion and attitude which is skeptic and reject this
program become accept and participate in it, particularly for men.
BADANKEPENDUDUKAN CATATAN SIPIL DAN KELUARGA
BERENCANADALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PRIA
TERHADAPKELUARGA BERENCANAStudi Tentang Pelaksanaan
Program Keluarga Berencana di KecamatanMayangan Kota Probolinggo
Oleh: Betty Yuliarti ( 02220082 )
communication science
Dibuat: 20071214 , dengan 3 file(s).
Keywords: Petugas penyuluh Keluarga Berencana, Partisipasi pria
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu keinginan untuk menggambarkan bagaimana peranan
petugas penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dalam meningkatkan partisipasi pria terhadap
Keluarga Berencana, mengingat rendahnya kesertaan pria terhadap KB pria pada khususnya di
kota Probolinggo sebagai daerah tempat penelitian dikarenakan kota tersebut dikenal sebagai
kota pesantren. Di mana orangorangnya sebagian besar masih berpegang erat pada agama dan
budaya yang tentunya tidak mudah menerima halhal baru. Tepatnya di kecamatan Mayangan
sebab kecamatan tersebut memiliki partisipan yang lebih tinggi dari dua kecamatan lainnya di
kota Probolinggo. Dari fenomena tersebut peneliti tertarik mengkaji bagaimana peranan petugas
PKB dalam meningkatkan partisipasi pria terhadap KB serta kendala yang dihadapi petugas PKB
dalam meningkatkan partisipasi pria terhadap KB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui peranan petugas PKB dalam meningkatkan partisipasi pria terhadap KB dan untuk
mengetahui kendalakendala yang dihadapi oleh petugas PKB dalam meningkatkan partisipasi
pria terhadap KB.
Petugas PKB merupakan agen perubahan (change agents) penyebarserapan (difusi) inovasi
kepada khalayak. Keberadaan petugas PKB ini tentunya memiliki pengaruh dalam pengambilan
putusan inovasi klien. Dengan sebutan sebagai agen perubahan tersebut petugas PKB berusaha
mempengaruhi klien untuk turut serta berpartisipasi guna membantu berhasilnya setiap program
sesuai kemampuan setiap orang tanpa berarti mengorbankan kepentingan diri sendiri tentunya
untuk mewujudkan arah yang diinginkan lembaga perubahan dalam hal ini BKKBN.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan jenis data kualitatif yang dilakukan dengan teknik
pengumpulan data wawancara dan dokumentasi, maka analisa data dalam penelitian
menggunakan teknik diskriptif kualitatif di mana prinsipnya berproses secara induksi
interpretasikonseptualisasi (Hamidi,2004:78).
Dari informan yang diambil secara total sampling yakni berjumlah enam orang yang seluruhnya
merupakan petugas Penyuluh Keluarga Berencana di kecamatan Mayangan tersebut, didapatkan
kesimpulan bahwa aktivitas petugas PKB dewasa ini lebih dititikberatkan pada pendekatan
kelompok, yakni melalui pembinaan pada calon akseptor maupun akseptor aktif melalui
komunikasi, informasi dan edukasi (KIE). Hal ini didasarkan pada peran petugas PKB yang
memiliki peranan yang manifes (peranan yang tampak ) dilihat dari tiga perspektif yakni sebagai
penghubung antara pemerintah dan masyarakat dengan memberikan informasi yang sebenar
benarnya mengenai KB melalui KIE (komunikasi, informasi dan edukasi). Sebagai penggerak;
fasilitator, penganalisa dan pengembang kepemimpinan. Serta sebagai penyelesai
(accomplisher); pengorganisir, pengevaluasi dan yang memantapkan hasil yang dicapai dengan
maksud untuk memberi “imbalan” (rewards) terhadap penampilan hasilhasil yang telah ada.
Adanya peranan penyuluh terhadap meningkatnya partisipasi pria terhadap KB akan sangat
membantu terjadinya hubungan interpersonal antara kedua belah pihak. Sehingga petugas PKB
diharapkan melakukan proses transfer informasi maupun difusi inovasi dengan lancar yang pada
akhirnya mampu mengubah pola pikir dan sikap masyarakat yang tadinya menolak ataupun ragu
ragu menjadi menerima serta ikut berpartisipasi terhadap program KB ini, khususnya pada KB
pria.
This reseach from background of curiosity to describe how Family Planning conselor take role to
increase men paticipation toward Family Planning, consider few number of men participation,
particulary in Probolinggo are which is known as Kota Pesantren. Area which is people hard to
accept new things and still believe to religion and culture strongly. The research took place at
Mayangan distric cause this place have higher men participant than two other district in
Probolinggo. This phenomenon rose researcher’s curiousity to know how is Family Planning
councelor’s role to increase men participation toward Family Planing and to know the obstacle
faced by the councelor to increase men participan toward Family Planning.
Family Planning Councelor (PKB) as change agents difuse innovation to audiences. The
existance of the PKB surely have influnce to the client as decision maker. Known as change
agent, the PKB tried to influence the client to participated with the Family Planing program to
help succeed of every program base on their ability without sacrify their self. and also secceed
the direction from the BKKBN.
This research use descriptive qualitative, the collecting data using interview and documentation
then the data analyst use describtive qualitative which is principal using process induction
interpretationconceptualisation ( Hamidi,2004:78)
The informant token as total sampling, from 6 people choosen all of the Family Planning
Concelor from Mayangan district. After reseach finish, researcher summarize that the activity of
the PKB councelor stressing on group aproachment, which is establish the acseptor candidate
through communication, information, education (KIE). Base on PKB conselor’s role as manifest
(emerge role) observe from three perspective which is connected between government and
society by giving the truth information about Family Planning through KIE (communication,
information,education). As motor,fasilitator, analysator and developing leadership which is
stable the goal and giving reward for who the succeed.
The role of the concelor toward increasing men participant will help the interpersonal relation
both side.The concelor hopely will do transfer information and difuse innovation well. And
finally able to influence the audiences opinion and attitude which is skeptic and reject this
program become accept and participate in it, particularly for men.