Prinsip Akuntansi Berbasis Akrual
55
Dalam hal ini manajemen laba, maka suatu badan usaha akan semakin termotivasi untuk berperilaku kreatif dalam memanfaatkan teknik dan kebijakan
akuntansi ketika badan usaha itu memiliki keyakinan ekspektasi akan menerima imbalan atas tindakan kreatifnya tersebut. Semakin tinggi imbalan yang akan
didapatkan, semakin tinggi ekspektasi yang diterapkan sehingga motivasi untuk mencapai nilai tersebut pun semakin besar.
5
Menurut studi yang dilakukan oleh Healy 1985 serta Watts dan Zimmerman 1986, Ada beberapa motivasi di balik perilaku manajemen laba yang dilakukan
oleh manajer, yaitu:
6
1. Motivasi Bonus
Dalam bisnis, pemegang saham akan memberikan sejumlah insentif dan bonus sebagai feedback atau evaluasi atas kinerja manajer dalam menjalankan
operasional perusahaan. Insentif ini diberikan dalam jumlah relatif tetap dan rutin. Sementara bonus yang relatif besar nilainya hanya diberikan ketika kinerja
manajer berada di area pencapaian bonus yang diterapkan oleh pemegang saham. Kinerja manajemen salah satunya dapat diukur dari pencapaian laba usaha.
Pengukuran kinerja berdasarkan laba dan skema bonus tersebut memotivasi para manajer untuk memberikan performa terbaiknya sehingga tidak menutup peluang
mereka melakukan tindakan manajemen laba.
5
Dedhy Sulistiawan dkk. Creative Accounting Mengungkap Manajemen Laba dan Skandal Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat, 2011, h. 30.
6
Ibid, h. 31.
56
2. Motivasi Utang
Selain melakukan kontrak bisnis dengan pemegang saham, manajer juga melakukan beberapa kontrak bisnis dengan pihak ketiga, atau kreditur. Agar
kreditur mau menginvestasikan dananya di perusahaan, maka manajer harus menunjukkan performa yang baik dari perusahannya. Selain untuk mendapatkan
pinjaman, kasus seperti itu berlaku untuk menjaga perjanjian utang. Jika suatu perusahaan mendapatkan dana dari kreditur, perusahaan berkewajiban menjaga
rasio keuangannya agar berada pada batas bawah tertentu. Jika hal ini dilanggar, maka perjanjian utang dibatalkan.
3. Motivasi Pajak
Tindakan manajemen laba tidak hanya terjadi pada perusahaan go public dan selalu untuk kepentingan harga saham, tetapi juga untuk kepentingan perpajakan.
Kepentingan ini lebih didominasi oleh perusahaan yang belum go public. Perusahaan yang belum go public cenderung melaporkan dan menginginkan
untuk menyajikan laporan laba fiskal yang lebih rendah dari nilai sebenarnya.kecenderungan ini memotivasi manajer untuk bertindak kreatif untuk
melakukan manajemen laba agar seolah-olah laba fiskal yang dilaporkan lebih rendah tanpa melanggar aturan dan kebijakan akuntani perpajakan.
4. Motivasi Penjualan Saham
Motivasi ini banyak digunakan oleh perusahaan yang akan go public ataupun sudah go public. Perusahaan yang akan go public akan melakukan penawaran
saham perdananya ke publik atau lebih dikenal dengan istilah Initial Public