Aqua MODIS mempunyai beberapa produk dengan berbagai sumber. Salah satu produk Aqua MODIS adalah citra level 3. Citra MODIS level 3 terdiri
dari data suhu permukaan laut, konsentrasi klorofil-a dan data parameter lainnya yang dapat digunakan dan diproses lebih lanjut oleh para peneliti dari berbagai
disiplin ilmu, termasuk oseanografi dan biologi. Citra MODIS level 3 merupakan produk data yang sudah diproses. Citra tersebut sudah dikoreksi atmosferik, yang
dilakukan untuk menghilangkan hamburan cahaya yang sangat tinggi yang disebabkan oleh komponen atmosfer. Komponen yang dikoreksi yaitu hamburan
Rayleigh dan hamburan aerosol www.modis.gsfc.nasa.gov.
2.6. Ikan pelagis
Ikan pelagis merupakan ikan yang hampir sepanjang daur hidupnya berada pada kolom perairan , bebas dari dasar perairan. Daerah yang diminati oleh ikan
pelagis yaitu daerah yang masih dapat terkena sinar matahari zona eufotik dengan perbatasan bawah pada umumnya terletak pada kedalaman 100-200 meter,
bervariasi terhadap batas tembus cahaya dan kejernihan air Nybakken, 1988. Potensi perikanan pelagis di selat Sunda salah satunya yaitu jenis ikan
tongkol Euthynnus sp. Ikan tongkol termasuk ikan pelagis kecil karena panjangnya 20-60 cm tetapi kadang-kadang bisa mencapai 100 cm Kriswantoro
dan Sunyoto 1986. Berat maksimum ikan tongkol dapat mencapai 13,6 kg. Makanan Ikan Tongkol adalah teri, ikan pelagis dan cumi-cumi. Pada famili
Scombiridae lainnya, ikan tongkol cenderung membentuk kumpulan multi spesies menurut ukurannya, misalkan dengan kumpulan Thunnus albacores, Katsuwonus
pelamis, Auxis sp, dan Megalopis cardyla.
Ikan tongkol umumnya hidup di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik bagian barat Nontji, 2005. Ikan ini bersifat epipelagis berenang membentuk
schooling dan umumnya hidup pada kisaran 21,6 °C-30 °C.
Beberapa sifat dan kebiasaan hidup ikan tongkol dikemukakan Unar dalam Nurjaelani 1991 sebagai berikut :
1. Tongkol umumnya adalah karnivor yang rakus. 2. Dalam ruayanya, tongkol kadang-kadang berhenti untuk mencari makan.
3. Terdapat di daerah tropis yang berkadar salinitas tinggi. 4. Bergerak dalam gerombolan besar di lautan bebas dan dapat beruaya dengan
jarak yang sangat jauh. Blackburn 1965, mengemukakan bahwa ikan tongkol memiliki daerah
penyebaran yang luas. Pada umumnya ikan tongkol menyenangi perairan panas dan hidup pada lapisan permukaan hingga kedalaman 40 meter. Kondisi
oseanografi yang mempengaruhi penyebaran ikan tongkol adalah suhu, arus dan salinitas Hela dan Laevastu, 1970. Hal tersebut sesuai dengan yang dinyatakan
Gunarso 1985 bahwa ikan tongkol dapat mendeteksi perubahan suhu sampai sekecil 0,03 °C, sedangkan untuk salinitas dapat mendeteksi perubahan sampai
besarnya sekitar 0,02. Oleh karena itu, ikan tongkol sangat sensitif terhadap perubahan suhu maupun salinitas.
11
3. METODE