C. Oksigen Terlarut Dissolved Oxygen
Oksigen terlarut dissolved oxygen adalah jumlah oksigen yang terlarut dalam air dan dinyatakan dalam mgL. Kelarutan oksigen merupakan faktor kritis
budidaya ikan secara intensif. Tingkat keberhasilan atau kegagalan usaha budidaya sering dipengaruhi oleh kemampuan petani untuk mengatasi masalah
kurangnya oksigen terlarut Boyd, 1982. Atmosfir mengandung 20.95 oksigen. Pada tekanan atmosfir standard
760 mm Hg, tekanan oksigen di udara sebesar 159.2 mmHg Boyd 1998. Tekanan oksigen dalam udara akan membawa oksigen ke dalam air sehingga
tekanan oksigen dalam air sama dengan tekanan oksigen yang ada dalam udara. Ketika tekanan oksigen dalam air dan udara sama, proses penangkapan oksigen
dari udara ke air berhenti dan kadar oksigen terlarut yang ada mencapai titik keseimbangan atau titik jenuh Boyd 1998.
Konsentrasi oksigen terlarut pada keadaan jenuh juga akan berkurang seiring dengan naiknya suhu. Konsentrasi oksigen terlarut pada titik jenuh juga akan
berkurang seiring dengan naiknya kadar garam air, tetapi akibat yang ditimbulkan tidak melebihi batas kadar garam yang ada pada air tawar. Pada tingkat kadar
garam yang tinggi, air akan menyimpan oksigen terlarut sangat sedikit bila dibandingkan dengan air dengan tingkat kadar garam yang lebih rendah Boyd
1998. Konsentrasi oksigen terlarut pada titik jenuhnya akan berkurang seiring
dengan berkurangnya tekanan atmosfir yang ada. Tekanan pada titik tertentu di air dipengaruhi oleh kedalaman titik tersebut di bawah permukaan laut. Tekanan air
di atas titik tersebut disebut tekanan hidrostatik dan tekanan total pada titik itu yaitu tekanan hidrostatik ditambah dengan tekanan atmosfir. Kelarutan oksigen
terlarut pada titik jenuhnya pada suatu titik merupakan fungsi total dari tekanan total tersebut, sehingga kenaikan kedalaman air akan menaikkan kelarutan
oksigen terlarut pada titik jenuh tersebut Boyd and Tucker, 1998. Tanaman yang tumbuh dalam kolam akan menghasilkan oksigen pada saat
fotosintesis dan selama siang hari tanaman tersebut akan menghasilkan oksigen dengan cepat sehingga konsentrasi oksigen terlarut dalam air akan naik hingga
mencapai titik jenuhnya. Pernafasan oleh organisme yang ada dalam kolam dapat
6
menurunkan tingkat oksigen terlarut yang ada, pengurangan ini terjadi biasanya pada saat malam hari.
Ketika kadar oksigen yang ada dalam air di bawah titik jenuhnya ada pergerakan molekul-molekul oksigen dari udara ke air. Ketika mencapai titik
jenuhnya, jumlah molekul-molekul oksigen yang masuk ke air akan sama dengan jumlah yang keluar sehingga tidak terjadi pergerakan molekul. Pergerakan
molekul oksigen dari air ke udara akan terjadi ketika kadar oksigen terlarut dalam air mencapai titik jenuh yang maksimal.
Pengaruh tingkat oksigen terlarut pada makhluk hidup air dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Pengaruh kadar oksigen terlarut terhadap organisme air yang ada di kolam Boyd, 1990
Konsentrasi oksigen terlarut Akibat yang ditimbulkan
Kurang dari 1 atau 2 mgL Dapat sangat mematikan bila terjadi
lebih dari beberapa jam 2-5 mgL
Pertumbuhan akan lambat jika terjadi secara terus menerus
5 mgliter- 8 mgL titik jenuh Kondisi terbaik untuk pertumbuhan
yang baik Di atas titik jenuh 8 mgliter
Bisa berbahaya jika kondisi ini terus ada dan melebihi kapasitas kolam
yang ada. Secara normal tidak ada masalah
Daya kelarutan oksigen dalam air dipengaruhi oleh suhu dan salinitas, semakin tinggi suhu air dan salinitas maka semakin rendah oksigen dalam air
Mintardjo dkk, 1985. Selain itu menurut Cole 1979 dan Wetzel 1975 kelarutan oksigen dalam air juga dipengaruhi oleh tekanan udara. Tekanan udara
dan salinitas yang tinggi akan menurunkan kelarutan oksigen di udara. Maka peningkatan tekanan udara akan meningkatkan kelarutan oksigen dalam air.
Menurut Wheaton 1977 diacu dalam Adnan 2003 kelarutan oksigen dari udara ke dalam air dipengaruhi suhu air, salinitas, derajat kejenuhan air dan
7
turbulensi dari kontak air-udara. Turbulensi dari kontak air-udara akan efektif meningkatkan luas area kontak air dengan udara. Pelarutan oksigen ke dalam air
hampir seluruhnya berkaitan dengan sirkulasi, pola arus dan turbulensi. Jumlah oksigen maksimum yang dapat terlarut dalam air pada kondisi
lingkungan disebut konsentrasi oksigen terlarut jenuh Stickney, 1973. Jika konsentrasi oksigen terlarut di bawah tingkat jenuh maka oksigen dari atmosfer
akan larut ke dalam air, sedangkan jika konsentrasi melebihi tingkat jenuh maka oksigen akan lepas ke udara. Makin besar selisih konsentrasi oksigen di udara dan
di air akan mempercepat proses kelarutan atau pelepasan oksigen. Transfer oksigen dari atau ke air terjadi antara lapisan permukaan air dan atmosfer Hepher
dan Pruginin, 1981.
D. Sistem Aerasi