Air Suhu Air TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Air

Air adalah cairan yang tidak mempunyai warna, rasa dan bau. Air merupakan komposisi kimia yang dilambangkan dengan H 2 O, yang menandakan gabungan antara dua molekul hidrogen dan satu molekul oksigen. Secara kimia, air yang benar-benar murni jarang sekali ditemukan karena komposisi air yang begitu universal memungkinkan adanya kontaminasi terhadap air tersebut. Kualitas air ditentukan oleh banyak faktor, antara lain faktor biologi, fisik dan kimia Boyd, 1982. Dalam budidaya ikan, kualitas air didefinisikan sebagai kesesuaian air sebagai tempat hidup dan berkembang biak ikan dan biasanya hanya sedikit faktor yang sangat mempengaruhi. Kualitas air yang baik dalam suatu kolam akan meningkatkan produksi dan perkembangan ikan. Air murni mengandung gas, ion-ion inorganik dan bahan-bahan organik di dalam larutan dan bahan partikulat di dalam suatu substansi Boyd, 1982. Gas- gas seperti nitrogen, oksigen dan karbondioksida mempunyai jumlah yang melimpah dalam air murni, tetapi bahan-bahan seperti amonia yang tidak diionisasikan, hidrogen sulfida dan metan dapat mencapai jumlah yang cukup tinggi dalam kondisi tertentu.

B. Suhu Air

Menurut Royce 1972 diacu dalam Sinaga 2004 suhu air sangat mempengaruhi kehidupan dari makhluk hidup akuatik. Tumbuh-tumbuhan dan kebanyakan dari hewan air hidup pada suhu yang sama. Setiap tumbuhan atau hewan beradaptasi pada suhu normal dari suatu musim dan sangat dirugikan oleh suhu air yang tidak normal. Suhu air yang optimal untuk suatu makhluk hidup dilihat dari berbagai macam faktor lingkungan yang ada. Suhu air yang optimal dengan kadar oksigen terlarut dan kadar garam tertentu pada suatu tempat tertentu dapat berbeda dengan tempat yang lain meskipun dengan tingkat kadar oksigen dan kadar garam yang sama Landau, 1992. 4 Suhu optimal yang aktual didasarkan pada jumlah dari reaksi internal kebanyakan enzymatik yang ada. Sementara enzim-enzim yang berbeda mempunyai tingkat efisiensi yang maksimal pada suhu yang berbeda, maka suhu yang optimal untuk organisme yang ada adalah suhu yang memungkinkan sebagian besar reaksi yang ada berjalan mendekati maksimum Landau, 1992. Ketika suhu berkurang di bawah suhu yang optimal, maka pertumbuhan hewan akan berkurang karena tingkat reaksi metabolisme tubuh berkurang. Penurunan suhu yang terlalu cepat akan berakibat fatal pada makhluk hidup air, walaupun terdapat banyak makhluk hidup yang bisa beradaptasi. Demikian juga dengan kenaikan suhu secara mendadak juga bisa berakibat fatal. Hal ini dikarenakan kenaikan suhu akan memacu penurunan kadar oksigen terlarut DO yang ada dan menaikkan kadar oksigen yang dibutuhkan oleh organisme kolam BOD karena meningkatnya metabolisme organisme yang ada di kolam. Suhu yang tinggi juga dapat mengakibatkan thermal death karena struktur enzim-enzim yang menopang kehidupan telah berubah dan tidak dapat lagi memenuhi reaksi yang diperlukan Landau, 1992. Suhu air juga mengontrol kerapatan air dan menentukan keseluruhan struktur suhu air itu sendiri. Suhu juga mengubah kelarutan dan secara fisiologis berpengaruh terhadap benda padat dan gas-gas yang ada sehingga akibatnya terhadap hewan harus juga dipertimbangkan Royce, 1972. Pada kolam, panas akan masuk pada permukaan air dan permukaan air akan mengalami pemanasan lebih cepat daripada air pada kedalaman yang lebih dalam. Kerapatan air berat air per unit volume berkurang seiring dengan naiknya suhu di atas 4 C, permukaan air akan menjadi lebih hangat dan ringan sehingga air akan tercampur secara sendirinya dengan lapisan yang ada di bawahnya. Pembagian air kolam secara jelas menjadi lapisan hangat dan dingin disebut stratifikasi thermal. Lapisan atas yang mempunyai suhu yang lebih hangat disebut epilimnion dan lapisan di bawahnya yang mempunyai suhu yang lebih dingin disebut hypolimnion. Lapisan yang berubah secara cepat suhunya dan terletak di antara epilimnion dan hypolimnion disebut thermocline Boyd 1998 dalam Adnan 2003. 5

C. Oksigen Terlarut Dissolved Oxygen